Menghitung Nilai Resistor untuk LED – LED (Light Emitting Diode) adalah jenis Dioda yang sanggup memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik. Salah satu kegunaan LED yang paling sering ditemukan yakni sebagai Lampu Indikator, terutama pada indikator ON / OFF sebuah perangkat Elektronika. Hal ini dikarenakan kelebihan LED yang mengkonsumsi arus listrik lebih kecil dibandingkan dengan jenis-jenis lampu lainnya.
LED mempunyai arus maju (Forward Current) maksimum yang cukup rendah sehingga dalam merangkai LED, kita harus menempatkan sebuah Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus supaya arus yang melewati LED tidak melebihi batas maksimum arus maju LED itu sendiri. Jika tidak, LED akan gampang terbakar dan rusak.
Rata-rata arus maju (Forward Current) maksimum sebuah LED yakni sekitar 25mA hingga 30mA tergantung jenis dan warnanya. Berikut ini yakni tabel arus maju maksimum dan tegangan maju untuk masing-masing jenis dan warna LED pada umumnya (LED bundar dengan diameter 5mm).
Jenis LED | Warna | IF Max | VF (typ.) | VF Max | VR Max |
Standard | Merah | 30mA | 1.7V | 2.1V | 5V |
Standard | Merah Terang | 30mA | 2.0V | 2.5V | 5V |
Standard | Kuning | 30mA | 2.1V | 2.5V | 5V |
Standard | Hijau | 25mA | 2.2V | 2.5V | 5V |
High Intensity | Biru | 30mA | 4.5V | 5.5V | 5V |
Super Bright | Merah | 30mA | 1.85V | 2.5V | 5V |
Low Current | Merah | 30mA | 1.7V | 2.0V | 5V |
Keterangan :
IF Max : Arus Maju (Forward Current) Maksimal
VL : Tegangan LED
VF Max : Tegangan Maju (Forward Voltage) maksimum
VR Max : Tegangan Terbalik (Reverse Voltage) maksimum
Rangkaian dan Cara Menghitung Nilai Resistor untuk LED
Setelah kita mengetahui Tegangan dan Arus Maju untuk LED menyerupai pada tabel diatas, maka kita sanggup menghitung nilai Resistor yang dibutuhkan untuk rangkaian LED supaya LED yang bersangkutan tidak terbakar atau rusak alasannya yakni kelebihan arus dan tegangan.
Rumus yang digunakan yakni sebagai berikut :
R = (VS – VL) / I
Dimana :
R = Nilai Resistor yang dibutuhkan (dalam Ohm (Ω))
VS = Tegangan Input (dalam Volt (V))
VL = Tegangan LED (dalam Volt (V))
I = Arus Maju LED (dalam Ampere (A))
Hal yang perlu diingat dalam perhitungan, Arus Maju LED (I) dihentikan melebihi Arus Maju Maksimal (IF Max) yang telah ditentukan menyerupai tertera di dalam tabel atas.
Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus ini dipasang secara seri dengan LED menyerupai gambar rangkaian di bawah ini :
Contoh Kasus Menghitung Nilai Resistor untuk LED
Berikut ini beberapa referensi kasus perhitungan nilai resistor yang dibutuhkan untuk Rangkaian Indikator LED.
Contoh Kasus 1
Jika tegangan Input yakni 12V dan LED yang digunakan yakni LED Hijau (VL = 2.2V), Arus Maju (I) yakni 20mA (diganti menjadi Ampere menjadi 0.02A). Berapakah Nilai Resistor yang diperlukan?
Penyelesaian :
Diketahui :
VS = 12V
VL = 2.2V
I = 0.02A
R = ?
Jawaban :
R = (VS – VL) / I
R = (12V – 2.2V) / 0.02A
R = 490Ω
Nilai Resistor Standar yang gampang didapatkan di pasaran adalah 510Ω (usahakan untuk memakai nilai resistor standar terdekat yang nilai resistansinya lebih tinggi).
Contoh Kasus 2
Jika tegangan Input yakni 9V dan LED yang digunakan yakni LED Biru (VL = 4.5V), Arus Maju (I) yakni 25mA (diganti menjadi Ampere menjadi 0.025A). Berapakah Nilai Resistor yang diperlukan?
Penyelesaian :
Diketahui :
VS = 9V
VL = 4.5V
I = 0.025A
R = ?
Jawaban :
R = (VS – VL) / I
R = (9V – 4.5V) / 0.025A
R = 180Ω
Pada dasarnya, rumus perhitungan Nilai Resistor ini yakni menurut Hukum Ohm. Untuk mengetahui lebih terang mengenai Hukum Ohm, silakan kunjungi artikel : Pengertian dan Rumus Hukum Ohm.
Sumber https://teknikelektronika.com/