Puisi Islami – Diantara kita niscaya pernah mendengarkan puisi-puisi bernuansa islami. Entah di seminar tertentu atau program keagamaan lainnya. Tak jarang kita pun pernah mendengar puisi dari ajang-ajang lomba pembacaan puisi.
Setidaknya ketika masih duduk di dingklik sekolah, di mata pelajaran bahasa Indonesia niscaya pernah menerima kiprah menciptakan puisi. Jadi, puisi tak abnormal lagi bagi kita. Berikut merupakan macam-macam puisi islami.
Daftar Isi Konten
Puisi Islami Tentang Kebesaran Allah

Puisi Islami Tentang Kebesaran Allah
Kebesaran Allah sebagai Tuhan yang disembah umat Islam seringkali menjadi sebuah wangsit untuk menciptakan karya seni, termasuk puisi. Seperti contoh-contoh puisi di bawah ini yang menceritakan wacana kebesaran Allah :
Bencana Alam
Kemanakah kami kan pergi
Ketika riuh bumi
Mengguncang ibu pertiwi
Memaksa kaki-kaki kami berlari
Kemanakah kami kan pergi
Saat air bah menghampiri menggulung puing
Memisahkan keluarga kami
Dengarkah kalian
Akan jerit tangis pilu
Menggetar kalbu
Mencari sandaran baru
Dimana kami harus mengadu
Kau lihat tubuh-tubuh itu
Bertumpuk layak batu
Meregang kaku
Telah kering air mata
Bersimpuh di tengah durjana
Menengadah memohon kasih sang Kuasa
Menghapus pedih serta lara
Sang Maha Pengampun
Berkilah lah kami, para insan lalai.
Bersahut-sahutan berebut dosa
Kau hanya diam
Bergeming
Berserulah kami, para insan hina.
Tak sadar menimbun dosa
Kau hanya diam
Bergeming
Tak ada urat malu yang kami punya,
Hanya ada urat serakah
Saling menjegal
Saling menghina
Tapi Tuhan, apa yang kamu kan perbuat?
Tak ada
Kau tetap bergeming
Menanti
Pada bunyi panggilan kasih-Mu
Terlantun
Pada pengeras suara
Allahu Akbar-Allahu Akbar
Tercenungku pada nestapa
Sehina inikah makhluk-Mu
Yang nyaris selalu lupa
Ataukah justru sengaja?
Tapi kamu tetap bergeming
Allahummaghfirli
Allahummaghfirli
Dan kamu mengampuni kami
Al-Qur’an
Pada remang senja
Adzan yang tengah dikumandangkan
Para insan berduyun
Menapak kaki menuju musholla
Pada takbir terakhir
Salam pun menutup
Satu-persatu berlalu
Tinggal si alim menunggu
Pada lembar kedua ratus
Si alim membuka
Al-Quran tua
Di bilik surau
Apa yang beda
Saat si alim melantun
Ayat demi ayat
Tanpa cela
Apa yang beda
Pada separo insan lainnya
Yang menentukan lupa
Dan menonton pertunjukkan pada kotak elektronik tua
Mendengar si alim
Terus mengaji
Pada adzan berikutnya
Dengan hati lebih kaya
Mereka pikir
Kaya ialah harta
Kedudukan penuh kuasa
Atau bisa berjanji sedemikian rupa
Tapi lihat si alim
Bermuka teduh
Tak punya harta
Tak punya sanak saudara
Al-Qur’an menjadi temannya
Ia ngaji pagi serta petang
Menjadikan kitab bau tanah
Sebagai sanak saudara
Puisi Islami Tentang Cobaan

style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">
Puisi Islami Tentang Cobaan
Sebagai orang yang taat beragama, hidup kita tak jarang mengalami cobaan. Namun justru pada ketika itulah menjadi waktu yang sempurna untuk mendekatkan diri kepada Yang Kuasa. Cobaan yang dialami pun sanggup tertuang dalam sebuah karya puisi Islami menyerupai berikut ini :
Ratap
Wahai Insan
Tersadarkah kalian
Akan coba yang Tuhan beri
menguji hati
Kau bermuram
Meratapi nasib
Hilang harta yang kamu cari
Dari pagi hingga nyaris mati
Sudahkah kamu menelusuri sudut hati
Dan bertanya pada diri sendiri
Tuntaskah kamu berserah diri
Pada kuasa sang Ilahi
Ratap Bersimpuh
Tuhanku, kamu renggut apalagi
kekasih hatiku
mataku terpaku pada ombak
yang menderu. Menyapu semua
hal berharga milikku.
Sebesar inikah amarahmu pada kami
Yang kusadari kerap luput atas kuasamu
Tuhanku, tak sanggup lagi
Aku bertutur. Bahkan merancu pun aku
Tak mampu. Kulihat puing-puing rumahku tak berada di tancapan.
Pondasinya disini atapnya disana
Sebesar inikah tegurmu pada kami
Yang kusadari kerap luput atas Maha-Besar-Mu
Tuhanku, haruskah saya merapal ampun
Untuk mengemis maaf kepada-Mu
Bukankah kamu tahu, kami kerap lupa wacana Maha MematikanMu
Saat kami tersadar, kamu telah mengambil yang kami kasihi.
Namun, pantaskah kalau kami menginginkan
Yang terkasih kembali sebagaimana Engkau yang Maha Mengembalikan
Tuhanku, ditengah redup tenda yang menaungiku,
Sudikah Engkau sekedar menampung air mataku.
Puisi Islami Tentang Akhirat

Puisi Islami Tentang Akhirat
Al-Qur’an mengajarkan kita wacana akhirat. Tujuannya tentu saja supaya kita ingat bahwa ada kehidupan sehabis ajal raga di bumi. Nah tak jarang juga darul abadi menjadi ide tema yang anggun untuk menciptakan puisi Islami. Berikut beberapa misalnya :
Padang Mahsyar
Pada ujung masa
Setelah terompet Isrofil
Dibunyikan
Memenuhi sangkakala
Manusia tergeletak
Yang keyakinan telah pergi
Yang pendosa meregang nyawa
Bumi diputar layak gangsing
Semesta meledak bagai balon
Para malaikat mati
Dunia lebur
Lalu Allah menunjuk
Terbangunlah seluruh makhluk
Digiring pada mahsyar
Ada yang bermuka babi
Atau yang bermuka kera
Tampaklah mana sang taat agama
Dan tampaklah yang suka ingkar padanya
Tak cukup itu
Didekatkan matahari
Pada sejengkal pelipis
Menanti mizan
Satu persatu
Siksa Neraka
Tubuh terpelanting bagai bola
Amal baik ia tak punya
Tercebur pada kolam membara
Melahap bulat-bulat raga
Menanti palu gada raksasa
Atas tanggapan dosa
Yang lain diguyur cairan berapi
Nampak ingin mensucikan raga-raga ini
Namun badan terkuliti
Tak habis dosa dikembalikan lagi
Diguyur cairan berapi berkali-kali
Firdaus
Dimana nikmat yang kamu beri
Pada hamba
Yang selalu menanti
Bertemu muka sang Ilahi
Nikmat jago apalagi
Untuk yang selalu sujud
Untuk yang selalu penuh kasih
Untuk yang selalu dzikir
Ketika firdaus menunggu
Dibukakan gerbang megah
Pada hamba yang terpana
Menyambutlah sang bidadari
Hilanglah susah hidup dunia
Diganti nikmat di surga
Balasan bagi yang bertakwa
Yang selalu ingat kepada Sang Pencipta
Puisi Islami Tentang Persaudaraan

Puisi Islami Tentang Persaudaraan
Sebagai sesama umat Islam tentunya kita harus saling menjaga kekerabatan persaudaraan. Hubungan persaudaraan yang terjalin baik memang menjadi sebuah hal yang indah. Oleh alasannya ialah itu seringkali persaudaraan dijadikan tema puisi menyerupai berikut ini :
Menuntut Sama
Kadang kamu anggap benar
Dan itu menjadi ‘maha benar’
Menolak pendapat handai taulan
Lalu timbul perpecahan
Hidup ini sangat lucu
Gara-gara ini timbul kemelut
Gara-gara itu bergelut
Tentang sepele persaudaraan tercabut
Allah mencipta makhluk berbeda-beda
Tapi kalian mengkotak-kotak,
Menuntut sama
Ah, lucunya
Hilang Persaudaraan
Aku terpekur
Nyaris mendengkur
Sanak saudara telah kemana
Teman-teman pergi kemana
Indahnya satu yang dulu
Tak ada teriakan saling menuduh
Menyalahi yang ini
Menyalahi yang itu
‘aku yang benar dan kamu salah.’
‘bukan, saya yang benar kamu yang salah.’
Bertatap muka menghujat
Dimana saudara yang habiskan masa riang
Puisi Islami Tentang Menuntut Ilmu

Puisi Islami Tentang Menuntut Ilmu
Seperti yang kita ketahui bahwa agama Islam mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Kadang segala sesuatu yang berkaitan dengan acara menuntut ilmu bisa menjadi wangsit untuk menulis puisi Islami. Di bawah ini beberapa pola puisi Islami yang bertemakan menuntut ilmu :
Pesantren
Riuh kecil kaki kami berlari
Adzan shubuh telah memenuhi bumi
Suara bel berbunyi nyaring
Teng-Teng
Teng-Teng
Semakin terbirit mengejar ngaji
Lepas shubuh menyiapkan diri
Berseragam necis serta rapi
Menjinjing kitab kesana-kemari
Menyimak guru setiap hari
Kadang terkantuk
Lalu kibasan sajadah menghampiri
Demi berguru agama
Kami terpisah dengan orang tua
Kadang sebulan bersua
Kadang berbulan-bulan menahan jumpa
Tapi tak apa
Ingin orang bau tanah mengabdi agama
Menjadi insan cendekia
Yang selalu ingat pada-Nya
Dan selamat berbalas ridho-Nya
Hormat Guru
Menunduk kami alasannya ialah ilmumu
Tawadhu mengharap ikhlasmu
Niat berbagimu tiada jemu
Oh guru, kamu kolam oase di tengah gurun
Penyejuk dahaga akan ilmu
Laku baikmu menjadi tiruku
Oh guru, doakan kami muridmu
Agar senantiasa terarah
pada sikap muliamu
Puisi Islami Tentang Nabi Muhammad

Puisi Islami Tentang Nabi Muhammad
Nabi Muhammad ialah junjungan umat Islam. Kehidupan Beliau pada masanya memang sangat menginspirasi hingga kapan pun. Oleh alasannya ialah itu seringkali dibentuk puisi sebagai apresiasi dan kekaguman terhadap sosok Nabi Muhammad. Berikut misalnya :
Suri Tauladan
Kau lahir tanpa ayah
Penuh cahaya elok rupawan
Seolah semesta ikut tunduk
Pada kehadiranmu
Kanak-kanak kamu ditinggal ibu
Bersama kakek pelipur pilu
Kau menjadi nabi
Pada tahun ke-empat puluh
Menyandang gelar al-amin
Yang sanggup di percaya
Kaum Quraisy kamu hadapi
Baik yang membela atau memusuhi
Bagimu tak ada sirat benci
Kau ingatkan mereka untuk tunduk pada Ilahi
Meski watu pernah melukai kening
Kotoran melayang menodai jubahmu
Olokan menghujanimu tiap waktu
Tapi kamu tetap melempar senyum
Tak ada keluh menghadapi umatmu
Tak ada ragu menuntun umatmu
Kau teguh pada keyakinanmu
Allah selalu menjagamu
Puisi Islami Tentang Akhlak

Puisi Islami Tentang Akhlak
Islam mengajarkan kita semoga mempunyai tabiat yang mulia. Untuk menyebarkan pendidikan mengenai tabiat bisa banyak sekali macam cara. Tak terkecuali dengan puisi. Di bawah ini pola puisi Islami wacana tabiat :
Akhlak Terpuji
Indah dimata menatap sosok bersahaja
Tak perlu berkalung sorban
Atau berhias tasbih d antara jemari
Hanya senyum nrimo menghias bibir
Akhlak terpuji bukan hanya ditilik
Dari rupa
Dari berapa ia sujud dalam sehari
Atau dalil yang malah disombongkan
Tulus ibadahmu yang menjadi tolak ukur
Ikhlas kebaikanmu yang dicatat
Bukan lamanya kamu ambil ruku’
Namun hati berdusta
Sedekah
Tatkala kamu memberi
Tanpa pamrih hinggap di hati
Pada sosok bau tanah bersandar
Yang bermuka kuyu serta letih
Pada persimpangan jalan
Ia menjinjing surat kabar pagi
Dengan selendang menyampir
Lindungi terik matahari
Bagimu lembaran yang kamu beri
Sungguh tak seberapa
Tapi jangan kira tak hanya ia yang bahagia
Hatimu bahkan lebih bahagia
Bukan hartamu yang akan berkurang
Ketika kamu mengikhlaskan pada sosok tua
Senyum senang kan merekah
Di sisa hari yang masih panjang
Itu ia macam-macam puisi bernuansa islami. Semoga sanggup menginspirasi para pembaca dan menambah semangat semoga tetap terus berkarya.
puisi islami wacana hijrah, puisi islami sedih, puisi islami pendek, puisi islami anak, puisi islami cinta, puisi islami pendek menyentuh hati, puisi islami anak tpa, puisi islami menyentuh hati
Sumber https://infoana.com