Dot bayi umumnya terbuat dari karet atau plastik. Penggunaannya untuk menenangkan bayi, orang renta sering menawarkan dot ketika bayi mulai rewel.
Orang renta banyak yang mengandalkan penggunaan dot untuk menenangkan bayi, sehingga bayi hasilnya mau memulai tidurnya.
Bayi Ngedot | Photo credit: Alamy.com
Berikut banyak sekali imbas aktual penggunaan dot:
Adapun imbas negatif penggunaan dot:
IDAI menjelaskan wacana duduk kasus yang ditimbulkan dari penggunaan dot, yaitu adanya gangguan pada contoh pengisapan bayi, hal ini dikhawatirkan menjadikan bayi menolak untuk menetek.
Selain itu IDAI juga menjelaskan bahwa penggunaan dot bayi bisa meningkatkan abses kanal cerna dan pernapasan, risiko otitis media, sampai duduk kasus maloklusi gigi (artinya gigi atas dan bawah yang tidak sejajar).
Penelitian oleh para ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison menunujukan hasil yang meminta para orangtua semoga tidak menawarkan dot/empeng pada bayi laki-laki.
Itu alasannya yaitu tunjangan dot/empeng untuk bayi pria berdampak jelek pada perkembangan kemampuan emosionalnya.
Peneliti menjelaskan bahwa penggunaan dot pada bayi pria akan mengurangi/membatasi kesempatan dirinya menggandakan lisan wajah orang lain, yang berarti menghambat perkembangannya dalam memahami emosi, selain itu anak juga kesulitan dalam berguru empati.
Masih dalam penelitian dari University of Wisconsin-Madison tersebut, juga menjelaskan bahwa penggunaan dot menciptakan bayi tidak bisa tersenyum sehingga cenderung sering cemberut, selain itu bayi kesulitan dalam mengatur alis.
Adapun tunjangan dot pada bayi perempuan, disebutkan peneliti bahwa tunjangan dot tidak menjadikan kendala perkembangan emosional.
Kesimpulan: Menyusui bayi jauh lebih baik daripada menawarkan dot. Tapi Anda boleh-boleh saja memakai dot, tapi dalam kondisi tertentu saja. Utamakan menyusui langsung, sehingga menciptakan kekerabatan batin antara Ibu dan bayi semakin erat.
Sumber http://www.freshbugar.comOrang renta banyak yang mengandalkan penggunaan dot untuk menenangkan bayi, sehingga bayi hasilnya mau memulai tidurnya.
Bayi Ngedot | Photo credit: Alamy.com
Berikut banyak sekali imbas aktual penggunaan dot:
- Memberikan kepuasan untuk bayi.
- Efektif menenangkan bayi dikala rewel.
- Bayi kecil yang dirawat di ruang perawatan intensif diberikan dot, hal ini selain untuk menciptakan bayi nyaman, juga untuk mempercepat tunjangan minum oral dan mempercepat masa perawatan.
- Mengurangi risiko terjadinya SIDS.
Adapun imbas negatif penggunaan dot:
- Dikhawatirkan anak lebih suka dot daripada menetek.
- Peningkatan risiko abses kanal pernafasan.
- Peningkatan risiko abses kanal cerna.
- Peningkatan risiko abses radang pendengaran tengah (OMA).
IDAI menjelaskan wacana duduk kasus yang ditimbulkan dari penggunaan dot, yaitu adanya gangguan pada contoh pengisapan bayi, hal ini dikhawatirkan menjadikan bayi menolak untuk menetek.
Selain itu IDAI juga menjelaskan bahwa penggunaan dot bayi bisa meningkatkan abses kanal cerna dan pernapasan, risiko otitis media, sampai duduk kasus maloklusi gigi (artinya gigi atas dan bawah yang tidak sejajar).
Penelitian oleh para ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison menunujukan hasil yang meminta para orangtua semoga tidak menawarkan dot/empeng pada bayi laki-laki.
Itu alasannya yaitu tunjangan dot/empeng untuk bayi pria berdampak jelek pada perkembangan kemampuan emosionalnya.
Peneliti menjelaskan bahwa penggunaan dot pada bayi pria akan mengurangi/membatasi kesempatan dirinya menggandakan lisan wajah orang lain, yang berarti menghambat perkembangannya dalam memahami emosi, selain itu anak juga kesulitan dalam berguru empati.
Masih dalam penelitian dari University of Wisconsin-Madison tersebut, juga menjelaskan bahwa penggunaan dot menciptakan bayi tidak bisa tersenyum sehingga cenderung sering cemberut, selain itu bayi kesulitan dalam mengatur alis.
Adapun tunjangan dot pada bayi perempuan, disebutkan peneliti bahwa tunjangan dot tidak menjadikan kendala perkembangan emosional.
Kesimpulan: Menyusui bayi jauh lebih baik daripada menawarkan dot. Tapi Anda boleh-boleh saja memakai dot, tapi dalam kondisi tertentu saja. Utamakan menyusui langsung, sehingga menciptakan kekerabatan batin antara Ibu dan bayi semakin erat.