Wednesday, July 5, 2017

√ Perbedaan Antara Jurnalisme Online Dengan Jurnalisme Cetak

Inilah Perbedaan Antara Jurnalisme Online Dengan Jurnalisme Cetak


Banyak produk jurnalisme cetak yang mulai gulung tikar satu persatu. Mereka yang gulung tikar kemudian memutuskan untuk membuka kanal jurnalisme online.


Memang pada kenyataannya. Produk jurnalisme online di abad kini begitu diminati. Pemberitaan di dunia maya jauh lebih masih sanggup kita temui daripada pemberitaan pada media cetak.


Tapi walaupun jurnalisme model cetak, dan jurnalisme model online hampir sama. Keduanya tetap mempunyai beberapa perbedaan. Dalam buku berjudul Jurnalistik Online Panduan Mengelola Media Online misalnya.


Dibuku tersebut dijelaskan bahwa ada 5 perbedaan fundamental antara produk jurnalisme online, dengan jurnalisme cetak. Perbedaannya yang kentara adalah memakai media publikasi yang berbeda.


Jika media cetak memakai media kertas sebagai alat penyajian data, maka jurnalisme online memakai media web sebagai media penyajian datanya. Perbedaan yang lain masih banyak lagi. Uraian wacana perbedaan produk jurnalisme online, dan jurnalisme cetak akan dibahas sebagai berikut.


Inilah Perbedaan Antara Jurnalisme Online Dengan Jurnalisme Cetak √ Perbedaan Antara Jurnalisme Online Dengan Jurnalisme Cetak

Gambar. Ilustrasi menjelajah medan demi mencari informasi (Foto: siswapedia.com)


Penggunaan Ruang yang Tak Terbatas

Jurnalisme online mempunyai ruang yang tak terbatas. Baik dari segi penempatan, tata lay-out, ukuran gambar, sampai jumlah karakter, maupun kata yang di publikasikan dalam sebuah portal web.


Berbeda terbalik dengan jurnalisme cetak. Media jurnalisme cetak sangat terbatas. Baik itu dibatasi durasi, jumlah kata, maupun batasan gambar. Hal itulah mengapa pada koran akan kita dapati beberapa informasi isu yang lebih singkat.


Jurnalisme Online Memiliki Tautan.

Pembeda berikutnya antara jurnalisme online dengan jurnalisme cetak adalah adanya tautan. Tautan atau yang biasa disebut sebagai hyperlink merupakan link yang berupa tautan untuk menghubungkan dengan isu lain yang isi beritanya mirip.


Pada jurnalisme cetak. Kita tidak akan menemukan hyperlink. Inilah yang menjadi kekurangan krusial dari media cetak, sehingga banyak yang bangkrut.


Jurnalisme Online Lebih Banyak Menampilkan Aneka Multimedia.

Pada produk jurnalisme cetak. Pemaparan data pada media cetak hanya berupa gambar, dan goresan pena saja. Sedangkan pada produk jurnalisme online akan banyak kita temui aneka konten multimedia yang jauh lebih banyak.


Beberapa konten multimedia pada media online salah satunya adalah dalam bentuk video, info grafis, audio, sampai gambar gif bergerak. Makara secara penyajian konten. Produk jurnalisme online lebih bervariatif.


Jurnalisme Cetak Tidak Interaktif, Sedangkan Jurnalisme Online Interaktif.

Tulisan isu pada media cetak tidak informatif. Artinya, pembaca tidak sanggup eksklusif memberi komentar pada teks wacana isu secara langsung, kemudian komentar tersebut sanggup dibalas oleh pembaca lainya.


Sedangkan pada produk jurnalisme online lebih interaktif. Pembaca sanggup eksklusif memberi komentar, menyukai, membagi tautan, bahkan sanggup eksklusif mengungkapkan tidak setujuan beritanya.


Beberapa media online menyerupai IDNTime, dan Liputan6 bahkan menciptakan kanal khusus untuk menciptakan pembaca, dan penulis isu sanggup saling berkomunikasi.


Jurnalisme Cetak Hanya Menjangkau Tingkat Nasion, Sedangkan Jurnalisme Online Lebih Mengglobal.

Media cetak berupa koran, majalah, maupun buletin sangat jarang mempunyai sistem pendistribusian sampai ke tingkat global. Sampai ketika ini hanya media koran yang ada. Bisanya hanya dipasarkan pada tingkat nasional saja.


Jarang sekali ada media koran yang diekspor ke luar negeri. Kecuali media cetak besar menyerupai New York Time, maupun Washington Pos. Hal ini karena harga eskpor media cetak. Tidak sebanding dengan nilai penjualannya.


Berbeda dengan media online. Media online bersifat (global distribution). Artinya, selagi ada koneksi internet. Orang-orang sanggup dengan gampang mengakses suatu isu di serpihan dunia mana pun.


Hal ini dikarenakan sifat dari internet sendiri yang tidak ada ketentuan zona demarkasi. Makara susukan terhadap berita, jurnalisme online lebih luwes.



Sumber https://www.siswapedia.com