Wednesday, September 12, 2018

√ Pola Dongeng Rakyat Cianjur Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui menyerupai apa asal seruan kota kawasan Bengkulu dalam artikel contoh dongeng rakyat Bengkulu. Kali ini, kita juga akan mengetahui kisah asal seruan kawasan lainnya yang disajikan dalam suatu dongeng rakyat. Adapun kawasan tersebutadalah Cianjur. Daerah ini merupakan salah satu kawasan penghasil beras berkualitas di Indonesia, dan letaknya berdekatan dengan kawasan Bogor. Adapun teladan dongeng rakyat dari kawasan ini sendiri yaitu sebagai berikut ini!


Asal Muasal Cianjur*


Suatu hari di kawasan Jawa Barat, hiduplah seorang lelaki yang paling kaya di desanya. Semua sawah dan ladang di desanya yaitu miliknya sendiri. Adapun warga di desa tersebut yaitu buruh tani dari si lelaki kaya tersebut. Selain kaya, si lelaki tersebut dikenal pula sebagai sosok yang kikir. Oleh karenanya, sosok lelaki itu oleh sering dipanggil Pak Kikir oleh warga sekitar.


Pak Kikir si lelaki kaya nan kikir itu memiliki seorang anak lelaki. Berbeda dengan ayahnya, si anak justru memiliki sifat yang baik lagi dermawan. Tak jarang, anak Pak Kikir tersebut suka membantu para warga yang tengah kesusahan.


Menurut tradisi di kawasan Pak Kikir tinggal, para warga mesti merayakan pesta syukuran jikalau ingin menerima hasil panen yang melimpah. Khawatir hasil panennya buruk, Pak Kikir pun kesannya mau tak mau mengadakan program syukuran tersebut.


Semua penduudk desa diundangnay untuk menghadiri syukuran tersebut. Penduduk desa menduga bahwa mereka akan diberi jatah makan yummy oleh Pak Kikir. Namun, kenyataan berkata lain. Mereka justru hanya menerima makanan yang a la kadarnya. Saking a la kadarnya, makanan yang disediakan pun tak bisa dinikmati oleh semua warga desa yang hadir. warga desa yang tak menerima hidangan pun hanya bisa mengelus dada melihat tingkah laris Pak Kikir tersebut.


Sebagian warga lain pun mengunjingkan perilaku jelek Pak Kikir tersebut. Bahkan, ada di antara mereka yang mengutuk biar hasil panen Pak Kikir gagal semua. Di tengah keramaian pesta sykuran, tiba-tiba datanglah sesosok nenek-nenk tua yang meminta sedekah kepada pemilik hajat pesta tersebut, yang tak lain yaitu Pak Kikir.


Pak Kikir yang dimintai sedekah oleh nenek itu justru murka dan mengusir sang nenek. Tak kuasa menahan air mata, sang nenek pun menangis dan meninggalkan rumah Pak Kikir. Melihat hal itu, anak Pak Kikir pun rahasia membungkus jatah makan siangnya, dan memberikannya pada si nenek yang sudah berada di ujung desa.


Sang nenek pun mendapatkan pemberian dari anak Pak Kikir. Dalam hatinya, sang nenek pun berseru “awas kau, Pak Kikir, kamu akan mendapatkan ganjaran dari perbuatanmu!” Sang nenek itu pun menancapkan tongkat yang dibawanya ke tanah kemudian mencabutnya kembali.


Dari bekas tancapan tongkat tersebut, muncullah air yang pelahan semakin besar volumenya. Lambat laun, air itu pun mulai membanjiri rumah warga. Anak Pak Kikir yang melihat hal itu lantas menyuruh warga desa untuk menyelamatkan nyawa mereka, termasuk kepada ayahnya.


Saat semua orang menyelamtkan diri ke dataran yang lebih tingi, Pak Kikir justru tidak mengikutinya. Dia justru menentukan untuk mengambil semua hartanya terlebih dulu dibanding nyawanya. Akibatnya, ia pun ditenggelamkan oleh pedoman air itu bersama dengan harta bendanya.


Anak Pak Kikir yang selamat pun memutuskan untuk mencari kawasan lain. Singkat cerita, mereka pun berhasil mendapatkannya. Para warga pun menunjuk anak Pak Kikir sebagai pemimpin mereka. Anak Pak Kikir berhasil menjalani kepercayaan itu dengan baik. Keputusan-keputusannya yang bijaksana tersebut bisa selalu menjadi tawaran yang dianut oleh warganya. Hal itu pun menciptakan kawasan gres mereka menjadi kawasan yang subur dan cukup air.


Daerah itu pun kemudian dinamai “Cianjur” yang berasal dari dua kata, “Ci” dan “Anjur”. Kata “Ci” yang berarti “air”, merujuk dari melimpahnya sumber air di kawasan itu, dan “Anjur” yang bermakna “Anjuran” diambil dari anjuran-anjuran anak Pak Kikir yang menjadi salah satu faktor berhasilnya pembangunan kawasan tersebut.


Dekikianlah teladan dongeng rakyat CIanjur dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah rujukan soal dongeng rakyat dan ceritalainnya, maka pembaca bisa membuka artikel contoh dongeng rakyat Indonesia, contoh dongeng rakyat dari Betawi, contoh dongeng rakyat Aceh, contoh dongeng rakyat orisinil dari Banyumas, contoh dongeng rakyat Bali, dan contoh dongeng singkat.


*Referensi: http://kanaljabar.com/cerita-rakyat-asal-mula-kota-cianjur/



Sumber https://dosenbahasa.com