Showing posts with label Minyak Bumi. Show all posts
Showing posts with label Minyak Bumi. Show all posts

Wednesday, April 11, 2018

√ Mengenal Destilasi, Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Awal

Pengertian Destilasi Minyak Bumi

Minyak bumi yang telah diambil dari bawah permukaan bumi selanjutnya akan disebut sebagai minyak mentah yang siap untuk diproses. Tahap awal dari proses pengolahan minyak mentah akan selalu melewati proses destilasi.

Destilasi yaitu proses pemisahan minyak mentah dengan cara dipanasakan sehingga menghasilkan beberapa fraksi sesuai titik didih dari masing-masing fraksi tersebut. Pada prinsipnya, proses destilasi melibatkan pemompaan minyak mentah melalui pipa kedalam tungku panas dan memisahkan molekul hidrokarbon yang ringan dari yang berat.

Baca juga: Komposisi Kimia Minyak Bumi

Produk berbahan dasar minyak mentah yang paling sering dikenal masyarakat yaitu berupa bensin, solar, minyak tanah, avtur, serta avgas. Keseluruhan jenis materi bakar tadi tidak akan diperoleh kalau minyak mentah tidak melalui proses destilasi, alasannya yaitu setiap jenis fraksi yang sudah terbentuk pada unit destilasi akan dialirkan menuju masing-masing unit yang berfungsi untuk menciptakan jenis materi bakar tertentu. Contohnya, fraksi nafta akan disuplai ke unit Naptha Hydro Treating (NHT) untuk menciptakan gasoline (bensin), begitu pula dengan fraksi-fraksi lainnya.
 Minyak bumi yang telah diambil dari bawah permukaan bumi selanjutnya akan disebut sebagai √ Mengenal Destilasi, Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Awal
Ilustrasi proses pengolahan minyak bumi.

Tahapan Destilasi Minyak Bumi

Kebanyakan unit pengolahan minyak mentah (kilang), terlepas dari kompleksitas, melaksanakan beberapa langkah dasar dalam sebuah proses destilasi. Langkah dasar tersebut sanggup dijelaskan dalam bentuk tahapan-tahapan dibawah ini:

Tahap 1
Awalnya, minyak mentah yang sudah ditampung di dalam tangki selanjutnya akan dipompa buat dimasukkan kedalam kolom "Crude Distillation Unit" (CDU). Namun, sebelum dimasukkan ke dalam kolom tersebut, minyak mentah sudah dihilangkan kandungan garamnya dengan memakai alat yang disebut desalter).

Tahap 2
Dari "desalter", minyak mentah akan dialirkan menuju ke alat penukar panas guna menyerap panas tiap fraksi yang telah terdestilasi sebelumnya di "CDU". Tujuan utama dari proses ini yaitu untuk meringankan beban kerja dari tungku (furnace).

Tahap 3
Pada tahapan ini minyak mentah akan dipanaskan di tungku (furnace) pada suhu sekitar 350°C, suhu tersebut diklaim cukup untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak mentah. Akan tetapi, besaran suhu yang dipergunakan wajib diadaptasi dengan jenis minyak mentahnya. Kita ketahui ada beberapa jenis dan huruf minyak bumi.

Pemisahan pada pada kolom destilasi ini terjadi secara atmosferik atau bertekanan atmosfer, sehingga menjadikan proses ini disebut juga sebagai destilasi atmosferik. Disini, minyak akan mengalami penguapan, dan uapnya akan tertampung pada susunan "tray".

Baca juga: Pengertian, Sifat, dan Kegunaan Gas Helium

Perlu diketahui bahwa setiap tray terletak pada titik didih tertentu, misalnya fraksi kerosin, akan tertampung di tray yang terletak pada suhu 120°C. Fraksi yg mempunyai titik didih terendah (gas) akan berada pada permukaan kolom, begitupun fraksi berat atau "long residu" akan terakumulasi pada bab dasar kolom. "Long residu" umumnya akan diolah lebih lanjut dengan memakai metode destilasi vakum.

Tahap 4
Fraksi yang sudah dipisahkan serta terampung di tray selanjutnya akan dikeluarkan melalui pipa, dan dialirkan ke alat penukar panas yang berfungsi untuk menyerap panas. Setelah panasnya terserap, maka akan segera didinginkan kembali dengan memakai alat pendingin yang disebut "cooler", serta kemudian dialirkan ke unit-unit berikutnya (secondary process).

Hasil dari proses destilasi diatas selanjutnya akan melewati tahapan berupa proses cracking, Combining, Treating (Removing Impurities), dan Reforming untuk mendapat suatu produk materi bakar yang siap pakai. proses-proses tersebut akan kita bahas pada artikel selanjutnya.

Sumber http://www.geologinesia.com

Tuesday, January 23, 2018

√ Komposisi Minyak Bumi Yang Beragam

Keberagaman Komposisi Minyak Bumi - Siapa yang tidak membutuhkan minyak bumi? Sekarang ini, materi tambang yang satu ini mempunyai olahan yang sulit sekali dilepaskan dari kehidupan manusia. Tidak ada yang sanggup menjamin tidak pernah memakai olahan minyak bumi. Kendaraan kini ini, baik darat, laut, maupun udara, memakai materi bakar yang pembuatannya diolah dari minyak bumi.

Baca juga: Pengolahan Minyak Bumi Melalui Proses Destilasi

Pesawat memakai kerosene, kendaraan ibarat kendaraan beroda empat dan motor memakai bensin dan sejenisnya, sementara untuk kapal memakai solar dan atau bensin. Bahkan untuk jalanan yang Anda gunakan memakai adonan yang memakai olahan minyak bumi. Maka, tidak heran jikalau komposisi minyak bumi sangat beragam.

Untuk mendapat minyak bumi sangat sulit. Harus ada studi dan survey daerah yang mendalam. Pengambilan sampel, kemudian pengambilan keputusan apakah daerah tersebut akan dijadikan tambang atau tidak. Karena tidak semua daerah terisolasi ibarat oilrig di tengah laut. Sayangnya, minyak bumi ialah sumber daya alam yang tidak sanggup diperbaharui. Dengan kata lain, suatu saat, sumber daya alam ini akan habis, dan membutuhkan waktu yang sangat usang untuk terbentuk. 

1. Hidrokarbon
Senyawa karbon ialah yang paling banyak terkandung dalam minyak bumi. Dengan persentase mencapai 83-87 persen, senyawa karbon sanggup dikatakan sebagai materi pembentuk utama minyak bumi. Senyawa karbon yang paling banyak ditemukan dalam bentuk hidrokarbon jenis paraffin, naptena, dan aromatic. Sisanya, ada 6 % senyawa aspaltena yang terkandung dalam minyak bumi.

 Siapa yang tidak membutuhkan minyak bumi √ Komposisi Minyak Bumi Yang Beragam

2. Hidrogen, Nitrogen, Oksigen, dan Sulfur
Komposisi minyak bumi terbanyak kedua ialah unsur hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sulfur. Anda niscaya sangat mengenal unsur-unsur ini. persentase hidrogen dan nitrogen yang terkandung dalam minyak bumi mencapai 10 hingga 14 persen, sedangkan nitrogen 0,1 hingga 2 persen, kemudian ada 0,05 hingga 1,5 % Oksigen. Untuk sulfur, persentasenya mencapai 0,05 hingga 6%.

3. Logam
Logam dalam minyak bumi memang teridentifikasi, namun jumlahnya sangat sedikit, yaitu hanya 0,01%. Jumlahnya tergantung pada kondisi geologi dan pembentukan minyak bumi itu sendiri. Mengapa dalam komposisi minyak bumi terdapat logam? Karena materi pembentuknya ialah fosil makhluk yang hidup ribuan hingga jutaan tahun yang lalu, yang mengalami tekanan dan banyak sekali reaksi sehingga menjadi minyak bumi yang Anda kenal.

Baca juga: Daftar Perusahaan Migas di Indonesia

Kesulitan mendapat minyak bumi tidaklah sesulit membuatnya. Manusia tidak sanggup menciptakan komposisi minyak bumi yang sama persis dengan minyak bumi yang dipakai selama ini. Bahkan, untuk menciptakan materi bakar pengganti pun, meski sudah sanggup dilakukan, namun banyak faktor yang menghalangi pergantian tersebut. Maka dari itu, bagi Anda yang masih sanggup menikmati manfaat dari minyak bumi, gunakanlah dengan sebaik-baiknya dan jagalah biar jangan hingga anak-cucu menderita alasannya ialah habisnya sumber daya yang satu ini.
Sumber http://www.geologinesia.com

Saturday, December 30, 2017

√ Negara Dengan Kawasan Penghasil Minyak Bumi Terbesar Di Dunia

Persebaran Daerah Penghasil Minyak Bumi di Asia

Asia merupakan benua terbesar di dunia. Dengan luasnya tempat Benua Asia, maka banyak titik yang menjadi tempat penghasil minyak bumi dari banyak sekali negara. Minyak bumi atau petrolium ialah hasil dari dekomposisi jasad renik atau fosil binatang yang terkubur jutaan tahun yang lalu. Pada umumnya, hasil dekomposisi ini akan turun secara perlahan ke kepingan lebih dalam dari permukaan tanah alasannya ialah kandungannya yang kompleks dan berat.

Ketika bumi mengalami perubahan bentuk fisik, maka kepingan yang terkubur bisa jadi bermetamorfosis lautan. Oleh alasannya ialah itu, banyak juga tempat penghasil minyak bumi yang menemukan cadangannya di lepas pantai atau off shore. Selain di laut, banyak juga ditemukan tambang minyak bumi di tempat yang secara fisik berbentuk daratan, atau wilayah perairan yang masih termasuk daratan menyerupai danau, pantai, maupun rawa – rawa.

Benua Asia mempunyai banyak lautan. Sebagian negara-negara di Asia juga mempunyai kenampakan alam berupa danau, pantai dan rawa. Karena hal inilah, beberapa negara di Benua Asia bisa mempunyai tambang minyak yang sangat prospektif dalam jumlah cadangan amat besar. Karena proses pembentukan minyak bumi yang melewati proses pengendapan sedimen jasad renik atau fosil hewan, maka terjadi pembusukan dan akumulasi hidrokarbon.

Baca juga: Kekhasan Atom Karbon

Proses ini diakibatkan oleh sirkulasi pada suatu tempat yang menjadikan reaksi reduksi dan oksidasi bisa tercipta. Pada umumnya, proses ini terjadi di kepingan bahari yang mempunyai kedalaman tinggi. Negara-negara yang menjadi tempat penghasil minyak bumi dari Benua Asia rata-rata mempunyai bentang alam yang luas garis pantainya. Tidak hanya itu, kedalaman bahari di daerah-daerah tersebut pun sangat tinggi sehingga proses di atas sangat mungkin terjadi secara maksimal. Itulah yang menjadikan kandungan minyak bumi di di wilayah Asia sangat besar.

Untuk persebarannya di Benua Asia, tempat penghasil minyak bumi paling banyak ialah di Timur Tengah. Arab Saudi menempati tempat kedua sebagai negara dengan tambang minyak yang potensial paling tinggi di dunia. Produksi minyak bumi di Arab saudi mencapai 11,59 juta barel per hari. Letak Arab Saudi di wilayah yang panas, bergurun dan mempunyai banyak gunung tandus tidak membuatnya kekurangan materi tambang.

Selain Arab Saudi, tempat penghasil minyak bumi lainnya ialah Uni Emirat Arab. Negara yang menjadi anggota OPEC bersama dengan Arab Saudi, Iran, Irak dan Kuwait ini bisa menghasilkan minyak bumi hingga 3,23 juta barel setiap harinya. Jumlah ini memang masih jauh di bawah Arab Saudi, tetapi dengan volume tersebut Uni Emirat Arab sudah bisa melaksanakan acara ekspor ke banyak sekali negara. Selain itu, minyak bumi juga disinyalir sebagai sumber kekayaan utama dari negara dengan bangunan pencakar langit populer itu.

Menempati urutan ke-7 dari daftar negara dengan tambang minyak bumi terbesar di dunia, Iran bisa menghasilkan 3,19 juta barel per harinya. Jumlah ini tentu sangat besar bila melihat secara ukuran Iran bukanlah negara yang terlalu luas. Pada urutan ke-8, Irak yang menghasilkan minyak bumi hingga 3,06 juta barel setiap hari juga membantu sistem ekspor impor minyak bumi di dunia.

Negara di area Timur Tengah lainnya yang juga menjadi tempat penghasil minyak bumi yang kaya ialah Kuwait. Kuwait bisa memproduksi minyak bumi dengan jumlah mencapai 2,81 juta barel per harinya. Banyak alokasi untuk pengolahan minyak bumi. Ada negara yang sudah bisa mengolah sendiri minyak buminya dan ada  negara lain yang melaksanakan acara ekspor minyak bumi dalam bentuk mentah.

China menjadi negara di Asia yang juga menghasilkan banyak produksi minyak bumi. Daerahnya yang amat luas dan terdiri dari kenampakan alam berupa daratan, lautan, gurun, dan pegunungan sangat kompleks sehingga memungkinkan terjadi pengendapan jasad renik atau fosil binatang akhir gaya tektonik. China ialah negara yang mempunyai banyak titik tektonik. Hal inilah yang pada kesannya membuat efek subsiden. Akibat tekanan serta suhu kian meninggi, maka terjadi perubahan kimia jasad renik atau fosil binatang menjadi adonan hidrokarbon kompleks dalam 2 bentuk, cair dan gas.

Baca juga: Keragaman Komposisi Minyak Bumi

Setelah berlangsung proses jutaan tahun, maka sekarang Cina kesannya mempunyai cadangan minyak bumi cukup besar hingga menempati urutan ke 4 dunia dengan 4,46 juta barel setiap hari. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sendiri juga termasuk dalam tempat penghasil minyak bumi. Tetapi alasannya ialah jumlahnya tidak sebanyak negara–negara di atas, maka Indonesia belum masuk ke dalam 10 negara tempat penghasil minyak bumi paling kaya.

 Persebaran Daerah Penghasil Minyak Bumi di Asia √ Negara dengan Daerah Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Dunia

Persebaran Daerah Penghasil Minyak Bumi di Eropa

Eropa merupakan benua yang tidak banyak mempunyai kandungan tambang minyak bumi. Hanya pada kepingan negara Rusia saja banyak ditemukan lahan pertambangan minyak bumi. Rusia menjadi negara nomor 3 dengan kekayaan minyak bumi sebesar 10,53 juta barel setiap harinya. Diperkirakan keadaan alam Rusia yang banyak mempunyai lautan dan daratan dengan pegunungan serta area hambar yang menjadikan tempat penghasil minyak buminya cukup banyak.

Karena minyak bumi terbentuk dari tekanan dan suhu tinggi di dalam tanah, maka kondisi geologis Rusia juga bisa menjadi penyebab tingginya jumlah titik tambang di negara ini. Saat pembentukannya, minyak bumi harus berada dalam kenaikan suhu konstan antara 20 - 55 derajat celsius setiap kilometernya. Pada titik tertentu bahkan kedalaman dan suhu lebih tinggi lagi sehingga terjadi proses dekomposisi lanjutan yang menjadikan terciptanya gas alam.

Persebaran Daerah Penghasil Minyak Bumi di Amerika

Cukup banyak negara yang menjadi tempat penghasil minyak bumi di Amerika. Amerika Serikat sendiri contohnya. Dengan produksi minyak bumi mencapai 12,31 juta barel setiap harinya, negara yang terletak di kepingan utara Benua Amerika ini bisa menempati urutan pertama dari 10 negara tempat penghasil minyak bumi di dunia.

Selain Amerika Serikat, Kanada yang merupakan negara tetangganya juga menjadi negara dengan produksi minyak bumi terbesar di dunia urutan ke – 5. 4,07 juta barel diproduksi oleh Kanada setiap hari. Menyusul sesudah Kanada, Meksiko menjadi negara urutan ke – 9 yang mempunyai titik tambang minyak bumi amat kaya yaitu 2,91 juta barel setiap harinya. Negara – negara di Benua Amerika rata – rata sudah bisa mengolah sendiri produksi minyaknya.

Baca juga: Daftar Perusahaan Pertambangan Migas di Indonesia

Pengolahan hasil tambang tempat penghasil minyak bumi di Benua Amerika secara kompleks terdiri dari Avtur sebagai materi bakar pesawat terbang, bensin sebagai materi bakar kendaraan bermotor baik roda 2 maupun 4, minyak tanah yang dipakai untuk banyak sekali keperluan rumah tangga serta perindustrian, solar sebagai materi bakar kendaraan diesel yang rata – rata berukuran besar, LNG (Liquid Natural Gas) sebagai materi bakar yang dimanfaatkan pada kompor gas baik di rumah tangga maupun usaha, oli sebagai media pelumas mesin kendaraan maupun industri, vaselin sebagai materi lotion, sabun atau obat luar, parafin yang dimanfaatkan sebagai materi baku industri lilin, serta aspal sebagai materi untuk membuat jalan raya beraspal.
Sumber http://www.geologinesia.com

Thursday, November 16, 2017

√ Daftar Tempat Penghasil Minyak Bumi Di Indonesia

Anda niscaya tahu bahwa Indonesia ialah salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar, tempat penghasil minyak bumi di Indonesia tersebar dari Sabang hingga dengan Merauke. Sejak dahulu minyak bumi menyerupai sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

Sebelum masyarakat memakai kompor gas, minyak bumi menjadi kebutuhan wajib untuk memasak. Namun, seiring berjalannya waktu mengingat jumlah minyak bumi yang terbatas sehingga materi baku untuk memasak digantikan oleh penggunaan gas elpiji.

Walaupun sudah diganti memakai gas elpiji, nyatanya masih ada saja segelintir orang yang di pedesaan yang masih memakai minyak bumi sebagai media untuk memasak. Sekarang ini, penggunaan terbesar minyak bumi ialah untuk materi bakar menyerupai pertamax, premium dan solar.

Baca juga: Daerah Penghasil Batubara di Indonesia

Persebaran Daerah Penghasil Minyak Bumi di Indonesia Dari Sabang Sampai Merauke

Tambang minyak bumi yang ada di Indonesia paling banyak ada di wilayah Sumatera, beberapa tempat di pulau Jawa dan Sulawesi. Berikut ialah persebaran banyak sekali lokasi yang lebih spesifik dari setiap tempat penghasil minyak bumi di Indonesia.

1. Wonokromo
Daerah pertama yang menjadi lokasi penghasil minyak bumi di pulau Jawa ialah tempat Wonokromo. Wonokromo ialah sebuah tempat yang berada di Jawa Timur minyak bumi yang dihasilkan dari tempat Wonokromo ini bisa mencapai 52.616 barrel dalam setiap harinya. Adapun 52.616 barrel tersebut terdiri dari 326 barrel untuk kondensat dan 52.290 ialah minyak mentah.

2. Natuna
Natuna atau yang biasa dikenal sebagai pulau Natuna merupakan tempat penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia tepatnya berada di Riau. minyak bumi yang dihasilkan dari tempat ini sanggup mencapai angka 365.827 barrel dalam setiap harinya. Adapun minyak mentah yang dihasilkan per hari ialah 359.777 barrel dan untuk kondensat sekitar 6.050 barrel per hari. Di wilayah Riau sebetulnya masih ada 6 blok tempat penghasil minyak bumi yaitu di mountain front Kuantan, Siak, Selat Panjang, Rokan, dan Pekanbaru.

3. Babo
Daerah penghasil minyak bumi di Indonesia terbesar selanjutnya sehabis pulau natuna ialah tempat Babo tepatnya di wilyah Indonesia bab timur yaitu Papua. Wilayah Babo bisa menghasilkan 140.660 barrel minyak bumi setiap harinya dengan 6.568 barrel ialah kondensat sedangkan sisanyan ialah minyak mentah.

Baca juga: Daerah Penghasil Timah di Indonesia

4. Sorolangun
Diantara semua tempat penghasil minyak bumi di Indonesia, minyak bumi yang dihasilkan dari tempat Jambi ini tidaklah terlalu banyak yakni hanya 19.506 barrel setiap harinya. Jumlah 19.506 terbagi atas 8.870 barrel kondesat dan minyak mentah sebanyak 10.659 barrel. Walaupun jumlahnya tidak sebanyak ketiga tempat sebelumnya, namun sorolangun ialah ladang minyak terbesar ketujuh yang dimiliki oleh Indonesia.

Selain tempat yang disebutkan di atas, gotong royong masih banyak lagi tempat penghasil minyak bumi di Indonesia yang tersebar. Walaupun tempat penghasil minyak bumi ini masih banyak, namun bukan berarti pasokannya juga masih tersedia banyak. Menurut penelitian beberapa tahun terakhir, pasokan minyak bumi yang ada di Indonesia terus berkurang. Apabila masyarakat tidak berhemat dan bijaksana dalam memanfaatkannya maka ketersediaan minyak bumi akan cepat habis dalam waktu yang singkat.

Kebutuhan minyak bumi yang semakin tinggi terutama untuk materi bakar, menuntut perusahaan pengelola minyak bumi untuk memperbanyak minyak yang diperoleh. Apabila hal tersebut dibiarkan begitu saja, maka proses pengeboran bawah maritim akan semakin dalam dan hal tersebut tentu saja sangat membahayakan.
Sumber http://www.geologinesia.com