Monday, May 14, 2018

√ Teks Biografi – Pengertian, Ciri, Struktur, Kaidah, Dan Langkah Pembuatannya

Ketika kita berjalan-jalan ke toko buku, kita akan temui banyak sekali buku-buku yang mengisahkan perjalanan hidup seseorang. Biasanya, tokoh-tokoh yang dibukukan kisah hidupnya yaitu tokoh-tokoh yang sangat populer dan memperlihatkan efek yang sangat besar bagi kehidupan orang banyak, perjalanan sejarah suatu bangsa, dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh yang dimaksud sanggup berupa tokoh-tokoh dunia, pelaku sejarah, saksi sejarah, tokoh-tokoh agama, olahragawan, dan lain sebagainya. Dibukukannya kisah atau perjalanan hidup tokoh-tokoh tersebut bertujuan untuk memperlihatkan wawasan dan pengetahuan sekaligus memperlihatkan ilham kepada pembacanya. Kisah perjalanan hidup seseorang ini sanggup ditulis sendiri oleh sang tokoh (autobiografi) atau ditulis oleh orang lain (biografi). Inilah salah satu perbedaan biografi dan autobiografi dalam bahasa Indonesia.


Kata “biografi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “bios” yang berarti hidup dan “graphein” yang berarti tulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi diartikan sebagai riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Biografi memuat identitas dan kejadian yang dialami seseorang termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Maksud dari seseorang di sini yaitu seorang tokoh terkenal, orang yang mengalami kesuksesan atau prestasi yang membanggakan, atau orang yang berkontrinusi besar terhadap kemaslahatan orang banyak. Biografi biasanya disusun untuk menambah wawasan, pengetahuan serta memperlihatkan ilham atau teladan bagi pembacanya.


Dengan demikian, apakah yang dimaksud dengan teks biografi dalam bahasa Indonesia? Berikut yaitu ulasan singkatnya.


Pengertian


Menurut Kemendikbud (2014), teks biografi yaitu teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan duduk kasus yang dihadapinya. Biografi memuat identitas dan kejadian yang dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian perihal identitas berisi antara lain nama, daerah dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian perihal kejadian berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, menyebarkan karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara itu, uraian perihal duduk kasus memuat hambatan, tantangan, atau hambatan yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.


Ciri


Sebagaimana halnya teks iklan, teks berita, teks eksempulum, teks ulasan, dan teks mekanisme dalam bahasa Indonesia, teks biografi juga mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan teks lain. Adapun ciri-ciri teks biografi dalam bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut.



  • Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh.

  • Menggunakan beberapa unsur kebahasaan ibarat kata hubung, kata rujukan, kata kerja, waktu, aktivitas, dan tempat,

  • Teks biografi sanggup disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi.

  • Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur kisah khususnya alur maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan penggunaan bahasa.

  • Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif.

  • Teks biografi umumnya disusun mengikuti struktur tertentu ibarat orientasi, kejadian atau kejadian penting, dan reorientasi.

  • Karakter sang tokoh dalam tels biografi digambarkan secara pribadi maupun tidak langsung.

  • Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis.


Struktur


Menurut Kemendikbud (2014a, 2014b, 2015), teks biografi termasuk teks naratif yang tergolong pada teks makro. Dan karenanya, struktur teks biografi tidaklah seragam tergantung pada cara penulis dalam memberikan citra perihal tokoh dan kejadian yang dialaminya. Meski demikian, sebagai teks narasi, struktur teks biografi mempunyai kesamaan dengan teks kisah ulang lainnya ibarat cerpen dan hikayat yakni terdiri dari orientasi, kejadian dan masalah, dan reorientasi.



  • Orientasi atau setting (aim) berisi citra awal perihal tokoh atau pelaku di dalam teks biografi secara umum. Dengan kata lain, orientasi berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau kejadian yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau pembaca. Informasi yang dimaksud umumnya berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan bagaimana.

  • Kejadian atau kejadian penting berisi rangkaian kejadian yang disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu, yang mencakup kejadian-kejadian utama yang dialami sang tokoh. Pada bab ini juga diuraikan hal-hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh atau pelaku serta komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.

  • Reorientasi berisi komentar evaluatif atau pernyataan tamat mengenai rangkaian kejadian yang telah diceritakan sebelumnya. Singkatnya, reorientasi berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, dalam arti boleh ada boleh juga tidak ada di dalam teks biografi.


Kaidah


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa teks biografi termasuk teks narasi yang setiap paragrafnya dikembangkan baik secara deskriptif maupun naratif. Dan karenanya, ide pokok teks biografi tidak secara pribadi sanggup diketahui alasannya tidak terdapat dalam satu kalimat utama. Untuk mengetahui ide pokok teks biografi, pembaca harus membaca keseluruhan teks dan memahami isi teks biografi sehingga pembaca sanggup menentukan apa yang gotong royong menjadi isi pokok serta menangkap makna teks biografi.


Makna teks biografi sanggup diketahui melalui pemahaman kaidah kebahasaan yang ada dalam teks biografi. Umumnya, teks biografi memakai beberapa kaidah kebahasaan yang mayoritas ibarat menggunakan jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia ibarat kata ganti, kata hubung atau kata sambung, pengacuan atau merujuk kata, kata kerja, kalimat simpleks, kata sifat, dan kata keterangan.



  1. Kata ganti

    Teks biografi umumnya banyak memakai pronomina atau kata ganti orang ketiga tunggal (ia atau dia atau beliau) yang dipakai secara bervariasi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh. (Baca juga : Contoh Kata Ganti Orang Ketiga dalam Kalimat)

  2. Kata hubung

    Selain banyak memakai kata ganti, teks biografi juga kerap memakai macam-macam kata penghubung. Kata hubung atau kata sambung atau konjungsi yaitu kata yang menghubungkan satu kata dengan kata lainnya dalam satu kalimat (konjungsi intrakalimat) atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (konjungsi antarkalimat). Contoh konjungsi intrakalimat di antaranya adalah dan, tetapi, lalu, kemudian. Sedangkan contoh konjungsi antarkalimat di antaranya adalah akan tetapi, meskipun demikian, oleh alasannya itu.

  3. Kata kerja

    Ada jenis-jenis kata kerja yang kerap dipakai dalam teks biografi yaitu kata kerja material, kata kerja pasif, dan kata kerja mental.



    • Kata kerja material yaitu kata kerja yang menyatakan tindakan atau memperlihatkan kegiatan atau perbuatan fisik atau kejadian dan dilakukan oleh tokoh. Contoh kata kerja material antara lain membaca, berjalan, belajar, menulis, memukul, dan lain sebagainya.

    • Kata kerja pasif yaitu adalah kata kerja yang dipakai untuk menjelaskan kejadian yang dialami oleh tokoh sebagai subjek yang diceritakan. Contoh kata kerja pasif antara lain diberi, ditugaskan, dipilih, dan lain sebagainya.

    • Kata kerja mental yaitu kata kerja yang berafiliasi dengan kegiatan mental dalam rangka penggambaran kiprah tokoh. Contoh kata kerja mental antara lain memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai, dan lain sebagainya.



  4. Kata sifat

    Teks biografi juga banyak memakai jenis-jenis kata sifat atau adjektif. Tujuannya yaitu untuk memperlihatkan informasi secara rinci perihal sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh yang diceritakan kepada pembaca. Dalam penggunaannya, kata sifat selalu didahului oleh kopulatif ibarat adalah atau merupakan.

  5. Kata depan dan kata benda

    Selain kata ganti, kata hubung, kata kerja, dan kata sifat, teks biografi juga banyak memakai kata-kata yang menujukkan urutan waktu, aktivitas, dan tempat. Misalnya, kata-kata yang menunjuk waktu yaitu tahun 1945. Kata-kata yang menunjuk kegiatan atau kejadian contohnya aktif di organisasi atau lahir. Dan, kata-kata yang menunjuk daerah contohnya adalah Yogyakarta, Bangka, dan lain sebagainya.

  6. Pengacuan atau merujuk kata

    Teks biografi juga banyak memakai pengacuan atau merujuk kata atau kata rujukan yakni bab kata atau kelompok kata yang merujuk pada kata atau kelompok kata kalimat sebelumnya. Digunakannya pengacuan atau merujuk kata atau kata rujukan dalam teks biografi dimaksudkan untuk menghindari pengulangan kata yang sama terus-menerus.

  7. Kalimat simpleks

    Kaidah kebahasaan lain yang kerap ditemukan pada teks biografi yaitu digunakannya kalimat simpleks atau kalimat tunggal. Menurut Sasangka (2014), kalimat simpleks atau kalimat tunggal yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur predikat. Adapun satu struktur predikat di dalam kalimat sanggup berupa subjek-predikat (S-P); subjek, predikat, objek (S-P-O); subjek, predikat, perhiasan (S-P-Pel); subjek, predikat, objek, perhiasan (S-P-O-Pel); subjek, predikat, keterangan (S-P-K); atau hanya berupa predikat (P).


Langkah Pembuatan


Teks biografi yaitu teks yang menceritakan riwayat hidup seseorang. Oleh alasannya itu, dalam penyusunannya tidak sanggup dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa langkah yang harus dilalui dikala akan menciptakan teks biografi. Langkah-langkah pembuatan teks biografi yaitu sebagai berikut.



  1. Mengumpulkan informasi dasar sang tokoh yang akan diceritakan ibarat nama, nama gelar kalau ada, daerah tanggal lahir, nama orang tua, dan riwayat singkat sang tokoh.

  2. Menggali data dan informasi yang berkaitan dengan sang tokoh dari banyak sekali sumber.

  3. Memilah dan menentukan data dan informasi yang diperlukan.

  4. Mengolah semua data dan informasi yang diharapkan untuk membangun teks biografi.

  5. Merangkai semua informasi dengan kalimat yang runut dan bernalar sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam menyusun teks biografi.

  6. Membangun ajaib teks biografi yang akan dibangun.

  7. Mengembangkan ajaib teks biografi sesuai dengan struktur teks biografi yakni membangun bab orientasi, mengurutkan semua kejadian yang dialami sang tokoh, dan menuliskan atau memberikan pendapat penulis perihal sang tokoh yang diceritakan.


Demikianlah ulasan singkat perihal teks biografi dalam bahasa Indonesia terkait dengan pengertian, ciri, struktur, kaidah, serta langkah pembuatannya. Artikel lain yang sanggup dibaca antara lain perbedaan autobiografi dan memoar, contoh biografi singkat, contoh biografi pahlawan, contoh biografi orang sukses, dan contoh autobiografi singkat perihal diri sendiri. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com