Sunday, August 20, 2017

√ Metodologi Penelitian


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Metode penelitian merupakan sarana bagi peneliti untuk mengkomunikasi pemikiranya mengenai kasus yang diteliti dan berfungsi untuk menyakinkan pembaca atau penilai untuk memperlihatkan manfaat terkait dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam suatu proses penelitian.(Mardalis, 2003:24).
Metodologi ialah analisis untuk memahami banyak sekali aturan, mekanisme dalam metode tersebut. Sedangkan penelitian, dari kata ‘teliti’ didefinisikan sebagai aktivitas pengumpulan dan pengolahan data, disajikan secara sistematis dan objektif (Ratna, 2010: 18).
Penelitian ialah sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. (Nana, S 2013: 5). Penelitian merupakan citra rancangan dan mekanisme yang terdiri dari rumusan masalah, tempat penelitian, indentifikasi masalah, hingga dengan teknik pengumpulan data yang fokus terhadap kasus tertentu.
Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum terjun ke lapangan (yang dalam penulisan laporan penelitian biasa dimasukkan dalam penggalan III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu penelitian (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) kriteria dan teknik investigasi keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. (Widyastono, 2007: 773)
Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan merupakan mata kuliah yang perlu di kaji secara secama di dalam bidang pendidikan. Selain dalam bidang pendidikan, di dalam penelitian pun memerlukan sebuah perencanaan sehingga langkah-langkah yang diambil sanggup mengantarkan peneliti mencapai tujuan yang diinginkan.
Banyak masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa dengan metode penelitian, banyak mahasiswa masih resah menentukan metode apa yang dipakai di dalam penelitiannya. Selain itu, mahasiswa memerlukan pengetahuan lebih mengenai metodelogi penelitian, macam-macam metode penelitian, syarat-syarat peneliti, langkah-langkah penelitian dan manfaat dari penelitian.
Kesederhanaan penulisan makalah ini semoga sanggup membantu pembaca mahasiswa pada khususnya bisa memahami pengertian macam-macam metode penelitian, syarat-syarat peneliti, langkah-langkah penelitian dan manfaat dari penelitian.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan kasus dalam penggalan ini sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan metode penelitian?
2.    Apa saja macam-macam metode penelitian?
3.    Apa saja syarat-syarat peneliti?
4.    Apa saja langkah-langkah peneliti?
5.    Apa manfaat dari penelitian?

C.    Tujuan Masalah

Dari rumusan kasus yang dikemukakan di atas, maka penggalan ini bertujuan secara khusus, tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut:
1.      Dapat menjelaskan pengertian metode penelitian.
2.      Dapat menjelaskan macam-macam metode penelitian.
3.      Dapat menjelaskan syarat-syarat peneliti.
4.      Dapat menjelaskan langkah-langkah peneliti.
5.      Dapat menjelaskan manfaat penelitian.


BAB II
PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian

“Metodologi penelitian” berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang sempurna untuk melaksanakan sesuatu; dan logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Kaprikornus metodologi artinya cara menerangkan sesuatu dengan memakai pikiran secara secama untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.(Mardalis,2003:24).
Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010:41) Metode mempunyai dua pengertian, yaitu: a) ilmu mengenai metode, dan b) proses yang dilakukan semenjak awal hingga final penelitian. Pengertian pertama berkaitan dengan etimologi, asal-usul kata, sedangkan pengertian kedua dikaitkan dengan keseluruhan ‘cara’, menyerupai teori, metode, dan teknik, termasuk cara-cara penyajianya, bahkan juga penggunaan bahasanya. Sedangkan berdasarkan Senn (1971:4-6) dalam bukunya Nyoman Kutha Ratna metode merupakan cara-cara untuk mengetahui sesuatu, sedangkan metodologi ialah analisis untuk memahami banyak sekali aturan, mekanisme dalam metode tersebut.
Sedangkan penelitian, dari kata ‘teliti’ didefinisikan sebagai aktivitas pengumpulan dan pengolahan data, disajikan secara sistematis dan objektif (Ratna, 2010: 18). Sedangkan penelitian ialah suatu aktivitas untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis hingga menyusun laporan.(Narbuko dan Achmadi,2009:1). Sementara berdasarkan Setyosar (2015: 34) Penelitian atau riset (research) ialah suatu upaya secara sistematis untuk memperlihatkan tanggapan terhadap permasalahan atau fenomena yang kita hadapi.
Metode penelitian ialah mekanisme atau langkah-langkah dalam mendapat pengetahuan atau ilmu. Kaprikornus metode penelitian ialah cara sistematis untuk menyusun karya ilmiah. Suryana (2010:20). Sedangkan Widyastono, (2007:773) Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum terjun ke lapangan (yang dalam penulisan laporan penelitian biasa dimasukkan dalam penggalan III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu penelitian (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) kriteria dan teknik investigasi keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. Sementara berdasarkan Sugiyono (2013:24) metodologi penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

B.     Macam-macam Metode Penelitian

Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari perkiraan bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang mempunyai pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah.(sukmadita, 2013: 12). Penelitian kuantitatif mempunyai serangkaian langkah-langkah atau mekanisme baku yang menjadi pegangan peneliti. Penelitian kualitatif memakai srategi dan prosedur  penelitian yang fleksibel.
Jenis-jenis penelitian berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya mempunyai asumsi, karakteristik dan mekanisme penelitian yang berbeda. Tujuan penelitian kuantitaif mencari kekerabatan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari prespektif partisipan.
Penelitian intinya merupakan suatu pencarian (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki.(Sukmadinata,2012: 52).  
Macam-macam penelitian berdasarkan Prof. Sutrisno Hadi MA dalam bukunya Narbuko dan Achmadi sebagai berikut:
1.      Menurut bidangnya : penelitian sanggup mencakup contohnya penelitian pendidikan, penelitian pertanian, penelitian hukum, penelitian ekonomi, penelitian agama.
2.      Menurut tempatnya : penelitan sanggup mencakup contohnya penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan, penelitian kancah.
3.      Menurut pemakainya : penelitian sanggup meliputi, penelitian murni (dasar) dan penelitian terapan (terpakai).
4.      Menurut tujuan umumnya : penelitian sanggup meliputi, penelitian eksploratif, penelitian devolommental dan penelitian verifikatif.
5.      Menurut terapanya, penelitian sanggup meliputi: penelitian inferensial.
6.      Menurut pendekatanya, penelitian sanggup mencakup penelitian longitudinal dan penelitian cross sectional.
Suatu metode penelitian mempunyai rancangan penelitian (reserch design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan mekanisme atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.
Menurut sifat kasus ( Dirjen Dikti, 1981)
a.       Penelitian historis, bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang telah terjadi pada masa lampau. Proses-prosesnya terdiri dari penyelidikan, pencatatan, analisis dan menginterprestasikan peristiwa-peristiwa masa kemudian guna menemukan generalisasi-generalisasi. Generalisasi tersebut sanggup berkhasiat untuk memahami masa lampau, juga keadaan masa kini bahkan secara terbatas bisa dipakai untuk mengantisipasi hal-hal mendatang.(Mardalis, 2003: 25).
b.      Penelitian deskriptif
Penelitian deskriftif (Descriptive Research) ialah metode penelitian yang bertujuan untuk menciptakan deskripsi secara sistematis faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat atau kawasan tertentu. Karena penelitian ini bermaksud menciptakan deskripsi wacana situasi-situasi atau kejadian-kejadian, maka akumulasi dala dalam penelitian deskriptif ini semata-mata mencari atau menerangkan saling hubungan, mentes hipotesis ataupun mendapat makna dan implikasi. (Burhanuddin, TR 2012: 9). Penelitian deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang ketika ini berlaku.(Mardalis,2003: 26). Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang kini ini terjadi atau ada.
c.       Penelitian perkembangan
Metode penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan pola-pola perubahan di masa kemudian supaya sanggup meramalkan pola-pola kondisi pada waktu yang akan datang. (Burhanuddin, TR 2012: 9).
d.      Penelitian lapangan
Pada prinsipnya penelitian lapangan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah mudah dalam masyarakat.(Mardalis, 2003: 28). Penelitian lapangan ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realis wacana apa yang terjadi pada suatu ketika ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari subjek secara intensif wacana latar belakang keadaan kini dan interaksi lingkungan semua unit sosial yang terdiri atas individu, kelompok, forum dan ataupun komunitas masyarakat. (Burhanuddin, TR 2012: 9)
e.       Penelitian Eksperimen
Penelitian yang bertujuan untuk mengkasi kemungkinan saling bekerjasama lantaran akhir dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen dengan membandingkan hasilnya dengan satu lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Treatmen). (Burhanuddin, TR 2012: 9)
f.       Penelitian Korasional
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekerabatan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien kekerabatan dan keberartian (signifikansi) secara statistik. ( Nana Syaodih Sukmadinata, 2012:56).
g.      Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik pendidikan dengan melaksanakan tindakan mudah serta refleksi dari tindakan. Kasbollah 1999 (dalam Burhanuddin : 2012: 17)
Dari tipe-tipe dan macam-macam metode penelitian yang dikemukakan di atas, memperlihatkan citra betapa kompleksnya kasus penelitian. Dalam penulisan malakah ini mengkhususkan sesaran pembaca untuk sanggup memahami dan melaksanakan penelitian sederhana.

C.    Syarat- syarat Peneliti

Syarat-syarat yang diharapkan sebagai peneliti sebagai berikut : (Komara,2006: 21).
1.      Kompeten, secara teknis mengusai dan bisa menyelenggarakan riset ilmiah.
2.      Objektif, tidak mencampur adukan pendapat sendiri dengan kenyataan.
3.      Jujur, tidak memasukan harapan sendiri ke dalam fakta.
4.      Faktual, hanya bekerja jikalau ada fakta.
5.      Terbuka, bersedia memperlihatkan ukti atau kesempatan kepada orang lain untuk menguji kebenaran proses atau hasil penyeledikannya.
Seorang peneliti harus mempunyai syarat-syarat emprisme, rasionalisme, kritisme, dan juga mempunyai perilaku ilmiah sebagai berikut: (Suryana, 2010: 11).
1.     Sikap ingin tahu, yaitu mempunyai perilaku bertanya atau selalu ingin tau terhadap sesuatu yang gelap, yang tidak wajar, dan kesenjangan.
2.      Skeptik, yaitu bersikap ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum berpengaruh dasar pembuktiannya.
3.      Kritis, yaitu cakap dalam memperlihatkan batas-batas soal, bisa memperlihatkan perbedaan-perbedaan (divergensi) dan persamaan- persamaan (konvergensi), serta cakap menempatkan pengertian- pengertian yang tepat.
4.      Objektif, yaitu mementingkan objektivitas (tidak memihak).
5.      Fre from etique, bahwa ilmu itu monologis, yaitu menilai apa yang benar dan apa yang salah, tetapi harus memperhatikan apa yang baik dan apa yang jelek bagi kemanusiaan.

D.    Langkah-langah Penelitian

Langkah-langkah penelitian ialah serangkaian proses penelitian di mana peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan kasus hingga akibatnya mengambil keputusan yang berupa kesimpulan bagaimana hasil penelitianya, sanggup memecahkan kasus atau tidak.(Narbuko dan Achmadi, 2009: 57).
Langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut :
1.      Menemukan, menentukan dan merumuskan masalah
2.      Menyusun latar belakang teoritis.
3.      Mentapkan hipotesis (kalau perlu)
4.      Menetapkan variabel
5.      Memilih alat pengumpulan data.
6.      Menyusun rancangan penelitian.
7.      Menentukan sampel.
8.      Menyimpulkan dan menyajikan data.
9.      Mengolah dan menganalisis data.
10.  Menginterpretasi hasil analisis dan mengambil kesimpulan
11.  Menyusun laporan
12.  Mengemukakan implikasi.
Langkah-langkah bisa diartikan cara atau mekanisme yang harus dilalui untuk mengetahui hasil. Langkah ini bukan sesuatu yang sekuesial atau langkah-langkah yang harus diikuti secara kaku. Proses penelitian ialah suatu aktivitas interaktif antara peneliti dengan logika, masalah, desain dan interprestasi.  Penelitian (proses aktivitas ilmiah) berdasarkan (Suryana,2010)
1.      Mengidentifikasi, menentukan dan merumuskan masalah
2.      Menyusun kerangka pikiran
3.      Merumuskan hipotesis
4.      Menguji hipotesis secara empirik
5.      Melakukan pembahasan
6.      Menarik kesimpulan
Langkah-langkah penelitian (Sukmadinata,2012:10-11):
1.      Mengidentifikasi Masalah
2.      Merumuskan dan Membatasi Masalah
3.      Melakukan Studi Kepustakaan
4.      Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian
5.      Menentukan desain dan metode penelitian
6.      Menyusun instrumen dan mengumpulkan data
7.      Menganalisis data dan menyajikan hasil
8.      Menginterpretasikan temuan, menciptakan kesimpulan dan rekomendasi
Untuk memperoleh citra yang terang wacana kekerabatan langkah-langkah yang mesti harus kait mengkait di bawah ini akan dijelaskan.
a.       Menemukan, menentukan merumuskan masalah
Setiap penelitian kasus harus dimulai dengan adanya masalah, lantaran banyaknya kasus yang dihadapi oleh seseorang yang tentunya semua ingin memperoleh pemecahan. Untuk menemukan dan menentukan kasus sanggup berasal dari banyak sekali sumber yaitu:
1)      Bacaan, terutama bacaan yang berisi hasil penelitian.
2)      Seminar, diskusi dan inovasi ilmiah.
3)      Pernyataan pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah maupun pemimpin bidang ilmu.
4)      Pengamatan sepintas, dalam suatu perjalanan tertentu orang sanggup menemukan kasus yang patut diteliti.
5)      Pengamalan pribadi, dalam bidang ilmu sosial pengelaman langsung sering dipakai untuk penelitian.
6)      Perasaan intuitif, di saat-saat tertentu orang menemukan masalah-masalah gres tidak pernah terpikirkan sebelumnya, contohnya di waktu sepertiga malam kita shalat, waktu melihat kesemrawutan kehidupan atau sesudah melihat keindahan alam yang mengagumkan.   
b.      Menyusun kerangka teori
Langkah ini sering diberi istilah telaah teori atau kajian teoritik. Hal ini merupakan langkah penting dalam penelitian. Seorang peneliti harus mengusai teori-teori sebagai dasar penelitian. Peneliti mengusai teori sebagai dasar argumentasinya dalam menyusun kerangka pikiran dan hipotesis. Kriteria supaya suatu kerangka teori sanggup menyakinkan sesama peneliti ialah teladan pikiran logis.
c.       Perumusan hipotesis
Hipotesis ialah tanggapan sementara terhadap kasus penelitian.(Narbuko dan Achmadi, 2009: 61). Rumusan hipotesis dibentuk apabila penelitiannya memakai pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data statistik inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang memakai pengolahan data statistik deskriptif tidak diharapkan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok.
d.      Menentukan desain dan metode penelitian
Desain penelitian berisi rumusan tantang langkah-langkah penelitian, dengan memakai pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan sumber data tertentu serta alasan-alasan memakai motede tersebut.
e.       Menyusun instrumen dan mengumpulkan data
Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, selain objektivitas dan keakuratan data yang akan diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu mendapat perhatian.
f.       Menganalisis data dan menyajikan data
Hasil analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam  mengolah atau menganalisis data. Setelah data terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis. Dalam pengolahan data yang pertama dilakukan ialah menguji validitas dan reabilitasnya. Untuk data kuantitatif sebaiknya disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau gambar tujuanya untuk mempermudah pengolahanya. Penyajian data dalam bentuk tabel atau grafik akan menuntun memudahkan kerja pada langkah-langkah selanjutnya.
g.      Membuat kesimpulan
Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil interprestasi temuan penelitian. Interprestasi mempunyai arti mempunyai kekerabatan antara temuan yang satu dengan lainnya. Meskipun penelitian kuantitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur generalisasi tetap ada, yaitu menemukan hal-hal yang esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi.

E.     Manfaat Metodologi

Manfaat mempelajari metodologi penelitian bermanfaat (Endang Komara,2006:21)
1)      Mengetahui arti penting riset, sehingga keputusan yang dibentuk dalam hidup sehari-hari didasarkan atas riset, baik didalam memecahkan kasus maupun hal-hal baru.
2)      Menilai hasil riset, apakah suatu riset sanggup dipertanggungjawabkan dan hingga seberapa jauh kebenaranya.
3)      Dapat menyusun thesis dengan baik lantaran penyusanan memerlukan cara-cara tertentu yang ilmiah.


Dengan mempelajari dan memahami metodologi penelitian maka sanggup diperoleh manfaat untuk:
1)      Dapat menyusun laporan/ tulisan/ karya ilmiah baik dalam bentuk paper, skripsi/tesis maupun disertasi.
2)      Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan-keputusan yang dibentuk sanggup dipikirkan dan diatur dengan sabaik-baiknya.
3)      Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untuk mengukur hingga seberapa jauh suatu hasil penelitian sanggup dipertanggungjawabkan kebenaranya (Narbuko dan Ahmadi, 2009: 12).




BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

“Metodologi penelitian” berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang sempurna untuk melaksanakan sesuatu; dan logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Kaprikornus metodologi artinya cara menerangkan sesuatu dengan memakai pikiran secara secama untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.(Mardalis,2003:24).
Metode penelitian ialah mekanisme atau langkah-langkah dalam mendapat pengetahuan atau ilmu. Kaprikornus metode penelitian ialah cara sistematis untuk menyusun karya ilmiah. Suryana (2010:20)  Sedangkan Widyastono, (2007:773) Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum terjun ke lapangan (yang dalam penulisan laporan penelitian biasa dimasukkan dalam penggalan III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu penelitian (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) kriteria dan teknik investigasi keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. Sementara berdasarkan Sugiyono (2013:24) metodologi penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Jenis-jenis penelitian berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya mempunyai asumsi, karakteristik dan mekanisme penelitian yang berbeda. Tujuan penelitian kuantitaif mencari kekerabatan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari prespektif partisipan.
Syarat-syarat untuk menjadi peneliti diantara: kompeten, objektif, jujur, faktual dan terbuka. Dan langkah-langkah penelitian Mengidentifikasi Masalah, Merumuskan dan Membatasi Masalah, Melakukan Studi Kepustakaan, Merumuskan Hipotesis atau pertanyaan penelitian, Menentukan desain dan metode penelitian, Menyusun instrumen dan mengumpulkan data, Menganalisis data dan menyajikan hasil, nginterpretasikan temuan, menciptakan kesimpulan dan rekomendasi. Sedangkan manfaat melaksanakan penelitian diantaranya mengetahui arti riset penting, menilai hasil riset dan sanggup menyusun tesis dengan baik.
Langkah-langkah penelitian (Sukmadinata,2012:10-11):, mengidentifikasi masalah, merumuskan dan membatasi Masalah, Melakukan Studi Kepustakaan, Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian, menentukan desain dan metode penelitian, menyusun instrumen dan mengumpulkan data, menganalisis data dan menyajikan hasil, menginterpretasikan temuan, menciptakan kesimpulan dan rekomendasi
Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan yaitu, merupakan mata kuliah yang perlu di kaji secara secama di dalam bidang pendidikan. Selain dalam bidang perencanaan pendidikan, di dalam penelitian pun memerlukan sebuah perencanaan sehingga langkah-langkah yang diambil sanggup mengantarkan peneliti mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga sanggup ditarik benang merah bahwa Metodelogi Penelitian dengan Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan saling berkaitan.



DAFTAR PUSTAKA


Burhanuddin, TR. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Purwakarta: RoyyaNPress

Komara Endang. 2006. Peran Metodologi Penelitian Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Koperasi Kopertis.

Kutha Ratna Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Mardalis. 2003. Metode Penelitian suatu pendekatan Proposal. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Narbuko Cholid dan Abu Achamadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rois, M.2005. Pendekatan Metodelogi Penelitian. Jurnal Pendidikan
Setyosari Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryana. 2010. Metodologi Penelitian model penelitian kuaitatif dan kuantitatif. Bandung: UPI

Syaodih Sukmadinata Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Widyastono, H. 2007. Metodelogi Penelitian. Jurnal Pendidikan & Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Sumber http://samplingkuliah.blogspot.com