Monday, September 10, 2018

√ Teladan Dongeng Rakyat Dari Jawa Barat Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa pola dongeng rakyat dari banyak sekali provinsi. Contoh-contoh tersebut antara lain: contoh dongeng rakyat dari Sumatera Utara, contoh dongeng rakyat Bali, contoh dongeng rakyat Aceh, dan contoh dongeng rakyat dari Jawa Tengah.


Artikel kali ini juga akan menampilkan conth dongeng rakyat dari provinsi lainnya, ialah Jawa Barat. Adapun pola dongeng rakyat tersebut bisa disimak sebagaimana berikut ini!


Ciung Wanara*


Di suatu tempat di Jawa Barat, berdirilah sebuah kerajaan yang berjulukan kerajaan Galuh. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja bijaksana berjulukan Raja Barma Wijaya Kusuma. Sang raja sendiri memiliki dua orang permaisuri, ialah Nyimas Dewi Naganingrum, dan Nyimas Dewi Pengreyep.


Suatu ketika, Nyimas Dewi Pengreyep melahirkan seorang anak pria yang tampan. Beberapa waktu berselang, Nyimas Dewi Naganingrum pun juga melahirkan anak pria yang tampan. Nyimas Dewi Pengreyep pun membantu proses persalinan salah satu permaisuri raja tersebut. Di lubuk hatinya, Nyimas Pengreyep menaruh iri hati pada Nyimas Naganingrum. Bahkan, ia punya rencana untuk menyingkirkan permaisuri satu ini.


Rencana jahatnya pun dimulai. Tanpa sepengetahuan Nyimas Naganingrum, Nyimas Pengreyep menukar anak Nyimas Naganingrum dengan seekor anak anjing. Sontak, seluruh lingkungan istana pun terkaget-kaget, termasuk Sang Baginda Raja.


Tanpa tendeng aling-aling, raja pun mmerintahkan pensihatnya untuk membunuh Nyimas Naganingrum dan membuang mayatnya jauh-jauh. Sang penasihat begitu tak tega untuk membunuh salah satu permaisuri raja itu. Akhirnya, ia pun tetapkan untuk menyelamtkan Nyimas Naganingrum ke suatu tempat yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain ia dan permaisuri raja tersebut.


Adapun anak orisinil dari Nyimas Naganingrum sudah dibuang Nyimas Pengreyep ke sungai dengan memasukkannya ke dalam sebuah keranjang. Anak orisinil Nyimas Naganingrum pun dipungut oleh sepasang suami istri yang tak sengaja melihat keranjang berisi bayi tersebut.


Singkat cerita, anak itu pun tumbuh besar dan diberi nama dengan Ciung Wanara. Ciung Wanara tumbuh menjadi seorang anak lelaki yang berpengaruh nan gagah. Suatu ketika, Ciung Wanara ingin berkelana ke Kerajaan Galuh. Kedua oangtua angkatnya pun menyetujui impian itu.


Dengan membawa ayam mahir peliharaannya, Ciung Wanara pun berkelana ke Kerajaan Galuh. Sesampainya di sana, ia bertemu dengan dua patih raja yang tertarik akan ayam mahir yang dibawa Ciung Wanara. Kedua patih itu pun mengadu ayam milik mereka dengan ayam milik Ciung wanara. Ayam milik Ciung Wanara itu pun berhasil mengalahkan dua ayam milik kedua patih tersebut.


Kedua patih tersebut melapor kepada sang raja, bahwa ada seorang cowok ganteng yang mahir langgar ayam di kerajaan Galuh. Beberapa dikala sehabis mendengar informasi tersebut, sang raja pun mengadakan lomba langgar ayam dengan iming-iming separuh kerajaan miliknya.


Lomba itu pun dimulai, dan sang raja pun alhasil menjumpai Ciung Wanara yang tak lain adlaah anak kandungnya.


Demikianlah pola dongeng rakyat dari Jawa Barat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai ceritar rakyat khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.


Jika pembaca ingin menambah rujukan soal dongeng rakyat, amak pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yakni: contoh dongeng rakyat dari Betawi, contoh dongeng rakyat Bengkulu, dan contoh dongeng rakyat orisinil dari Banyumas.


*Referensi: http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-sunda-dongeng-ciung-wanara/



Sumber https://dosenbahasa.com