Review Lengkap ASUS Zenfone 3 ZE520KL – Bersamaan dengan event Zenvolution yang berlanggsung pada tanggal 7 September 2016 kemarin, ASUS Indonesia telah secara resmi merilis perangkat smartphone andalannya, termasuk Zenfone 3 ke pasar tanah air. Dan kebetulan, mimin berkesempatan untuk menguji eksklusif perangkat Zenfone 3 dengan seri ZE520KL (layar 5.2 inch).

- Halaman 1 (halaman ini) : Fisik dan Desain
- Halaman 2 : Fitur dan Aplikasi
- Halaman 3 : Performa dan Baterai
- Halaman 4 : Kelebihan dan Kekurangan
Unboxing
Apa saja sih isi paket penjualan di dalam dus ASUS Zenfone 3 ZE520KL? Saat mimin membuka dusnya yang berdesain minimalis dengan warna hitam itu, beberapa hal yang mimin temukan didalamnya yaitu kepala charger berwarna putih, kabel USB Type-C, sebuah pin jarum untuk membuka slot micro SIM dan microSD pada perangkat, buku petunjuk singkat, kartu garansi, dan tentu saja satu unit perangkat ASUS Zenfone 3 itu sendiri.

BACA JUGA : Review ASUS ZenEar, Earphone Original dari ASUS
Fisik & Desain
Dari segi fisik, perangkat yang mempunyai ukuran layar 5.2 inch ini tampaknya akan sangat pas di tangan orang Indonesia, punya layar besar yang lega, tapi nggak kebesaran juga. Mimin pun merasa nyaman ketika menggunakannya dengan satu tangan.

Jika melirik ke kepingan atas layar, kita hanya akan menemukan lubang ear piece, kamera 8 megapixel, lampu LED notifikasi, serta sensor proximity yang nyaris tak terlihat dimana letaknya. Sehingga, di kepingan panel depan ini kita takkan menemukan logo ASUS menyerupai yang bisa ditemukan pada Zenfone 2.
Menurut mimin pribadi, desain dari Zenfone 3 ini benar-benar terkesan dan terasa premium deh, jauh berbeda dengan perangkat pendahulunya. Di kepingan depan aja, lapisan Corning Gorilla Glass 4 yang melindungi layarnya di desain mempunyai sudut melengkung di sisi pinggirannya (2.5D), dan tak hanya lezat dipandang, tapi juga bikin terasa lebih nyaman digenggam.
BACA JUGA : Perlukah Menggunakan Pelindung Pada Layar Gorilla Glass?
Bagian belakangnya pun juga beri lapisan beling yang sama dengan panel depannya, dengan sedikit sentuhan pola bulat konsentris yang membuatnya nampak manis dan berkilauan. Ditambah lagi, frame alias bingkai yang juga berfungsi sebagai rangka utama dari perangkat ini juga sudah memakai materi metal, dengan finishing garis chrome di sekeliling panel depan maupun belakang.

Itu kan kepingan belakangnya terbuat dari kaca, apa nggak rawan pecah kalau jatuh?
Yaa terang rawan pecah dong, makanya jangan dijatuhin! Hihihi 😛 Zenfone 3 itu kan jargon nya Built For Photography, bukan Built For Dijatuhin. Gitu sih kalo kata om Yahya 😀 Lagian, kalopun case belakangnya itu logam, toh kalo jatuh juga rawan penyok. Terus kalo diganti lagi pake plastik, nanti pada protes lagi alasannya nggak ada kesan mewahnya. Yakan Abang jadi serba salah, dek 🙁
Lanjut lagi yaa.. Di kepingan sisi kanan si smartphone ini, terdapat tombol power dan volume rocker dengan pola bulat konsentris. Yap, kali ini ASUS tak lagi menempatkan tombol volume nya di kepingan belakang menyerupai pada Zenfone generasi kedua. Sedangkan di sisi kirinya terdapat slot micro SIM dan microSD yang terlihat tersembunyi sehingga nampak nyaris polos. Lalu dibagian atas terdapat Jack audio 3.5mm, sebuah lubang microphone, dan dibagian bawah terdapat slot microUSB Type-C, lubang speaker, serta another lubang microphone.

Bentuk kamera yang menonjol ini yaitu konsekuensi dari body Zenfone 3 yang tipis, sehingga ketebalan dari komponen kamera tak bisa mengimbangi ketebalan dari body Zenfone 3. Tombol volume pada Zenfone 2 yang terletak dibelakang, kini tergantikan oleh sensor sidik jari yang merupakan salah satu fitur gres yang diusung oleh perangkat ini dari generasi sebelumnya.

Fitur Pada ASUS Zenfone 3 ZE520KL
Fitur apa aja sih yang ada pada ASUS Zenfone 3? Hemm, daripada berpanjang-lebar lagi, mending kita eksklusif aja yuk! Mulai dari fitur di sisi hardware :
Hardware
Ada banyak hal atau fitur gres yang disematkan pada Zenfone 3 dibandingkan dengan pendahulunya, salah satu yang paling menonjol yaitu sensor sidik jari yang terletak di kepingan belakangnya itu.

Dan mimin rasa tugas dari fingerprint sensor ini bisa lebih dimaksimalkan bila saja ASUS juga memperbolehkan pengguna untuk membuka kunci aplikasi (dari fitur lock apps). Fitur ini sanggup bekerja dengan sangat baik dan bisa bekerja dengan cepat untuk menyalakan dan membuka kunci layar. Kita bisa menyimpan hingga 5 sidik jari pada perangkat, jadi kau masih bisa menyimpan sidik jari dari orang kepercayaanmu untuk bisa mengakses Zenfone 3 milikmu.

Fitur Kamera
Sisi kamera yaitu hal yang mendapat perubahan paling signifikan pada Zenfone 3, dibandingkan dengan pendahulunya, selain dari segi desain tentunya. Mulai dari penggunaan sensor kamera Sony IMX298 yang merupakan seri sensor yang biasa digunakan pada perangkat kelas atas, penambahan fitur Optical Image Stabilization (OIS), sistem fokus ganda yang memadukan Laser autofocus dan juga Phase Detection Autofocus, bukaan lensa (aperture) yang lebar (f/2.0), serta penambahan pelindung lensa Saphire biar bisa lebih tahan terhadap goresan.
BACA JUGA : Apa Fungsi OIS Pada Kamera?
ASUS juga telah memperlihatkan keleluasaan lebih pada kamera melalui mode manual yang dimilikinya, yang pada generasi sebelumnya (Zenfone 2) mempunyai pengaturan sangat terbatas. Tak main-main, kita bisa mengatur kamera Zenfone 3 dengan setting ISO di angka 50 hingga 3200, serta shutter speed mulai yang tercepat yakni 1/50000 (satu per lima puluh ribu!) detik, hingga yang paling lambat yaitu 32 detik.

Belum hingga kesudahannya nih, alasannya ASUS masih menyediakan segudang fitur lain pada kamera Zenfone 3, salah satu yang menjadi favorit mimin yaitu fitur HDR Auto. Kaprikornus fitur ini tuh bakal menampilkan tampilan gambar HDR secara real time semenjak masih di preview, dan hasilnya pun berdasarkan mimin sangat memuaskan. Kamu bisa lihat hasil foto dari kamera hape ini pada halaman dibawah ini yaa..
BACA JUGA : Review Hasil Foto Kamera Zenfone 3 ZE520KL

BACA JUGA : Apa Fungsi Fitur HDR Pada Kamera?
Total ada sekitar 20 sajian kamera yang terdapat pada perangkat ini, dengan masih mempertahankan fitur Low Light, Super Resolution, Time Lapse, Smart Remove, dan tentu saja Manual mode sebagai andalannya. Tak lupa, mode Miniatur dan Depth of Field pun juga masih dipertahankan pada Zenfone 3, yang gunanya untuk memperlihatkan imbas blur pada background foto. Cuman tetep yaa, mimin lebih suka yang alami-alami aja sih kalo soal imbas blur itu.

Belum lagi dengan kemampuan merekam video beresolusi 4K, membuatnya semakin kuat dari sektor kamera. FYI aja nih, hingga ketika ini, cuma ada sedikit smartphone dengan banderol harga yang sama yang mempunyai kemampuan merekam video 4K. Ia juga punya fitur aksesori berupa EIS (Electronic Image Stabilization) yang bakal lebih membantu untuk mengurangi imbas goncangan pada video ketika kau memakai resolusi Full HD. Tak heran kalau ternyata perangkat ini membawa jargon “Built For Photography”, lha wong fitur kameranya super lengkap begitu!
Tampilan / UI

Kalau dibandingkan dengan ZenUI versi sebelumnya, UI terbaru ini nampak lebih elegan namun tetap terkesan minimalis, dan bisa memperlihatkan respon yang baik ketika dioperasikan. Dan menyerupai yang sudah ada sebelumnya, ASUS juga menyediakan banyak sekali pilihan kustomisasi tampilan pada UI ini, mulai dari mengubah tampilan folder, font style, hingga pilihan untuk mengganti scroll effect.

Bingung menentukan pilihan tema? Tenang, kita bisa kok menentukan tema berdasarkan kategori tertentu, sehingga hasil pencarian pun akan di filter biar sesuai dengan yang kita inginkan. Disana juga terdapat preview tampilan dari theme yang kita pilih. Kalau suka, yaa tinggal install aja!
Layar
Panel IPS beresolusi Full HD yang diusungnya itu nampak sangat nyaman untuk dipandang. Tampilannya tajam, sudut pandang luas, dan warna yang dihasilkan pun menawan. ASUS juga sudah menyediakan fitur Blue Light Filter, yang bila diaktifkan, layarnya akan mengurangi cahaya biru (dan menjadi agak kekuningan) yang konon bisa mengakibatkan mata lebih cepat lelah.
Sehingga, fitur ini bakal bermanfaat bagi pengguna biar tetap nyaman melihat layar dalam waktu yang lama. Ingin tampilan warna yang lebih menarik? Aktifkan aja Vivid mode melalui aplikasi Splendid! Melalui aplikasi ini, kita juga bisa mengatur temperatur warna pada layar biar sesuai dengan selera kita.
Aplikasi
ZenUI 3.0 juga membawa banyak sekali aplikasi aksesori untuk menunjang produktivitas sekaligus juga untuk mempermudah “perawatan” dari perangkat itu sendiri. Dan yap, hape ini juga tak luput dari bloatware yang untungnya, masih bisa kita hapus atau uninstall.

Do It Later dan QuickMemo tetap menjadi aplikasi ZenUI favorit bagi mimin di perangkat ini. Karena jelas, keduanya ini sangat membantu dalam hal produktivitas. Kalau kau belum tau fungsi aplikasi Do It Later, kau bisa membaca penjelasannya pada posting yang ini.





ZenMotion
Fitur ZenMotion juga masih dipertahankan pada Zenfone 3. Disini, kita bisa melaksanakan setting untuk mengaktifkan fitur double tap to turn off screen (mematikan layar dengan 2 kali sentuh), double tap to wake (menyalakan layar dengan 2 kali sentuh pada layar), serta banyak sekali shortcut untuk mengaktifkan aplikasi dengan menggambar pola karakter tertentu ketika layar sedang tidak aktif.

Performa & Baterai
ASUS membekali Zenfone 3 ZE520KL dengan chipset Qualcomm Snapdragon 625 dengan CPU Octa-core 2.0 GHz Cortex-A53 64-bit, plus santunan RAM 3 GB. Eits, jangan salah! Meskipun tergolong chipset kelas menengah, namun dalam penggunaan sehari-hari, performa responnya bisa mengimbangi gadget kelas premium loh! Seperti yang bisa kau lihat pada video pengujiannya di halaman ini.
Yap, tampaknya pengoptimalan software (ZenUI 3.0) juga besar lengan berkuasa untuk urusan ini. Oia, sebelumnya mungkin kau ingin tau soal berapa sih sisa memory internal yang bisa dipakai pada varian 32 GB ini? Langsung cek di skrinsot dibawah deh!
Udah puas? FYI dulu nih, skrinsot diatas itu diambil sehabis mimin melaksanakan factory reset, yang artinya, keadaan hapenya masih higienis dari aplikasi pihak ketiga.
Multitasking
Berbekal RAM yang “hanya” berkapasitas 3 GB (yang sebenernya udah cukup besar), Zenfone 3 bisa melaksanakan acara multitasking dengan sangat lancar ketika mimin coba untuk membuka kembali beberapa apps yang sengaja di minimize.

Game
Mimin juga sempat menguji Zenfone 3 untuk memainkan beberapa game kelas berat menyerupai Real Racing 3 dan juga N.O.V.A 3, dan perangkat ini sanggup menjalankannya dengan mulus tanpa hambatan.

Ya, kita bisa menentukan sajian Speed Booster untuk lebih mengoptimalkan penggunaan RAM, serta ada pula fitur untuk merekam acara gaming yang kita lakukan. Bahkan, kita bisa eksklusif mempublikasikannya ke Youtube secara live melalui aplikasi ini. Mimin juga sudah mencoba untuk memakai fitur ini untuk merekam ketika sedang bermain Real Racing 3, dan ternyata game yang dijalankan pun masih tetap berjalan dengan mulus.
Yang bikin makin asik, mimin sama sekali tak menemukan tanda-tanda panas berlebih ketika bermain selama kurang lebih satu jam, dan bahkan cenderung adem dan masih sangat nyaman untuk digenggam. Serius deh, kau mesti coba sendiri biar kau percaya!
Audio
Keluaran bunyi dari speaker bawaannya tuh tergolong ciamik untuk ukuran speaker mono. Ia bisa mengeluarkan bunyi yang cukup keras, tapi tetap terang dan terkesan “bersih”, dalam arti tak banyak noise yang dihasilkan.

Iya, mimin juga sudah coba memadukannya dengan ZenEar, dan keluaran suaranya pun terasa makin mantab. Kita juga bisa memanfaatkan fitur Audio Wizard yang ada di perangkat ini untuk menentukan pilihan karakter keluaran suara.
BACA JUGA : Review ASUS ZenEar, Earphone Original Dari ASUS
Baterai
Sekarang kita hingga pada pengujian baterai! Mimin yakin kau sudah sangat ingin tau nih untuk hal yang satu ini. Kemarin sih banyak yang nyinyirin begini :
Baterai 2600 mAh tuh bisa buat apa? Palingan juga setengah hari abis tuh baterai.
Hemm, apakah baterai Zenfone 3 se-boros itu? Ehehehe, mimin yakin mereka belum pernah nyobain eksklusif tuh. Berdasarkan percobaan mimin selama kurang lebih 10 harian ini, ternyata baterai dari hape ini tuh….. GILA! IRIT BANGET! Gak percaya? Coba liat data dibawah ini :


punya gebetan yang mimin follow.
Dan bahkan, mimin juga sempat menggunakannya untuk nulis di blog memakai aplikasi Chrome loh, selama kurang lebih 2 jam, yang hasil tulisannya bisa kau intip di personal blog punya mimin.

tegar menghadapi cobaan tersisa diatas 30%, dan intensitas penggunaan mulai berkurang hingga makan malam, dan lanjut lagi chatting di grup-grup WhatsApp yang mimin ikuti, plus nggak lupa juga untuk membalas chat BBM dari gebetan #uhuk.
Dan ternyata menjelang jam 9 malam, perangkat sudah memberi peringatan baterai lemah (15%). Tapi mimin ingin iseng untuk menggunakannya lebih usang lagi hingga 3% di jam 10 lebih. Dan coba tebak, berapa usang Screen on time nya? Liat sendiri aja deh…
Iya, kau nggak salah liat! Itu beneran enam setengah jam! Emejing tenan! Di hari sebelumnya, perangkat ini juga mencatatkan waktu sekitar 4 setengah jam dengan penggunaan hampir sama, hanya saja di pagi harinya, mimin sempat menginstall update software dan malamnya mimin gunakan untuk bermain N.O.V.A 3 selama kurang lebih satu jam.
Jadi bisa disimpulkan bahwa rata-rata SoT untuk perangkat ini yaitu sekitar 4 setengah jam di penggunaan berat, 6 setengah jam di penggunaan wajar, dengan catatan, mimin hanya memakai 1 SIM dan kecerahan layar di set biar tidak terlalu terang (menyesuaikan untuk di dalam ruangan). Kaprikornus kalau misal kau pakai 2 SIM dan kecerahan layar tinggi, mungkin bakal berbeda yaa hasilnya. But overall, hape ini beneran hemat pake banget! Apalagi kalo mengingat kembali bahwa baterainya “cuma” berkapasitas 2600 mAh.
Untuk usang waktu pengisian baterainya sendiri membutuhkan sekitar dua jam lebih sedikit untuk mengisi dari 5% ke 100% alasannya ternyata, ASUS masih memakai adaptor charging standar pada perangkat ini. Meski demikian, nampaknya waktu charging yang diperlukan itu rasanya juga nggak terlalu lama, jadi hal itu bukanlah sebuah duduk masalah yang besar bagi hape ini.
Apakah itu efek dari USB Type-C yang digunakannya? Sehingga waktu charging berasa lebih cepat? Entahlah, mungkin iya.
Next, kita lanjut bahas soal plus minus nya yaa..
Kelebihan dan Kekurangan
Nah sehabis merasakan Zenfone 3 selama 10 hari dan sudah menjelaskan perihal banyak sekali fitur yang dimiliki pada part sebelumnya, di part atau kepingan terakhir ini mimin akan menyebarkan kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan dari ASUS Zenfone 3 ZE520KL.
Kelebihan
1. Desain
ASUS benar-benar merombak total tampilan dari seri smartphone mereka yang ketiga ini, dan harus diakui, desain yang dimilikinya sangatlah cantik. Frame metal, body berlapis beling 2.5D, serta mempunyai pola bulat konsentris di kepingan belakangnya membuatnya terlihat dan terasa sangat mewah. Berasa megang hape mahal gitu..
2. Fitur
Fitur yang kaya dari segi hardware maupun software menimbulkan Zenfone 3 sebagai perangkat yang sangat fungsional. Dan mimin rasa, perangkat ini sangat cocok bagi mereka yang membutuhkan sebuah smartphone untuk membantu urusan pekerjaan alasannya ia sudah dilengkapi dengan banyak sekali fitur aplikasi santunan yang siap dimanfaatkan.
3. Kamera
Kamera dari hape ini tuh bukan bagus lagi, tapi bagus banget! Sumpah, kau mesti coba sendiri deh biar percaya. Apalagi kalau mengintip harganya yang cuma 4 jutaan, fitur dari kameranya terang sudah melebihi kelasnya!
Hasil tangkapan mantab, pemrosesan gambar cepat, plus fitur berlimpah termasuk disematkannya fitur OIS dan juga sistem fokus ganda yang diberi nama TriTech Autofocus yang merupakan penggabungan antara Laser autofocus, Phase Detection Autofocus, dan juga Continuous Autofocus untuk memperlihatkan kinerja fokus kamera yang cepat dan akurat.
Belum lagi santunan mode manual, plus 19 mode pemotretan lainnya, yang memungkinkan kita untuk bermain dengan lebih kreatif dengan kameranya ini. Belum lagi dengan kemampuan merekam video berkualitas 4K, yang menjadi nilai tambah yang jarang ditemukan pada perangkat sekelasnya. Ketidak-puasan mimin terhadap fitur HDR Pro yaitu satu-satunya alasan mengapa mimin tak memperlihatkan poin 10 pada evaluasi di sektor kamera. Dan mimin rasa tak salah bila Zenfone 3 membawa jargon “Built for Photography”.
4. Performa
Respon cepat dan kemampuan multitasking yang handal juga menjadi poin kelebihan tersendiri bagi Zenfone 3. Bahkan diluaran sana, perangkat ini sudah pernah diadu dengan perangkat kelas premium dan bisa mengimbanginya, menyerupai yang sudah pernah mimin posting pada halaman ini.
5. Baterai
Hape ASUS boros baterai? Masalah itu sudah ditepis jauh-jauh semenjak mereka meluncurkan Zenfone Selfie yang terbukti irit. Dan pada Zenfone 3, ASUS bahkan bisa merancang perangkat dengan daya tahan baterai yang luar biasa, menyerupai yang sudah mimin bahas pada kepingan sebelumnya. Kalau kau belum baca, mending balik dulu ke halaman 3 gih!
6. Dukungan Dari ASUS
Dukungan dari ASUS menjadi poin lebih yang masih bertahan semenjak Zenfone generasi pertama diluncurkan. Mereka secara rutin dan cepat memperlihatkan update bila ditemukan duduk masalah atau bug pada software perangkat. Well done!
7. Adem
Dalam sejarah blog Techijau.com ini, gres kali ini mimin merasakan hape yang masih terasa adem ayem meski dipakai untuk bermain game berat. Yaa meskipun nggak se-adem senyuman si doi, namun diantara hape lain yang pernah mimin icip, hape inilah yang paling adem dan masih nyaman digenggam meski sudah dipakai untuk bermain game.
Kekurangan
1. Body Licin
Desain bodynya yang berlapis beling memang membuatnya nampak indah, tapi konsekuensinya yaitu hape ini jadi terasa agak licin di genggaman, khususnya bagi mereka yang kurang terbiasa.
Seberapa licin sih? Kaprikornus hape ini tuh bisa gerak / jalan sendiri waktu ditaruh di permukaan mendatar dengan kemiringan yang tipis sekalipun. Jadi, jangan ditaruh sembarangan, yaa. Mimin sarankan bagi kau untuk memberikannya perlindungan aksesori berupa case atau semacamnya, untuk menghindari hal-hal yang bisa bikin kau mewek semaleman atau bahkan histeris.
2. Tak Dilengkapi Adaptor Quick Charging
Adaptor charger bawaan hape ini ternyata tidak mendukung Quick charge. Meski begitu, usang waktu pengisian baterai dari 5% hingga penuh ternyata juga cuma butuh waktu 2 jam lebih sedikit. Entah itu efek USB Type-C yang digunakannya atau alasannya alasan lain, yang terang usang pengisian baterai ini sudah terasa menyerupai santunan Quick charge 1.0.
Tapi mimin rasa, pengisian daya hingga penuh selama 2 jam itu nggak terlalu usang banget juga kok. Kaprikornus sepertinya, hal ini bukanlah menjadi suatu hal yang patut dipermasalahkan banget.
3. Slot MicroSD Hybrid
Yang ini beneran hampir kelupaan buat dibahas 😀 ASUS memang menyediakan slot microSD buat hape ini, tapi… Kalau misanya kita menentukan unuk memakai microSD, kita harus mengorbankan SIM 2 alasannya slot yang disediakan itu sifatnya hybrid.
Jadi kita harus memilih, apakah akan memakai 2 SIM, atau memakai microSD card namun hanya bisa pakai 1 SIM saja. Buat sebagian orang, mungkin hal ini jadi suatu kekurangan yang cukup untuk mikir dua kali sebelum tetapkan untuk membelinya. Apalagi bagi mereka yang harus pakai dua SIM sekaligus, plus kapasitas penyimpanan aksesori dalam satu hape.
Tapi buat mimin yang biasa pakai satu SIM untuk satu hape, rasanya ini bukanlah suatu duduk masalah yang berarti. Toh kapasitas penyimpanannya juga udah cukup lega, makanya kemarin sempat hampir kelupaan buat dibahas 😀
Kesimpulan
An incredible upgrade from the previous model!

ASUS benar-benar menjual kualitas untuk perangkat yang satu ini, sehingga bisa dikatakan bahwa mereka bukan hanya menjual atau mengandalkan prosesor dan ram sebagai nilai jual utamanya, tetapi juga melengkapinya dengan banyak sekali fitur-fitur kelas tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Mimin biasa melaksanakan pembelian perangkat elektronik secara online di Lazada alasannya terpercaya & pengirimannya aman. Kamu juga bisa membeli atau sekedar cek harganya di halaman ini (ZE520KL) atau halaman ini (ZE552KL).
Oke, mungkin cukup sekian dulu untuk review kali ini. Kalau contohnya ada yang mau ditanyakan, boleh kok ninggalin komentar. Silakan jelajahi blog Techijau.com untuk mendapat informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 😀
Tulisan Terkait :
- Review Hasil Foto Kamera ASUS Zenfone 3
- Spesifikasi Lengkap ASUS Zenfone 3
- Index Tanya Jawab Mengenai Zenfone 3
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
Layar
Aplikasi
ZenMotion