Rata-rata di sekolah dari tingkatan dasar sampai lanjutan telah mengembangkan acara pelengkap di luar proses berguru dalam kelas yang kita kenal salah satunya sebagai kegiatan ektrakurikuler. Beberapa di antara kegiatan ektrakurikuler yang ada di sekolah antara lain :
- Kepanduan (Pramuka, Palang Merah, Pecinta Alam).
- Kepemimpinan (Pidato dan lainnya).
- Keagamaan (Pembacaan Maulid, Ceramah Agama dan Kajian Keislaman lainnya).
- Olah-raga (Sepak Bola, Bola Voli, Tenis Meja, dan lainnya).
- Kesenian (Drama, Puisi atau Tari dan lainnya).
- Keterampilan (Menyulam, Menjahit, Mengayam, Memasak dan lainnya).
- Serta kegiatan pengembangan diri lainnya.
![]() |
Pendekatan dengan Peserta Didik Sumber Foto : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=pembinaan-kreatifitas-siswa |
Saya berpikir bahwa kedekatan antara pendidik dan peserta didik akan memudahkan komunikasi dan penginformasian (penyampaian dan penerimaan informasi) antar keduanya. Dengan begitu apa yang menjadi cita-cita guru (termasuk visi misi sekolah) dengan apa yang diperlukan siswa (termasuk cita-cita orang renta siswa) lebih mungkin untuk dikondisikan.
Suasana di sore hari yang semi formal sanggup mengurangi ketengangan dari runtinitas berguru dalam kelas pada waktu pagi dan siang hari. Suasana menyerupai itu tercipta dikarenakan oleh variatifnya berpakaian, kegiatannya yang peserta didik pilih sebagian besarnya ialah hobi dan kesenangan, pujian akan keahlian khusus mereka, pengalaman dari kegiatannya yang jarang didapatkan dan sebagainya.
![]() |
Kedekatan dengan Peserta Didik Sumber Foto : http://www.vcstar.com/news/education/outdoor-learning-saticoy-students-plant-fruit-trees_34095581 |
Kegiatan ektrakurikuler juga sanggup membawa kita mengenal lebih jauh kelebihan dan potensi yang dimiliki para siswa yang mungkin dikala berada di ruangan kelas atau pada jam-jam berguru reguler tidak terperhatikan lebih jauh. Bisa saja kita menemukan peserta didik yang pendiam dan tidak menonjol dalam pembelajaran di kelas. Misalnya nilai-nilai intelegensi mereka jauh berada dibawah rata-rata, pembuat masalah, pasif dalam pembelajaran selayaknya orang yang kurang motivasi. Akan tetapi di balik itu, ia sanggup saja seorang yang aktif, bersemangat, terampil, berprestasi dibidang lain atau memiliki minat talenta khusus yang jarang ditemukan oleh para pendidik pada siswa lainnya. Hal-hal abnormal menyerupai kadang tidak begitu nampak dalam rutinitas di pagi hari terlebih lagi para pendidik tidak begitu memperhatikannya.
Layaknya pendidik sebagai manusia, para siswa juga mempunyai kesenangan (minat, talenta dan potensi). Salah satu terciptanya kedekatan antar insan ialah memiliki kesenangan yang sama. Kesenangan yang sama akan membawa pendidik dan peserta didik terhubung dalam ikatan jiwa. Komunikasi antar jiwa ini ialah jalan tercepat untuk saling memahami satu sama lain.
Setiap sekolah menginginkan kemajuan dan prestasi, namun banyak dari sekolah terlalu membatasi harapan, keinginan dan potensi positif peserta didik. Mereka dibebankan pencapaian nila-nilai tinggi, dikekang dengan hukum yang ketat, jauh dari penyaluran aspirasi dan minat, atau runtinas berguru yang kaku sehingga peserta didik tidak sedikit yang mencoba menjauh dari pendidiknya. Sebagai alternatif yang positif, acara ektrakurikuler sanggup mengurangi adanya dinding pemisah antara pendidik dan peserta didik.
Terima kasih sudah membaca, supaya bermanfaat. Sumber http://menofschool.blogspot.com