Majas ironi merupakan majas yang digunakan untuk menyindir seseorang dengan cara menggunakan dua pernyataan yang saling berlawanan makna. Sementara itu, majas satir yaitu majas yang digunakan untuk menyindir seseorang dengan cara menggunakan perumpamaan. Adapun perumpamaan yang digunakan pada majas ini haruslah perumpamaan yang sanggup dipahami oleh orang yang disindir, serta harus sesuai dengan apa yang hendak disindir dari orang tersebut.
Kedua macam majas sindiran tersebut akan ditampilkan beberapa misalnya pada artikel kali ini. Contoh-contoh tersebut ditampulkan biar kita bisa mengetahui bentuk dari kedua majas tersebut. Adapun beberapa referensi tersebut bisa disimak sebagaimana berikut ini!
- Enak sekali kopi buatanmu ini. Aku hingga enggan meminumnya lagi saking enaknya kopimu ini.
- Bagus sekali gambar buatanmu ini. Aku hingga tak bisa menebak apa bentuk gambarmu ini.
- Masakanmu yummy sekali ya, temanku saja hingga muntah-muntah gara-gara menyantap masakanmu.
- Lawakanmu lucu sekali, sampai-sampai temanku tidak tertawa sama sekali.
- Suaramu anggun sekali, telingaku hingga berdengung akhir mendengar suaramu itu.
- Murah sekali harga masakan di kafe ini, uangku hingga ludes alasannya yaitu saking murahhnya.
- Bajumu pas sekali untuk badanmu. Saking pasnya, kamu jadi terlihat menyerupai anak kecil yang menggunakan baju orang dewasa.
- Rapi sekali tatanan rambutmu. Sakin rapinya, kamu jadi terlihat menyerupai gelandangan yang rambutnya tak pernah dikeramas.
- Bagus sekali cat rumah yang kamu pakai itu. Saking bagusnya, rumahmu jadi menyerupai rumah-rumah kumuh yang sering kulihat di pinggir jalan.
- Penampilan band itu anggun sekali. Aku saja hingga malas meontonnya lagi alasannya yaitu saking bagusnya.
- Kau tiba dengan sangat sempurna waktu. Aku hingga kesal alasannya yaitu saking sempurna waktunya engkau datang.
B. Contoh Majas Satir
- Apakah ketika ini harga gula sudah mulai turun, sehingga kopimu menjadi begitu manis sekali?
- Sudah berapa masa kamu tidak makan, sehingga membuatmu begitu rakus menyantap makanan-makanan itu?
- Itik saja ada pasangannya, masa kamu sendiri tidak.
- Anak SD saja bisa mengerjakan soal-soal ini, masa kamu tak bisa.
- Apakah kini film-film Indonesia disutradari oleh sutradara FTV, sehingga alur dongeng filmnya begitu menyerupai dengan FTV?
- Apakah kamu punya dendam kepadaku, sehingga kamu tuangkan garam ke dalam kopiku?
- Apakah kini sedang ekspresi dominan gorengan mini, sehingga gorengan yang kamu buat bentuknya amat kecil begini?
- Apakah kini sedang ekspresi dominan bolu asin, sampai-sampai kamu juga menciptakan camilan manis bolu yang asin ini?
- Apakah kini sedang ekspresi dominan berpakaian kusut, sampai-sampai kamu juga ikut menggunakan pakaian yang kusut?
- Semut saja berbaris dengan rapi, masa rambutmu berantakan.
- Apakah ketika ini sedang ekspresi dominan berpakaian longgar, sehingga kamu ikut-ikutan berpakaian longgar menyerupai itu?
Demikianlah beberapa referensi majas ironi dan satir dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa memperlihatkan wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas ironi dan satir pada khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan kalau terdapat beberapa kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.
JIka pembaca ingin menambah referensi seputar majas sindiran, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: macam-macam majas sindiran, contoh macam-macam majas sindiran, contoh majas sinisme, contoh majas sarkasme, contoh majas ironi dan sinisme, serta contoh majas innuendo dan sarkasme.
Sumber https://dosenbahasa.com