Thursday, March 23, 2017

√ Serunya Pengalaman Membeli Mesin Jahit

Saya ingin banyak dan lama sedikit bercerita wacana pengalaman saya dalam membeli mesin jahit. Jujur saya sendiri gres mempunyai mesin jahit sekitar 2 tahun belakangan ini. Aahh campur aduk rasanya dikala gres pertama kali punya mesin jahit sendiri, jauh lebih senang daripada punya hp gres atau motor baru. *biarin deh dibilang norak :p

Tapi pengalaman saya dikala pertama kali membeli mesin jahit kala itu, nyaris menciptakan saya galau dan gundah gulana, secara pengetahuan saya di dunia jahit menjahit terutama permesin jahitan masih terbilang cethek sangat minim. Pada waktu itu, yang saya hanya tahu hanya ada dua jenis mesin jahit, yaitu mesin jahit manual yang berwarna hitam ibarat milik mama, dan juga mesin jahit listrik ibarat milik tante saya. Dan ternyata semakin ke sini semakin banyak pula aneka macam jenis dan type mesin jahit yang beredar di pasaran.




Pengalaman membeli mesin jahit mini stapler
Sebelum membeli mesin jahit beneran, saya sempat tertarik untuk membeli mesin jahit mini yang berbentuk ibarat stapler. Waktu itu saya membeli di seorang pedagang kaki lima di depan pertokoan dengan harga Rp.40.000. Katanya mesin jahit ini bisa digunakan sampai materi jeans dan bahannya tidak mengecewakan berpengaruh dibanding dengan mesin jahit stapler yang berharga Rp.25.000. Di sana si penjual juga mempraktekkan cara menjahitnya dengan memakai materi kain jeans. Wah harga segini sudah bisa jahit materi jeans pula, pikir saya. Tak usang berpikir, saya pun eksklusif membelinya. Lumayan bisa digunakan untuk permak pakaian yang lepas jahitannya atau untuk menciptakan aksesoris.

Cara pengoperasiannya sama persis ibarat stapler, ditekan memakai tangan secara manual maka akan membentuk satu jahitan. Dan pertama kali saya mencoba menciptakan aksesoris memakai kain jeans dengan mesin jahit stapler ini memang lancar. Namun, sehabis beberapa kali pemakaian koq tiba-tiba jahitannya loncat-loncat, kemudian benar-benar sama sekali tidak sanggup digunakan.

Ah, padahal gres sehari saya pakai mesin jahit ini, selebihnya tidak sanggup digunakan. Entah alasannya ialah memang bodinya yang rapuh dan saya paksakan menjahit materi jeans (karena mengikuti perkataan si penjual) atau memang alasannya ialah kesialan saya saja yang kebetulan mendapat barang yang cacat produksi.


Pengalaman membeli mesin jahit listrik (multifungsi)
Setelah sedikit kecewa dengan mesin jahit mini dan uang hasil ngerayu suami tabungan sudah cukup, maka saya putuskan untuk membeli mesin jahit sungguhan yang sewajarnya. Karena ingin melihat secara eksklusif dan tidak ingin terkena biaya ongkos kirim yang mahal maka saya tetapkan untuk tidak membeli mesin jahit secara online. Berbekal sedikit ilmu hasil browsing dari internet, kemudian saya nekat pergi ke beberapa toko mesin jahit di kota saya tinggal.

Ketidaktahuan saya mengenai ragam dan jenis mesin jahit juga nyaris menciptakan saya sedikit tertipu oleh beberapa penjual mesin jahit, salah satunya ibarat ditawarkan harga yang jauh lebih mahal dari harga pasaran. Tak jarang juga terkadang si penjual bersikap jutek dan kurang ramah dikala menjawab pertanyaan saya wacana detail dan fitur mesin jahit. Ah mungkin hanya kebetulan juga kali ya bertemu penjual yang kurang ramah ibarat itu.

Tapi berbekal pengalaman tersebut saya jadi semakin bertambah ilmu, yang tadinya saya kira hanya ponsel saja yang ada garansi tidak resmi, ternyata mesin jahit juga demikian, terutama pada mesin jahit listrik. Walaupun mesin jahit itu sama persis,  namun ada beberapa penjual yang hanya memperlihatkan garansi selama 1 tahun (garansi resmi pada umumnya), ada yang 6 bulan, bahkan ada juga yang tidak bisa menjelaskan detail spesifikasi garansi mesin jahit tersebut. *nah loe? >__<

Dan saya juga risikonya gres mengetahui bahwa ternyata mesin jahit listrik multifungsi ini ada yang paten (harus pakai meja sebagai penyangga), ada yang portable (tanpa meja), dan juga semi portable. Selain itu ada mesin jahit yang pengaturannya manual dan ada juga yang digital. Pun juga ada mesin jahit yang tanpa memakai pedal. Dari sisi materi pun juga ada yang berbody luar dan dalam full plastik (kecuali mesin), ada juga yang berbody full besi, ada juga yang adonan dari keduanya.

Dan semua pengetahuan wacana permesin jahitan yang saya miliki ini bisa saya dapatkan hanya dalam waktu sehari, walaupun harus dengan berpanas-panasan keliling dari toko ke toko dan terkadang mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan dari beberapa penjual. Namun tentunya mustahil bisa saya dapatkan dari hasil browsing seharian alasannya ialah isu yang masih terbatas atau mungkin quota internet yang terbatas, haha. :D

Duh kebayang kan gimana makin bingungnya saya dikala akan membeli mesin jahit. Belum lagi fitur-fitur termasuk aneka macam macam contoh jahitan yang ditawarkan di setiap mesin jahit listrik. Secara harga mesin jahit listrik ini sama ibarat harga hp, jadi saya memang sangat selektif memilihnya. *takut ogah rugi :p


Lalu mesin jahit apa yang risikonya saya beli? Intipin di sini aja. Kalau kamu, bagaimana pengalamanmu membeli mesin jahit?


Sumber http://jemariayumna.blogspot.com