Wednesday, February 1, 2017

Bisnis Coach Untuk Diri Sendiri

[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Bisnis coach sudah sering Anda dengar dalam dunia bisnis. Apa yang terlintas dalam benak Anda apabila berafiliasi dengan bisnis coach? Banyak yang menjawab bahwa bisnis coach berfungsi membantu mereka dalam melatih, memperbaiki dan mengubah kehidupan/bisnis menjadi lebih baik.


Pendapat di atas mungkin benar, namun dalam dunia bisnis, kiprah seorang bisnis coach ialah membantu pebisnis untuk menyebarkan bisnisnya dengan cara menggali potensi dan kemampuan dari pemilik bisnis. Jadi, semua ini tergantung pada siapa orang yang dicoaching, tidak ada hasil baku yang bisa disamaratakan untuk tiap orang.


Umumnya pebisnis sukses berani membayar mahal biar sanggup dibimbing oleh coach berpengalaman ibarat yang ada di GLC biar mereka sanggup dituntun untuk menyebarkan diri menyesuaikan dengan kondisi diri mereka sendiri.


Kira-kira ibarat itu kiprah dari seorang bisnis coach. Nah, berdasarkan Anda apakah Anda bisa menjadi coach bagi diri Anda sendiri? Tanpa perlu adanya bisnis coach untuk membimbing Anda gotong royong coaching terhadap diri sendiri bisa dilakukan. Hal ini juga bisa Anda ajarkan kepada semua leader/manager dalam perusahaan Anda.


Penasaran bukan perihal coaching untuk diri sendiri? Mari kita simak lebih lanjut bahasan di bawah ini. Bagi Anda yang belum pernah mendengar perihal coaching silakan baca artikel sebelumnya biar lebih memahami.


Dalam proses coaching, pada dasarnya ialah menunjukkan pertanyaan untuk mengalami balasan dalam diri kita. Nah, biar sanggup menerapkan ilmu coaching untuk diri sendiri maka Anda perlu menunjukkan pertanyaan untuk diri Anda sendiri. Anda niscaya bertanya jadi pertanyaan ibarat apa yang bisa kita ajukan? Teknik bertanya ala bisnis coach ialah “Powerful Questioning”


“Powerful Questioning”


Apa itu powerful questioning? Ini ialah sebuah teknik dimana bertanya yang menghasilkan balasan yang membuat penjawab bisa melaksanakan tindakan. Teknik ini ibarat dua sisi mata uang yang berbeda. Dalam teknik ini mengandung sifat pertanyaan yang majemuk yakni destruktif, netral dan konstruktif. Yang diutamakan dalam teknik coaching ialah pertanyaan yang bersifat konstruktif.


Biasanya pebisnis menentukan memakai bisnis coach guna membantu mereka merumuskan pertanyaan yang bersifat konstruktif sehingga mereka bisa mendapat balasan yang konstruktif pula. Umumnya orang sering melontarkan pertanyaan destruktif dan netral pada diri mereka sendiri.


Agar lebih terperinci perihal ketiga sifat pertanyaan maka mari kita simak perbedaan ketiganya.


1.      Pertanyaan bersifat Destruktif


Dalam tipe pertanyaan ibarat ini, Anda cenderung menanyakan sekaligus menjatuhkan diri Anda sendiri. Muncul pedoman negative dan meremehkan dari isi pertanyaan. Misalnya,


“Mengapa gres menjalani bisnis begini saja, saya malah gagal, apakah saya harus menutup bisnis ini?”


Pertanyaan di atas menurunkan kepercayaan diri Anda. Mungkin saja bagi sebagian orang jikalau berpikir positif maka ini ialah sebuah pertanyaan motivasi namun jikalau orang yang negative akan mulai menyalahkan diri mereka dikala menjawab pertanyaan ini.


Pertanyaan destruktif cenderung mendorong diri Anda sampai kehilangan rasa percaya diri Anda lagi. Dari pertanyaan di atas juga tercantum kalimat yang menyatakan bahwa ingin mengalah dan cenderung menghancurkan bisnis dan hidup Anda. Pertanyaan tipe ini gampang dikenali apabila terdapat kata-kata menghakimi yang bersifat negative secara langsung.


2.      Pertanyaan bersifat Netral


Umumnya banyak pebisnis yang menunjukkan pertanyaan ini kepada dirinya sendiri guna mencari info atas duduk kasus atau kegagalan yang terjadi. Contoh pertanyaannya ibarat ini:


“Mengapa susah sekali untuk membuat resep kuliner baru?” Apa yang ingin saya capai untuk bisnis saya sekarang? Mengapa fokus itu penting dalam berbisnis?”


Pertanyaan netral ibarat di atas umumnya hanya bersifat mencari tahu balasan atas pertanyaan mengapa. Pengaju pertanyaan hanya ingin menggali info dari pertanyaan tersebut. Pertanyaan ini tidak menggerakkan namun hana sekedari membuat kita “ingin tahu’


Dalam pertanyaan netral tidak mengandung makna yang bersifat melawan atau memaksa, bahkan tidak ada tujuan membuat si penjawab untuk action.


Biasanya bisnis coach kadang memakai pertanyaan bersifat netral untuk menggal info dari kliennya guna mengetahui bisnis apa yang dijalankan, ibarat apa bisnisnya, hambatan apa yang dihadapi, dsb.


3.      Pertanyaan bersifat Konstruktif


Tipe pertanyaan ini ialah pertanyaan yang menjadi andalan semua bisnis coach. Contohnya sepert:


“Tahap-tahap apa saja yang perlu saya lakukan untuk meningkatkan profit saya sampai 60%?”


“Siapa yang perlu saya cari sebagai partner bisnis untuk bisnis franchise saya?


Coba bedakan pertanyaan ini dengan pertanyaan destruktif dan normal sebelumnya. Tentu sangat berbeda jauh sekali. Dalam pertanyaan bersifat konstruktif menumbuhkan sebuah harapan kembali, harapan dan solusi kasatmata bagaimana cara Anda mencapai tujuan bisnis Anda.


Dalam pertanyaan ini tersirat sebauh makna untuk menggerakkan dan terlihat terperinci apa yang memang akan Anda kejar. Untuk membuat pertanyaan konstruktif, Anda perlu tahu goal bisnis Anda ibarat apa secara spesifik dan apa yang perlu Anda lakukan biar harapan Anda tercapai.


Segala macam pertanyaan di atas mempengaruhi tindakan Anda dalam berbisnis. Meskipun hanya pertanyaan sederhana namun perlu dipikirkan baik-baik. Mulai kini Anda bisa berlatih melontarkan pertanyaan konstruktif untuk diri anda sendiri.  Anda sanggup merevisi pertanyaan untuk coaching diri Anda. Dengan pertanyaan konstruktif Anda diingatkan kembali perihal tujuan Anda berbisnis dan goal Anda ibarat apa.


Semoga dengan membaca dan memahami artikel ini sanggup menambah ilmu Anda dalam berbisnis sehingga Anda sendiri menjadi individu independent yang bisa menuntaskan segala masalah. Ketiga pertanyaan di atas juga sanggup Anda bagikan dengan leader dalam bisnis Anda biar mereka bisa mencoaching diri mereka atau karyawan lainnya biar meningkatkan semangat kerja dan tujuan bisnis pebisnis cepat tercapai. Silakan bagikan artikel ini jikalau Anda menunjukkan manfaat dan jangan lupa beli komentar dan silakan diskusi dengan bisnis coach untuk mengetahui coaching lebih dalam.


Semoga bermanfaat, Always Go Big![/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]



Sumber aciknadzirah.blogspot.com