Dawai bukanlah kata yang abnormal bagi sebagian orang. Jika memang tidak paham atau tidak mengenal dengan dawai maka ada pada padanan lain yang lebih terkenal yaitu senar. Keduanya baik dawai maupun senar merupakan kata dengan arti yang sama. Dawai atau senar identik dengan suatu benang khusus yang dipakai untuk sumber bunyi terutama untuk alat musik. Dengan ketebalan dan materi tertentu, suatu benang sanggup menjadi senar dan sanggup menghasilkan bunyi jikalau digetarkan.
Namun pada pada pembahasan materi fisika di SMA, senar atau dawai tidak hanya dibahas sekadar bentuk atau konsep dasarnya saja. Terdapat juga Rumus Tegangan Dawai yang dijelaskan dalam pelajaran fisika. Pembahasan ini akan menciptakan Anda menjadi lebih tahu berapa frekuensi nada dasar dan banyak sekali frekuensi lainnya.
Meskipun terdengar tidak penting terlebih lagi ketika melihat pemanfaatan dari dawai, namun tetap saja materi ini sangat perlu dipelajari. Rumus Tegangan Dawai tetap harus diketahui meskipun dikala memakai gitar atau biola tidak akan membahas perihal berapa tegangan dawainya. Ketika berbicara soal fisik dari senar atau dawai, maka tentu akan berkaitan dengan hasil yang didapatkan atau dengan kata lain yang diperhatikan hanya soal suara.
Namun dibalik itu, atau hitungan yang sanggup diketahui memakai rumus tertentu terutama untuk mengetahui tegangannya. Untuk para pelajar, tentu saja harus dipelajari supaya sanggup melalui mata pelajaran wajib di sekolah pada materi bunyi dan dawai ini. Selain itu, pengembangan perihal bunyi dan dawai ini juga sanggup dilanjutkan dijenjang selanjutnya dan sanggup bermanfaat eksklusif bagi kehidupan.
Rumus Tegangan Dawai
Berbicara soal rumus tegangannya, terdapat beberapa pembagian yang akan dijelaskan lebih terang di bawah ini:
- Frekuensi nada atas ke-n
Jika dibandingkan nada dasar dan nada atas sumber bunyi maka didapatkan rumus persamaan
f0 : f1 :f2 = 1 : 2 : 3
Dari persamaan diatas sanggup ditarik kesimpulan rumus tegangan dawai yang membahas perihal frekuensi nada atas ke-n, maka rumusnya adalah
Fn = (n + 1)v / 2L
- Frekuensi nada atas pertama
Untuk rumus frekuensi nada atas pertama, rumusnya yaitu F1 = v / L atau Fo = 1/L x √F/µ
- Frekuensi nada atas kedua
Sedangkan untuk rumus nada atas kedua, maka rumusnya yaitu F2 = 3v / 2L atau Fo = 3/2L x √F/µ
- Frekuensi nada dasar
Namun sebelumnya, perlu sekali diketahui menyerupai apa Rumus Tegangan Dawai nada dasar. Rumusnya yaitu Fo = v /2L atau Fo = 1/2L x √F/µ
Setelah mengetahui Rumus Tegangan Dawai, kemudian bagaimana cara menguasainya? Pada materi dawai ini akan sanggup bermunculan banyak sekali macam soal dari satu sub materi. Sebaiknya, Anda mulai pelajari bagaimana rumus tersebut terbentuk supaya benar-benar Anda paham. Namun memang, tidak semua orang sanggup benar-benar mendalami suatu materi termasuk materi dawai ini. Jika Anda termasuk orang yang menyerupai itu, maka Anda harus hapal rumusnya.
Setelah yakin hapal rumusnya, maka yang paling harus dilakukan yaitu berlatih. Ya, menerapkan rumus memang terbilang sangat mudah. Namun pada praktiknya, ketika bertemu dengan soal latihan maka belum tentu rumus yang telah dihafal sanggup membantu Anda.
Contoh Soal Tegangan Dawai
Jika Frekuensi nada dasar sebuah dawai yaitu 200 Hz. Maka nada atas ke-2 yang sanggup dihasilkan memiliki frekuensi sebesar?
Jawaban :
Kita lihat ini merupakan frekuensi nada atas ke-n, maka kita sanggup ambil rumus persamaan dawai yaitu f0 : f1 : f2 = 1 : 2 : 3 maka nada atas yang ke-2 yaitu 3 x nada dasar maka kesannya yaitu 3 x 200 = 600 Hz
Untuk itu, perlu sekali Anda pelajari lebih dalam dengan ulet berlatih. Anda sanggup berlatih dengan mencari banyak soal perihal dawai dan terapkan rumus-rumusnya. Semakin banyak berlatih, Anda sanggup semakin banyak menemukan banyak sekali macam model soal perihal tegangan dawai. Sehingga, ketika nanti diujikan perihal dawai maka Anda sudah tidak perlu khawatir dan sanggup mengerjakannya secara cepat.
Baca juga :
Sumber https://rumusrumus.com