Saturday, February 17, 2018

√ Puisi Islami Menyentuh Hati Dan Jiwa Sangat Menenangkan

Puisi Islami – Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi-puisi bernuansa islami. Entah di seminar tertentu atau program keagamaan lainnya. Tak jarang kita pun pernah mendengar puisi dari ajang-ajang lomba pembacaan puisi.


Setidaknya ketika masih duduk di dingklik sekolah, di mata pelajaran bahasa Indonesia niscaya pernah menerima kiprah menciptakan puisi. Jadi, puisi tak abnormal lagi bagi kita. Berikut merupakan macam-macam puisi islami.





Puisi Islami Tentang Kebesaran Allah


 Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi √ Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Sangat Menenangkan

Puisi Islami Tentang Kebesaran Allah


Kebesaran Allah sebagai Tuhan yang disembah umat Islam seringkali menjadi sebuah wangsit untuk menciptakan karya seni, termasuk puisi. Seperti contoh-contoh puisi di bawah ini yang menceritakan wacana kebesaran Allah :




Bencana Alam


Kemanakah kami kan pergi


Ketika riuh bumi


Mengguncang ibu pertiwi


Memaksa kaki-kaki kami berlari


Kemanakah kami kan pergi


Saat air bah menghampiri menggulung puing


Memisahkan keluarga kami


Dengarkah kalian


Akan jerit tangis pilu


Menggetar kalbu


Mencari sandaran baru


Dimana kami harus mengadu


Kau lihat tubuh-tubuh itu


Bertumpuk layak batu


Meregang kaku


Telah kering air mata


Bersimpuh di tengah durjana


Menengadah memohon kasih sang Kuasa


Menghapus pedih serta lara




Sang Maha Pengampun


Berkilah lah kami, para insan lalai.


Bersahut-sahutan berebut dosa


Kau hanya diam


Bergeming


Berserulah kami, para insan hina.


Tak sadar menimbun dosa


Kau hanya diam


Bergeming


Tak ada urat malu yang kami punya,


Hanya ada urat serakah


Saling menjegal


Saling menghina


Tapi Tuhan, apa yang kamu kan perbuat?


Tak ada


Kau tetap bergeming


Menanti


Pada bunyi panggilan kasih-Mu


Terlantun


Pada pengeras suara


Allahu Akbar-Allahu Akbar


Tercenungku pada nestapa


Sehina inikah makhluk-Mu


Yang nyaris selalu lupa


Ataukah justru sengaja?


Tapi kamu tetap bergeming


Allahummaghfirli


Allahummaghfirli


Dan kamu mengampuni kami




Al-Qur’an


Pada remang senja


Adzan yang tengah dikumandangkan


Para insan berduyun


Menapak kaki menuju musholla


Pada takbir terakhir


Salam pun menutup


Satu-persatu berlalu


Tinggal si alim menunggu


Pada lembar kedua ratus


Si alim membuka


Al-Quran tua


Di bilik surau


Apa yang beda


Saat si alim melantun


Ayat demi ayat


Tanpa cela


Apa yang beda


Pada separo insan lainnya


Yang menentukan lupa


Dan menonton pertunjukkan pada kotak elektronik tua


Mendengar si alim


Terus mengaji


Pada adzan berikutnya


Dengan hati lebih kaya


Mereka pikir


Kaya ialah harta


Kedudukan penuh kuasa


Atau bisa berjanji sedemikian rupa


Tapi lihat si alim


Bermuka teduh


Tak punya harta


Tak punya sanak saudara


Al-Qur’an menjadi temannya


Ia ngaji pagi serta petang


Menjadikan kitab bau tanah


Sebagai sanak saudara




Puisi Islami Tentang Cobaan


 Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi √ Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Sangat Menenangkan





style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">




Puisi Islami Tentang Cobaan


Sebagai orang yang taat beragama, hidup kita tak jarang mengalami cobaan. Namun justru pada ketika itulah menjadi waktu yang sempurna untuk mendekatkan diri kepada Yang Kuasa. Cobaan yang dialami pun sanggup tertuang dalam sebuah karya puisi Islami menyerupai berikut ini :




Ratap


Wahai Insan


Tersadarkah kalian


Akan coba yang Tuhan beri


menguji hati


Kau bermuram


Meratapi nasib


Hilang harta yang kamu cari


Dari pagi hingga nyaris mati


Sudahkah kamu menelusuri sudut hati


Dan bertanya pada diri sendiri


Tuntaskah kamu berserah diri


Pada kuasa sang Ilahi




Ratap Bersimpuh


Tuhanku, kamu renggut apalagi


kekasih hatiku


mataku terpaku pada ombak


yang menderu. Menyapu semua


hal berharga milikku.


Sebesar inikah amarahmu pada kami


Yang kusadari kerap luput atas kuasamu


Tuhanku, tak sanggup lagi


Aku bertutur. Bahkan merancu pun aku


Tak mampu. Kulihat puing-puing rumahku tak berada di tancapan.


Pondasinya disini atapnya disana


Sebesar inikah tegurmu pada kami


Yang kusadari kerap luput atas Maha-Besar-Mu


Tuhanku, haruskah saya merapal ampun


Untuk mengemis maaf kepada-Mu


Bukankah kamu tahu, kami kerap lupa wacana Maha MematikanMu


Saat kami tersadar, kamu telah mengambil yang kami kasihi.


Namun, pantaskah kalau kami menginginkan


Yang terkasih kembali sebagaimana Engkau yang Maha Mengembalikan


Tuhanku, ditengah redup tenda yang menaungiku,


Sudikah Engkau sekedar menampung air mataku.




Puisi Islami Tentang Akhirat


 Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi √ Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Sangat Menenangkan

Puisi Islami Tentang Akhirat


Al-Qur’an mengajarkan kita wacana akhirat. Tujuannya tentu saja supaya kita ingat bahwa ada kehidupan sehabis ajal raga di bumi. Nah tak jarang juga darul abadi menjadi ide tema yang anggun untuk menciptakan puisi Islami. Berikut beberapa misalnya :




Padang Mahsyar


Pada ujung masa


Setelah terompet Isrofil


Dibunyikan


Memenuhi sangkakala


Manusia tergeletak


Yang keyakinan telah pergi


Yang pendosa meregang nyawa


Bumi diputar layak gangsing


Semesta meledak bagai balon


Para malaikat mati


Dunia lebur


Lalu Allah menunjuk


Terbangunlah seluruh makhluk


Digiring pada mahsyar


Ada yang bermuka babi


Atau yang bermuka kera


Tampaklah mana sang taat agama


Dan tampaklah yang suka ingkar padanya


Tak cukup itu


Didekatkan matahari


Pada sejengkal pelipis


Menanti mizan


Satu persatu




Siksa Neraka


Tubuh terpelanting bagai bola


Amal baik ia tak punya


Tercebur pada kolam membara


Melahap bulat-bulat raga


Menanti palu gada raksasa


Atas tanggapan dosa


Yang lain diguyur cairan berapi


Nampak ingin mensucikan raga-raga ini


Namun badan terkuliti


Tak habis dosa dikembalikan lagi


Diguyur cairan berapi berkali-kali




Firdaus


Dimana nikmat yang kamu beri


Pada hamba


Yang selalu menanti


Bertemu muka sang Ilahi


Nikmat jago apalagi


Untuk yang selalu sujud


Untuk yang selalu penuh kasih


Untuk yang selalu dzikir


Ketika firdaus menunggu


Dibukakan gerbang megah


Pada hamba yang terpana


Menyambutlah sang bidadari


Hilanglah susah hidup dunia


Diganti nikmat di surga


Balasan bagi yang bertakwa


Yang selalu ingat kepada Sang Pencipta




Puisi Islami Tentang Persaudaraan


 Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi √ Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Sangat Menenangkan

Puisi Islami Tentang Persaudaraan


Sebagai sesama umat Islam tentunya kita harus saling menjaga kekerabatan persaudaraan. Hubungan persaudaraan yang terjalin baik memang menjadi sebuah hal yang indah. Oleh alasannya ialah itu seringkali persaudaraan dijadikan tema puisi menyerupai berikut ini :




Menuntut Sama


Kadang kamu anggap benar


Dan itu menjadi ‘maha benar’


Menolak pendapat handai taulan


Lalu timbul perpecahan


Hidup ini sangat lucu


Gara-gara ini timbul kemelut


Gara-gara itu bergelut


Tentang sepele persaudaraan tercabut


Allah mencipta makhluk berbeda-beda


Tapi kalian mengkotak-kotak,


Menuntut sama


Ah, lucunya




Hilang Persaudaraan


Aku terpekur


Nyaris mendengkur


Sanak saudara telah kemana


Teman-teman pergi kemana


Indahnya satu yang dulu


Tak ada teriakan saling menuduh


Menyalahi yang ini


Menyalahi yang itu


‘aku yang benar dan kamu salah.’


‘bukan, saya yang benar kamu yang salah.’


Bertatap muka menghujat


Dimana saudara yang habiskan masa riang




Puisi Islami Tentang Menuntut Ilmu


 Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi √ Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Sangat Menenangkan

Puisi Islami Tentang Menuntut Ilmu


Seperti yang kita ketahui bahwa agama Islam mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Kadang segala sesuatu yang berkaitan dengan acara menuntut ilmu bisa menjadi wangsit untuk menulis puisi Islami. Di bawah ini beberapa pola puisi Islami yang bertemakan menuntut ilmu :




Pesantren


Riuh kecil kaki kami berlari


Adzan shubuh telah memenuhi bumi


Suara bel berbunyi nyaring


Teng-Teng


Teng-Teng


Semakin terbirit mengejar ngaji


Lepas shubuh menyiapkan diri


Berseragam necis serta rapi


Menjinjing kitab kesana-kemari


Menyimak guru setiap hari


Kadang terkantuk


Lalu kibasan sajadah menghampiri


 


Demi berguru agama


Kami terpisah dengan orang tua


Kadang sebulan bersua


Kadang berbulan-bulan menahan jumpa


Tapi tak apa


Ingin orang bau tanah mengabdi agama


Menjadi insan cendekia


Yang selalu ingat pada-Nya


Dan selamat berbalas ridho-Nya




Hormat Guru


Menunduk kami alasannya ialah ilmumu


Tawadhu mengharap ikhlasmu


Niat berbagimu tiada jemu


Oh guru, kamu kolam oase di tengah gurun


Penyejuk dahaga akan ilmu


Laku baikmu menjadi tiruku


Oh guru, doakan kami muridmu


Agar senantiasa terarah


pada sikap muliamu




Puisi Islami Tentang Nabi Muhammad


 Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi √ Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Sangat Menenangkan

Puisi Islami Tentang Nabi Muhammad


Nabi Muhammad ialah junjungan umat Islam. Kehidupan Beliau pada masanya memang sangat menginspirasi hingga kapan pun. Oleh alasannya ialah itu seringkali dibentuk puisi sebagai apresiasi dan kekaguman terhadap sosok Nabi Muhammad. Berikut misalnya :




Suri Tauladan


Kau lahir tanpa ayah


Penuh cahaya elok rupawan


Seolah semesta ikut tunduk


Pada kehadiranmu


Kanak-kanak kamu ditinggal ibu


Bersama kakek pelipur pilu


Kau menjadi nabi


Pada tahun ke-empat puluh


Menyandang gelar al-amin


Yang sanggup di percaya


Kaum Quraisy kamu hadapi


Baik yang membela atau memusuhi


Bagimu tak ada sirat benci


Kau ingatkan mereka untuk tunduk pada Ilahi


Meski watu pernah melukai kening


Kotoran melayang menodai jubahmu


Olokan menghujanimu tiap waktu


Tapi kamu tetap melempar senyum


Tak ada keluh menghadapi umatmu


Tak ada ragu menuntun umatmu


Kau teguh pada keyakinanmu


Allah selalu menjagamu




Puisi Islami Tentang Akhlak


 Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi √ Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Sangat Menenangkan

Puisi Islami Tentang Akhlak


Islam mengajarkan kita semoga mempunyai tabiat yang mulia. Untuk menyebarkan pendidikan mengenai tabiat bisa banyak sekali macam cara. Tak terkecuali dengan puisi. Di bawah ini pola puisi Islami wacana tabiat :




Akhlak Terpuji


Indah dimata menatap sosok bersahaja


Tak perlu berkalung sorban


Atau berhias tasbih d antara jemari


Hanya senyum nrimo menghias bibir


Akhlak terpuji bukan hanya ditilik


Dari rupa


Dari berapa ia sujud dalam sehari


Atau dalil yang malah disombongkan


Tulus ibadahmu yang menjadi tolak ukur


Ikhlas kebaikanmu yang dicatat


Bukan lamanya kamu ambil ruku’


Namun hati berdusta




Sedekah


Tatkala kamu memberi


Tanpa pamrih hinggap di hati


Pada sosok bau tanah bersandar


Yang bermuka kuyu serta letih


Pada persimpangan jalan


Ia menjinjing surat kabar pagi


Dengan selendang menyampir


Lindungi terik matahari


Bagimu lembaran yang kamu beri


Sungguh tak seberapa


Tapi jangan kira tak hanya ia yang bahagia


Hatimu bahkan lebih bahagia


Bukan hartamu yang akan berkurang


Ketika kamu mengikhlaskan pada sosok tua


Senyum senang kan merekah


Di sisa hari yang masih panjang




Itu ia macam-macam puisi bernuansa islami. Semoga sanggup menginspirasi para pembaca dan menambah semangat semoga tetap terus berkarya. 


Puisi Islami


puisi islami wacana hijrah, puisi islami sedih, puisi islami pendek, puisi islami anak, puisi islami cinta, puisi islami pendek menyentuh hati, puisi islami anak tpa, puisi islami menyentuh hati




Sumber https://infoana.com