Download Buku Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Komite Sekolah pdf
Buku Modul Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Komite Sekolah dibentuk sebagai pegangan dan panduan bagi para Fasilitator Provinsi dan Sekolah.
Fasilitator Provinsi sanggup memperlihatkan training memakai buku ini kepada Komite Sekolah. Fasilitator Sekolah sanggup memakai materi training di dalam buku ini untuk diterapkan di sekolah masing-masing dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator dan Komite Sekolah sanggup memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran berdikari untuk memahami Program PPK sesuai dengan kiprah dan kewajibannya.
Sasaran pembuatan modul Penguatan Pendidikan Karakter ialah sebagai berikut:
a. modul ini dipergunakan terutama untuk para fasilitator provinsi dan fasilitator sekolah yang akan melatih komite sekolah di sekolah rintisan, mandiri, dan imbas.
b. modul ini juga sanggup menjadi materi bacaan dan pembelajaran berdikari oleh komite sekolah dalam rangka penguatan kapasitas implementasi PPK di lingkungannya masing-masing.
Berikut ialah tautan Download Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Komite Sekolah pdf:
BACA JUGA
Berikut ialah kutipan dari Buku Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Komite Sekolah tersebut:
Pembelajaran ialah wahana yang dirancang oleh pendidik secara sadar untuk mencapai standar kompetensi lulusan dalam kurikulum. Pembelajaran terwujud dalam interaksi belajar-mengajar yang dinamis dan diarahkan kepada pencapaian tujuan, yaitu pemahaman terhadap materi pembelajaran, meningkatnya keterampilan dan perubahan sikap dan pribadi penerima didik yang optimal. Perubahan yang terjadi pada penerima didik itu ditampilkan dalam karakter, sebagai sikap yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang sangat luhur.
Guru mengajar penerima didik menurut mata pelajaran yang diampunya. Dalam setiap proses pembelajaran terdapat isi materi kurikulum, pilihan metode pembelajaran, dan pengelolaan kelas yang menjadi dinamika dalam pembelajaran. Dalam rangkaian penyelenggaraan
proses mencar ilmu mengajar di kelas guru mempunyai kesempatan yang
leluasa untuk menyebarkan abjad siswa. Guru sanggup menentukan bab dari mata pelajarannya atau tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan abjad siswa. Metode mencar ilmu yang dipilihpun secara terintegrasi sanggup menjadi media pembentukan karakter. Ketika mengelola kelas guru berkesempatan untuk menyebarkan abjad melalui tindakan dan tutur katanya selama proses pembelajaran berlangsung, pada ketika siswa belum masuk kelas, dalam pembelajaran, dan sehabis simpulan pembelajaran.
Kualitas praksis PPK melalui pendidikan abjad berbasis kelas merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Sebagai pimpinan sekolah, ia mempunyai kiprah malakukan supervisi akademik terhadap pembelajaran yang dipersiapkan dan yang dilakukan oleh guru. Kepala sekolah perlu mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman bagaimana mengintegrasikan penguatan pendidikan abjad berbasis kelas ketika melaksanakan supervisi akademik terhadap guru.
Komite Sekolah/Orang Tua sebagai salah satu pelaku pendidikan perlu memahami ihwal proses pembelajaran termasuk PPK berbasis kelas sehingga komite sekolah/orang bau tanah sanggup memperlihatkan masukan baik kepada guru maupun kepala sekolah semoga proses Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sanggup berjalan lancar.
Modul ini dirancang untuk membekali komite sekolah dengan konsep PPK dalam penyelenggaraan proses mencar ilmu mengajar. Oleh lantaran itu, metode yang dipakai ialah eksplorasi yang bersifat reflektif (reflective explorative). Kegiatan mudah dilakukan untuk memberi kesempatan menguatkan konsep PPK dalam kelas. Modul ini juga memperlihatkan pengalaman mencar ilmu aktif dan relevan. Dengan demikian, training ini banyak menerapkan pendekatan partisipatori dan reflektif. Variasi metodologi menyerupai penjelasan/presentasi, diskusi, kerja dalam kelompok/berpasangan, studi kasus, diskusi tayangan video, tanya jawab, demonstrasi, dan main kiprah (role play) juga diterapkan.
Berbagai studi yang terkait dengan kiprah masyarakat dalam pendidikan memperlihatkan bahwa keberhasilan pendidikan (pendidikan karakter) bergantung pada kemitraan yang sinergis antara para pelaku pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pondasi pendidikan abjad sebagaimana digarisbawahi oleh Ki Hajar Dewantara diletakkan oleh keluarga sebagai pendidik yang pertama dan utama. Namun demikian, lingkungan masyarakat juga sangat menghipnotis keberhasilannya. Praktik baik kerja sama antaranggota masyarakat telah menjadi bab dari tradisi Indonesia melalui semangat gotong royong. Kepedulian menjadi kata kunci. Sekaranglah saatnya untuk melaksanakan penguatan pendidikan abjad yang berbasis komunitas/masyarakat.
Kemitraan tri pusat pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terbentuknya manusia serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong”. Komite Sekolah mempunyai kiprah besar dalam kemitraan ini termasuk dalam upaya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dilakukan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Peningkatan kiprah komite sekolah dan keluarga dalam PPK sangat diperlukan.
Setelah mengikuti kegitan training pada modul ini, penerima dapat:
1. memahami dan menyadari kiprah dan fungsi komite dalam internalisasi nilai-nilai PPK;
2. mengidentifikasi kondisi faktual sekolah yang memerlukan keterlibatan komite sekolah;
3. mengidentifikasi kiprah orang bau tanah dan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan PPK di sekolah berdasar kondisi faktual; dan
4. menyusun kegiatan komite sekolah berkaitan dengan PPK berbasis masyarakat.
Demikian goresan pena ihwal