Showing posts with label Tsunami. Show all posts
Showing posts with label Tsunami. Show all posts

Friday, April 13, 2018

√ Tsunami Di Samudra Pasifik

Sebagian besar energi seismik bumi dilepaskan disepanjang zona subduksi dan patahan (sesar) transform yang melingkari Samudra Pasifik. Kekuatan gempa dengan besaran 7,2 - 9,5 Mw sering menghantui tempat ini. Gempabumi pada zona subduksi dengan besaran menyerupai itu ialah yang paling mungkin untuk menghasilkan tsunami (lihat disini Tsunami Tertinggi di Dunia).

Sejak tahun 1900 sejumlah tsunami mematikan telah menewaskan ribuan orang di seluruh Samudra Pasifik. Sebagai pola gempa bumi di Chili yang menghasilkan tsunami bisa melintasi Samudra Pasifik dan lebih dari dua puluh jam lalu akan membunuh orang di Jepang. Dibawah ini disajikan info rekam jejak tsunami di samudra pasifik yang diakibatkan oleh gempa bumi (lihat ihwal penyebab tsunami).

1. Kamchatka, Rusia (3 Februari 1923)
Pada tanggal 3 Februari 1923, gempa berkekuatan 8,3 Mw (Magnitude moment) terjadi di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia, menghasilkan tsunami setinggi 8 meter yang menimbulkan kerusakan di Kamchatka dan di Hawaii. Tsunami tersebut juga teramati di Jepang dan California.

2. Kii Peninsula, Jepang (7 Desember 1944)
Tsunami pada tahun 1944 ini disebabkan oleh besarnya gempa 8.1 Mw yang terjadi di lepas pantai tenggara Kii Peninsula, Jepang. Gempabumi dan tsunami yang dihasilkan menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa. Sekitar 998 orang tewas, 2.135 orang luka berat, 26.135 rumah hancur total, 46.950 rumah rusak sebagian, dan 3.059 rumah hanyut. Tsunami tersebut juga teramati di Hawaii dan Aleutian Islands.

3. Unimak Island, Alaska ( 1 April 1946)
Pada 1 April 1946 terjadi tsunami di samudra pasifik yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,3 Ms di Selatan Unimak Island, Alaska. Hawaii merupakan lokasi kerusakan terparah, dengan 159 korban tewas (96 di Hilo) serta menimbulkan kerugian properti sebesar $ 26 juta. Di Alaska, total kerusakan properti sebesar $ 250.000, sementara di California 1 orang tewas dengan jumlah kerugian properti sebesar $ 10.000.

4. Honshu, Jepang (20 Desember 1946)
Sebuah tragedi besar berawal dari gempa berkekuatan 8.1 Mw pada tanggal 20 Desember 1946 terjadipantai selatan Honshu, Jepang dan dirasakan hampir di seluruh penggalan Tengah dan Barat negara itu. Jumlah rumah yang hancur oleh gempa ini sebanyak 2.598, dan jumlah korban tewas 1.443 orang. Selain itu, 1.451 rumah hanyut oleh gelombang tsunami yang terjadi sesaat sehabis gempa terjadi. Tsunami tersebut juga teramati di California, Hawaii, dan Peru.

Sebagian besar energi seismik bumi dilepaskan disepanjang zona subduksi dan patahan  √ Tsunami di Samudra Pasifik
Peta tsunami di Southern Chile dan Honshu, Jepang.

5. Hokkaido, Jepang (4 Maret 1952)
Kekuatan gempa 8,1 Mw menghasilkan tsunami pada tanggal 4 Maret 1952 di lepas pantai Hokkaido, Jepang yang menimbulkan kerusakan besar di Jepang (lihat tampilan Peta Jepang). 815 rumah hancur total, 1.324 rusak sebagian, 6395 rusak ringan, 14 rumah terbakar, 91 hanyut, 328 rumah dan 1.621 bangunan non-perumahan terendam banjir. Banyak kapal yang hancur, dan jalan serta jalur kereta api yang rusak. 28 orang tewas, 5 orang hilang, dan 287 orang mengalami luka-luka. Tsunami ini juga teramati di Hawaii, pantai Barat Amerika Serikat, Alaska, Peru, Kepulauan Marshall, dan Palau.

6. Kamchatka, Rusia (4 November 1952)
Kekuatan gempa 9,0 Mw pada 4 November 1952 di lepas pantai timur Kamchatka ini menghasilkan gelombang setinggi 13 meter. Gelombang melanda sampai ke Kepulauan Hawaii. di Kepulauan Hawaii, kerusakan properti tanggapan tragedi ini diperkirakan $ 800.000 - $ 1.000.000, beruntungnya tidak ada korban yang tewas dalam insiden ini. Tsunami juga menimbulkan kerusakan di pantai barat Amerika Serikat dan teramati di seluruh Basin Pasifik.

7. Aleutian Islands, Alaska (9 Maret 1957)
Pada 9 Maret 1957 di selatan Kepulauan Andreanof, Aleutian Islands, terjadi gempa dengan kekuatan 9,1 Mw yang menghasilkan tsunami dan menjadikan kerusakan parah di Pulau Adak. Namun, kerusakan yang paling parah (sekitar $ 5 juta) terjadi di Kepulauan Hawaii. Ada dua korban tewas secara tidak eksklusif tanggapan insiden ini, yaitu seorang wartawan dan seorang pilot, ketika pesawat carteran kecil mereka jatuh di bahari erat Oahu.

8. Southern Chile (22 Mei 1960)
Gempa terbesar di samudra pasifik terjadi di Chile Selatan Pada tanggal 22 Mei 1960 dengan kekuatan 9,5 Mw. Rangkaian gempa ikutan juga terjadi selama beberapa hari. Jumlah korban jiwa terkait dengan gempa dan tsunami tersebut diperkirakan antara 490 - 5.700 orang. Menurut informasi, ada sekitar 3.000 orang yang terluka dan 717 orang hilang di Chile. Gempa utama yang menghasilkan tsunami tidak hanya merusak disepanjang pantai Chile, tetapi juga menimbulkan banyak korban dan kerusakan properti di Hawaii dan Jepang, dan insiden itu sanggup terlihat di sepanjang garis pantai di seluruh wilayah Samudera Pasifik.

9. Prince William Sound, Alaska (28 Maret 1964)
Gempa berkekuatan 9,2 Mw dan tsunami menimbulkan 125 korban tewas serta kerugian sebesar $ 311.000.000 ($ 84.000.000 dan 106 orang tewas di Alaska). Peristiwa ini dirasakan hampir di seluruh penggalan Alaska dan di penggalan barat wilayah Yukon dan British Columbia. Dampak yang paling terberat ialah di sentra Alaska Selatan. Durasi gempa diperkirakan mencapai 3 menit. Rambatan vertikal terjadi seluas 525.000 km persegi. Terjadi sekitar 20 longsoran tektonik yang menghasilkan tsunami. Tsunami tersebut melanda kota-kota di sepanjang Teluk Alaska, menimbulkan kerusakan serius di British Columbia, Hawaii, dan di sepanjang pantai barat AS (15 tewas), dan terlihat juga di Kuba dan Puerto Rico.

10. Honshu, Jepang (16 Mei 1968)
gempa pada 16 Mei 1968 berkekuatan 8,2 Mw di lepas pantai Pulau Honshu menimbulkan kerusakan di Jepang dan menghasilkan tsunami yang teramati di Jepang dan di seluruh Basin Pasifik. Sebagai tanggapan dari gempa dan tsunami 52 orang meninggal dan 329 orang luka-luka; 676 rumah hancur total dan 2.994 rumah rusak sebagian; 13 rumah terbakar dan 529 rumah terendam banjir; 97 kapal hanyut dan 30 tenggelam. Selain itu, jalan, jembatan dan tanggul pelindung juga hancur.

11. Hawaii (29 November 1975)
Pada tanggal 29 November 1975 terjadi gempa berkekuatan 7,2 Ms di pesisir selatan Pulau Hawaii yang menghasilkan tsunami lokal. Longsor tektonik tanggapan gempa juga tercatat di stasiun pengukur air pasang menyerupai di Alaska, California, Hawaii, Jepang, Kepulauan Galapagos, Peru, dan Chile. Di Hawaii, tsunami ini menimbulkan kerusakan senilai $ 1,5 juta, 2 korban jiwa, dan 19 orang luka-luka.

Berdasarkan data di atas sanggup disimpulkan bahwa Alaska, Jepang, dan Chile sering menjadi lokasi sumber yang menghasilkan gempa dan tsunami besar di samudra pasifik. Data juga mengatakan bahwa Hawaii ialah lokasi yang rentan terkena pengaruh dari tsunami besar yang dihasilkan di mana saja di sekitar tepi Pasifik, dan akan datang di Hawaii dalam waktu 5 - 15 jam.
Sumber http://www.geologinesia.com

Sunday, March 18, 2018

√ Tsunami Terbesar (Tertinggi) Di Dunia

Pada malam 9 Juli 1958, gempabumi sebesar 7,7 skala richter yang terjadi di sepanjang Sesar Fairweather Alaska merobohkan sekitar 30,6 juta meter kubik batuan dan es ke dalam pantai timurlaut Teluk Lituya. Massa batuan tersebut jatuh dari ketinggian sekitar 914 meter dan masuk ke dalam perairan Gilbert Inlet (lihat gambar di bawah). Akibatnya, menghasilkan tsunami lokal yang menabrak garis pantai baratdaya Gilbert Inlet (lihat disini secara lengkap penyebab terjadinya tsunami).

Gelombang tsunami yang terbentuk menghantam dengan kekuatan penuh sepanjang pesisir Lituya Bay. Tinggi gelombang ini sampai mencapai ketinggian 524 meter (1720 kaki) diatas permukaan air maritim dan menyapu jutaan pohon dan makhluk hidup lainnya yang berada disepanjang Lituya Bay. Tsunami dengan tinggi gelombang 524 meter tersebut dinobatkan sebagai tsunami terbesar di dunia. Kejadian tsunami yang sebesar ini biasa disebut dengan megatsunami.

Gambar Lituya Bay, daerah terjadinya tsunami terbesar (tertinggi) di dunia.

Megatsunami merupakan sebuah kategori tsunami yang diukur menurut atas ketinggian gelombangnya yang berada pada nilai ratusan bahkan ribuan meter (lihat tsunami di samudra pasifik). Megatsunami lebih banyak disebabkan oleh erupsi gunungapi dan longsoran massa batuan dalam jumlah yang besar. Walaupun megatsunami sangat jarang terjadi, namun ia mempunyai potensi penghancuran total kalau memang terjadi.
Sumber http://www.geologinesia.com

Monday, October 23, 2017

√ Apa Penyebab Terjadinya Tsunami?

Tsunami ialah rangkaian gelombang bahari besar yang menghantam garis pantai. Penyebab tsunami yang paling umum ialah gempa bumi bawah laut. Gelombang tsunami yang terjadi akan mengaliri lautan dan mengakibatkan kehancuran dikala mereka mencapai daratan. Manusia sering terbunuh dan bangunan hancur dikala gelombang besar dan besar lengan berkuasa tersebut menghantam pesisir pantai. Untuk memahami sepenuhnya bagaimana penyebab tsunami maka kita harus mempunyai pemahaman wacana lempeng tektonik, gempa bumi, dan juga air.

Fakta Penting Tsunami

  1. Tsunami ialah sebuah kata yang berasal dari Jepang yang berarti "Gelombang yang Berlabuh".
  2. Gempa bumi di bawah bahari ialah penyebab utama Tsunami.
  3. Tsunami terbesar yang pernah terjadi ialah di Lituya Bay, Alaska pada 9 Juli 1958.
  4. Tsunami paling awal terjadi di Sisilia 8.000 tahun yang lalu.
  5. Tanah longsor dan gunung berapi juga sanggup mengakibatkan tsunami.

Seperti yang sudah di jelaskan di atas, Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya "gelombang yang berlabuh" dimana istilah itu mengacu pada serangkaian gelombang laut besar yang bergerak menghantam garis pantai hingga ke pesisir. Kata "Tsunami" berasal dari Jepang lantaran di negara inilah tsunami paling sering terjadi.

Gelombang tsunami sanggup mencapai panjang ribuan kilometer, tinggi hingga ratusan meter, dan sanggup bergerak melintasi samudra dengan kecepatan hingga 800 km/jam. Tsunami juga dikenal sebagai gelombang pasang, lantaran sifatnya yang besar dan kuat.

Tsunami ialah rangkaian gelombang bahari besar yang menghantam garis pantai √ Apa Penyebab Terjadinya Tsunami?

Penyebab Tsunami

Tsunami sanggup disebabkan oleh pergerakan tiba-tiba bumi (tektonik-gempa bumi) yang terjadi di bawah laut. Seringkali Tsunami yang paling merusak disebabkan oleh gempa bumi. Dibeberapa kasus, penyebab tsunami bukan hanya jawaban gempa bumi, tetapi sanggup juga dari letusan gunung berapi, tanah longsor ataupun komet yang menabrak laut.

Penyebab Tsunami Akibat Gempa Bumi

Kita ketahui bahwa Bumi berada di sekitar selusinan lempeng tektonik. Gempa bumi bawah bahari terjadi dikala salah satu lempeng di bawah bahari ini bergesekan dengan lempeng lainnya pada batas lempeng Bumi. Kedua lempeng sanggup menjadi 'stuck' dikala lempeng yang lebih berat mencoba meluncur di bawah yang lempeng yang lebih ringan. Kejadian ini mengakibatkan peningkatan tekanan dalam proses yang dikenal sebagai subduksi.

Saat lempeng yang lebih berat terus meluncur di bawah lempeng yang lebih ringan, maka lempeng yang lebih ringan akan menekuk ke bawah. Sebuah titik dikala lempeng yang lebih ringan tidak lagi sanggup mendapatkan tekanan besar lengan berkuasa maka secara tiba-tiba lempeng tersebut akan berbalik kembali ke daerah sebelumnya dan menghasilkan energi (kekuatan) besar jawaban pergerakan tiba-tibanya tersebut.

Kekuatan luar biasa lempeng bumi yang "terhempas kembali" ini mengakibatkan riak besar di bawah permukaan laut, kemudian bergerak ke atas permukaan (seperti sebuah gunung air yang sangat besar di dalam laut) dan selanjutnya akan bergerak ke garis pantai.

Penyebab Tsunami Akibat Tanah Longsor

Tanah longsor akan mengakibatkan tsunami dikala material longsor dalam volume yang besar jatuh ke dalam air. Hal ini mempunyai efek yang sama dikala kita  menjatuhkan watu besar ke dalam bak - riak besar akan terjadi. Ketika insiden longsor terjadi di bahari (lihat disini penyebab tanah longsor) dan ribuan ton batuan jatuh ke laut, maka akan terjadi riak yang sangat besar, sehingga membuat gelombang pasang. Gelombang ini akan melintasi lautan hingga terjadi kontak dengan daratan dan dan hasilnya terbentuklah tsunami.

Penyebab Tsunami Akibat Letusan Gunung Berapi

Selain gempa bumi dan tanah longsor, letusan gunung berapi juga sanggup menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya tsunami. Gunung berapi sanggup berada juga di bawah laut, dalam hal ini dikenal sebagai gunung berapi bawah laut. Jika letusan gunung berapi terjadi di darat, tsunami akan cenderung disebabkan oleh material dan lahar dari gunung berapi yang mengalir ke bahari sehingga mengakibatkan riak besar air laut.

Sedangkan jikalau letusan terjadi di bawah laut, maka kekuatan letusan yang sangat besar akan mengirimkan getaran dan mengakibatkan riak air. Kemudian air di bahari akan pecah menjadi gelombang yang melintasi lautan hingga bersentuhan dengan pantai. Di sinilah, tsunami terbentuk.
Sumber http://www.geologinesia.com