Gigi berlubang sudah saya alami semenjak masih sekolah di Sekolah Menengan Atas tepatnya tahun 2011, jujur ini sangat mengganggu aktifitas keseharian saya, pasalnya selain sering sakit gigi berlubang pun menimbulkan bau yang kurang sedap sehingga menurunkan rasa percaya diri.
Saya tidak menghiraukan hal ini alasannya berdasarkan saya sangat sepele pada waktu itu, alasannya saya memang takut untuk tiba ke dokter gigi. Akhirnya pada tahun 2013 rasa sakit pun semakin menjadi-jadi, dan terpaksa saya tiba ke dokter gigi untuk dilakukan pencabutan gigi alasannya berdasarkan saya gigi berlubang sudah terlalu parah dan semakin membesar lubangnya.
AWAL KE DOKTER GIGI
Dokter menyampaikan bahwa gigi saya masih dapat ditanggulangi dan dapat dilakukan penambalan, sayang kalo dicabut. jadi okay saya mengikuti saran dokter tersebut.
PENAMBALAN SEMENTARA
Langkah pertama yang dilakukan ialah melaksanakan mekanisme penambalan pada gigi berlubang yang sifatnya sementara, hal ini dilakukan untuk mematikan saraf yang ada pada gusi. Semenjak penambalan sementara ini saya tidak disarankan untuk menggosok gigi bab gigi yang sedang ditambal. Proses ini memakan waktu satu minggu, dan jujur agak kurang nyaman dikala gigi ditambal menyerupai ada yang mengganjal dan sedikit sakit, ini kemungkinan efek sementara.
PENAMBALAN PERMANEN
Setelah satu ahad tambalan sementara dibuka kemudian gigi dibersihkan, selanjutnya ditambal dengan materi permanen pada gigi tersebut. Akhirnya saya boleh pulang dan serasa lega sekali.
SEMINGGU KEMUDIAN GIGI YANG DITAMBAL MAKIN SAKIT
Setelah satu ahad gigi yang sudah ditambal semakin sakit luar biasa, sakitnya bahkan lebih-lebih dari dikala gigi berlubang tidak ditambal. Rasa sakit menjalar ke indera pendengaran sampai ke kepala, sampai menahan nafas untuk menahan rasa sakit. jujur lagu dengan judul lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi itu salah besar, rasa sakit yang tiba setiap 4 jam sekali menciptakan tidak dapat tidur.
PERGI KE DOKTER GIGI LAGI!!!
Sakit yang dirasa pada waktu itu hari senin, dan dikala saya ke klinik dokter gigi hanya praktek 2 kali seminggu, dan dalam ahad ini dokter tidak ada dan terpaksa menunggu satu ahad sembari menahan rasa sakit yang amat sangat.
Awalnya ingin sekali ke dokter lain untuk menangani hal ini, tapi dokter yang sebelumnya menangani kasus ini menawarkan garansi kalau sewaktu-waktu gigi sakit sesudah dilakukan penambalan. Sayang juga uangnya kalau pergi ke dokter lain, secara saya bayar cash (tidak ada asuransi).
TAMBALAN GIGI BERLUBANG PERMANEN DILEPAS
Akhirnya tambalan dilepas sesudah mengalami sakit yang amat mendalam, dokter pun merasa tidak yummy alasannya ia ahad kemudian tidak ada dan ia tahu bagaimana rasa sakit gigi itu.
Beliau menyampaikan penambalan pada gigi permanen kalau mencicipi sakit artinya masih ada kuman atau bakteri yang masih tersisa didalam gigi berlubang ataupun saraf masih hidup. Setelah dilakukan pelepasan serta pembersihan, gigi berlubang diberi jeda waktu istirahat selama 3-4 hari sebelum dilakukan penambalan lagi, itu hanya ditempeli kapas saja dan setiap hari harus diganti semoga tetap bersih.
Setelah 3-4 hari gigi pun kembali dipasang tambalan permanen, dan sampai kini tahun 2018 tidak terasa sakit lagi. Tapi pada tahun 2015 tambalan gigi retak dan hancur sebagian, dan saya cepat cepat ke dokter untuk ditambal ulang, alasannya memang materi yang dipakai untuk menambal bervariasi dari segi kualitas dan tahan lamanya. Sumber http://www.hendrisetiawan.com
Friday, June 8, 2018
√ Pengalaman Gigi Berlubang Ditambal Tapi Masih Sakit
Penulis hiyahiya
Diterbitkan June 08, 2018