Showing posts with label SIG. Show all posts
Showing posts with label SIG. Show all posts

Saturday, April 21, 2018

√ Pengertian, Fungsi, Dan Jenis Perangkat Lunak Pada Sistem Gosip Geografis

Sistem Informasi Geografis atau SIG ( geographic information system / GIS ) secara sederhana sanggup diartikan sebagai sistem manual atau digital (dengan memakai komputer sebagai alat pengolahan dan analisis) yang dipakai untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menghasilkan isu yang mempunyai acuan spasial atau geografis (Projo Danoedoro : 1996; 173). Pengertian Sistem Informasi Geografis ini sekaligus mengandung pengertian yang luas, alasannya ialah SIG merupakan suatu sistem isu menyerupai sistem isu lainnya, contohnya sistem isu manajemen (SIM). Perbedaan fundamental diantara keduanya ialah bahwa SIG mempunyai acuan spasial (keruangan) yang sanggup berwujud lokasi (titik, garis, area), distribusi, serta terintegrasikan dengan data atribut yang berkaitan dengan tiga unsur penting geografis tersebut secara keruangan.

Baca juga : Jenis-jenis Data Spasial dalam SIG

 secara sederhana sanggup diartikan sebagai sistem manual atau digital  √ Pengertian, Fungsi, dan Jenis Perangkat Lunak pada Sistem Informasi Geografis
Gambar1. Ilustrasi sistem isu geografis dan jenis perangkat lunaknya.

Keunggulan SIG dengan memakai sistem digital / komputer ialah : (1) memperkecil kesalahan manusia; (2) kemampuan memanggil kembali dan menyimpan data SIG secara cepat; (3) menggabungkan tumpangsusun; (4) memperbaharui data dengan memperhatikan perubahan lingkungan, data statistik dan area yang nampak. SIG dalam pengertian sistem terdiri dari dari 3 sub-sistem utama : yaitu sub-sistem masukan (input), proses (process), dan keluaran (output).

SIG merupakan sistem isu yang berbasis data spasial geografis. Sistem isu ini mempunyai perbedaan fundamental dari sistem isu yang lainnya, yaitu kemampuannya untuk mengintegrasikan setiap data yang berkaitan secara spasial dan data atributnya. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh sistem isu lain.

Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang terutama untuk analisis dalam bidang kebumian, perencaan dan pengembangan sumberdaya alam, apliksi bidang ekonomi dan untuk analisis-analisis keruangan yang terkait dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan wilayah. Akan tetapi semua kelebihan yang dimiliki oleh SIG ini sangat tergantung kepada keahlian pengguna SIG sendiri, alasannya ialah bagaimanpun canggihnya SIG tetap merupakan alat bantu dalam menuntaskan pekerjaan-pekerjaan kita.

Beberapa alasan kenapa SIG banyak dipilih sebagai teknologi isu spasial yang paling berkembang, adalah:
  1. Data spasial dan non-spasial sanggup digabungkan dan dimanipulasi secara terintegrasi dan simultan
  2. Kemampuan memunculkan hubungan-hubungan antara banyak sekali acara menjadi mendasarkan pada pendekatan geografis
  3. Perantara untuk memahami pengetahuan kebumian secara lebih jauh
  4. Manipulasi dan display ilmu pengetahuan kebumian
  5. Pintu memasuki catatan administrasi
  6. Merupakan alat untuk pembuatan kebijakan secara detail.

Secara Umum fungsi Sistem Informasi Geografis ialah sebagai sebagai berikut :
  1. Melakukan sejumlah operasi/perhitungan sanggup dilakukan melalui SIG 
  2. Display (layer peta - warna, ukuran, bentuk dan lain-lain)
  3. Kompilasi data base non-spasial 
  4. Overlay 
  5. Buffering (membuat zona buffer (radius objek) pada jarak tertentu di sekitar / sekelilingnya 
  6. Memperbaiki / memperbaharui data atau tayangan tabel (SQL) 
  7. Memuat hubungan-hubungan keruangan (spatial). 
  8. Membuat peta-peta tematik dan peta isyarat yang berkhasiat untuk perencanaan pembangunan wilayah.

Perangkat lunak yang mempunyai kemampuan untuk mendukung SIG banyak sekali, sanggup disebutkan contohnya : MapInfo, ArcInfo, ArcView, ArcCAD, ArcGIS, ArcMap, Ilwis, Erdas, Immager, ER Mapper, ENVI, R2V, Surfer, Idrisi, SPAN, River Tools AutoCAD dan lain-lain. Perangkat lunak-perangkat lunak tersebut ada dikenali sebagai software khusus yang dikembangkan untuk SIG atau sebagai software pendukung.

Dukungan acara MAP INFO, ARCINFO, ARCVIEW, dan R2V, dalam pekerjaan dekstop mapping tidak diragukan lagi. Masing-masing dari acara ini mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri, sehingga adanya integrasi dari paket akan sanggup menutupi kekurangan dari masing-masing software pendukung SIG ini.

Mengerti dan memahami kekurangan dan kelebihan dari masing acara menjadi pokok dan prinsip-prinsip dasar dalam sebuah aplikasi sistem isu geografis, sehingga pengguna acara SIG sanggup mempunyai kemampuan teknis yang cukup untuk menggunakan, menyebarkan dan memahami Sistem Informasi Geografis secara teknis. Keterkaitan teknis dari program-program tersebut sanggup diilustrasikan secara sederhana menyerupai pada gambar berikut :

 secara sederhana sanggup diartikan sebagai sistem manual atau digital  √ Pengertian, Fungsi, dan Jenis Perangkat Lunak pada Sistem Informasi Geografis
Gambar 2. Hubungan jenis perangkat lunak pada sistem isu geografis.

Referensi:
Danoedoro, Prodjo., 1996. Pengolahan Citra DIGITAL. Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. ESRI, 1994. PC ARC/INFO User Guides. Environmental Systems Research Inc., New York-USA.
Sumber http://www.geologinesia.com

Tuesday, February 20, 2018

√ Inilah Pengertian Sig Berdasarkan Para Ahli

Sistem Informasi Geografis ( SIG ) atau dalam istilah luarnya Geographic Information SystemGIS ) intinya merupakan singkatan dari 3 rangkaian kata yaitu sistem, informasi, serta geografi. Istilah "sistem" disini mengandung pengertian sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan dinamis untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan "informasi" berarti berasal dari pengolahan sejumlah data. Selanjutnya, kata "geografi" dipakai sebab Sistem Informasi Geografi (SIG) dibangun berdasarkan pada 'geografi' atau 'spasial' yang bermakna ruang.


Pada Sistem Informasi Geografis atau GIS, isu mempunyai volume terbesar. Setiap objek geografi mempunyai setting data tersendiri sebab tidak sepenuhnya data yang ada sanggup terwakili dalam peta. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, data tersebut bisa menunjukkan isu dengan hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua isu ialah data tapi tidak semua data merupakan informasi.

Ruang dipakai untuk banyak sekali isu berkaitan dengan lokasi, baik untuk isu kartografi, isu teknologi, maupun isu rekayasa. Berbeda dengan istilah "geografi" dimana pengertiannya lebih ditekankan pada isu gejala-gejala permukaan bumi yang berkaitan pada kehadiran serta acara manusia, dalam konteks keruangan, lingkungan maupun wilayah.

Informasi geografis ialah isu mengenai kenampakan permukaan bumi, sehingga isu tersebut mengandung unsur posisi geografis, kekerabatan keruangan (spasial relationship), atribut, dan waktu. Dibawah ini disajikan beberapa pengertian SIG berdasarkan para mahir yang dirangkum dari beberapa sumber.

Pengertian SIG Menurut ESRI 

Pengertian SIG atau definisi SIG berdasarkan ESRI, 1990 dalam Purnomo, Heri; Tentang Teori Kompleks menyebutkan bahwa SIG ialah sistem komputer yang menangani serta menggunakan data yang menggambarkan tempat-tempat dipermukaan bumi.

Pengertian SIG Menurut Barus Wiradisastra

Pengertian SIG ataupun definisi SIG berdasarkan Barus Wiradisastra (2000) menyebutkan bahwa SIG ialah suatu sistem isu yang dirancang untuk bekerja dengan data bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. Dengan kata lain SIG ialah suatu sistem basis data berkemampuan khusus untuk menangani data bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.

Pengertian SIG Menurut Purwadhi

Pengertian SIG atau definisi SIG berdasarkan Purwadhi (2001) menyebutkan bahwa SIG ialah suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta sanggup mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga sanggup diperoleh isu berkaitan dengan aspek keruangan.

Pengertian SIG Menurut Setiawan Iwan

Pengertian SIG ataupun definisi SIG berdasarkan Setiawan, Iwan (2011) menyampaikan SIG ialah suatu sistem yang berorientasi kepada letak geografis di atas permukaan bumi, berbasis komputer yang mempunyai kemampuan mengolah, memanipulasi serta menampilkan data spasial maupun attribut.

Pengertian SIG Menurut GIS Consorsium Aceh-Nias

Pengertian SIG atau definisi SIG berdasarkan "GIS Consortium Aceh-Nias" menyampaikan bahwa SIG ialah suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan sumberdaya insan yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa ataupun menampilkan data dalam suatu isu berbasis geografis.

 disini mengandung pengertian sebagai kumpulan elemen √ Inilah Pengertian SIG Menurut Para Ahli
Gambar beberapa nama perangkat lunak SIG serta basis data vektor dan raster.

Sobat Geologinesia, dari beberapa pengertian SIG di atas, bisa kita lihat semuanya merujuk pada kata kunci "letak geografis" sehingga inilah yang membedakan SIG dari sistem-sistem lainnya, dimana semua isu yang disajikan akan selalu berorientasi kepada lokasi/koordinat tertentu di atas permukaan bumi (keruangan). Sebagai contoh, pengelolaan sumberdaya alam, kota atau jaringan listrik semuanya terkait pada duduk perkara ruang. Ruang ialah tempat dimana sumberdaya alam, proyek atau acara itu berada, menyerupai desa, kawasan fatwa sungai, kabupaten ataupun negara.


Pada dasarnya setiap isu selalu berkaitan dengan ruang (lokasi relatif di atas permukaan bumi), jadi tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa kebutuhan isu keruangan ialah satu hal mutlak dibutuhkan oleh semua orang, sehingga isu apapun bisa disajikan dalam Sistem Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografis bukanlah sebuah sistem komputer untuk menciptakan peta, meskipun SIG sanggup menciptakan peta pada bermacam-macam skala, proyeksi, dan bermacam-macam warna. SIG ialah perangkat analitis. Kelebihan utama dari perangkat SIG ialah kemampuannya untuk mengidentifikasi kekerabatan spasial antara bermacam-macam fitur peta.

Sistem Informasi Geografis menghubungkan data spasial dengan isu geografis ihwal fitur-fitur tertentu pada peta. Informasi tersebut disimpan sebagai atribut dari fitur. Sebagai contoh, sebuah fitur kotak pada sebuah peta mewakili tambak/kolam tidak akan memberi isu apapun kecuali lokasinya. Untuk mengetahui ikan apa yang sedang dipelihara dan umurnya berapa, diharapkan tindakan kueri pada basis data terkait. Melalui penggunaan isu dari basis data tersebut sebuah prediksi ihwal berapa banyak ikan nantinya sanggup dipanen bisa dilakukan.


Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah pengelolaan basis data. Konsep basis data sangat penting bagi SIG sebab inilah merupakan pembeda utama SIG dengan perangkat lunak pemetaan atau pengolahan citra. Ada tiga konsep sederhana yang perlu dipahami jikalau ingin mengetahui bagaimana pengertian SIG serta fitur SIG dikelola, yaitu "Apa?", "Bagaimana Disimpan?", serta "Bagaimana Terhubung?" dengan fitur lainnya. Konsep basis data sanggup menunjukkan bermacam-macam kemampuan.

Sumber http://www.geologinesia.com

√ Pengendalian Sistem Isu Hubungannya Dengan Sig

Pengendalian sistem info yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan Manajer Sistem lnformasi untuk menyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam sistem teknologi inforrnasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah ancaman dan gangguan terhadap sistem informasi. Tujuan dari sistem info tidak akan mengena kalau sistem ini terganggu, sehingga sistem info harus memiliki pertahanan terhadap ancaman dan gangguan tersebut, dan pertahanan ini haus dilaku kan terus menerus.

Pengendalian di sistem teknologi info terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Pengendalian Secara Umum (General Contnols)
2. Pengendalian Aplikasi (Application Controls)

Pengendalian Secara Umum

Pengendalian secara umum merupakan pengendalian-pengendalian sistem teknologi info yang paling luar yang harus dihadapi terlebih dahulu oleh pemakai sistem informasinya. Pengendalian secara umum terdiri dari :
1. Pengendalian organisasi
2. Pengendalian dokumentasi
3. Pengendalian kerusakan perangkat keras
4. Pengendalian keamanan fisik
5. Pengendalian keamanan data

Pengendalian Organisasi

Perencanaan yang baik dan organisasi sistern inforrnasi yang berfungsi menyerupai yang diharapkan merupakan pengendalian organisasi yang baik. Pengendalian organisasi ini sanggup tercapai bila ada pemisahan kiprah dan pemisahan tanggung jawab yang tegas.

Pemisahan ini sanggup berupa pemisahan kiprah dan tanggung jawab di antara departemen dan pemisahan kiprah dan tanggung jawab di dalam departemen sistem info itu sendiri.
Fungsi-fungsi utama dalam departemen sistem info harus dipisahkan kiprah dan tanggung jawabnya. Fungsi-fungsi utama yang perlu dipisahkan kiprah dan tanggung jawabnya yaitu :
1. Bagian pengontrol data
2. Bagian yang mempersiapkan data
3. Bagian operasi komputer
4. Bagian pustaka data
5. Bagian pemrograman dan pengembangan sistem
6. Bagian sentra informasi

Bagian pengontrol data (data control section) berfungsi sebagai penengah antara departemen sistem info dengan departemen lainnya. Bagian ini berfungsi mendapatkan data dari departemen lainnya, mengagendakannya, menciptakan batch control total, mengawasi jalannya pengolahan data, memonitor koreksi kesalahan selama pengolahan data dan mendistribusikan output kepada pemakai yang berhak.

Bagian yang mempersiapkan data (data preparation section) berfungsi untuk mempersiapkan data, melengkapinya (misalnya menambah dangan kode-kode yang diperlukan) dan memverifikasi kebenarannya, sehingga siap untuk dimasukkan ke dalam sistem.

Bagian yang mengoperasikan data (data processing section) merupakan cuilan yang berfungsi mengolah data hingga dihasilkan laporan. Personil cuilan ini disebut Computer Operator dan bekerja sesuai dengan mekanisme yang tertulis di dalam manual pengoperasian.


Bagian penyimpan data (data library section) berfungsi menjaga ruangan penyimpanan data yang disebut dengan perpustakaan data. Perpustakaan data (data library) merupakan daerah dimana data dan kegiatan disimpan dalam media simpanan luar. Personil cuilan ini disebut Pustakawan (Librarian).

Tujuan utama dari fungsi perpustakaan data ini yaitu untuk pemisahan kiprah dan tanggung jawab antara cuilan yang menyimpan data dengan cuilan yang akan menggunakannya untuk operasi, sehingga sanggup mencegah orang yang tidak berhak untuk mengaksesnya.

Bagian pemrograman dan pengembangan sistem berfungsi didalam pembuatan kegiatan dan pengembangan sistem informasi. Personil cuilan ini disebut dengan Programmer dan System Analyst. Bagian ini harus dipisahkan dengan cuilan operasi dan dihentikan teriibat dalam pengoperasian secara eksklusif lantaran sanggup mengubah kegiatan yang dipergunakan untuk maksud-maksud negatif.

Bagian sentra info dibentuk dengan maksud untuk membantu para manajernya menciptakan kegiatan aplikasi sendiri untuk keperluan end user compufing atau end user development.

Pengendalian Kerusakan Perangkat Keras

Proses pengolahan data sanggup terganggu kalau terjadi kerusakan perangkat keras yang sanggup mengakibatkan kemacetan proses. Untuk mencegah hah ini, maka sanggup dilakukan dengan pengendalian perangkat keras, menyediakan perangkat keras cadangan dan membeli asuransi.

Pengendalian perangkat keras komputer merupakan pengendalian yang sudah dipasang di dalam komputer itu (built in) oleh pabrik pembuatnya. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras (hardware malfunction).


Menyediakan perangkat keras cadangan merupakan ha1 yang sangat mahal. Sebagai alternatif memakai perangkat keras cadangan, beberapa organisasi memakai processor cadangan. Jika processor utama rusak, maka processor kedua sebagai processor cadangan akan digunakan, sehingga proses pengolahan data tidak terganggu. Sistem komputer menyerupai ini disebut Dual processor computer atau Fault tolerant computer.

 Pengendalian sistem info yaitu kegiatan √ Pengendalian Sistem Informasi Hubungannya dengan SIG
Gambar perangkat keras sebuah sistem informasi.

Pengendalian Keamanan Data

Menjaga integritas dan kemanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang tersimpan di simpanan luar semoga tidak hilang, rusak dan diakses oleh orang yang tidak berhak. Cara-cara pengendalian keamanan data:
1). Menggunakan data log
Agenda (Log) sanggup dipakai pada proses pengolahan data untuk memonitor, mencatat dan mengidentifikasi data. Kumpulan data yang akan dimasukkan ke departemen sistem info seharusnya dicatat terlebih dahulu oleh data control group.

File dan kegiatan yang dibutuhkan pada operasi pengolahan data juga harus dicatat oleh librarian di library log. Dengan demikian segala sesuatu yang sanggup mensugesti perubahan data sanggup diketahui, diidentifikasi dan dilacak.

Disamping data log, sanggup juga dipakai transaction log, yaitu suatu file yang akan berisi nama-nama pemakai komputer, tanggal, jam, tipe pengolahannya, lokasi, dsb ihwal penggunaan sistem info yang pertu diketahui.

2). Proteksi File
Beberapa alat atau teknik tersedia untuk menjaga file dari penggunaan yang tidak benar yang sanggup mengakibatkan rusak atau tergantinya data dengan nilai yang tidak benar, diantaranya yaitu cincin perlindungan pita magnetik, write-protect tab, label ekternal dan label internal, serta read-only storage.

3). Pembatasan Pengkasesan (acces restriction)
Tujuan sekuriti yang penting yaitu untuk mencegah personil yang tidak berwenang untuk sanggup mengakses data. Pengaksesan harus dibatasi untuk mereka yang tidak berhak dengan cara:
- Isolasi fisik; Data yang penting sanggup secara fisik diisolasi dari penggunaan personil-personil yang tidak berhak.
- Otorisasi dan identifikasi; Tiap-tiap personil yang berhak mengakses data telah diotorisasi dan diberi pengenal (diidentifikasi) dengan menunjukkan password kepada personil.
- Otomatic lockout; Untuk mencegah seseorang mencoba-coba password berulang-ulang, biasanya mencoba password hanya diberikan kesempatan tiga kali.
- Pembatasan pemakaian
- Mengunci keyboard.

4). Data Backup dan Recovery
Pengendalian back-up dan recovegt diperiukan untuk be rjaga-jaga kalau file atau database mengalami kerusakan, kesalahan data, atau kehilangan data. Back-up yaitu salinan dari file atau database di daerah yang terpisah. Recovery yaitu file atau database yang telah diperbaiki dari kerusakan, kesalahan atau kehilangan datanya.

Ada 5 tipe penyebab yang sanggup mengakibatkan kesalahan, kerusakan atau kehilangan data:
- Disebabkan oleh kesalahan kegiatan (program error)
- Disebabkan oleh kesalahan perangkat lunak sistem (systems software error)
- Disebabkan oleh kegagalan perangkat keras (hardware failure)
- Disebabkan oleh kesalahan mekanisme (procedural error)
- Disebabkan oleh kegagalan lingkungan (environmental failure)

Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang dipasang pada pengolahan aplikasinya. Pengendalian aplikasi terdiri dari :
1. Pengendalian-pengendalian Masukan (Input Control)
2. Pengendalian-pengendalian Pengolahan (Processing Control)
3. Pengendalian-pengendalian Keluaran (Output Controls).

Pengendalian-pengendalian Masukan (Input Control)

Pengendalian masukan memiliki tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya.
Data input yang akan dimasukkan ke dalam komputer sanggup melibatkan dua tahap, yaitu:
a. Data Capture (Penangkapan data) merupakan proses mengidentifikasikan dan mencatat bencana konkret yang tejadi akhir transaksi yang dilakukan oleh organisasi.
b. Data Entry (Pemasukan data) merupakan proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer.

 Pengendalian sistem info yaitu kegiatan √ Pengendalian Sistem Informasi Hubungannya dengan SIG
Gambar ilustrasi data entry pada sebuah sistem informasi.

Pada tahap data capture sanggup dilakukan pengendalian sebagai berikut :
1). Nomor urut tercetak pada dokumen dasar; Dokumen dasar harus diberi nomor urut yang sudah tercetak. Tujuan dari pengendalian ini yaitu untuk mengetahui bila ada dukumen yang hilang.
2). Ruang maksimum untuk masing-msing field di dokumen dasar; Dokumen dasar dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada field data yang meleset, yang sanggup dilakukan dengan menyediakan ruang maksimum untuk masing-masing field data, sehingga kelebihan digit atau abjad sanggup terlihat. Pengendalian ini merupakan pengendalian untuk kebenaran data.
3). Kaji ulang data; Personil yang mengisi dokumen dasar harus mengkasji ulang kembali data yang dicatatnya, dengan cara meneliti kembali kelengkapan dan kebenaran datanya.
4). Verifikasi data; Dokumen dasar yang sudah diisi oleh seorang personil sanggup diverifikasi kelengkapan dan kebenarannya oleh personil yang lainnya.

Pengendalian pada tahap pemasukkan data berupa pengecekan yang telah terprogram di dalam kegiatan aplikasi dan disebut dengan Prograamed check (pengecekan program).  Pengendalian yang ada di programmed check sanggup berupa:
1). Echo check; Data yang diketikkan pada keyboard untuk dimasukkan ke komputer akan ditampilkan (echo) pada layar terminal.  Dengan demikian operator sanggup membandingkan antara data yang diketikkan dengan data yang seharusnya dimasukkan. Program dibentuk sedemikian rupa dengan menunjukkan kesempatan pada operator untuk memperbaiki bila data yang diketikkan salah.

2). Existence check; Kode yang dimasukkan dibandingkan dengan daftar kode-kode yang valid dan sudah diprogram.

3). Matching check; Pengecekan ini dilakukan dengan membandingkan arahan yang dimasukkan dengan field di file induk bersangkutan.

4). Field check; Field dari data yang dimasukkan diperiksa kebenarannya dengan mencocokkan nilai dari field data tersebut dengan tipe field-nya, apakah bertipe numerik, alphabetic, atau tanggal.

5). Sign check; Field dari data yang bertipe numerik sanggup diperiksa untuk memilih apakah telah berisi dengan nilai yang memiliki tanda yang benar, positif atau negetaif.

6). Relationship check atau logical check; Hubungan antara item-item data input harus sesuai dan msuk akal. Pengecekan ini berfungsi untuk mengusut korelasi antara item-item data input yang dimasukkan ke komputer. Kalau tidak masuk akal, maka akan ditolak oleh komputer.

7). Limit check atau reasonable check; Nilai dari input data diperiksa apakah cukup beralasan atau tidak. Contohnya yaitu tanggal digitasi yang terjadi yaitu 30 Februari 2011 yaitu tidak beralasan.

8). Range check; Nilai yang dimasukkan sanggup diseleksi semoga tidak keluar dari jangkauan nilai yang sudah ditentukan.

9). Self-checking digit check; Self-checking digit check yaitu pengecekan untuk mengusut kebenaran dari digit-digit data yang dimasukkan. Pengecekan ini dipakai lantaran operator cenderung melaksanakan kesalahan memasukkan digit-digit data.

10). Sequence check; Sequence check mengusut urutan dari record data yanag dimasukkan dengan cara membandingkan nilai-nilai field record tersebut dengan nilai field record sebelumnya yang terakhir dimasukkan.

11). Label check; Untuk menghindari kesalahan penggunaan file, maka label internal yang ada di simpanan luar sanggup diperiksa untuk dicocokkan dengan yang seharusnya digunakan.

12). Batch control total check; Batch control total check umumnya diterapkan pada pengelolaan data dengan metode batch processing.

13). Zero-balance check; Bila transaksi yang dimasukkan merupakan nilai-nilai yang saling mengimbangi, contohnya nilai-nilai debet dan nilai-nilai kredit, maka nilai-nilai tersebut harus imbang atau kalau dikurangkan selisihnya harus nol. Zero balance check akan melaksanakan pengecekan selisih antara dua sisi tersebut harus imbang.

Pengendalian-pengendalian Pengolahan

Tujuan dari pengendalian-pengendalian pengolahan yaitu untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan sehabis data dimasukkan ke dalam komputer. Kesalahan pengolahan sanggup terjadi lantaran kegiatan aplikasi yang dipakai untuk mengolah data mengandung kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam kegiatan adalah:
1). Overflow; Overflow terjadi kalau proses pengolahan mengandung perhitungan yang kesudahannya terlalu besar atau terlalu kecil, sehingga tidak muat untuk disimpan di memori komputer. Jika terjadi overflow, maka hasil dari proses pengolahan data menjadi tidak sempurna lagi.
2). Kesalahan logika program; Kesalahan ini merupakan kesalahan yang berbahaya dan sulit untuk dilacak, lantaran kesalahan logika kegiatan tidak sanggup ditunjukkan oleh komputer dan tetap akan didapatkan hasilnya, tetapi dengan hasil yang salah.
3). Logika kegiatan yang tidak lengkap.
4). Penanganan pembulatan yang salah; Permasalahan pembulatan terjadi bila tingkat ketepatan yang diinginkan dari perhitungan arithmatika lebih kecil dari tingkat ketepatan yang terjadi.
5). Kesalahan akhir kehilangan atau kerusakan record.
6). Kesalahan urutan data.
7). Kesalahan data di file teladan (reference file).
8). Kesalahan proses serentak; Kesalahan proses serentak (concurency) terjadi kalau sebuah file di dalam basis data dipergunakan oleh lebih dari seorang pemakai dalam network.

Pengendalian-pengendalian Keluaran

Keluaran (output) yang merupakan produk dari pengolahan data sanggup disajikan dalam bentuk hard copy dan soft copy. Pengendalian-pengendalian keluaran dimaksudkan untuk diterapkan pada kedua macam bentuk keluaran tersebut. Dalam bentuk hard copy keluaran yang paling banyak dilakukan yaitu berbentuk laporan yang dicetak memakai printer.

Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy sanggup dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
1) Tahap menyediakan media laporan
2) Tahap memproses kegiatan yang rnenghasilkan laporan
3) Tahap pembuatan laporan di printer file
4) Tahap pengumpulan laporan
5) Tahap mencetak laporan di media kertas
6) Tahap mengkaji ulang laporan
7) Tahap pernilahan laporan
8) Tahap distribusi laporan
9) Tahap kaji ulang laporan oleh pemakai laporan
10) Tahap pengarsipan laporan
11) Tahap pemusnahan laporan yang sudah tidak diperlukan

Pengendalian-pengendalian keluaran yang sanggup dilakukan untuk masing-masing tahap keluaran yaitu sebagai berikut :
1) Pengendalian pada tahap penyediaan media laporan; Pengendalian terhadap penyimpanan media laporan ini sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Menyelenggarakan sistem penyimpanan media laporan tercetak
- Pengendalian terhadap pengaksesannya
- Pemberian nomor urut 
- Penyimpanan cap pengakuan yang terpisah

2) Pengendalian pada tahap pemrosesan kegiatan penghasil laporan; Pengendalian pada proses kegiatan yang dipakai untuk mencetak laporan merupakan pengecekan-pengecekan yang sudah dipasang di dalam program. Pengendalian ini bertujuan untuk menjamin kebenaran dan kelengkapan inforrnasi yang dicetak di dalam laporan.

3) Pengendalian pada tahap pembuatan printer file; Kemungkinan suatu laporan tidak eksklusif dicetak ke printer, tetapi direkam terlebih dahulu ke file, lantaran disebabkan oleh beberapa hal, menyerupai :
- Menunggu printer yang sedang dipakai oleh proses yang lain.
- Bentuk dan isi laporan akan dimodifikasi kembali.
- Kalau printer file digunakan, maka harus dilakukan pengendalian-pengendalian sebagai berikut: Isi dari printer file tidak sanggup diubah oleh orang lain yang tidak berhak, printer file tidak disalin oleh orang lain yang dihentikan melihat isi laporan, dan printer file hanya dicetak untuk keperluan yang sah saja dan dihapus bila sudah tidak diperlukan.

4) Pengendalian pada tahap pencetakan laporan; Pengendalian pada tahap ini memiliki dua tujuan utama untuk meyakinkan bahwa yang dicetak hanya sejumlah tembusan yang dibutuhkan saja dan mencegah isi dari laporan tidak terbaca oleh orang lain yang tidak berhak.

5) Pengendalian pada tahap pengumpulan laporan; Setelah laporan dicetak, maka harus dikumpul kan segera oleh staf cuilan pengendalian. Semua laporan sanggup diletakkan terlebih dahulu di daerah yang khusus dan terkunci sebelum didistribusikan. taporan dihentikan ditinggal di ruang komputer secara sembarangan, lantaran sanggup hilang atau terbaca oleh orang lain yang tidak berhak.

6) Pengendalian pada tahap kaji ulang laporan; Sebelum laporan didistribusikan dan dipakai oleh pemakai laporan, maka laporan-laporan tersebut harus bebas dari kesalahan serta harus mencerminkan info yang tidak menyesatkan. Untuk itu laporan sebelum didistribusikan harus diperiksa kembali atau dikaji ulang terhadap kesalahan yang tampak, contohnya field yang mengandung nilai yang tidak masuk akal, cetakan yang tidak benar, data yang hilang atau tidak terbaca, dsb.

7) Pengendalian pada tahap pemilahan program; Jika laporan terdiri dari beberapa halaman atau terdiri dari beberapa macam untuk beberapa pemakai yang berbeda, maka laporan tersebut perlu untuk dipilah dalam kelompok-kelompok tertentu. Staf cuilan pengendalian barus turut mengawasi dan mengecek bahwa laporan-laporan tersebut telah lengkap, tidak ada yang hilang dan tidak difotokopi atau disalin. Kemudian laporan yang sudah dipilah harus eksklusif didistribusikan.

8) Pengendalian pada tahap distribusi laporan; Pengendalian yang sanggup diterapkan pada tahap ini yaitu :
- Laporan sanggup diberi tanggal kapan dibuat, sehingga distribusi yang terlambat sanggup diketahui oleh pemakainya.
- Dibuat daftar distribusi siapa-siapa saja yang berhak untuk mendapatkan laporan, sehingga distribusi tidak keliru ke pihak lain yang tidak berhak.
- Untuk laporan yang penting, harus dibentuk daftar penerimaan yang ditandatangani oleh si peserta laporan sebagai bukti bahwa laporan telah didistribusikan dan diterima dengan benar dan lengkap.

9) Pengendalian pada tahap kaji ulang oleh pemakai; Penerima laporan sebaiknya mengkaji ulang isi dari laporan yang ditetimanya sebelum menggunakannya untuk mendeteksi kesalahan yang mungkin ada. Pemakai laporan harus menunjukkan umpan balik kepada cuilan Sistem Informasi terhadap kesalahan atau ketidaksesuaian serta perbaikan lebih lanjut terhadap laporan yang digunakannya, sehingga untuk di kemudian hari laporan sanggup tebih efektif.


10) Pengendalian pada tahap pengarsipan laporan; Jika laporan sudah tidak dipakai lagi oleh pemakai laporan pada suatu dikala tertentu, tetapi masih penting untuk dipakai di masa mendatang, maka laporan tersebut harus diarsip dengan baik. Pengarsipan laporan harus aman, tidak gampang dijangkau oleh orang lain yang tidak berhak.

11) Pengendalian pada tahap pemusnahan laporan; Bila laporan sudah tidak dipakai lagi selamanya, maka laporan harus dimusnahkan. Pemusnahan laporan hams benarbenar dilakukan tak berbekas, yang sanggup dilakukan dengan dibakar atau dihancurkan dengan alat pengracik kertas. Laporan yang berbentuk soft copy, info ditampilkan pada layar terminal. Pengendalian yang dilakukan pada laporan yang berbentuk soft copy mencakup :
a) Pengendalian pada info yang ditansmisikan
Pengendalian ini dimaksudkan semoga orang yang tidak berhak tidak sanggup menyadap di tengah jalur untuk info yang dikirimkan. Kalau transmisi info memakai jalur telekomunikasi, maka sanggup dilaku kan dengan menyandikan (encryption) info yang ditransrnisikan. Kalau pengiriman info sifatnya lokal dengan rnenggunakan kabel, maka jalur kabel harus diawasi semoga penyadapan ka bel (wiretapping) sanggup dicegah.

b) Pengendalian pada tampilan di layar terminal
Pengendalian ini berkhasiat untuk mencegah mereka yang tidak berhak untuk sanggup melihat inforrnasi yang ditampilkan di layar terminal. Pengendalian ini sanggup dilakukan dengan beberapa cara :
- Menempatkan masing-masing terminal di ruangan yang terpisah. 
- Menampilkan inforrnasi yang penting dan tidak ingin terlihat orang lain dengan tampilan intensitas rendah (low intensity) di layar terminal, sehingga tidak gampang dibaca dari jarak jauh. 
- Meletakkan terminal yang menghadap ke tembok, sehingga tidak gampang terlihat bagi mereka yang lewat.

Sumber http://www.geologinesia.com

Monday, February 19, 2018

√ Perencanaan Sig (Sistem Isu Geografis)

Membuat sebuah Sistem Informasi Geografis (SIG) sangat membutuhkan perencanaan mendetail serta bermanfaat. Ada beberapa hal perlu diperhatikan sebelum melaksanakan perencanaan SIG ialah : mengapa harus membuat perencanaan SIG, siapa yang merencanakan, apa yang direncanakan, kapan direncanakan, serta dimana direncanakan.

Mengapa harus membuat Perencanaan SIG

Perencanaan yang baik merupakan kunci sukses SIG
Perencanaan baik akan menuju keberhasilan. Perencanaan jelek akan berujung kegagalan. Sudah sangat sering, pekerjaan gagal dikarenakan perencanaan buruk, apakah anda bekerja dalam sistem atau membuat suatu sistem info geografis seadanya, anda harus mengintegrasikan perencanaan yang cukup untuk membangun sistem info geografis, bila tidak pekerjaan tidak sesuai dengan harapan.


Perencanaan yang baik mengefektifkan biaya
Implementasi dan pemeliharaan sistem info geografis (SIG) membutuhkan biaya cukup mahal. Hal ini menjadi pemborosan bila tidak membuat produk bermanfaat bagi organisasi. SIG sanggup dengan segera mengatakan nilainya bila tersedia fatwa arus kerja, dan dengan SIG membuat produk info bermanfaat. Anda akan berguru bagaimana mengevalusai manfaat suatu sistem bila dikaitkan dengan biayanya. Dengan cara menyerupai ini sanggup dengan gampang membenarkan pembiayaan perencanaan dan pelaksanaan SIG kepada atasan kita.

Mengetahui apa yang diinginkan dari SIG merupakan hal fundamental dalam proses perencanaan
Sering terjadi, suatu organisasi memutuskan bahwa mereka ingin memakai SIG, kemudian mengusulkan anggaran dan disetujui; anggaran ini dipergunakan untuk membeli teknologi, membuat data, dan menyediakan personilnya tanpa tahu persis kebutuhan dari sistem. Ketika mencoba untuk membuatkan sistem info geografis tanpa mengetahui kebutuhannya terlebih dahulu, maka tidak hanya membuang-buang waktu dan energi tetapi uang juga. Anda berangkat dengan kesalahan teknologi serta kebutuhan tak terpenuhi. Anda harus memilih kebutuhan SIG dari organisasi dengan dari awal memutuskan proses perencanaannya.

Aplikasi-aplikasi SIG sangat banyak, jadi penting untuk memutuskan persyaratan khusus dan tujuannya semenjak dari awal. Dengan begitu kita sanggup terhindar dari kekacauan yang dihasilkan dari mencoba untuk membuat sebuah sistem tanpa prioritas. Metodelogi sistem info geografis mengatakan bagaimana menguraikan dan membuat prioritas kebutuhan SIG dari institusi serta merencanakan suatu sistem yang sesuai.

Siapa yang Merencanakan

Perencanaan SIG dipandu oleh pemimpin perencanaan dan juga melibatkan manajer tingkat senior dan pengguna. Manajer SIG mengambil tugas utama dalam proses perencanaan, tetapi dihentikan berjalan sendiri. Manajer SIG harus memperhatikan pesan yang tersirat dan info dari manajer pembuat keputusan lebih tinggi dalam seluruh proses.

Kehilangan pertolongan dari administrasi sanggup menjadikan kegagalan. Untuk menghindari terjadinya hal menyerupai itu, maka pengambil keputusan harus diajak dalam proses perencanaan. Pengguna sistem ini juga harus diajak terlibat eksklusif dalam proses perencanaan. Jika tidak ada keterlibatan dari mereka sistem akan berakhir dengan tidak memenuhi kebutuhan penggunanya.

Apa yang Direncanakan

Semua komponen Sistem Informasi Geografis harus direncanakan, mencakup : produk informasi, software, hardware, prosedur, data dan orang-orangnya. Komponen utama yang harus direncanakan, mencakup :
Produk informasi
Output apa diinginkan dari sebuah Sistem Informasi Geografis ? Apakah dalam bentuk map, laporan, graf atau kombinasinya? Data apa dibutuhkan untuk membuat info ini. Awal dalam proses perencanaan, harus memilih dan menguraikan dengan terperinci produk info yang diinginkan organisasi dari SIG. Sekali produk info telah ditetapkan, maka kita sanggup memulai menjawab pertanyaan perencanaan berafiliasi dengan komponen SIG lainnya.


Software
Fungsi software bagaimana diharapkan untuk kebutuhan membuat produk informasi? Apa yang perlu dilakukan? Pada sistem operasi apa software tersebut sanggup dijalankan? Apakah pembiasaan software diperlukan? Seberapa sering upgrade software diperlukan?.

Hardware
Apa hardware yang dipunyai organisasi ketika ini, apakah itu mendukung dalam penerapan SIG ? Apakah tipe dari infrastruktur jaringan diharapkan oleh organisasi? Bagaimana memastikan hardware tetap efektif dalam menghadapi perkembangan tekologi informasi?.

Prosedur
Bagaimana sinkronisasi SIG dengan adanya mekanisme organisasi untuk membuat sebuah produk informasi? Bagaimana menangani sistem atau modelnya?.

Data
Data macam apa untuk input SIG untuk membuat produk info yang diinginkan? Dimana data tersebut didapatkan, atau bagaimana membuat data tersebut? apa format data yang ingin digunakan? pada tingkat akurasi dan skala peta apa diinginkan?.

Personil
Diperlukan personil menyerupai apa? apakah harus mendatangkan tenaga gres untuk mengerjakan hal tersebut? jenis pembinaan apa dibutuhkan untuk menjalankan SIG oleh personil tersebut?.

 Membuat sebuah Sistem Informasi Geografis  √ Perencanaan SIG (Sistem Informasi Geografis)
Gambar ilustrasi perencanaan SIG.

Kapan Direncanakan

Perencanaan SIG merupakan suatu proses keberlanjutan. Proses perencanaan sanggup terus berlanjut bahkan sehabis entri data selesai dilakukan. Sistem Informasi Geografis sanggup dengan cepat terlihat jadinya pada sebuah organisasi. Segera sehabis implementasi akan terlihat bagaimana sistem ini berkhasiat dan orang sanggup melihat dan mengidentifikasi hal-hal lain yang mereka inginkan pada bidangnya masing-masing.


Ketika hal ini terjadi, kita harus melihat kembali bagian-bagian dari proses perencanaan untuk mengakomodir kebutuhan ini. Kemungkinan akan ada pesanan khusus untuk perencanaan SIG; Akan ada perintah melalukan sesuatu selama perencanaan SIG.

Dimana Direncanakan

Perencanaan SIG tidak dilakukan hanya sebatas di kantor saja. Perencanaan SIG mengharuskan kita untuk bertemu dengan orang lain pada sistem institusi. Si perencana akan banyak bertemu dengan orang yang membutuhkan info dari pemberlakuan sistem dan berguru bagaimana mereka memanfaatkan info ini untuk membantunya dalam pekerjaan.

Hal ini juga merupakan suatu kesempatan untuk berguru lebih jauh. Fundamental operasi bisnis terjadi di forum kita setiap hari. Dengan pemahaman arus kerja harian sanggup menjadikan perencanaan SIG menjadi lebih mantap, sehingga sanggup menghasilkan pembaharuan-pembaharuan untuk lembaga.

Sumber http://www.geologinesia.com

Sunday, February 18, 2018

√ Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak Sig (Software Sig)

Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki beberapa komponen utama salah satunya yaitu perangkat keras serta perangkat lunak. Kita ketahui bersama bahwa kombinasi yang baik antar beberapa komponen utama SIG akan sangat memilih kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis (lihat disini tentang pengertian SIG). Pada kesempatan kali ini geologinesia akan khusus membahas mengenai komponen utama berupa perangkat keras dan perangkat lunak SIG.

Perangkat Keras SIG

Perangkat Keras SIG yaitu perangkat komputer beserta asesori lainnya yang berfungsi mendukung operasional perangkat lunaknya (software SIG dan software pendukung lainnya). Semakin tinggi spesifikasi teknis sebuah perangkat keras maka semakin manis performance sistem yang dibangun (lihat perancangan sistem informasi). Biasanya ada standar minimal untuk spesifikasi teknis perangkat keras biar software bisa running dengan baik.

Pengaruh spesifikasi perangkat keras SIG sangat memilih kecepatan pengolahan data, kanal data, kecepatan tampilan data, resolusi gambar, serta kemampuan penyimpanan data. Tiga (3) kelompok perangkat keras SIG yang biasa digunakan yaitu sebagai berikut:
  1. Alat masukan data (digitizer, scanner, keyboard komputer, CD reader, diskette reader).
  2. Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or catridge unit, CD writer).
  3. Alat penampil serta penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter).

 memiliki beberapa komponen utama salah satunya yaitu perangkat keras serta perangkat lu √ Perangkat Keras dan Perangkat Lunak SIG (Software SIG)
Gambar macam-macam perangkat keras dan perangkat lunak SIG.

Perangkat Lunak SIG

Perangkat Lunak SIG yaitu software SIG (GIS) maupun software pendukung lainnya yang diperlukan dalam membangun sebuah Sistem Informasi Geografis. Software SIG biasanya memiliki kesamaan tujuan untuk proyek-proyek SIG, perbedaannya hanya pada bentuk tampilan, bahasa pemrograman, hukum main, juga kemudahan purna jualnya. Pada perangkat lunak sistem warta geografis, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Software SIG yang dibeli harus bisa memenuhi kebutuhan dan harus disesuikan dengan kebutuhan.
  2. Software SIG harus cukup popular serta banyak digunakan user.
  3. Ada jaminan perawatan terhadap Software SIG tersebut.
  4. Bisa berkomunikasi dengan software-software umum lainnya.

Inti dari sebuah perangkat lunak SIG, dalam hal ini software SIG yaitu harus bisa menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query, maupun analisa data geografis. Beberapa pola software GIS yang sering digunakan yaitu sebagai berikut:
  1. ArcGIS, ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG.
  2. CAD system untuk entry graphic data.
  3. ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data atau penginderaan jauh.
  4. Modul dasar perangkat lunak menyerupai modul pemasukan, pembetulan data, modul penyimpanan, peng-organisasian data, modul pemrosesan, penyajian data, modul transformasi data, juga modul interaksi dengan pengguna (input query).

Untuk software pendukung lain menyerupai OS, Dbase, maupun Network intinya merupakan software yang umum digunakan di pasaran menyerupai Windows Xp, Windows 2000, Access, SQL server, Oracle, Windows Server 2003 serta software pendukung lainnya.
Sumber http://www.geologinesia.com

Friday, February 9, 2018

√ Metadata Ialah Kumpulan Aspek Data, Ini Pengertian Lengkapnya Dalam Konteks Sig

Pengertian metadata yaitu data yang mengandung gosip mengenai satu atau beberapa aspek data. Secara sederhana metadata sanggup diartikan sebagai "data wacana data". Metadata pada umumnya ditampilkan dalam format dokumen XML (Extensible Markup Language), yang berisikan gosip dasar mengenai data apa, siapa, dimana, kapan, mengapa serta bagaimana sumber data tersebut.

Baca juga: Pengertian SIG Menurut Para Ahli

Geospasial metadata biasanya dibentuk dalam bentuk dataset SIG (GIS), dan juga gambaran satelit (penginderaan jauh). Metadata biasanya berisikan gosip menyerupai tanggal pembuatan, abstrak, judul, publikasi, cakupan area, proyeksi maupun gosip lainnya. Ada 2 konsep metadata yaitu:
  1. Metadata Struktural ; mengandung pesan dan spesifikasi data
  2. Metadata Deskriptif ; menjelaskan mengenai isi daripada data.

Metadata terdiri atas beberapa jenis standar dalam menampilkan data. Secara sederhana yang dimaksud dengan standar metadata yaitu satu set terminologi serta definisi umum yang dipakai dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur.

Standar metadata spasial SIG dibentuk dan dikembangkan untuk mendefinisikan gosip yang diharapkan oleh seorang pengguna prospektif untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial SIG, mengetahui kesesuaian set data spasial SIG untuk penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial SIG serta untuk mentransfer set data spasial SIG dengan sukses.

Walaupun demikian standar tidak tetapkan tatacara bagaimana gosip diorganisasikan dalam suatu sistem komputer atau dalam suatu transfer data, tidak juga tetapkan tatacara bagaimana gosip tersebut ditransmisikan, dikomunikasikan atau disampaikan kepada pengguna. Jika standar metadata geospasial (SIG) terkesan sangat komplek itu alasannya yaitu standar tersebut didesain untuk mendeskripsikan seluruh data geospasial yang sanggup dideskripsikan.

Pengertian metadata yaitu data yang mengandung gosip mengenai satu atau beberapa aspe √ Metadata Adalah Kumpulan Aspek Data, Ini Pengertian Lengkapnya Dalam Konteks SIG

Komunitas internasional melalui International Organization of Standards (ISO), telah membangun dan menyetujui standar internasional metadata ISO 19115 pada tahun 2003. Standar ini yaitu standar terlengkap dan terinci dengan contoh sangat luas sehingga pengguna sanggup mengidentifikasi, mengevaluasi, mendapat dan memakai data. Salah satu keunggulan ISO 19115 yaitu sanggup menawarkan tampilan yang lebih lengkap serta memudahkan pencarian yang lebih detail. Hanya saja cakupan aplikasi spasial yang luas menjadikan ISO 19115 mempunyai struktur yang lebih rumit.

Dalam aplikasinya, tidak semua elemen dalam ISO 19115 harus digunakan. Setiap negara sanggup menyebarkan profil metadata ISO 19115 nya sendiri sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini ISO 19115 tetapkan metadata utama (core) yang harus ada dalam suatu sistem metadata.

Baca juga: Jenis-jenis Data Spasial SIG

Indonesia termasuk negara yang belum mengadopsi standar ISO untuk pembuatan metadata geospasialnya. Saat ini, masyarakat data spasial Indonesia yang tergabung ISDN, masih memakai Content Standards for Digital Geospasial Metadata, yaitu standar yang berisi sekumpulan istilah dan definisi umum untuk mendokumentasikan data spasial digital yang telah disetujui oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC). Standar ini juga tetapkan nama, definisi unsur data dan group data dalam penyusunan metadata geospasial.

Manfaat ataupun Fungsi Metadata SIG diantaranya adalah:
  • Metadata membantu mengorganisasi mengelola data.
  • Pengguna sanggup mengetahui lokasi penyimpanan data spasial SIG dan cakupan areal yang dipetakan.
  • Menghindari adanya duplikasi alasannya yaitu data yang sudah dibentuk tercatat dengan baik dan diketahui.
  • Metadata mempromosikan ketersediaan data spasial SIG pada komunitas geospasial.
  • Koleksi metadata dibentuk berdasarkan dan diperkuat oleh mekanisme data management oleh komunitas geospasial.
  • Penyedia data sanggup mempromosikan ketersediaan data dan memungkinkan kerjasama dengan pihak lain untuk update dan lain-lain

Sumber http://www.geologinesia.com

Tuesday, December 12, 2017

√ Keunggulan Sig Beserta Manfaatnya

Sistem informasi geografis atau yang sering disingkat menjadi SIG ialah sebuah sistem informasi bersifat khusus yang bisa mengelola data informasi spasial atau mempunyai referensi keruangan. Sistem informasi ini juga didefinisikan sebagai sistem komputer yang bisa membangun, menyimpan, mengatur, dan menampilkan informasi dengan referensi geografis. Contohnya ialah sebuah data yang dikenali melalui lokasinya di permukaan bumi dan disimpan dalam database. Keunggulan SIG ini sangatlah banyak sehingga banyak orang yang mempelajari dan memanfaatkannya lantaran pemanfaatannya tidak hanya dalam hal geografi. Artikel berikut akan mengulas apa saja keunggulan dari sistem tersebut beserta pemanfaatannya.

1. Pemrosesan Data Memakan Lebih Sedikit Waktu
Keunggulan yang paling terlihat dari sistem ini ialah waktu yang dibutuhkan untuk memproses data spasial sanggup lebih singkat. Hal ini dikarenakan pemrosesan data memakai pemberian komputer. Proses dengan komputer memakan waktu yang jauh lebih singkat dengan proses data manual. Keunggulan SIG tersebut menciptakan hasil yang dibutuhkan juga menjadi lebih cepat didapat (lihat: Tahapan Kerja SIG).

2. Lebih Fleksibel dalam Visualisasi Data
Pada umumnya data spasial yang dikenal dicetak dalam bentuk peta berskala. Peta tersebut biasanya hanya tersedia dalam bentuk fisik dan tidak sanggup diubah-ubah. Dengan memakai SIG maka visualisasi data sanggup bermacam-macam dan fleksibel. Keunggulan SIG ini dimanfaatkan misalkan untuk menampilkan peta digital pada smartphone. Legenda dari peta tersebut pun akan lebih fleksibel dan bisa dipilih sesuai kebutuhan, sehingga untuk mendapat informasi yang diinginkan tentu akan lebih mudah.

3. Pertukaran Data Spasial yang Lebih Mudah
Sebelum kurun sistem informasi digital, pengolahan data spasial jauh lebih kaku dan membutuhkan banyak langkah. Akan tetapi dengan adanya SIG ini proses pertukaran data tersebut menjadi lebih mudah, lantaran sifat data digital yang juga gampang untuk ditransfer terutama via jaringan internet. Data spasial juga sanggup diunduh di banyak sekali website forum geografi milik pemerintah, bahkan yang berasal dari luar negeri, ibarat USGS milik Amerika Serikat yang menyediakan banyak sekali data spasial dari satelit. Pemanfaatannya misalkan untuk pemetaan titik api pada kawasan rawan kebakaran di hutan-hutan di Pulau Sumatera. Dengan keunggulan SIG yang satu ini, maka akan didapatkan data secara cepat dan diinformasikan ke banyak sekali pihak juga dengan lebih cepat dan luas.

4. Relatif Lebih Murah dan Cepat
Betul memang apabila alat-alat untuk memproses data spasial digital untuk sistem informasi geografis tergolong mahal, namun investasi ini apabila dibandingkan dengan performa dan fungsionalitas yang didapatkan akan terasa sangat menguntungkan. Sistem informasi geografis memerlukan perangkat keras ibarat digitizer, scanner, komponen olah data berspesifikasi tinggi, sampai alat output data yang tak kalah banyak. Begitu pula dengan perangkat lunak ibarat software olah data ataupun Data Base Management System (DBMS). Tetapi, pada kedepannya dalam pengambilan data akan lebih gampang lantaran memanfaatkan data satelit, data digital, atau data-data lain yang lebih murah dibandingkan dengan melaksanakan survey langsung. Keunggulan dari SIG tersebut sanggup menekan ongkos produksi terutama dalam jangka panjang. Contohnya ialah untuk memprediksi banjir, daripada melaksanakan survey dan penghitungan langsung, akan lebih gampang dan murah dengan memanfaatkan sistem informasi geografis.

5. Pengolahan Data Lebih Akurat dan Praktis
Penggunaan software pengolah data tentunya menciptakan hasil pengolahan data akan semakin akurat. Dibandingkan mengolah data memakai metode manual, perhitungan dengan komputer akan lebih sempurna analisisnya. Hal ini dikarenakan perhitungan komputer nyaris tidak mempunyai kesalahan. Jikapun ada kesalahan, hal itu disebabkan oleh operator ataupun insan yang melaksanakan analisis. Kesalahan-kesalahan tersebut biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam penentuan parameter ataupun metode analisis yang digunakan, sehingga hasil analisis menjadi kurang tepat. Kepraktisan juga menjadi keunggulan SIG selanjutnya. Mengolah data dengan komputer ketika ini tentunya sudah tersedia banyak pilihan aplikasi yang sanggup mempersingkat langkah dan waktu dalam mengolah data. Tidak hanya dalam pengolahan data, dalam menampilkan hasil serta kesimpulan data pun lebih simpel sehingga pengambilan keputusan sanggup lebih mudah. Contohnya ialah dalam perencanaan ataupun penilaian sistem transportasi di perkotaan. Mengingat rumitnya rute transportasi, tentu memakai komputer akan mempermudah pengambilan keputusan menurut sistem informasi geografis.

6. Fleksibilitas Format Data
Sistem informasi geografis tentunya melibatkan data digital sebagai pecahan tak terpisahkan dalam hal data. Karena sifatnya digital, maka tentunya mendukung banyak sekali format untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data. Fleksibilitas format data ini menyebabkan pengolahan data menjadi mudah. Banyak software pengolah data SIG sudah mendukung fitur export ataupun import sehingga perbedaan format data tidak menjadi duduk perkara lagi.

Hal-hal diatas ialah beberapa rujukan dari keunggulan SIG. Keunggulan-keunggulan tersebut yang menjadikan sistem informasi geografis dipakai dalam banyak sekali keperluan (lihat lebih lengkap mengenai: Pengertian SIG). Contohnya ialah prediksi musibah yang real time, penentuan taktik penjualan, sampai pembuatan planning pembangunan.
Sumber http://www.geologinesia.com