Thursday, May 2, 2019

√ Pengertian Cairan Intraseluler: Ciri, Komposisi Dan Fungsi

Cairan intraselulernya ialah cairan yang ada di dalam sel organisme multiseluler. Oleh alasannya ialah itu, cairan ini disimpan di dalam kompartemen intraseluler tubuh. Kompartemen intraseluler ialah sistem yang meliputi semua cairan yang tertutup dalam sel oleh membran plasma mereka.


Ketika berbicara wacana fungsi seluler, cairan jenis ini sering disebut sebagai sitosol. Sitosol, organel, dan molekul yang terletak di dalamnya secara kolektif disebut sebagai sitoplasma. Kebalikan dari cairan intraseluler ialah cairan ekstraseluler, yang terletak di luar sel di kompartemen ekstraseluler.


Banyak enzim dan prosedur seluler bekerja untuk mengangkut produk dan limbah dari cairan intraseluler ke cairan ekstraseluler, sambil membawa nutrisi dan zat terlarut gres ke dalam cairan intraseluler. Tidak ibarat cairan ekstraseluler, cairan intraseluler mempunyai konsentrasi kalium yang tinggi dan konsentrasi natrium yang rendah. Sitosol terutama terdiri dari air, ion terlarut, molekul kecil, dan molekul besar yang larut dalam air (seperti protein).


Karakteristik cairan intraseluler


Sel insan dimandikan dalam cairan, di dalam sel dan di luar sel. Faktanya, air di dalam sel membentuk sekitar 42% dari berat tubuh sel. Cairan di dalam sel disebut cairan intraseluler (IFC) dan cairan di luar sel disebut cairan ekstraseluler (EFC). Kedua cairan ini dipisahkan oleh membran semipermeabel yang mengelilingi sel. Membran ini memungkinkan cairan masuk dan keluar, tetapi pada ketika yang sama mencegah molekul atau materi yang tidak diinginkan memasuki sel.


IFC ialah komponen utama dari sitoplasma atau sitosol. Cairan ini membentuk sekitar 70% dari total air tubuh manusia; seorang laki-laki sanggup mempunyai sekitar 25 liter. Volume cairan ini biasanya cukup stabil, alasannya ialah jumlah air yang ditemukan dalam sel diatur oleh tubuh. Jika jumlah air dalam sel turun terlalu rendah, sitosol terlalu terkonsentrasi dalam zat terlarut dan tidak sanggup melaksanakan acara seluler normal. Sebaliknya, kalau terlalu banyak air memasuki sel, itu sanggup meledak dan hancur.


Sitosol ialah daerah di mana banyak reaksi kimia terjadi. Pada prokariota ialah daerah reaksi metabolik terjadi. Pada eukariota, ini ialah daerah organel dan struktur sitoplasma lainnya tersuspensi. Karena sitosol mengandung ion terlarut, ia memainkan tugas penting dalam oegoregulasi dan pensinyalan sel. Ini juga terlibat dalam generasi potensial agresi ibarat yang terjadi pada sel-sel saraf, otot dan endokrin.


Komposisi cairan intraseluler


Cairan ini mengandung air, protein, dan zat terlarut terlarut. Zat terlarut ialah elektrolit, yang membantu menjaga tubuh bekerja dengan baik. Elektrolit ialah unsur atau senyawa yang, ketika dilarutkan dalam cairan, terurai menjadi ion. Ada banyak elektrolit di dalam sel, tetapi kalium, magnesium, dan fosfat mempunyai konsentrasi tertinggi.Cairan intraselulernya ialah cairan yang ada di dalam sel organisme multiseluler √ Pengertian Cairan Intraseluler: Ciri, Komposisi dan Fungsi


Konsentrasi ion-ion lain dalam sitosol atau cairan intraselular sangat berbeda dari yang ekstraseluler. Sitosol mengandung sejumlah besar makromolekul bermuatan, ibarat protein atau asam nukleat, misalnya, yang tidak ada di luar sel. Campuran molekul kecil yang ditemukan di sini sangat kompleks, alasannya ialah variasi enzim yang terlibat dalam metabolisme sel sangat besar.


Enzim ini terlibat dalam proses biokimia yang menahan sel dan mengaktifkan atau menonaktifkan racun. Sebagian besar sitosol terdiri dari air, yang membentuk sekitar 70% dari total volume sel khas. PH cairan intraseluler ialah 7,4. Membran sel memisahkan sitosol dari cairan ekstraseluler, tetapi sanggup melewati sitosol bila perlu melalui kanal khusus.


Fungsi



  1. Banyak proses seluler, terutama metabolisme, terjadi di sini. Proses-proses ini meliputi sintesis protein yang dikenal sebagai terjemahan genetika, tahap pertama respirasi seluler (glikositosis) dan pembelahan sel (mitosis dan meiosis).

  2. Cairan intraseluler memungkinkan pengangkutan molekul-molekul melalui sel dan di antara organel seluler. Metabolit sanggup diangkut sepanjang cairan intraseluler dari area produksi ke situs di mana mereka dibutuhkan.

  3. Selain itu, ia memainkan tugas utama dalam mempertahankan potensial agresi sel. Karena konsentrasi protein tinggi dalam cairan intraseluler dibandingkan dengan cairan ekstraseluler, perbedaan konsentrasi ion baik di dalam maupun di luar sel menjadi penting untuk mengatur osmosis.

  4. Ini memungkinkan Anda untuk menjaga keseimbangan air di dalam sel untuk melindunginya dan tidak meledak.


Osmosis dan cairan intraseluler


Osmosis ialah proses di mana air bergerak masuk dan keluar dari sel. Tekanan osmotik ialah gaya yang memindahkan cairan dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya. Tingkat tekanan osmotik tetap hampir sama antara kompartemen IFC dan EFC.


Tekanan osmotik sanggup didefinisikan sebagai daya tarik air terhadap zat terlarut / elektrolit. Jika ada penurunan air dalam sel, elektrolit bergerak di dalam sel untuk mengakibatkan air masuk lagi. Demikian juga, yang terjadi ialah sebaliknya: ketika air dalam sel meningkat, elektrolit bergerak untuk mengeluarkan air.


Misalnya, ketika makan sesuatu dengan terlalu banyak natrium, Anda sangat haus. Apa yang terjadi ialah natrium menumpuk di EFC, mengakibatkan air keluar dari sel dan mencairkannya. Sel mengirimkan sinyal ke otak bahwa sel tersebut mengalami kekurangan cairan tubuh sehingga orang tersebut mengkonsumsi lebih banyak air.


Dan lagi, yang sebaliknya juga terjadi. Jika Anda mempunyai terlalu banyak air dalam tubuh, sel juga mengirimkan sinyal ke otak. Ini mengakibatkan otak mengakibatkan ginjal memproduksi urin untuk membuang kelebihan air.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com