Sistem saraf Simpatik dan parasimpatik, apa bedanya dan bagaimana saya ingat yang mana? Simpatik ialah sistem saraf yang bertanggung jawab atas respons “lawan atau lari” Anda di dikala darurat. Ini mengontrol respons tubuh terhadap stres, cedera, atau ancaman yang dirasakan.
Parasimpatik ialah sistem saraf yang bertanggung jawab atas respons “istirahat dan cerna” Anda pada dikala tidak darurat. Ini mengontrol respons tubuh dikala istirahat dan membantu tubuh Anda mengatur fungsi organ normal sehari-hari. Salah satu cara untuk mengingat bagaimana membedakan keduanya ialah dengan mengasosiasikan abjad awal kata dengan atribut yang sesuai. Sistem saraf simpatik bekerja selama masa-masa stres, dan sistem saraf parasimpatis bekerja selama masa santai. Tentu saja, ada jauh lebih banyak dari kedua sistem saraf itu, jadi mari kita lihat sedikit lebih bersahabat pada keduanya.
Informasi dasar saraf Simpatik dan parasimpatik
Untuk lebih memahami sistem saraf simpatis dan parasimpatis, pertama-tama kita harus memahami sistem saraf secara umum. Mari kita melihat lebih bersahabat pada banyak sekali jenis sistem saraf dan apa yang menciptakan simpatik dan parasimpatik unik dengan perbandingan.
Sistem Saraf
Sementara sebagian besar binatang mempunyai sistem saraf, untuk tujuan artikel ini kita hanya akan membahas sistem saraf manusia. Ini alasannya sistem saraf sanggup sangat bervariasi tergantung pada jenis hewan. Manusia mempunyai sistem saraf yang bertanggung jawab untuk mendeteksi perubahan lingkungan, mengendalikan tubuh, dan mentransmisikan sinyal ke dan dari banyak sekali cuilan tubuh.
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ indera, dan saraf (yang mengirimkan impuls). Sistem saraf terdiri dari dua cuilan utama: sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat ialah tempat informasi dievaluasi, dan pengambilan keputusan dilakukan. Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi ialah tempat transmisi sinyal (komunikasi) berlangsung. Terdiri dari organ sensorik dan saraf. Ini ialah sistem saraf yang berafiliasi dengan sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf tepi sanggup dibagi lagi menjadi dua komponen: sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
Sistem Saraf perifer (tepi)
Sistem saraf somatik mengontrol fungsi sadar tubuh dan bertanggung jawab untuk pergerakan otot. Peran utama sistem ini ialah untuk membawa informasi motorik dan sensorik dari sistem saraf pusat ke organ-organ sensorik, kulit, dan otot. Sistem saraf somatik juga bertanggung jawab untuk memproses informasi sensorik dari rangsangan eksternal (seperti penglihatan, pendengaran, dan sentuhan).
Sebagai contoh, katakan bahwa Anda melihat kerikil bergerigi di tanah. Sistem visual Anda mencicipi kerikil dan memberikan informasi ini ke otak Anda (sistem saraf pusat). Otak Anda kemudian mengirimkan sinyal ke otot-otot Anda, dan mereka merespons dengan menggerakkan tubuh Anda menjauh dari batu. Ini ialah pengaturan yang dilakukan sistem saraf somatik Anda.
Poin utama dari sistem saraf somatik ialah ia mengontrol fungsi sadar dan Anda mempunyai kendali atas gerakan Anda. Jika alasannya alasan abnormal yang Anda inginkan, Anda sanggup menentukan untuk menginjak kerikil yang bergerigi.
Sistem saraf otonom mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang tidak disengaja dan bertanggung jawab untuk mengatur organ-organ internal tubuh Anda menyerupai jantung, perut, ginjal, dan usus. Peran utama sistem ini ialah untuk merangsang atau menghambat proses tubuh kita untuk melindungi kita dari ancaman yang dirasakan.
Misalnya, Anda berjalan bersama, dan badut yang sangat angker melompat ke arah Anda. Sistem saraf otonom Anda bekerja tanpa sadar dan detak jantung Anda meningkat, pupil Anda akan membesar, dan tekanan darah Anda meningkat. Tubuh Anda melaksanakan ini sehingga Anda bisa lebih sadar dan bereaksi terhadap ancaman lebih cepat. Pada dasarnya, ini memungkinkan Anda dengan kemampuan untuk tetapkan dan menindaklanjuti melarikan diri dari atau melawan badut jahat.
Poin kunci dari sistem saraf otonom ialah bahwa Anda tidak mempunyai kendali atas respons tubuh Anda. Anda tidak sanggup menentukan untuk berhenti melebarkan pupil mata atau tidak mempunyai peningkatan detak jantung. Kemudian, Anda mungkin sanggup mengontrol menurunkan detak jantung Anda sesudah kejadian, tetapi pada dikala yang sebenarnya, tubuh Anda bereaksi tanpa sadar.
Sistem Saraf otonom
Sistem saraf otonom ialah sistem yang berkaitan dengan simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf otonom mempunyai tiga divisi: sistem saraf enterik, sistem saraf simpatik, dan sistem saraf parasimpatis.
Poin utama yang perlu diingat dengan ketiga sistem ini ialah tidak hanya ketiganya disengaja, tetapi ketiga sistem selalu bekerja. Mereka mengatur fungsi tubuh Anda, setiap dikala dan tidak sanggup dimatikan.
Sistem saraf enterik terdiri dari neuron (sel saraf) yang mengontrol kanal pencernaan Anda. Sistem ini kadang kala disebut sebagai “otak kedua,” alasannya sanggup bekerja secara mandiri. Sementara itu biasanya berkomunikasi dengan sistem saraf pusat melalui sistem saraf simpatis atau parasimpatis, ia sanggup berfungsi sepenuhnya dengan sendirinya.
Sistem saraf simpatik bertanggung jawab untuk menyiapkan reaksi tubuh terhadap stres, cedera, atau ancaman yang dirasakan. Ini biasanya disebut sebagai respons “lawan atau lari” Anda. Ini ialah reaksi yang tidak disengaja dan terjadi pada dikala darurat.
Sistem saraf parasimpatis bertanggung jawab untuk menyiapkan reaksi tubuh dikala istirahat dan mempertahankan homeostasis. Homeostasis ialah ketika tubuh berusaha mempertahankan kondisi keseimbangan terlepas dari imbas luar. Contoh umum ialah suhu tubuh: terlepas dari cuaca tubuh insan selalu berusaha untuk mempertahankan suhu internal 34 derajat celsius.
Sistem saraf parasimpatis biasanya disebut sebagai respons “istirahat dan cerna” Anda. Ini juga merupakan reaksi yang tidak disengaja dan terjadi dalam situasi non-darurat.
Simpatik vs parasimpatik: Bagaimana Mereka Bekerja
Mari kita lihat sistem simpatik vs parasimpatis dan cara kerjanya dalam sistem saraf otonom. Sekarang, ini jadi sedikit rumit. Jadi, kalau Anda hanya perlu mengetahui dasar-dasarnya, Anda sanggup membaca rincian teknis di cuilan ini. Tetapi kalau Anda perlu mengetahui semua detail seluk beluk wacana bagaimana mereka bekerja, mari kita mulai!
Sistem Saraf Simpatik
Sistem saraf simpatik diaktifkan oleh perasaan yang dirasakan, dan pada gilirannya, mengaktifkan medula adrenal (bagian tengah kelenjar adrenalin Anda). Medula adrenal diaktifkan dengan cara neuron preganglionik. Neuron preganglionik ialah neuron yang berasal dari sumsum tulang belakang atau batang otak.
Neuron preganglionik mempunyai serabut saraf (akson) yang meluas ke ganglion. Ganglion ialah struktur yang mengandung ganglia (kelompok sel saraf). Serabut saraf disebut serat preganglionik, dan mereka berasal di sumsum tulang belakang atau batang otak juga.
Jadi neuron dan serat preganglionik berasal dari sumsum tulang belakang atau batang otak, tetapi serat preganglionik meluas dan meninggalkan sumsum tulang belakang atau batang otak sebagai cuilan dari saraf tulang belakang atau saraf kranial. Neuron preganglionik menjaga tubuh selnya (soma) di sumsum tulang belakang atau batang otak.
Neuron preganglionik melepaskan neurotransmitter (pembawa pesan kimia) yang disebut asetilkolin. Neuron preganglionik sinapsis dengan neuron postganglionik melalui serat preganglionik, dan mereka memakai neurotransmitter asetilkolin selama sinaps ini. Neuron postganglionik ialah neuron yang berasal dari luar sumsum tulang belakang atau batang otak.
Serat preganglionik dianggap kolinergik alasannya mereka memakai neurotransmitter asetilkolin. Setiap serat yang memakai asetilkolin sebagai pemancar dianggap kolinergik sehingga ini termasuk serat preganglionik dan serat postganglionik.
Neurotransmitter asetilkolin juga mengakibatkan medula adrenal melepaskan hormon ke dalam ajaran darah Anda (seperti epinefrin dan norepinefrin).
Neuron postganglionik kemudian memakai neurotransmitter sekunder (norepinefrin) untuk menargetkan kelenjar dan otot tertentu untuk mengaktifkannya sehingga menghasilkan respons yang diinginkan.
Karena neuron postganglionik memakai norepinefrin (untuk menargetkan kelenjar dan otot tertentu) dan medula adrenal melepaskan norepinefrin (ketika diaktifkan), ini menciptakan sistem saraf simpatik terus menerus distimulasi pada dikala bahaya.
Setelah ancaman yang dirasakan hilang, sistem saraf parasimpatis mengambil alih untuk menangkal imbas dari respons sistem saraf simpatik.
Sistem Saraf Parasimpatik
Sistem saraf parasimpatis selalu bekerja ketika tubuh beristirahat. Berasal dari sumsum tulang belakang dan medula oblongata (medula otak, bukan medula adrenal). Sistem menstimulasi saraf kranial (khususnya saraf 3, 7, 9, dan 10). Saraf ini juga mempunyai neuron preganglionik yang terbuat dari serat kolerginik (dikenal sebagai serat preganglionik).
Serat-serat preganglionik ini menjulur ke arah ganglia (kelompok sel saraf) untuk mencapai organ sasaran mereka. Ganglia ditempatkan di ganglion. Pada ganglion, serabut preganglionik sinaps dengan neuron postganglionik memakai neurotransmitter asetilkolin.
Neuron postganglionik kemudian memakai neurotransmitter asetilkolin lagi untuk menciptakan sinapsis dengan organ yang ditargetkan. Ini, pada gilirannya, menstimulasi respons yang diinginkan dalam organ yang ditargetkan.
Jadi, sementara kedua sistem awalnya memakai asetilkolin sebagai neurotransmitter mereka, sistem saraf simpatik memakai neurotransmitter sekunder yang disebut norepinefrin juga. Sedangkan sistem saraf parasimpatis hanya memakai asetilkolin sebagai neurotransmitter.
Sistem saraf parasimpatis dipakai untuk mengisi kembali energi dan glukosa yang terkuras oleh sistem saraf simpatis. Ini memungkinkan organ-organ internal untuk beristirahat dan pulih, tetapi sistemnya lambat dalam mengembalikan tubuh kembali ke homeostasis.
Ini alasannya hormon yang dilepaskan pribadi ke ajaran darah oleh sistem saraf simpatik membutuhkan waktu usang untuk dipakai oleh tubuh atau dilawan oleh sistem saraf parasimpatis.
Perbedaan Simpatik vs parasimpatik
Bisa sedikit sulit untuk melacak imbas yang dimiliki kedua sistem saraf terhadap tubuh manusia. Poin kunci yang perlu diingat ialah bahwa mereka mempunyai imbas yang berlawanan. Apa pun imbas satu sistem akan mempunyai sistem lain yang intinya melaksanakan sebaliknya.
Sistem saraf simpatik menghentikan semua sumber daya yang dipakai untuk fungsi yang tidak penting menyerupai makan, bereproduksi, dan buang air besar.
Sistem saraf parasimpatik melaksanakan yang sebaliknya dan mengatur tubuh Anda kembali ke fungsi-fungsi yang tidak penting sehingga Anda kemudian sanggup mempertahankan diri dan bereproduksi.
Lokasi Asal
Lokasi asal kedua sistem saraf berada di sumsum tulang belakang, tetapi mereka mempunyai tempat asal yang berbeda.
Sistem saraf simpatis berasal dari tempat toraks dan lumbar tulang belakang. Toraks berada di tengah punggung, dan pinggang ialah punggung bawah.
Sistem saraf parasimpatik berasal dari tempat bawah medula spinalis (medio sakralis) dan medula oblongata (yang menghubungkan medula spinalis dengan batang otak).
Jalur Neuron
Kedua sistem saraf mengandung jalur neuron yang menghubungkan neuron Anda (sel saraf) satu sama lain.
Sistem saraf simpatik mempunyai jalur neuron pendek dan sistem yang lebih cepat. Ini alasannya mereka harus bereaksi dengan cepat pada dikala stres dan bahaya.
Sistem saraf parasimpatik mempunyai jalur neuron yang lebih panjang dan merupakan sistem yang jauh lebih lambat. Ini alasannya mereka tidak perlu bereaksi dengan cepat, dan perlu waktu usang untuk mengimbangi imbas sistem saraf simpatik.
Detak Jantung dan Reaksi Otot
Sistem saraf simpatik meningkatkan detak jantung dan mengencangkan otot-otot Anda. Ini supaya Anda bisa merespons dengan cepat terhadap stres dan ancaman yang dirasakan.
Sistem saraf parasimpatik menurunkan detak jantung dan melemaskan otot-otot Anda. Ini supaya Anda sanggup mencapai homeostasis, dan tubuh Anda sanggup berkonsentrasi pada kesinambungan dan reproduksi.
Gerakan Perut dan Produksi Air Liur
Sistem saraf simpatik menurunkan pergerakan perut dan produksi air liur Anda. Ini alasannya mereka dianggap tidak penting pada saat-saat bahaya.
Ini juga mengapa ketika Anda sangat stres mungkin sulit untuk mencerna makanan Anda dengan baik alasannya tubuh Anda melepaskan banyak kortisol (hormon stres). Ini ialah salah satu hal yang harus Anda katakan pada diri sendiri mengapa Anda tidak harus makan keripik kentang ketika Anda stres. Tubuh Anda benar-benar memberi tahu Anda bahwa keripik itu tidak penting pada dikala itu!
Sistem saraf parasimpatik meningkatkan pergerakan perut dan produksi air liur Anda. Ini alasannya ketika Anda tidak dalam bahaya, tubuh Anda ingin Anda fokus untuk mempertahankannya dan meningkatkan peluang Anda untuk bertahan hidup.
Pada dasarnya, ketika Anda tenang dan bahagia, Anda sanggup menyampaikan pada diri sendiri bahwa tubuh Anda mendorong Anda untuk makan keripik kentang (tetapi tidak benar-benar)!
Respons Urin dan Sfingter
Sistem saraf simpatik menurunkan output urin Anda dan mengontrak sphincter Anda. Ini alasannya dianggap tidak penting, dan itu juga memberi makna gres pada frasa “lari terbirit-birit.” Tubuh Anda sebetulnya mengepal dalam ketakutan ketika Anda takut!
Sistem saraf parasimpatik meningkatkan output urin Anda dan melemaskan sphincter Anda. Ini alasannya ketika Anda tidak berada dalam ancaman langsung, Anda harus melepaskan usus Anda untuk bertahan hidup. Ini juga mengapa ketika Anda berada di bawah banyak stres, mungkin sulit untuk pergi ke kamar mandi.
Bahaya Simpatik vs Parasimpatik
Sistem saraf parasimpatis tidak mengakibatkan ancaman bagi kesehatan Anda alasannya hanya menjalankan fungsi normal tubuh Anda. Hal yang sama tidak sanggup dikatakan untuk sistem saraf simpatik.
Meskipun sistem ini dimaksudkan untuk membantu tubuh Anda pada dikala dibutuhkan, sebetulnya ada saat-saat ketika sistem saraf simpatik sanggup berbahaya.
Tubuh Anda tidak seharusnya berada dalam keadaan “bertarung atau lari” terus-menerus sehingga berada dalam kondisi ini dalam jangka panjang sanggup mengakibatkan penyakit stres kronis. Beberapa misalnya ialah tekanan darah tinggi, sembelit, kecemasan, dan aksentuasi sistem kekebalan tubuh.
Dengan masyarakat modern kita juga tiba begadang semalaman dan sumber stres yang konstan. Kita menjadi bangsa yang dilanda insomnia dan stres sepanjang waktu. Penting untuk mencoba dan mengurangi stres Anda untuk membantu tubuh Anda mempertahankan homeostasis.
Percaya atau tidak, Anda sebetulnya bisa memicu sistem saraf parasimpatis Anda.
Ini bisa dilakukan dengan menarik nafas panjang, yoga, atau pijatan santai. Pada dasarnya, apa pun yang membantu tubuh Anda rileks dan stres. Pernapasan dalam terutama telah terbukti mengurangi denyut jantung dan menurunkan kadar kortison dalam tubuh.
Ulasan simpulan wacana Simpatik vs Parasimpatik
Karena mereka terdengar sangat mirip, sanggup membingungkan untuk mengingat yang mana. Salah satu cara terbaik untuk mengingat perbedaan mereka ialah dengan melihat abjad awal kata-kata.
Sistem saraf simpatik merespons stres dan merupakan respons “lawan atau lari” Anda. Sementara sistem saraf parasimpatis merespons kedamaian dan merupakan respons “istirahat dan cerna” Anda.
Kedua sistem saraf ini ialah cuilan dari sistem saraf otonom yang pada gilirannya merupakan cuilan dari sistem saraf tepi.
Sistem saraf simpatis mematikan semua fungsi tubuh yang tidak penting dan terkadang sanggup mengakibatkan produksi kortisol yang lebih usang dan optimal. Hal ini pada gilirannya sanggup mengakibatkan penyakit stres kronis.
Sistem saraf parasimpatis menjaga fungsi tubuh yang penting dan juga sanggup dipicu untuk membantu mengurangi kadar kortisol yang diproduksi tubuh Anda.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com