Saturday, April 27, 2019

√ 10 Pola Energi Kinetik Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Beberapa Contoh energi kinetik dalam kehidupan sehari-hari sanggup berupa pergerakan roller coaster, bola atau mobil. Energi kinetik yaitu energi yang dimiliki benda ketika bergerak dan kecepatannya konstan. Ini didefinisikan sebagai upaya yang diharapkan untuk mempercepat benda dengan massa tertentu, memindahkannya dari keadaan membisu ke keadaan bergerak.


Dikatakan bahwa sejauh massa dan kecepatan suatu benda konstan, energi kinetik yang dimilikinya juga akan konstan. Dengan cara ini, jikalau kecepatannya berubah, maka akan nilainya energi kinetiknya akan berubah. Ketika Anda ingin menghentikan benda bergerak, perlu untuk menerapkan energi negatif yang menetralkan nilai energi kinetik pada benda itu. Besarnya gaya negatif ini harus sama dengan energi kinetik sehingga benda sanggup dihentikan.


Koefisien energi kinetik biasanya disingkat dengan abjad T, K atau E (E- atau E + tergantung pada arah gaya). Demikian pula, istilah “kinetik” berasal dari kata Yunani “κίνησις” atau “kinēsis” yang berarti gerakan. Istilah “energi kinetik” diciptakan untuk pertama kalinya oleh William Thomson (Lord Kelvin) pada tahun 1849. Dari studi energi kinetik kita memperoleh studi perihal pergerakan benda dalam arah horizontal dan vertikal (jatuh dan perpindahan). Koefisien penetrasi, kecepatan dan pengaruh juga telah dianalisis (Academy, 2017).


Energi kinetik bersama dengan potensia meliputi sebagian besar energi yang terdaftar oleh fisika (nuklir, gravitasi, elastis, elektromagnetik, antara lain). berikut 10 pola dari energi kinetik:


1- Badan bola


Ketika dua benda bundar bergerak dengan kecepatan yang sama tetapi mempunyai massa yang berbeda, benda yang lebih besar akan mempunyai koefisien energi kinetik yang lebih tinggi. Penerapan energi kinetik juga sanggup diamati ketika bola dilemparkan sehingga mencapai tangan penerima. Bola beralih dari keadaan membisu ke keadaan bergerak di mana ia memperoleh koefisien energi kinetik, yang lalu menjadi nol sehabis terperangkap oleh akseptor (BBC, 2014).


2 – Roller coaster


Ketika gerbong roller coaster berada di atas, koefisien energi kinetiknya sama dengan nol, sebab gerbong ini diam. Begitu mereka tertarik oleh gaya gravitasi, mereka mulai bergerak dengan kecepatan penuh selama penurunan. Ini menyiratkan bahwa energi kinetik secara sedikit demi sedikit akan meningkat dengan meningkatnya kecepatan. Ketika ada lebih banyak penumpang di dalam roller coaster, koefisien energi kinetik akan lebih tinggi, asalkan kecepatannya tidak berkurang. Ini sebab kendaraan beroda empat akan mempunyai massa yang lebih besar.


3- Baseball


Ketika sebuah benda diam, gayanya seimbang dan nilai energi kinetiknya sama dengan nol. Ketika seorang pelempar baseball memegang bola sebelum melempar, bola itu diam. Namun, begitu bola dilepaskan, bola akan memperoleh energi kinetik secara sedikit demi sedikit dan dalam waktu singkat sanggup berpindah dari satu daerah ke daerah lain (dari titik peluncur ke tangan penerima).


4-Mobil


Mobil yang sedang membisu mempunyai koefisien energi yang setara dengan nol. Setelah kendaraan ini berakselerasi, koefisien energi kinetiknya mulai meningkat, sehingga, sejauh ada kecepatan lebih, akan ada lebih banyak energi kinetik (Softschools, 2017).


5- Bersepeda


Seorang pengendara sepeda yang berada di titik awal, tanpa memakai gerakan apa pun, mempunyai koefisien energi kinetik yang setara dengan nol. Namun, begitu Anda mulai mengayuh, energi ini meningkat. Jadi, semakin tinggi kecepatan, semakin besar energi kinetik. Setelah waktunya datang untuk rem, pengendara harus memperlambat dan mengerahkan gaya untuk memperlambat sepeda dan kembali ke energi nol.


6- Tinju


Contoh lain dari penerapan energi kinetik dibuktikan selama pertandingan tinju. Kedua lawan mungkin mempunyai massa yang sama, tetapi salah satu dari mereka mungkin lebih cepat dalam gerakan. Dengan cara ini, koefisien energi kinetik akan lebih tinggi pada petinju yang mempunyai akselerasi yang lebih besar, menjamin pengaruh dan kekuatan yang lebih besar pada tiap pukulan (Lucas, 2014).


7- Pembukaan pintu di Abad Pertengahan


Seperti petinju, prinsip energi kinetik biasanya dipakai selama Abad Pertengahan, Ketika domba jantan berat didorong untuk membuka gerbang kastil.


8- Jatuh batu


Menggeser kerikil pada jalan yang menanjak di gunung membutuhkan kekuatan dan ketangkasan, terutama ketika kerikil mempunyai massa yang besar. Namun, ketika kerikil tergelincir kebawah itu sangat gampang sebab gaya tarik gravitasi yang berkembang menjadi energi kinetik.


9- Setetes vas


Ketika sebuah vas jatuh dari tempatnya, ia beralih dari kondisi membisu menjadi bergerak. Ketika gravitasi mengerahkan kekuatannya, vas mulai memperoleh percepatan dan secara sedikit demi sedikit mengakumulasi energi kinetik dalam massanya. Energi ini dilepaskan ketika vas menghantam tanah dan pecah.


10- Orang di skateboard


Ketika seseorang yang mengendarai skateboard dalam keadaan diam, koefisien energinya akan sama dengan nol. Begitu mulai bergerak, koefisien energi kinetiknya akan meningkat secara bertahap. Demikian pula, jikalau orang itu mempunyai massa besar atau skateboard-nya bisa melaju dengan kecepatan lebih tinggi, energi kinetiknya akan lebih besar.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com