Friday, May 5, 2017

√ Nilai Hematokrit Darah

Nilai Hematokrit Darah

 persentase tingginya eritrosit dalam plasma yang ditentukan sehabis darah disentrifunge d √ Nilai Hematokrit Darah
Hematokrit adalah persentase tingginya eritrosit dalam plasma yang ditentukan sehabis darah disentrifunge dalam suatu tabung. Nilai normal pada laki-laki 36-48%, perempuan 36-45%, dan belum dewasa 38-70%. Pada orang yang bermukim di gunung, nilainya sanggup naik hingga 45-55%, juga pada pecandu alkohol dan pasien tumor ginjal tertentu (akibat produksi EPO berlebihan). Nilai lebih rendah dari nilai normal ditemukan pada pasien anemia dan gangguan ginjal tertentu, juga pada perempuan hamil. Hematocrit pada pagi hari bernilai 5% lebih ringan daripada siang hari, maka penggontrolan para penerima hari. Nilai hematokrit dihentikan melebihi 50% .
Nilai hematokrit adalah persentase volume endapan eritrosit sehabis sampel darah dipindahkan dalam waktu dan kecepatan tertentu. Nilai hematokrit pada mikro-capilary untuk putra lebih besar dari nilai hematokrit pada putri begitu pula dengan mikro-hematokrit. Hal ini sanggup disebabkan oleh tingkat kegiatan yang dilakukan oleh individu, jenis kelamin dan jumlah sel darah merah. Faktor-faktor yang mensugesti nilai hematokrit ialah jenis kelamin, jumlah sel darah merah, kegiatan dan keadaan fisiologis.

Nilai hematokrit atau volume sel packed ialah suatu istilah yang artinya persentase (berdasarkan volume) dari darah yang terdiri dari sel-sel darah merah. Penentuan nilai hematokrit dilakukan dengan mengisi tabung hematokrit dengan darah yang diberi zat semoga tidak menggumpal, kemudian dilakukan sentrifusi hingga sel-sel menggumpal di serpihan dasar. Nilai hematokritnya kemudian sanggup diketahui secara eksklusif ataupun secara tak eksklusif dari tabung itu. Jika seseorang memiliki nilai hematokrit 40 artinya 40% dari volume darah ialah sel-sel darah. Rataan hematokrit laki-laki normal 42, sementara pada perempuan normal 38. Nilai hematoktrit pada domba ialah 32, anjing 45, sapi 40, dan pada kuda dan babi 42. Nilai hematokrit biasanya dianggap sama keuntungannya dengan hitungan sel darah merah total dan pelaksanaannya juga jauh lebih muda. Faktor yang mensugesti nilai hematokrit ialah apakah orang itu menderita anemia atau tidak, tingkat kegiatan badan dan ketinggian kawasan dimana orang itu tinggal. Nilai hematokrit normal pada laki-laki ialah 40-50%, sedangkan pada perempuan ialah 35-45%. 

Protein plasma terdiri dari dua keadaan utama yaitu albumin dan globulin. Fraksi globulin sanggup dibagi menjadi alfa, beta, dan gamma globulin, alfa dan beta globulin disintesis dalam hati, gamma globulin disintesis oleh sel plasma dan limfosit pada ketika sel-sel ini dirangsang oleh antigen. Umumnya antibody yang telah diketahui termasuk dalam fraksi gamma globulin, albumen ialah protein yang paling melimpah di dalam plasma yang merupakan protein utama yang dihasilkan oleh hati. Albumen berperan penting di dalam pengikat dan transport banyak sekali zat di dalam darah dan bertanggung jawab pada sekitar 80% tekanan osmotic potensial dari plasma.

Plasma darah sanggup diperoleh dengan cara, darah yang telah dimasukkan ke dalam pipa kapiler yang telah ditambahkan antikoagulan dimasukkan ke dalam Mikro-centrifuge selama 1 menit, sehabis 1 menit darah yang berada berada dalam pipa kapiler telah terpisah antara sel darah dan plasma darah.

Penentuan nilai hematokrit dilakukan dengan mengisi tabung hematokrit dengan darah yang diberi zat semoga sanggup menggumpal, selanjutnya dilakukan sentrifusi hingga sel-sel menggumpal diatas serpihan dasar kemudian sanggup diketahui secara ataupun secara tidak eksklusif dari tabung-tabung tersebut, kalau seseorang memiliki nilai hematokrit 40 artinya 40% dari volume darah ialah sel-sel darah. Jumlah hematokrit pada laki-laki normal ialah 42, sedangkan untuk perempuan normalnya ialah 38, nilai hematokrit pada domba ialah 32, anjing 45, sapi 40 dan pada babi, kuda ialah 42.

Anemia ialah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Dengan demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan fatwa fisik yang teliti, hemokonsentrasi ialah kebalikan dari anemia yang berarti bahwa rasio sel-sel darah merah terhadap cairan berada diatas normal yang merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai hampir separuh dari volume darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen digunakan untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan materi limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.

Hemokonsentrasi adalah kebalikan anemia yang berarti bahwa rasio sel-sel darah merah terhadap cairan di atas normal. Hal ini ditunjukkan oleh hitungan sel darah merah yang sangat tinggi atau nilai hematokritnya yang tinggi. Jumlah sel-sel darah merah dalam badan sanggup meningkat (suatu keadaan yang disebut polisit polisiternia), atau banyaknya cairan yang justru menurun.

Untuk memperbaiki keadaan kehilangan cairan tubuh diharapkan suplai air kepada binatang yang bersangkutan dalam bentuk larutan garam fisiologi atau larutan glukose secara parental. Ini berarti bahwa larutan tersebut diberikan melalui jalur selain mulut, lantaran binatang yang sedang muntah apabila diberi minum akan terangsang untuk muntah lagi. Larutan tadi sanggup disuntikkan hipodermis atau dengan cara intro peritoneal.

Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang memilih seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain. Hematokrit sanggup dihitung dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil eksklusif pada vena yang terletak pada lengan. Sel darah merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya memakai alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit.

Faktor-faktor yang mensugesti nilai hematokrit ialah jenis kelamin, spesies, jumlah sel drah merah, kegiatan dan keadaan patologis. Jumlah sel darah merah pada laki-laki lebih banyak kalau dibandingkan dengan wanita, apabila jumlah sel darah merah meningkat atau banyak maka jumlah nilai hematokrit juga akan mengalami peningkatan. Selain itu, ketinggian kawasan juga mensugesti nilai hematokrit, lantaran pada kawasan yang tinggi menyerupai pegunungan kadar oksigen dalam udara berkurang sehingga oksigen yang masuk ke dalam paru-paru berkurang, oleh lantaran itu supaya terjadi keseimbangan maka sumsum tulang belakang memproduksi sel-sel darah merah dalam jumlah yang banyak.

Hitungan sel darah merah yang sangat tinggi atau nilai hematokritnya yang tinggi, jumlah sel-sel darah yang ada dalam badan sanggup meningkat (suatu keadaan yang disebut polisiternia), atau banyaknya cairan yang justru menurun baik lantaran penurunan jumlah air yang diminum ataupun naiknya air yang hilang dari badan yang sanggup menjadikan munculnya hemokonsentrasi, yang berarti jawaban dari keadaan yang disebut dehidrasi.

Penentuan nilai hematokrit dilakukan dengan mengisi tabung hematokrit dengan darah yang diberi zat semoga sanggup menggumpal, selanjutnya dilakukan sentrifusi hingga sel-sel menggumpal diatas serpihan dasar kemudian sanggup diketahui secara ataupun secara tidak eksklusif dari tabung-tabung tersebut. Jika seseorang memiliki nilai hematokrit 40 artinya 40% dari volume darah ialah sel-sel darah. Jumlah hematokrit pada laki-laki normal ialah 42, sedangkan untuk perempuan normalnya ialah 38, nilai hematokrit pada domba ialah 32, anjing 45, sapi 40 dan pada babi, kuda ialah 42.

Dalam menghitung nilai hematokrit terdapat dua cara yaitu cara Wintrobe dan mikro-hematokrit. Metode untuk mengukur nilai hematokrit terdiri dari dua cara yaitu dengan cara Wintrobe dan mikro-hematokrit, cara wintrobe memakai zat antikoagulan tabung wintrobe dan centrifuge, sedangakan pada cara mikro-hematokrit memekai tabung atau pipa kapiler, tabung centrifuge khusus dengan kecepatan putaran lebih dari 10.000 rpm dan pembacaan nilai hematokrit digunakan pula nilai yang khusus.

Sumber http://kutukuliah.blogspot.com