Friday, June 28, 2019

√ Pengertian Dan Proses Diferensiasi Sel

Diferensiasi sel yaitu proses di mana sel mengalami perubahan dalam lisan gen untuk menjadi jenis sel yang lebih spesifik. Proses diferensiasi sel memungkinkan organisme multi-sel untuk membuat tipe sel dan rencana badan fungsional yang unik. Proses diferensiasi sel didorong oleh genetika, dan interaksinya dengan lingkungan.


Semua organisme dimulai dari satu sel. Sel tunggal ini membawa arahan DNA untuk semua protein yang dipakai organisme dewasa. Namun, jikalau sel ini mengekspresikan semua protein ini sekaligus tidak akan berfungsi. Sel ini harus membelah berulang kali, dan sel-sel harus memulai proses diferensiasi sel dikala mereka membagi. Garis sel mulai muncul, dan sel-sel menjadi lebih dan lebih spesifik. Akhirnya, seluruh organisme terbentuk dengan ratusan jenis sel yang berbeda dari proses diferensiasi sel ini.


Massa sel asli, yang belum mengalami diferensiasi, dikenal sebagai sel induk. Tidak menyerupai pembelahan sel normal, yang membuat dua sel anak anak yang identik, pembagian sel punca yaitu pembelahan sel asimetris. Dalam hal ini, salah satu sel tetap identik dengan sel punca induk. Di sel lain, pemicu kimia mengaktifkan proses diferensiasi sel, dan sel akan mulai mengekspresikan DNA dari jenis sel tertentu. Sel induk yang sanggup berdiferensiasi menjadi seluruh organisme dikenal sebagai sel induk embrio dan dikatakan sebagai totipoten.


Sebaliknya, badan juga mempunyai banyak sel yang hanya berpotensi majemuk. Sel-sel ini telah mengalami diferensiasi sel. Sel-sel induk ini hanya sanggup membelah menjadi rentang tipe sel yang sempit. Sumsum tulang, misalnya, mengandung sel punca somatik yang hanya bisa menjadi sel darah merah. Sel-sel ini diharapkan untuk pengisian sel darah secara konstan, yang sebagian besar tidak aktif selain kemampuan membawa oksigen.


Contoh Diferensiasi Sel


Dalam Hewan


Setelah proses pembuahan pada hewan, organisme bersel tunggal yang disebut zigot terbentuk. Zigot yaitu totipoten, dan kesannya akan menjadi keseluruhan organisme. Bahkan binatang terbesar di Bumi, paus biru, dimulai sebagai sel tunggal. Jaringan dan sistem organ yang rumit, yang benar-benar berbeda dalam bentuk dan fungsinya, semuanya berasal dari zigot. Proses diferensiasi sel dimulai pada awal organisme. Pada dikala gastrula terbentuk, sel-sel sudah mulai mengekspresikan banyak sekali bab DNA.


Perubahan ini mendorong proses pelipatan pertama dalam embrio. Ketika jaringan terus terbentuk, beberapa sel mulai melepaskan hormon, atau pemicu kimia yang memberi sinyal pada banyak sekali sel untuk bereaksi. Hormon sinyal mengarahkan lisan DNA di banyak sekali bab tubuh, yang mendorong diferensiasi sel mereka lebih lanjut. Pada insan hanya membutuhkan sedikit lebih dari satu bulan untuk jantung yang belum tepat dan sistem sirkulasi untuk terbentuk.


Ketika sistem terus terbentuk, banyak sel induk kehilangan totipotensi mereka, mereka sendiri menjalani diferensiasi sel. Ini memungkinkan produksi sel khusus yang lebih cepat, yang dibutuhkan organisme yang sedang tumbuh untuk mempertahankan pertumbuhannya dan memasuki dunia dengan sukses. Melalui diferensiasi sel, jaringan yang berbeda menyerupai jaringan otak dan otot terbentuk dari sel tunggal yang sama.


Pada Tanaman


Sementara siklus hidup tumbuhan adakala tampak gila dan kompleks, proses diferensiasi sel sangat mirip. Sementara ada hormon berbeda yang terlibat, semua tumbuhan juga berkembang dari satu sel. Benih yaitu sangkar pelindung untuk zigot, yang juga menyediakan pasokan makanan. Ini sangat menyerupai dengan telur di dunia hewan. Zigot di dalamnya mengalami pembelahan sel, dan menjadi embrio kecil. Pembangunan terhenti, alasannya yaitu benih didistribusikan ke dunia.


Setelah ekspresi dominan dingin, atau kapan pun dikala lingkungan prima, benih akan menyerap kelembapan dan memulai kembali proses pengembangan. Embrio akan mulai membentuk dua meristem. Meristem yaitu bab unik dari sel induk, yang mengalami diferensiasi sel ketika mereka tumbuh keluar. Satu akan tumbuh ke permukaan, sementara yang lain akan menjadi akar.


Di dalam akar, lapisan sel terbentuk di sekitar meristem, membentuk tutup akar. Lapisan sel ini terlepas ketika akar bergerak melalui tanah, dan secara konsisten digantikan oleh meristem. Di bab dalam meristem, diferensiasi sel terjadi dalam arah yang berbeda. Hormon dan lingkungan di sini mengarahkan sel untuk menjadi jaringan vaskular dan sel pendukung. Ini pada kesannya akan membawa air dan nutrisi ke bab atas tanaman.


Di permukaan, meristem bertindak dengan cara yang sama. Ketika ia membelah ke atas, ia membuat sel-sel ke dalam dan keluar. Sel-sel dalam menjalani diferensiasi yang menyerupai dengan akar, membuat lebih banyak jaringan vaskular. Di luar, sel-sel menjalani diferensiasi sel menjadi batang dan daun. Ini setara dengan organ-organ binatang yang berbeda, dan berbeda dari sel awal menyerupai sel hewan. Jika Anda tidak yakin, ambil biji pohon beringin dan bandingkan dengan pohon besar itu. Tidak hanya itu jauh lebih kecil, itu juga mengandung jenis sel yang sama sekali berbeda. Ini sanggup dipertanggungjawabkan melalui proses diferensiasi sel.


Proses Diferensiasi Sel


Salah satu kunci untuk proses diferensiasi sel yaitu faktor transkripsi. Hormon dan zat kimia ini mengarahkan kegiatan di sekitar DNA, memilih apa yang ditranskripsikan dan apa yang diabaikan. Faktor-faktor yang ada dalam sel semenjak lahir hingga mati ditentukan oleh tubuh, dan sel-sel lain di sekitarnya.


Diferensiasi sel yaitu proses di mana sel mengalami perubahan dalam lisan gen untuk me √ Pengertian dan Proses Diferensiasi Sel
Diferensiasi Sel

Misalnya, pankreas atau tiroid sanggup melepaskan hormon yang meminta pertumbuhan sel. Faktor transkripsi ini secara pribadi berdampak pada protein yang mentranskripsikan DNA, mengubahnya pada kesannya menjadi protein fungsional dan lebih banyak sel. Namun, ketika sel mulai saling berdempetan, mereka juga akan memberi sinyal satu sama lain bahwa tidak ada ruang lagi. Dengan demikian, proses diferensiasi sel mempunyai banyak masukan dan hasil yang mungkin.


Proses rumit ini masih sedang dipelajari. Ilmuwan telah membuat banyak kemajuan dalam memahami diferensiasi sel, dimulai dengan pemahaman lengkap dari nematoda C. elegans. Makhluk kecil menyerupai cacing ini mempunyai total 959 sel dikala betina dewasa. Dengan jumlah yang kecil, mereka relatif gampang untuk melacak dari zigot ke dewasa. Melacak garis keturunan sel mereka, para ilmuwan telah mulai memilih beberapa kekuatan kompleks dan epigenetik yang bekerja pada diferensiasi sel. Dengan kata lain, tidak hanya problem apa yang dimiliki sebuah sel DNA, tetapi di mana dan bagaimana DNA itu diekspresikan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com