Hipotesis ialah pernyataan sebagai balasan sementara atas pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Dengan kata lain, hipotesis tidak dinilai benar ataupun salah, melainkan apakah sahih atau tidak.
Penelitian yang bersifat deskriptif (survey ataupun studi eksploratif) yang tidak mencari korelasi antar variabel tidak memerlukan hipotesis. Contoh penelitian prevalensi hipertensi pada pasien obesitas, atau rerata kadar natrium murid sekolah.
Selain itu yang memilih perlu atau tidaknya hipotesis, ditentukan oleh pertanyaan penelitian, kalau terdapat kata lebih besar, lebih kecil, bekerjasama dengan, dibandingkan dengan, mengakibatkan dan sejenisnya, maka dibutuhkan hipotesis.
Hipotesis yang baik, mempunyai ciri-ciri:
- Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang terperinci dan sederhana, dan tidak bermakna ganda
- Mempunyai landasan teori yang kuat. Hipotesis harus menurut teori, pengalaman dan sumber ilmiah lain yang sahih.
- Hipotesis menggambarkan korelasi antara satu variabel independen dengan variabel dependen. Hipotesis juga menggambarkan korelasi antara beberapa variabel independen bebas dengan satu variabel dependen. Dalam satu hipotesis hanya boleh terdapat satu variabel dependen. Hipotesis yang menyebutkan lebih dari satu variabel dependen harus dipecah menjadi dua hipotesis.
- Hipotesis memungkinkan untuk diuji secara empiris.
- Rumusan hipotesis harus bersifat khusus dan menggambarkan variabel-variabel yang akan diteliti.
- Hipotesis yang dikemukan sebelum penelitian. Sedangkan hipotesis yang dikemukakan sehabis melihat data disebut post hoc hypothesis.
- Bila pertanyaan penelitian memerlukan banyak hipotesis dan menyulitkan desain penelitan, maka tentukan terlebih dahulu hipotesis utama dan hipotesis lainnya.
Semoga goresan pena ini sanggup membantu yang lagi skripsi atau tesis.
Daftar Pustaka:
Sastroasmoro S. Dasar-dasar metodologi peneitian klinis. Sagung Seto. Jakarta.2002
Sumber http://mynewjornal.blogspot.com