Tuesday, November 27, 2018

√ 4 Teladan Puisi Beserta Sinopsisnya Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa referensi puisi dari beberapa artikel yang lalu. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain: contoh puisi distikon, contoh puisi terzina, contoh puisi quatrain, contoh puisi soneta, contoh puisi romance, contoh puisi balada, dan contoh puisi elegi. Kali ini, kita juga akan mengetahui menyerupai apa referensi puisi yang disertai dengan sinopsisnya. Beberapa referensi puisi di artikel ini sendiri merupakan puisi-puisi yang ada di dalam suatu antologi puisi. Dikarenakan berasal dari buku puisi, maka puisi-puisi tersebut juga akan disertai dengan referensi sinopsisnya.


Contoh-contoh puisi beserta sinopsisnya tersebut sanggup dilihat di bawah ini!


A. Contoh Puisi*


Contoh 1:


Dengan Kata Lain

Karya: Joko Pinurbo


Tiba di stasiun kereta, saya langsung

cari ojek. Entah nasib baik, entah nasib buruk,

aku menerima tukang ojek yang, astagar,

guru Sejarah-ku dulu. “Wah, juragan

dari Jakarta pulang kampung,” dia menyapa.

Aku jadi aib dan salah tingkah. “Bapak

tidak berkeberatan mengantar saya ke rumah?”


Nyaman sekali rasanya diantar pulang

Pak Guru hingga tak terasa ojek sudah

berhenti di depan rumah. Ah, saya ingin kasih

bayaran yang mengejutkan. Dasar sial,

belum sempat kubuka dompet, dia sudah

lebih dulu permisi lantas melesat begitu saja.


Di teras rumah Ayah sedang tekun

membaca koran. Koran tampak capek

dibaca Ayah hingga huruf-hurunya berguguran

ke lantai, berhamburan ke halaman.


Tak ada angin, tak ada hujan, Ayah tiba-tiba

bangkit berdiri dan berseru, ” Denbgan kata lain,

kamu tak akan pernah sanggup membiayai gurumu.”


(2004)


Contoh 2:


Selamat Ulang Tahun, Buku

Karya: Joko Pinurbo


Selamat ulang tahun, buku. MAkin lama

kau makin keren saja. Tambah cerdas pula.

Aku saja yang tambah payah

dan kini mulai pelupa.


Maaf, saya tak sanggup kasih hadiah apa-apa

selain sejumlah ralat dan catatan

yang saya tak tahu akan kutaruh di mana

sebab kau sudah berakal meralat

dan menceritakan dirimu sendiri.


Kau bahkan sudah tak menyerupai dulu

ketika saya berdarah-darah menulismu.

Jangan-jangan kau pangling denganku.


Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja

aku kekasih atau pacar malangmu.

Selamat panjang umur, cetang ulang selalu.


(2003)


Contoh 3:


Mei

Karya: Joko Pinurbo


: Jakarta, 1998


Tubuhmu yang cantik, Mei

telau kaupersembahkan kepada api.

Kau pamit mandi sore itu.

Kau mandi api.


Api sangat mencintaimu, Mei.

Api mengucup tubuhmu

sampai ke lekuk-lekuk tersembunyi.

Aou sangat menyayangi tubuhmu

sampai dilumatnya yang cuma warna,

yang cuma kulit, yang cuma ilusi.


Tubuh yang meronta dan meleleh

alam api, Mei

adalah juga badan kami.

Api ingin membersihkan badan maya

dari badan dusta kami

tubuhmu yang cantik, Mei


Kau sudah akibat mandi, Mei.

Kau sudah mandi api.

Api telah mengungkapkan diam-diam cintanya

ketikau tubuhmu hancur dan lebur

dengan badan bumi.

Ketika tak ada lagi yang mempertanyakan

nama dan warna kulitmu, Mei.


(2000)


B. Contoh Sinopsis (Buku) Puisi**


Dari kamar

mandi yang jauh

dan sunyi

saya ucapkan

Selamat

Menunaikan

Ibadah Puisi.

*

Sabda sudah menjadi

saya.

Saya akan

dipecah-pecah

menjadi ribuan

kata dan suara.

*

Tubuhku kenangan

yang sedang

menyembuhkan

lukanya sendiri.

*

Menggigil adalah

menghafal rute

menuju ibu kota tubuhmu.

*

Lupa: mata waktu yang tidur sementara.

*

Tuhan yang merdu, terimalah

kicau burung dalam kepalaku.

*

Kita ialah cinta yang berjihad melawan trauma.


Demikianlah beberapa referensi puisis beserta sinopsisinya dalam bahasa Indonesia. Sekian dan terima kasih.


*Semua referensi puisi tersebut disadur dari buku kumpulan puisi “Selamat Menunaikan Ibadah Puisi” karya Joko Pinurbo.


**Disadur dari halaman belakang buku puisi “Selamat Menunaikan Ibadah Puisi.”



Sumber https://dosenbahasa.com