Thursday, July 6, 2017

√ Jenis Goresan Pena Jurnalistik Dan Fungsinya

Jenis Tulisan Jurnalistik dan Fungsinya


Siswapedia.com – Menulis bukanlah acara yang gampang dilakukan oleh semua orang. Menulis butuh ketrampilan ekstra yang dipelajari secara sistematis.


Praktik menjadi kunci utama, semakin mahir atau tidaknya kemampuan menulis. Dalam semua ragam tulis yang terdapat pada semua jurnalistik, penguasaan teknik-teknik jurnalistik mutlak hukumnya diikuti.


Untuk itu, lewat artikel ini akan dibahas fungsi, dan bentuk-bentuk goresan pena jurnalistik, dan teknik gaya kepenulisan. Gaya kepenulisan bisa disesuaikan, tergantung dengan situasi dan kondisi.


Jenis Tulisan Berdasarkan Fungsinya


Dalam buku Jurnalisme Modern karya Saidul. Jurnalistik dibedakan menjadi beberapa ragam fungsi, dan terdapat lima tulisan. Beberapa fungsi, dan tulisannya sebagai berikut.


Pertama, jenis goresan pena pertama yakni jenis goresan pena narasi. Jenis goresan pena ini memaparkan kejadian secara runut, sistematis, dan naratif. Jenis goresan pena naratif umumnya dalam bentuk uraian dongeng dari awal hingga akhir.


Contoh : Saat para demonstran tidak sanggup menemui presiden, para demonstran kemudian kembali pulang ke rumah masing-masing.


 Menulis bukanlah acara yang gampang dilakukan oleh semua orang √ Jenis Tulisan Jurnalistik dan Fungsinya

Gambar. Ilustrasi seorang jurnalis harus siap terjun ke lapangan guna mencari informasi yang bermanfaat (foto: Siswapedia.com)


Kedua, jenis goresan pena kedua yaitu jenis goresan pena deskripsi. Tulisan ini menekankan pada penggambaran sebuah kejadian yang melibatkan 4 indra ( mata, telinga, hidung, kulit).


Contoh : Terlihat ibarat vampir yang kekurangan darah, para pegawanegeri menembaki demonstran yang memasuki istana negara.


Ketiga, jenis goresan pena yang ketiga yaitu jenis goresan pena eksposisi. Jenis goresan pena ini digunakan untuk mengungkapkan gagasan penulis secara menyeluruh. Bisa berisi sindiran, maupun dukungan. Pembaca dibutuhkan bisa menyetujui gagasan penulis.


Contoh : Lutfi Aminuddin yang ikut serta dalam demonstrasi meminta kenaikan upah, selama ini bekerja selama 10 jam. Kendati ia bekerja selama itu, honor Lutfi tidak sanggup mencukupi kebutuhannya. Tapi anehnya, kisah-kisah ibarat ini luput dari pemberitaan media masa.


Keempat, jenis goresan pena keempat yaitu goresan pena argumentasi. Jenis goresan pena ini hampir ibarat dengan jenis goresan pena eksposisi. Hanya saja jenis goresan pena argumentasi ada kekhususannya.


Kekhususan jenis goresan pena argumentasi terletak pada kontenya yang mengandung perdebatan, subyektifitas, dan penuh pertentangan. Jenis goresan pena ini dicipta untuk menanggapi argumen orang lain.


Contoh: Dugaan penyelewengan dana E-KTP yang dialamatkan ke Lutfi Aminuddin tidak pernah ada bukti kuatnya.


Kelima, jenis tulis yang kelima merupakan refleksi, atau renungan. Beberapa jago jurnalistik lain menyebutkan jenis goresan pena ini disebut sebagai goresan pena views.


Jenis goresan pena refleksi bertujuan biar pembaca dan merenungkan apa yang ditulis oleh penulisnya. Tulisan refleksi dibutuhkan sanggup mengunggah rasa kesadaran masyarakat terhadap momentum tertentu.


Dengan begitu, seorang penulis harus sudah tahu arah mana konten yang ia akan sampaikan. Pembaca harus mengetahui makna goresan pena tersebut.


Contoh : 30 September yakni kejadian memilukan, kejadian dimana terjadi pemberontakan G30S. Sebuah momentum yang mengingatkan kita akan ancaman partai PKI. Perjuangan merajut keutuhan NKRI itu harus dibayar dengan nyawa 12 jendral. Kematian jendral Gatot Subroto yang tragis tidak sanggup dilupakan, tapi cambuk bagi keutuhan NKRI menjadi usaha yang harus dikukuhkan. Rakyat Indonesia harus tetap waspada, terhadap upaya makar yang dilakukan oleh para gerakan ekstrimis yang sanggup mengancam kedaulatan Republik Indonesia.


Demikian jenis goresan pena yang terdapat dari produk jurnalistik. Jenis goresan pena ini tidak semuanya sanggup digunakan dalam media masa.


Beberapa isu yang sifatnya straight news, jenis goresan pena argumentasi dihentikan masuk dalam penulisan isu jenis straight news. Melainkan harus memakai jenis goresan pena eksposisi. Hal ini bertujuan untuk menetralkan muatan beritanya dari kepentingan tertentu.



Sumber https://www.siswapedia.com