Friday, January 27, 2017

√ Standar Operasional Mekanisme (Spo) Pemasangan Infus

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SPO)
PEMASANGAN INFUS


A.    PENGERTIAN
Memasang infus ialah acara memasang saluran intra vena dengan menusukkan IV canula kedalam pembuluh darah vena.
Melepas infus ialah acara melepas saluran intra vena dengan mencabut IV canule dari dalam pembuluh darah.

B.     TUJUAN PEMASANGAN INFUS
1.      Untuk rehidrasi cairan yang hilang
2.      Memudahkan santunan premedikasi narkosa
3.      Memberikan tranfusi darah
4.      Untuk memasukkan obat yang dibutuhkan (Manuaba, 1988)

C.    KOMPLIKASI
1.      Masalah lokal: Tromboplebitis (infeksi pada vena) dan pembengkakan disisi injeksi (akibat keluarnya cairan kedalam jaringan). Jika problem ini terjadi, jarum harus dilepas dan diinfus ulang pada vena yang lain.
2.      Masalah umum:
a.       Septikemia (infeksi pada darah): infeksi ini sanggup dicegah dengan memakai jarum, selang dan infus intravena steril.
b.      Kelebihan beban sirkulasi (overload circulatory): cairan intra vena yang diberikan terlalu banyakdan terlalu cepat sanggup mengakibatkan gagal jantung dan paru-paru.  (WHO, 2002)

D.    PERSIAPAN ALAT
1.      Alat Pelindung Diri (APD)
2.      Seperangkat infus set steril
3.      Cairan yang diperlukan
4.      Kain kasa steril dalam tempatnya (jika diperlukan)
5.      Kapas alkohol dalam tempatnya/alcohol swab
6.      Plester
7.      Gunting verband
8.      Bengkok (neirbekken)
9.      Infus set lengkap dengan gantungan botol (kolf)
10.  Perlak kecil dan alas
11.  Tali pembendung (tourniquet)
12.  Spalk dalam keadaan siap pakai, bila perlu terutama pada anak-anak.
13.  Alat tulis (untuk dokumentasi)
(Asmadi, 2008)
E.     POSEDUR PEMASANGAN INFUS
1.      Lakukan identifikasi pasien
2.      Jelaskan wacana tujuan dan mekanisme tindakan.
3.      Minta kesediaan pasien/keluarga untuk menandatangani formulir persetujuan tindakan.
4.      Dekatkan alat yang akan digunakan
5.      Hubungkan infus set pada cairan infus, isi tabung reservoir infus dan alirkan cairan hingga tidak ada udara pada infus set
6.      Pilih vena yang akan dilakukan penusukan IV canule:
a.       Bila saluran diekstremitas, lakukan bendungan pada tempat vena bab atas dari vena yang akan dilakukan penusukan.
b.      Bila saluran dibagian kepala, tidak dilakukan bendungan pada tempat vena.
7.      Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan
8.      Pakai APD sesuai kebutuhan.
9.      Desinfeksi tempat yang akan dilakukan penusukan dengan arah melingkar/satu kali apusan dengan kapas alkohol/alcohol swab.
10.  Tusukkan jarum IV canule dengan mata jarum menghadap keatas dan lihat apakah ada darah yang keluar atau tidak di indikator IV canule
11.  Bila tidak berhasil, lakukan penusukan ulang hingga berhasil dengan tetap memperhatikan kondisi pasien (bila perlu ada penggantian petugas)
12.  Jika indikator IV canule sudah terlihat darah, tarik jarum sedikit-sedikit masukan canule hingga pangkal Canule dan sambungkan ke infus set dan buka bendungan.
13.  Buka pengatur tetesan infus, hitung tetesan infus seuai kebutuhan.
14.  Fiksasi IV canule dengan transparan IV dressing dengan mencantumkan identifikasi (Nama pemasang, nama ruangan, waktu pemasangan; tanggal dan jam), bila kurang berpengaruh boleh difiksasi dengan plester/pesangan spalk untuk anak dengan tidak menutupi area penusukan.
15.  Rapikan pasien dan alat-alat yang sudah digunakan.
16.  Buang sampah benda tajam kedalam sampah benda tajam/safety box.
17.  Buang alkohol swab ke tempat sampah medis benda non tajam.
18.  Buang sampah plastik dan kertas ke tempat sampah umum
19.  Lepaskan APD dan buang ke tempat sampah medis.
20.  Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan
21.  Dokumentasikan dalam simkep atau berkas rekam medis.
(SPO RSUD R Syamsudin, SH Kota Sukabumi, 2016)



REFERENSI
Asmadi. ( 2008 ), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : EGC.
Ida Bagus Gde Manuaba (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga. Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
RSUD R Syamsudin, SH. (2016). SPO Memasang dan Melepaskan Infus. No. Dokumen: RSSYAM.SPO.01.03/B.009. Kota Sukabumi.Tidak Terbitkan.
WHO. 2002. Safe Motherhood, Modul Sepsis Puerperalis : Materi Pendidikan Untuk Kebidanan. Jakarta : EGC



Sumber http://macrofag.blogspot.com