Epitel transisional ialah jaringan bertingkat yang terbuat dari beberapa lapisan sel, di mana sel-sel yang membentuk jaringan sanggup berubah bentuk tergantung pada distensi dalam organ. Ketika organ diisi dengan cairan, sel-sel pada lapisan paling atas dari epitel ini sanggup meregang dan tampak rata. Bergantian, mereka juga sanggup muncul berbentuk kubus dengan bentuk bulat saat tekanan fluida rendah. Epitel ini ditemukan melapisi kandung kemih, ureter, dan uretra, serta di jalan masuk kelenjar prostat.
Fungsi Epitel transisional
Karena lokasinya dalam sistem ekskresi, terutama di ureter dan kandung kemih, salah satu fungsi utama jaringan ini ialah menjadi penghalang permeabilitas yang sangat efektif, tidak sanggup ditembus air dan sebagian besar molekul kecil. Sel-sel jaringan ini mungkin termasuk yang paling resisten terhadap tekanan osmotik.

Urin bersifat hipertonik dengan konsentrasi banyak zat terlarut yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sitoplasma sel epitel. Namun, sel-sel ini dilindungi dari pengeringan bahkan saat epitel sepenuhnya terentang. Limbah beracun juga dicegah memasuki kembali fatwa darah.
Fungsi penting kedua sel-sel ini ialah untuk memungkinkan organ meregangkan dan meningkatkan volumenya tergantung pada tekanan cairan. Misalnya, saat ada banyak air yang perlu dikeluarkan dari tubuh, sejumlah besar cairan melewati ureter, kandung kemih dan uretra. Kemampuan sel-sel dalam lapisan superfisial epitel ini untuk mengubah bentuk (transisi dari bentuk kuboid bulat ke struktur skuamosa pipih) memungkinkan organ-organ ini meregang tanpa memaparkan jaringan di bawahnya pada zat-zat beracun dalam urin.
Struktur Epitel transisional
Epitel transisional terbuat dari 3-4 lapisan sel dengan lapisan paling bawah atau basal tetap kontak dengan membran dasar. Sel-sel lapisan basal ini menempel pada lamina propria melalui tonofilamen dan hemi-desmosom. Ini ialah salah satu sel yang paling tidak terdiferensiasi dalam jaringan ini dan mendukung sel yang tersisa. Sel-sel di lapisan menengah bersifat proliferasi dan sanggup mengisi kembali sel-sel yang hilang sebab erosi atau infeksi.

Mereka juga mempunyai jaringan Golgi yang luas yang berisi sejumlah vesikel berikat membran. Lapisan superfisial sel sanggup berubah dari berbentuk kuboid menjadi tampak pipih saat organ mengembung dan mengandung sejumlah juluran sitoplasma berbasis aktin yang dikenal sebagai mikrovili.

Jaringan dua dimensi plak heksamerik menutupi membran plasma apikal sel-sel ini. Plak-plak ini terbuat dari protein yang disebut uroplakin dan merupakan fitur penting dari epitel ini, berkontribusi terhadap penghalang permeabilitas untuk air, amonia, urea dan banyak zat terlarut lainnya dari urin. Mereka juga cenderung terlibat dalam kemampuan sel-sel ini untuk transisi bentuk.
Semua sel epitel ini sangat terhubung satu sama lain melalui kompleks junctional. Kompleks junctional ialah perlekatan simetris antara dua sel yang biasanya terbuat dari tiga komponen: pita persimpangan ketat pada permukaan apikal, diikuti oleh serangkaian sambungan adheren dan desmosom yang terletak pada dasarnya. Bersama-sama, kompleks multiprotein ini menyatukan sel-sel epitel gotong royong dan menyajikan permukaan yang tidak terputus pada lumen organ.
Contoh-contoh Epitel transisional
Epitel transisional paling sering ditemukan di jalan masuk reproduksi urin dan laki-laki pada manusia. Ini ialah kawasan di mana volume dan osmolaritas organ sanggup berubah dengan cepat. Dalam sistem kemih, volume dan konsentrasi zat terlarut dalam urin tergantung pada sejumlah faktor. Demikian pula, uretra prostat dalam sistem reproduksi laki-laki dibatasi oleh epitel transisional yang berlanjut dengan epitel kandung kemih. Ini ialah belahan yang paling dilatable dari uretra, meluas atau berkontraksi tergantung pada fatwa urin atau semen.
Kandung kemih
Kandung kemih ialah organ yang dirancang untuk menampung sebagian besar limbah cair beracun dari tubuh, sebelum dikeluarkan dari tubuh. Ketika sepenuhnya buncit, kandung kemih sanggup menampung hampir 500 ml urin, menjadikannya organ yang mempunyai perubahan volume yang drastis dalam rentang waktu yang singkat. Sementara tiga lapisan serat otot berkontribusi terhadap distensi dan kontraksi organ, epitel transisional juga penting.

Kompleks junctional dan plak uroplakin dari sel-sel superfisial melindungi badan dari imbas menyimpan urea, amonia, dan metabolit lainnya di kandung kemih. Selain itu, plak dikatakan membantu sel apikal menyesuaikan area permukaan membran plasma mereka. Misalnya, saat kandung kemih distensi, ada peningkatan area membran, mungkin melalui fusi vesikel dari jaringan Golgi.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com