Showing posts with label Jurnal. Show all posts
Showing posts with label Jurnal. Show all posts

Thursday, February 15, 2018

√ Jurnal Geologi : Pemetaan Mineral Hidrotermal Terkait Panas Bumi Memakai Penginderaan Jauh Dan Sig

Penelitian penginderaan jauh dikombinasikan dengan sistem penyelidikan geografis (SIG/GIS) menghasilkan metode cepat dan irit biaya untuk pencarian mineral hidrotermal dan sistem panas bumi (panas bumi). Sebagian besar sistem panas bumi di Kenya ditemukan di tempat terpencil dimana aksesibilitasnya cukup sulit. Penelitian ini dilakukan di erat gunung berapi Paka di Kenya tepatnya di Kenya Rift Valley.

Tujuan dari Penelitian ini yaitu memakai penginderaan jauh dan SIG/GIS untuk menyidik mineral hidrotermal dan struktur yang berafiliasi dengan acara panas bumi. Penelitian ini melibatkan penggunaan pembagian terstruktur mengenai gambaran Landsat TM memakai ENVI 5.1 dan ArcGIS. Silahkan lihat hasil penelitiannya yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal pada tautan di bawah gambar.

 Penelitian penginderaan jauh dikombinasikan dengan sistem penyelidikan geografis  √ Jurnal Geologi : Pemetaan Mineral Hidrotermal Terkait Geothermal Menggunakan Penginderaan Jauh dan SIG
Ketinggian Gunung Berapi Paka di Kenya Rift Valley, dihasilkan oleh ArcGIS 10.1.
Judul Original : "Mapping of Hydrothermal Minerals Related to Geothermal Activities Using Remote Sensing and GIS: Case Study of Paka Volcano in Kenyan Rift Valley". By: Aaron K. Waswa ; Department of Geology, University of Nairobi, Nairobi, Kenya.
Sumber: SCIRP

Sumber http://www.geologinesia.com

√ Jurnal Geologi: Pemodelan 2D Tem Untuk Studi Hidrogeologi Di Cekungan Sedimen Parana, Brazil

Jurnal geologi yang dipublikasikan ini dihasilkan menurut penelitian memakai pemodelan 2D TEM (Transient Electromagnetic) untuk studi hidrogeologi di cekungan sedimen Parana. Wilayah penelitian terletak di Wilayah utara negara bab Sao Paulo, Brazil, di mana air tanah dieksploitasi Dari dua sistem akuifer yaitu "sedimen dangkal" dan "kristalin dalam". Minat penerapan metode TEM di tempat ini mengacu pada tingkat eksploitasi tinggi terhadap air tanah dari sistem akuifer kristal untuk irigasi, sehingga memicu acara seismik yang cukup banyak secara lokal.

Baca juga: Jurnal Geologi Pemetaan Mineral Hidrotermal Terkait Geothermal Menggunakan Penginderaan Jauh dan SIG

Sistem akuifer tersebut terdiri dari "fracture" basalt di dalam Formasi Serra Geral yag kedalamannya sekitar 120m. 80-6 TEM diperoleh pada lokasi ini, namun dalam 9 kasus, data tidak sesuai dengan model kurva geo-elektrik 1D alasannya yakni kompleksitas geologi tempat tersebut. Jurnal ini menunjukkan hasil pemodelan geo-elektrik 2D menurut FDTD (Finite Differences in Time Domain) untuk menjelaskan variasi resistivitas lateral dalam lingkungan geologi. Untuk jurnal lengkapnya silahkan lihat pada tautan sehabis gambar di bawah ini.

 Jurnal geologi yang dipublikasikan ini dihasilkan menurut penelitian memakai pemo √ Jurnal Geologi: Pemodelan 2D TEM untuk Studi Hidrogeologi di Cekungan Sedimen Parana, Brazil
Peta topografi tempat penelitian, dengan sumur eksploitasi dan Soundings TEM Model GeoElectrical 2D.


Judul Original : "2D TEM Modeling for a Hydrogeological Study in the Paraná Sedimentary Basin, Brazil".
Universidade de Sao Paulo, Instituto de Astronomia, Geofisica e Ciencias Atmosfericas, Departamento de Geofisica. Rua do Matao, Butanta, Sao Paulo, Brazil. Universidade de Lisboa-IDL, Lisboa, Portugal.
Sumber: SCIRP
Sumber http://www.geologinesia.com

Wednesday, February 14, 2018

√ Jurnal Geologi : Pemodelan 2 Dimensi Evolusi Batuan Sumber Cekungan Chaluhe, Yitong Graben, Jilin China

Jurnal penelitian yang dipublikasikan kali ini merupakan hasil dari penelitian geologi terhadap Yitong Graben yang terletak di Provinsi Jilin China dan merupakan host dari 3 cekungan (basin), yaitu: Cekungan Chaluhe, Cekungan Luxiang dan cekungan Moliqing. Cekungan Chaluhe, sebagai fokus penelitian ini mempunyai lima subdivisi, thus, Bo-Tai sag, Wanchang Struktural tinggi, Liangjia Struktur tinggi Xinanpu sag, dan lereng Gudian, dengan kumulatif ketebalan batuan sedimen sekitar 6000 meter.

Cekungan Chaluhe seharusnya potensial menghasilkan hidrokarbon alasannya batuan sumbernya terdistribusi dengan baik dan indikator maturasi yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan Cekungan Luxiang dan Moliqing yang berdekatan dengannya. Penentuan apakah lapisan batulumpur yang ada di Formasi Eosen cukup untuk menghasilkan hidrokarbon dilakukan pada pada penelitian ini tiga (3) sumur dengan Seismic Lines (Clh02, clh05 dan clh07).

Secara keseluruhan batuan sumber diamati dari Wilayah NW hingga SE dalam menghasilkan minyak dan gas. Di Kedalaman sekitar 2400 m dan seterusnya menunjukkan maturity yang baik dengan refleksi nilai vitrinit rata-rata 1,02% Ro. Batu lumpur Eocene Shuangyang yaitu batuan sumber pembawa minyak. Jurnal penelitian lebih lengkapnya sanggup anda peroleh pada tautan sehabis gambar di bawah.

 Jurnal penelitian yang dipublikasikan kali ini merupakan hasil dari penelitian geologi te √ Jurnal Geologi : Pemodelan 2 Dimensi Evolusi Batuan Sumber Cekungan Chaluhe, Yitong Graben, Jilin China
Penampang melintang 2D maturity seismik line-5.



Judul Original : "Two Dimensional Evolution Modeling of Source Rocks in the Chaluhe Basin, Yitong Graben". Obed Kweku Agbadze, Jiaren Ye, Qiang Cao; Key Laboratory of Tectonics and Petroleum Resources, China University of Geosciences, MOE, Wuhan, China.

Sumber: SCIRP
Sumber http://www.geologinesia.com

Tuesday, February 13, 2018

√ Jurnal Penelitian Geologi: Perubahan Fundamental Pada Stratigrafi Gunungapi Santroni Di Yunani

Dua seri watu apung (pumice) yang menonjol dan serupa digambarkan sebagai "thera" pada tahun 1879, dimana terdapat Seri Pumice Atas (UPS) dan Seri Pumice Bawah (LPS). Sejak ketika itu, hebat geologi telah memperlakukan dua seri tersebut secara terpisah alasannya ialah keduanya beda tingkat pembentukannya dan mempunyai umur yang berbeda. Dalam jurnal penelitian geologi terbaru yang sanggup anda dapatkan pada tautan sesudah gambar di bawah ini, diungkapkan bahwa tidak ada Seri Pumice Bawah (LPS) di Santorini, sehingga semua kesimpulan terhadap stratigrafi LPS Santorini harus dihilangkan.

Baca juga: Jurnal Pemodelan 2 Dimensi Evolusi Batuan Sumber Cekungan Chaluhe

Kaldera Santroni terisi air dengan lereng curamnya telah ada sebelum letusan. Efek tektonik sehubungan dengan pembentukan kaldera terjadi secara konsentris menghasilkan teras yang dilapisi oleh produk letusan Zaman Perunggu Akhir (LBA). Efek topografi yang diikuti oleh pemerosotan ketika terjadi proses sedimentasi mengakibatkan kebingungan stratigrafi pada dinding kaldera. Hasil dalam jurnal ini didukung oleh data geologi, bukti paleontologis, serta arkeologi. Reinterpretasi ini membuka perspektif gres dalam penelitian geologi maupun arkeologi. Letusan LBA yang dahsyat (sebelumnya disebut letusan Minoan), menghancurkan budaya yang berkembang di Santorini sekitar tahun 1613 SM.

 yang menonjol dan serupa digambarkan sebagai  √ Jurnal Penelitian Geologi: Perubahan Mendasar Pada Stratigrafi Gunungapi Santroni di Yunani
Perbandingan LPS dari dinding kaldera dengan produk letusan LBA.

Judul Original : "A Major Change in the Stratigraphy of the Santorini Volcano in Greece". By: Walter L. Friedrich1, Annette Hojen Sorensen, J. Richard Wilson, Michael Fytikas, Spyridon Pavlides, Samson Katsipis.

Baca juga: Jurnal Pemetaan Mineral Hidrotermal Menggunakan Penginderaan Jauh dan SIG

Sumber: SCIRP
Sumber http://www.geologinesia.com