Tuesday, May 28, 2019

√ Kandung Kemih – Pengertian, Fungsi Dan Penyakit

Kandung kemih yakni organ yang ada di beberapa spesies binatang yang menyimpan urin, dikirim oleh ginjal melalui dua ureter, sebelum buang air kecil melalui uretra. Kandung kemih insan merupakan organ berongga, berotot, dan terletak di dasar panggul. Kandung kemih tersusun secara struktural dari fundus yang luas, badan, puncak, dan leher.


Ada tiga lubang, masing-masing tertutup oleh lapisan mukosa yang mencegah fatwa balik urin ke ureter. Posisi anatomi kandung kemih berbeda antara laki-laki dan wanita. Pada pria, kandung kemih berada di depan rektum, sedangkan pada wanita, itu ditempatkan di depan rahim. Dinding kandung kemih sangat elastis, membentang dari sekitar 5 mm hingga kurang dari 3 mm lantaran lipatan yang disebut rugae, yang menutupi dinding potongan dalam. Diagram kandung kemih disajikan di bawah ini:


 yakni organ yang ada di beberapa spesies binatang yang menyimpan urin √ Kandung kemih – Pengertian, fungsi dan penyakit
Kandung Kemih

Fungsi Kandung Kemih


Fungsi kandung kemih yakni untuk mengumpulkan dan menyimpan urin dari ginjal hingga sanggup dikeluarkan melalui buang air kecil. Kandung kemih insan yang umum sanggup menyimpan rata-rata 300 mL hingga 500 mL urin. Seperti dijelaskan di atas, kandung kemih sangat lentur dan bisa menampung peningkatan volume cairan lantaran perataan lipatan rugae. Buang air kecil tidak dikontrol oleh kandung kemih, melainkan sentra miksi pontine di otak.


Penyakit Kandung Kemih


Ada beberapa penyakit pada kandung kemih. Gejala khas penyakit kandung kemih termasuk sering buang air kecil, sakit, pengosongan tidak lengkap, dan iritasi. Kadang-kadang, penyakit pada jaringan atau organ lain sanggup memengaruhi kandung kemih. Misalnya, pembesaran prostat sanggup mengakibatkan sering buang air kecil. Berikut ini yakni beberapa patologi yang paling umum dari kandung kemih:


Kanker kandung kemih


Jenis kanker kandung kemih yang paling umum yakni kanker yang berasal dari lapisan epitel kandung kemih. Ini ditunjukkan oleh fakta bahwa sekitar 90% dari semua kanker kandung kemih yakni karsinoma. Penyebab kanker kandung kemih yang paling mungkin dikarenakan obat, paparan asap rokok, dan infeksi.


Infeksi jalan masuk kemih


Infeksi jalan masuk kemih yakni bencana umum yang bisa parah dan mengakibatkan duduk kasus kesehatan masyarakat yang utama. Infeksi jalan masuk kemih disebabkan oleh jerawat basil di kandung kemih, biasanya disebabkan oleh basil yang melaksanakan perjalanan ke uretra dan masuk ke kandung kemih. Infeksi jalan masuk kemih sangat berbahaya bila tidak diobati, lantaran jerawat sanggup berkembang dari kandung kemih ke ginjal. Gejala umum termasuk sensasi terbakar dikala buang air kecil, urin berbau keruh dan / atau berbau busuk, dan seringnya cita-cita untuk buang air kecil, meskipun sedikit air seni yang dikeluarkan.


Batu Kandung Kemih


Batu kandung kemih yakni endapan keras yang terdiri dari mineral yang ditemukan di kandung kemih yang disebabkan oleh kekurangan cairan tubuh dan urin yang sangat pekat yang berada di kandung kemih. Batu kandung kemih sanggup bervariasi dalam ukuran dan biasanya tanpa gejala. Gejala umum biasanya nyeri, darah dalam urin, dan iritasi. Sinar-X (ditunjukkan di bawah), ultrasound, dan CT scan biasanya dipakai untuk mengidentifikasi kerikil kandung kemih.


 yakni organ yang ada di beberapa spesies binatang yang menyimpan urin √ Kandung kemih – Pengertian, fungsi dan penyakit
Batu Kandung Kemih

Kandung Kemih Neurogenik


Kandung kemih neurogenik yakni jenis gangguan otak yang berdampak pada kemampuan seseorang untuk buang air kecil. Karena saraf perifer yang terlibat dalam buang air kecil dipengaruhi, buang air kecil biasanya dibantu dengan kateter. Pasien sering perlu memakai kateterisasi intermiten beberapa kali sehari untuk mengosongkan kandung kemih mereka.


Exstrofi Kandung Kemih


Exstrofi kandung kemih yakni kelainan bawaan yang melibatkan penonjolan kandung kemih melalui dinding perut. Kondisi ini sangat jarang dan sering disertai dengan perkembangan asing pada dasar panggul dan otot lainnya, serta alat kelamin, terutama pada wanita.


Dissynergia kandung kemih


Dissynergia kandung kemih mengacu pada suatu kondisi di mana sfingter uretra tidak sanggup rileks dalam koordinasi dengan kontraksi kandung kemih. Dissynergia kandung kemih biasanya disebabkan oleh cedera atau kelainan sistem saraf pusat. Pasien sering mengalami retensi urin dan riwayat jerawat kandung kemih.


Paruresis


Parauresis mengacu pada fobia yang melibatkan ketidakmampuan untuk buang air kecil lantaran kehadiran atau persepsi kehadiran orang lain. Parauresis disebabkan oleh respons sistem saraf simpatis yang mengencangkan sphincter di kandung kemih sebagai respons terhadap adrenalin, sehingga mencegah buang air kecil. Parauresis biasanya membutuhkan terapi psikologis sebagai pengobatan.


Trigonitis


Trigonitis yakni suatu kondisi yang melibatkan peradangan pada kandung kemih. Secara khusus, tempat trigonum kandung kemih yakni tempat berbentuk segitiga yang halus dan menunjukan perlunya buang air kecil sebagai respons terhadap peregangan. Meskipun ada beberapa penyebab trigonitis, jerawat kandung kemih yakni penyebab yang paling umum.


Sistitis Interstitial


Sistitis interstitial yakni suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri kandung kemih kronis. Sementara penyebab spesifik sistitis interstitial tidak diketahui, pasien mengatakan kerusakan pada lapisan epitel kandung kemih. Pasien sering mengalami cita-cita untuk buang air kecil, sering buang air kecil, dan rasa sakit. Karena gejalanya sangat seolah-olah dengan jerawat jalan masuk kemih, kultur urin negatif biasanya dipakai untuk diagnosis.


Retensi urin


Retensi urin yakni suatu kondisi di mana seseorang tidak sanggup sepenuhnya mengosongkan kandung kemih. Gejalanya mencakup tekanan yang jelek dikala buang air kecil, sensasi kandung kemih penuh, dan berusaha untuk buang air kecil. Kondisi ini dianggap darurat lantaran kandung kemih bisa pecah kalau tidak ditangani. Meskipun ada banyak sekali penyebab, perawatan seringkali melibatkan kateterisasi dan dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com