Sel somatik yakni sel apa pun di dalam tubuh yang bukan gamet (sperma atau telur), sel germinal (sel yang terus menjadi gamet), atau sel induk. Pada dasarnya, semua sel yang membentuk tubuh organisme dan tidak dipakai untuk secara pribadi membentuk organisme gres selama reproduksi yakni sel somatik. Kata somatik berasal dari kata Yunani σὠμα (soma), yang berarti tubuh. Dalam tubuh manusia, ada sekitar 220 jenis sel somatik.
Contoh Sel Somatik
Ada banyak jenis sel somatik dalam tubuh insan alasannya yakni hampir setiap sel yang ditemukan di dalam dan di permukaan tubuh manusia, dengan pengecualian sel yang menjadi sperma dan telur, yakni sel somatik. Selain itu, mamalia mempunyai banyak sistem organ yang mengkhususkan pada fungsi-fungsi tertentu, jadi ada banyak sel khusus yang berbeda. Berikut ini yakni ikhtisar dari beberapa jenis utama sel dalam tubuh manusia.
Sel Tulang
Sel-sel tulang renta secara konstan digantikan dengan sel-sel tulang baru. Dua kategori besar sel tulang disebut osteoblas dan osteoklas. Osteoblas membentuk tulang dan membantu mempertahankannya. Mereka berbentuk kuboid, atau persegi, dan mereka membuat protein yang membentuk tulang. Mereka juga berkomunikasi satu sama lain dan menghasilkan molekul tertentu menyerupai faktor pertumbuhan, yang mendorong pertumbuhan tulang. Osteoklas, di sisi lain, menyerap, atau melarutkan, tulang tua. Mereka yakni sel-sel besar yang mempunyai banyak inti. Ketika pekerjaan osteoblas atau osteoklas dilakukan, ia mengalami janjkematian sel terprogram yang dikenal sebagai apoptosis.
Sel otot
Sel-sel otot juga dikenal sebagai miosit. Mereka sel panjang, berbentuk tabung. Ada tiga jenis otot yang masing-masing terdiri atas miosit khusus: otot polos, otot jantung, dan otot rangka. Otot polos melapisi dinding organ internal menyerupai kandung kemih, rahim, dan susukan pencernaan. Otot jantung hanya ditemukan di jantung, dan memungkinkan jantung untuk memompa darah. Otot rangka menempel pada tulang dan membantu menggerakkan tubuh.
Berbagai bab miosit mempunyai terminologi khusus alasannya yakni miosit sangat berbeda dari jenis sel lain. Membran sel disebut sarkolema, mitokondria disebut sarkosoma, dan sitoplasma disebut sarkoplasma. Sarkomer yakni bab dari sel yang berkontraksi dan memungkinkan gerakan otot, dan mereka membentuk rantai panjang yang disebut miofibril yang berjalan di seluruh serat otot. Sel-sel otot tidak sanggup membagi untuk membentuk sel-sel baru. Ini berarti bahwa meskipun otot sanggup menjadi lebih besar melalui latihan, bayi bekerjsama mempunyai lebih banyak miosit daripada orang dewasa.
Sel saraf
Sel saraf disebut neuron. Neuron ditemukan di seluruh tubuh, tetapi ada kepadatan sangat tinggi di otak dan sumsum tulang belakang, yang mengontrol gerakan tubuh. Neuron mengirim dan mendapatkan info ke dan dari neuron dan organ lain melalui sinyal kimia dan listrik. Neuron mempertahankan tegangan tertentu, dan ketika tegangan ini berubah, itu membuat sinyal elektrokimia yang disebut potensial aksi. Ketika potensial agresi terjadi di neuron, neuron akan melepaskan neurotransmiter, yang merupakan materi kimia yang menghipnotis sel target. Beberapa pola neurotransmitter yakni dopamin, serotonin, epinefrin (adrenalin), dan histamin.

Neuron mempunyai struktur yang unik menyerupai yang ditunjukkan pada diagram di atas. Bagian utama neuron yakni soma, akson, dan dendrit. Soma yakni tubuh sel dan mengandung nukleus. Akson yakni tonjolan panjang yang memancarkan impuls listrik. Dendrit menyebar dari soma dan mendapatkan impuls dari neuron lain. Ujung cabang akson keluar ke terminal akson, di mana neurotransmitter dilepaskan.
Sel darah
Sel darah disebut sel hematopoietik atau hemosit. Ada tiga tipe umum dari sel darah: sel darah merah, yang dikenal sebagai eritrosit, sel darah putih, atau leukosit, dan trombosit, juga dikenal sebagai trombosit atau sel darah kuning. Sel-sel ini, bersama dengan plasma, terdiri dari isi darah.
Eritrosit membawa oksigen ke sel melalui molekul hemoglobin, dan mereka mengumpulkan produk limbah karbon dioksida dari sel. Mereka membentuk 40 hingga 45 persen volume darah. Sekitar seperempat sel dalam tubuh insan yakni eritrosit. Mereka hidup selama sekitar 100 hingga 120 hari, dan mereka tidak mempunyai inti ketika dewasa. Leukosit mempertahankan tubuh terhadap zat aneh dan biro penyakit nanah menyerupai virus dan bakteri. Mereka mempunyai umur yang sangat pendek hanya tiga hingga empat hari. Trombosit yakni fragmen sel kecil yang membantu darah menggumpal sehabis cedera. Mereka juga mempunyai umur pendek, hidup selama lima hingga sembilan hari.
Perbedaan antara Sel Somatik dan Gamet
Sel somatik diproduksi melalui proses pembelahan sel mitosis. Mereka mengandung dua salinan dari setiap kromosom, satu dari ibu organisme dan satu dari ayah mereka. Sel dengan dua salinan masing-masing kromosom disebut diploid. Sel sperma dan sel telur, yang disebut gamet, terbentuk melalui meiosis, yang merupakan proses pembelahan sel yang sedikit berbeda yang menghasilkan sel-sel yang hanya mempunyai satu salinan dari setiap kromosom. Sel-sel ini disebut haploid. Gamet bersifat haploid alasannya yakni sperma dan sekering telur selama pembuahan untuk membuat organisme gres dengan sel diploid.
Mutasi pada sel somatik sanggup menghipnotis organisme individu, tetapi mereka tidak menghipnotis keturunan alasannya yakni mereka tidak diteruskan selama reproduksi. Namun, mutasi yang terjadi pada gamet sanggup menghipnotis keturunan semenjak gamet diturunkan. Ketika gamet bersatu, mereka menjadi sel somatik pertama keturunan, yang kemudian membagi untuk membentuk semua sel somatik mereka yang lain. Oleh alasannya yakni itu, meskipun mutasi pada sel somatik tidak akan menghipnotis generasi berikutnya, mutasi pada sel-sel gamet dilakukan dan kadang kala sanggup mempunyai efek drastis. Sebagai contoh, bila mutasi berskala besar terjadi dan ada kromosom ekstra dalam sel telur yang dibuahi, semua sel somatik juga akan mempunyai kromosom ekstra ketika membelah. Ekstra kromosom 21 menghasilkan Sindrom Down .
Sumber aciknadzirah.blogspot.com