Wednesday, May 29, 2019

√ Apa Yang Dimaksud Dengan Materi Bakar Fosil Dan Contohnya

Bahan bakar fosil yakni hidrokarbon, terutama kerikil bara, materi bakar minyak atau gas alam, yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang mati. Dalam percakapan umum, istilah materi bakar fosil juga meliputi sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon yang tidak berasal dari sumber binatang atau tumbuhan.


Bahan bakar fosil adakala dikenal sebagai materi bakar mineral. Pemanfaatan materi bakar fosil telah memungkinkan pengembangan industri skala besar dan sebagian besar pabrik yang digerakkan oleh air, serta pembakaran kayu atau gambut untuk mendapat panas.


Bahan bakar fosil merupakan istilah umum untuk endapan geologis yang gampang terbakar yang terkubur dari materi organik, terbentuk dari tumbuhan dan binatang yang telah membusuk yang telah dikonversi menjadi minyak mentah, batubara, gas alam, atau minyak berat dengan paparan panas dan tekanan di kerak bumi lebih dari ratusan atau jutaan tahun.


Pembakaran materi bakar fosil oleh insan yakni sumber terbesar emisi karbon dioksida, yang merupakan salah satu gas rumah beling yang memungkinkan tenaga radiasi dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Sebagian kecil materi bakar berbasis hidrokarbon yakni biofuel yang berasal dari karbon dioksida atmosfer, dan kesudahannya tidak menambah jumlah higienis karbon dioksida di atmosfer. Berikut yakni contoh-contoh materi bakar fosil:


Minyak


Minyak yakni sumber materi bakar utama dunia untuk transportasi. Sebagian besar minyak dipompa keluar dari reservoir bawah tanah, tetapi juga sanggup ditemukan tertanam di pasir serpih dan ter. Setelah diekstraksi, minyak mentah diproses di kilang minyak untuk menciptakan materi bakar minyak, bensin, gas minyak cair, dan produk non-bahan bakar lainnya ibarat pestisida, pupuk, obat-obatan, dan plastik.


Amerika Serikat memimpin dunia dalam konsumsi minyak bumi sebesar 19,88 juta barel per hari pada tahun 2017. Impor minyak bumi higienis untuk Amerika Serikat yakni 3,8 juta barel per hari. Eksportir top ke Amerika Serikat termasuk Kanada, Meksiko, Arab Saudi, Venezuela, dan Nigeria. Ketergantungan dunia pada minyak untuk transportasi menciptakan sulit untuk mengurangi konsumsi. Tetapi minyak merupakan duduk masalah lingkungan yang utama. Selain degradasi lingkungan yang disebabkan oleh tumpahan minyak dan ekstraksi, pembakaran minyak melepaskan partikel halus yang sanggup mengakibatkan duduk masalah pernapasan serius. Minyak juga merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca: minyak bumi bertanggung jawab atas 45 persen emisi gas rumah beling di Amerika Serikat pada tahun 2017.


Minyak mentah yang lebih berat, terutama yang diekstraksi dari pasir tar dan — melalui fracking — dari serpih, membutuhkan penggunaan metode intensif energi yang menghasilkan lebih banyak emisi dan degradasi lingkungan dibandingkan dengan minyak konvensional. Ketika minyak konvensional dari reservoir bawah tanah habis, lebih banyak produsen minyak beralih ke sumber tidak konvensional ibarat pasir tar dan serpih minyak.


Batu bara


Batubara terutama dipakai untuk menghasilkan listrik dan bertanggung jawab atas 30 persen pasokan daya listrik di Amerika Serikat pada 2017 (turun dari 39 persen pada tahun 2017 dan 50 persen pada 2007). Amerika Serikat memproduksi sekitar 11 persen dari total dunia dengan Wyoming, Virginia Barat, Pennsylvania, Illinois, dan Kentucky yang memimpin dalam produksi. China yakni pemimpin global dalam produksi batubara, bertanggung jawab atas 48 persen pasokan dunia (per 2015).


Pembakaran batubara melepaskan polutan udara ibarat belerang dioksida yang memicu hujan asam, nitrogen oksida (NOx), dan merkuri. Proses penambangan juga sanggup sangat merusak lingkungan, seringkali menjadikan kehancuran vegetasi dan lapisan atas tanah. Sungai dan pemikiran air juga sanggup dihancurkan atau terkotori oleh limbah tambang. Pembakaran batubara bertanggung jawab atas 32 persen dari emisi gas rumah beling di Amerika Serikat.


Premis “batubara bersih” baru-baru ini dipromosikan sebagai cara untuk memakai sumber energi yang berlimpah ini tanpa merusak lingkungan. Penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), di mana karbon dipisahkan dari batubara dan disuntikkan di bawah tanah untuk penyimpanan jangka panjang, secara teoritis sanggup dipakai untuk mengurangi emisi gas rumah beling industri batubara. Namun, CCS belum terbukti sebagai cara yang kondusif atau realistis untuk mengurangi emisi gas rumah beling dari pembangkit listrik komersial.


Gas alam


Gas alam menghasilkan peningkatan porsi listrik A.S. dan kini mewakili hampir sepertiga dari penggunaan energi negara. Ini paling sering dipakai untuk menghasilkan panas atau listrik untuk bangunan atau proses industri; kurang dari tiga persen gas alam A.S. dipakai sebagai materi bakar transportasi, biasanya untuk armada bus. Amerika Serikat memproduksi sekitar 17,6 persen gas alam dunia dan mengonsumsinya sekitar 21,6 persen (pada tahun 2015). Gas alam paling umum diangkut melalui pipa, yang menjadikan Kanada eksportir utama ke Amerika Serikat, sementara Rusia tetap menjadi pemasok utama bagi sebagian besar Eropa. Namun, semakin banyak gas alam diangkut dengan kapal dalam bentuk cair (LNG) untuk memenuhi ajakan global yang lebih besar untuk materi bakar.


Gas alam dibakar lebih higienis daripada batubara dan minyak, dengan emisi belerang dioksida hampir nol dan jauh lebih sedikit emisi nitrogen oksida dan partikel. Gas alam melepaskan karbon dioksida hampir 30 persen lebih sedikit dari minyak dan 43 persen lebih sedikit dari batubara. Namun, gas alam masih bertanggung jawab atas 29 persen emisi gas rumah beling di Amerika Serikat.


Gas alam, yang terutama terdiri dari metana (CH4), juga dihasilkan oleh dekomposisi limbah kota di daerah pembuangan sampah dan pupuk sangkar dari produksi ternak. Metana yakni gas rumah beling yang lebih dari 20 kali lebih berpengaruh dari karbon dioksida.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com