Monday, November 19, 2018

√ 7 Pola Sintaksis Dan Pragmatik Dalam Bahasa Indonesia

Secara sederhana, sintaksis diartikan sebagai cabang ilmu bahasa yang membahas perihal komponen-komponen dalam suatu kalimat. Sementara itu, pragmatik merupakan pemaknaan suatu kata atau kalimat beradasarkan konteks-konteks tertentu. Kedua cabang ilmu ini biasa dikatakan terkait satu sama lain, dan juga terkait dengan ilmu semantik.


Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa referensi dari kedua cabang ilmu bahasa tersebut, yang mana contoh-contoh tersebut bisa dilihat sebagai berikut ini!


A. Contoh Sintaksis dalam Bahasa Indonesia


1. Ibu membeli ikan tongkol di pasar.


Secara sintaksis, kalimat di atas terdiri atas kata benda ibu yang berperan sebagai subjek, kata kerja membeli sebagai predikat, frasa ikan tongkol sebagai objek, dan frasa di pasat sebagai unsur keterangan.


2, Polisi berhasil menangkap gerombolan penjahat itu tadi pagi.


Secara sintaksis, kalimat di atas terdiri atas kata benda polisi yang berperan sebagai subjek, frasa berhasil menangkap yang berperan sebagai predikat, frasa gerombolan penjahat itu yang berperan sebagai objek, dan frasa tadi pagi yang berperan sebagai unsur keterangan.


3, Kemarin, paman menawari Budi sebuah pekerjaan yang menarik.


Secara sintaksis, kalimat di atas terdiri atas kata keterangan waktu kemarin yang berperan sebagai keterangan, kata benda paman yang berperan sebagai subjek, kata kerja menawari yang berperan sebagai kata kerja, kata benda Budi yang berperan sebagai objek, serta frasa sebuah pekerjaan yang menarik yang berperan sebagai pelengkap.


4. Ikan pindang itu telah dicuri seekor kucing tadi pagi.


Kalimat di atas merupakan sebuah kalimat pasif. Dilihat secara sintaksis, kalimat di atas tersusun atas frasa ikan pindang itu yang berperan sebagai objek, frasa telah dicuri yang berperan sebagai predikat, frasa seekor kucing yang berperan sebagai subjek, dan frasa tadi pagi yang berperan sebagai unsur keterangan.


B. Contoh Pragmatik dalam Bahasa Indonesia


1. Bu, baksonya satu.


Secara pragmatik, kalimat di atas memiliki makna Bu, aku pesan baksonya satu piring. Sebetulnya, makna tersebut ialah bentuk orisinil dari kalimat di atas. Namun, sebab kalimat tersebut terlalu panjang ketika diucapkan lewat lisan, maka kalimat itu pun diringkas tanpa mengurangi makna di dalamnya.


2. Bu, Saya izin ke belakang.


Secara pragmatik, kalimat di atas memiliki bentuk asli Bu, aku izin ke toilet. Namun, sebab kata toilet dirasa kurang sopan untuk diucapkan, maka kata itu pun diganti menjadi kata belakang.


3. Rumah Makan Pak Usman


Secara semantik, kalimat di atas mungkin akan dimaknai sebagai rumahyang memakan Pak Usman. Padahal, secara pragmatik, kalimat di atas memiliki makna rumah makan yang menyajikan kuliner khas Pak Usman, atau bisa juga bermakna rumah makan milik Pak Usman. Kalimat di atas bisa saja ditulis ibarat dua makna di atas supaya tidak bias maknanya. Namun, sebab dirasa terlalu panjang, maka karenanya kalimat ini pun cukup ditulis dengan rumah makan Pak Usman saja.


Demikianlah beberapa referensi sintaksis dan pragmatik dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui referensi soal unsur-unsur bahasa dalam bahasa Indonesia, maka pembaca bisa membuka artikel jenis-jenis kata, frasa dalam bahasa Indonesia, klausa dalam bahasa Indonesia, jenis-jenis kalimat, dan unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa memberi wawasan gres bagi para pembaca sekalian. Mohon dimaafkan pula jikalau terdapat kesalahan di artikel kali ini. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com