Rumus GNP – Dalam kesempatan kali ini saya akan memperlihatkan warta mengenai cara menghitung pendapatan per kapita dan beserta rumus yang digunakan.
Pendapatan perkapita tidak sanggup dilihat dari sebuah kemakmuran negara melalui besar kecilnya GDP atau GNP. Hal itu dikarenakan GDP dan GNP tidak sanggup memperlihatkan berapa jumlah penduduk yang termasuk dalam GDP dan GNP tersebut.
Pendapatan Per Kapita
Tingkat kemakmuran suatu negara tidak hanya dilihat dari besar kecilnya GDP atau GNP, alasannya GDP atau GNP tidak sanggup memperlihatkan berapa jumlah penduduk yang harus dihidupi dari GDP atau GNP tersebut.
GNP tinggi yang dimiliki suatu negara bukan suatu ukuran bahwa negara tersebut telah makmur. Mengapa? Karena sanggup saja jumlah penduduk yang harus dihidupi dari GNP tersebut juga sangat tinggi.
GNP yang tinggi juga bukan merupakan sebuah faktor untuk mengukur kemakmuran dari negara tersebut contohnya saja Indonesia pada tahun 1999 lebih tinggi dari Malaysia yaitu 130.600 juta dolar, namun Malaysia ternyata lebih makmur alasannya hanya menghidupi 22 juta penduduk dibandingkan Indonesia yang mencapai 204 juta penduduk.
Arti Pendapatan Per Kapita
Lalu apa itu pendapatan perkapita? Pendapatan perkapita yaitu pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara pada periode tertentu contohnya dalam satu tahun. Untuk menghitungnya sanggup melihat rumus dibawah ini
Cara Menghitung Pendapatan Perkapita
Ada dua cara untuk menghitung pendapatan per kapita :
a. Berdasarkan harga yang sedang berlaku. Jika kita menghitung menurut harga yang berlaku maka kesannya disebut pendapatan per kapita nominal.
b. Berdasarkan harga tetap (konstan), kesannya disebut pendapatan per kapita riil.
Pendapatan per kapita nominal yaitu pendapatan per kapita yang tidak memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Sedangkan pendapatan per kapita riil yaitu pendapatan per kapita yang sudah memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Misalnya, negara M pada tahun 2000 pendapatan per kapita nominalnya Rp 1.000.000,-. Kemudian pada tahun 2001, pendapatan per kapita nominalnya naik tiga kali lipat menjadi Rp 3.000.000
Misalnya saja daya beli masyarakat yang meningkat setiap tahun tentu ikut menaikkan pendapatan perkapita, dengan begitu pendapatan perkapita riil masyarakat tidak berubah jadi sanggup naik atau tidaknya tingkat kesejahteraan masyarakat sanggup dilihat dari pendapatan perkapita riil bukan pendapatan per kapita nominal. Berikut pola lengkapnya :
Misalnya : pada tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia 205 juta maka besarnya pendapatan per kapita riil dan nominal yaitu :
a. Pendapatan per kapita riil = 373.073,6 miliar rupiah : 205.000.000
= Rp 0,001819871 miliar
Jadi, pendapatan per kapita riil Indonesia pada tahun 2000 sebesar
Rp 1.819.871,-
Pendapatan sebesar itu merupakan pendapatan rata-rata untuk satu tahun yang dimiliki orang Indonesia
b. Pendapatan per kapita nominal = 1.201.4278 miliar rupiah : 205.000.000
= Rp 0,005860623 miliar rupiah
= Rp 5.860.623,-
Dari perhitungan di atas, tampak bahwa pendapatan per kapita riil Indonesia pada tahun 2000 hanya sebesar Rp 1.819.871,- sedangkan pendapatan per kapita nominal sebesar Rp 5.860.623,- (jumlah ini tiga kali lipat dari pendapatan per kapita riil).
Baca juga : Cara Menghitung PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak )
Demikian warta mengenai cara menghitung pendapatan per kapita dalam suatu negara, biar warta ini sanggup menambah pengetahuan kita terutama dalam dunia perekonomian.
Sumber https://caraharian.com