Showing posts with label Tanah. Show all posts
Showing posts with label Tanah. Show all posts

Saturday, April 7, 2018

√ Klarifikasi Penjabaran Tanah Berdasarkan Usda

Klasifikasi Tanah USDA - Sama halnya halnya batuan, tanah juga mempunyai dasar penjabaran ataupun penamaan tersendiri. Secara umum tanah sanggup diklasifikasikan melalui 2 cara, yaitu Klasifikasi Teknis dan Klasifikasi Alami.

Klasifikasi Alami artinya hanya berdasarkan atas sifat tanah, tanpa menghubungkan dengan penggunaannya. Sedangkan Klasifikasi teknis artinya berdasarkan atas sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaan-penggunaan khusus.

Baca juga: Susunan Lapisan-Lapisan Tanah

Macam-macam penjabaran tanah yang lebih implisit banyak dikembangkan oleh para pakar, misalnya penjabaran tanah berdasarkan Hardjowigeno (1992), Rayes (2007), Soil survey staff (2003) serta lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri dikenal 3 jenis pembagian penjabaran mengenai tanah yang masing-masing dikembangkan oleh USDA (United States Departemen of Agriculture), FAO/UNESCO, serta Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor.

Untuk postingan kali ini, kita akan fokus membahas pembagian penjabaran tanah berdasarkan USDA yang sebagian besarnya merupakan dasar dari pengembangan klasifikasi-klasifikasi tanah yang ada ketika ini.

 tanah juga mempunyai dasar penjabaran ataupun penamaan tersendiri √ Penjelasan Klasifikasi Tanah Menurut USDA
Konversi antar penjabaran tanah USDA, FAO/UNESCO, dan PPT.

Klasifikasi Tanah Menurut USDA

USDA (United States Departemen of Agriculture) atau departemen pertaniannya Amerika Serikat, telah membuatkan penjabaran tanah yang disebut "Soil Taxonomy" (USDA, 1975). Sistem penjabaran USDA ini menggunakan 6 kategori, yaitu:
  1. Ordo Tanah (Order)
  2. Sub-ordo Tanah (Sub-order)
  3. Kelompok Tanah (Great group)
  4. Sub-Kelompok Tanah (Sub Group)
  5. Famili Tanah (Family), serta
  6. Seri Tanah.

Ordo Tanah
Ordo tanah dibedakan berdasarkan oleh ada tidaknya horison penanda serta jenis (sifat) dari horison penanda tersebut. Sebagai contoh: suatu tanah yang mempunyai horison argilik dan berkejenuhan basa > 35% masuk pada Ordo Alfisol. Sedangkan tanah lain yang mempunyai horison argilik tetapi berkejenuhan basa < 35% masuk dalam Ordo "Ultisol". Contoh tata nama (penamaan) tanah yang sesuai Ordo yaitu Ultisol.

Baca juga: Potensi Terjadinya Tanah Longsor

Ultisol yaitu tanah yang mempunyai horison argilik serta berkejenuhan basa < 35% serta telah mengalami perkembangan tingkat final tanah (Ultus). Ordo tanah Ultisol pada penamaan berdasarkan Sub-ordo akan dipakai kependekan nama Ordonya, ibarat “Ult” merupakan kependekan yang berasal dari Ultisol.

Sub-ordo Tanah
Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetik tanah, contohnya: ada tidaknya sifat-sifat tanah yang bekerjasama dengan imbas vegetasi, air, batuan induk, ataupun regim kelembapan. Sedangkan pembeda Sub-ordo untuk tanah Ordo histosol (tanah organik) yaitu pada tingkat pelapukan dari materi organik pembentuknya ibarat safris, fibris, dan hemis. Contoh dari penamaan Sub-ordo yaitu Udult.

Tanah ber-Ordo Ultisol yang mempunyai regim kelembapan yang selalu lembab (tidak pernah kering) disebut Udus, sehingga dipakai kependekan kata penciri kelembapan yaitu "Ud". Kata "Ud" ditambahkan pada Ordo tanah Ultisol yang telah disingkat "Ult", menjadi kata untuk penamaan kategori Sub-ordo menjadi "Udult".

Kelompok Tanah (Great Group)
Kelompok tanah dibedakan berdasarkan atas perbedaan tingkat perkembangan tanah, regim suhu, jenis tanah, susunan horison, kelembapan, kejenuhan basa, serta ada tidaknya lapisan penciri lain ibarat duripan, fragipan, dan plinthite. Contoh penamaan Kelompok Tanah yaitu "Fragiudult".

Baca juga: Jenis-jenis Tanah di Indonesia

Fragiudult merupakan tanah yang mempunyai lapisan yang ringkih yang disebut Fragipan, sehingga pada penamaan kelompok ditambahkan kependekan kata dari Fragipan yaitu "Fragi". Kata Fragi ditambahkan pada Sub-ordo tanah "Udult", menjadi kata untuk penamaan Kelompok yaitu Fragiudult.

Sub-Kelompok Tanah (Sub Group)
Sub-Kelompok tanah dibedakan berdasarkan sifat inti dari Kelompok Tanah (Great Group), sifat-sifat tanah peralihan ke Kelompok lain, Sub-ordo lain, Ordo lain, serta bukan tanah. Contoh tata nama kategori Sub Group yaitu Aquic Fragiudult. Aquic Fragiudult merupakan Tanah yang mempunyai sifat peralihan ke Sub-ordo Aquult alasannya yaitu sifatnya yang terkadang dipengaruhi oleh air, sehingga penamaannya masuk dalam subgroup Aquic.

Famili Tanah
Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk engineering ataupun pertanian, mencakup sifat tanah berupa susunan mineral liatnya, sebaran besar butir, dan regim suhu pada kedalaman 50 cm. Contoh penamaan Famili yaitu Aquic Fragiudult, kaolinitik, isohipertermik, berliat halus.

Baca juga: Apa itu Tekstur Tanah

Penciri Famili dari tanah ini yaitu susunan mineral liatnya yang didominasi oleh mineral kaolinit, susunan besar butirnya yang halus dan liat, serta regim temperaturnya yang isohipertermik (suhu tanah > 22 derajat celcius dengan rata-rata perbedaan suhu tanah trend panas dan trend cuek < 5 derajat celcius).

Seri Tanah
Seri tanah dibedakan berdasarkan jenis dan susunan tekstur, horison, struktur, warna, rekahan tanah tiap horison, sifat-sifat mineral tiap horison, dan sifat-sifat kimia tanah. Penetapan awal Seri tanah sanggup dilakukan dengan menggunakan nama lokasi sebagai penciri seri. Contoh penamaan berdasarkan Seri: Aquic Fragiudilt, isohipertermik, kaolinitik, berliat halus, Sitiung (Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah tersebut).
Sumber http://www.geologinesia.com

√ Pengertian, Jenis, Dan Fungsi Tekstur Tanah

Pengertian Tekstur Tanah - Tekstur tanah merupakan salah satu dari beberapa sifat fisik tanah menyerupai warna tanah, struktur tanah, kadar air, bulk density, dan lain sebagainya. Tekstur Tanah yaitu perbandingan relatif antara fraksi-fraksi debu, liat, dan pasir dalam bentuk persen. Tekstur tanah dekat hubungannya dengan kekerasan, permeabilitas, plastisitas, kesuburan, dan produktivitas tanah pada tempat tertentu.

Baca juga: Penjelasan Tentang Lapisan Tanah

Tekstur tanah mengindikasikan perbandingan relatif banyak sekali golongan partikel tanah dalam suatu massa. Ukuran relatif partikel tanah di implementasikan dalam bentuk tekstur yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah.

Jenis Tanah Berdasarkan Tekstur

Hanafiah (2005) menyebutkan bahwa tanah yang didominasi liat akan mempunyai pori-pori kecil (tidak porous). Tanah yang didominasi oleh pasir akan mempunyai pori-pori besar (lebih porous). Sedangkan tanah yang didominasi bubuk akan mempunyai pori-pori sedang (agak porous). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah sanggup digolongkan menjadi:

1. Tanah bertekstur halus atau bernafsu berliat; artinya tanah yang mempunyai minimal 37,5% liat, baik itu liat berdebu dan atau liat berpasir.

2. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung; artinya tanah ini tersusun atas:
  • Tanah bertekstur sedang, meliputi tanah dengan tekstur lempung berdebu (silty loam), lempung berpasir sangat halus, lempung (loam), atau bubuk (silt).
  • Tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar, meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir halus atau lempung berpasir (sandy loam).
  • Tanah bertekstur sedang dan agak halus, meliputi lempung liat berdebu (sandy silt loam), lempung liat berpasir (sandy clay loam), serta lempung liat (clay loam).

3. Tanah bertekstur bernafsu atau tanah berpasir; artinya tanah yang mempunyai minimal 70% pasir, dan atau bertekstur pasir, dan atau pasir berlempung.

Baca juga: Penyebab Tanah Longsor

 Tekstur tanah merupakan salah satu dari beberapa sifat fisik tanah menyerupai warna tanah √ Pengertian, Jenis, dan Fungsi Tekstur Tanah
Jenis-jenis tanah menurut kelas teksturnya.

Fungsi Tekstur Tanah

Tekstur tanah sanggup berfungsi memilih tata air di dalam tanah yaitu berupa penetrasi, kecepatan infiltrasi, serta kemampuan mengikat air. Tekstur tanah sangat memilih reaksi fisik dan kimia di dalam tanah, alasannya yaitu ukuran partikel tanah bisa menjadi faktor penentu luas permukaan tanah.

Fraksi bubuk dan pasir mempunyai acara permukaan yang minim (rendah), sehingga secara kimia dan fisika bisa dianggap tidak aktif. Sedangkan Fraksi liat merupakan yang terpenting alasannya yaitu mempunyai luas permukaan yang maksimal (tinggi).

Fraksi liat bisa menaikkan kemampuan pertukaran kation. Selain itu sistem dari koloid liat merupakan "cementing agent" (agen pengikat) yang sangat penting dalam sistem agregasi tanah. Tanah dengan tekstur halus mempunyai luas permukaan yang minimal, sehingga sulit untuk menahan air dan menyerap unsur-unsur yang ada pada tanah. Tanah dengan tekstur liat mempunyai luas permukaan yang maksimal, sehingga daya tahan dan daya simpan terhadap unsur hara cukup tinggi (Hardjowigeno 2003).

Baca juga: Macam-macam Jenis Tanah di Indonesia

Apabila conto tanah dianalisa maka jadinya akan selalu menunjukkan bahwa tanah tersebut mempunyai partikel-partikel yang ukurannya bermacam-macam, ada yang mempunyai ukuran sangat halus, koloid, halus, sangat kasar, dan kasar. Ukuran partikel-partikel yang demikian telah diklasifikasikan ke dalam grup atau kelompok-kelompok tertentu atas dasar diameternya, tanpa melihat komposisi warnanya, kimianya, berat, ataupun sifat-sifat yang lainnya.
Analisa partikel dimana partikel-partikel tanah tersebut dipisahkan sering disebut dengan istilah analisa mekanis tanah. Analisa menyerupai ini menghasilkan model distribusi sesuai dengan ukuran-ukuran partikel tanah (Hakim et al, 1986).

Tekstur tanah sangat mempengaruhi kemampuan aerasi, infiltrasi, serapan air, ketersediaan air di dalam lapisan tanah, serta laju pergerakan air (perkolasi). Oleh alasannya yaitu itu, tekstur tanah juga secara tidak pribadi sanggup mempengaruhi perkembangan pertumbuhan tanaman, perakaran, serta penghematan dalam pemupukan.

Baca juga: Klasifikasi Tanah USDA

Penentuan tekstur tanah sanggup dilakukan menurut 2 metode, yaitu metode hydrometer dan metode pipet. Penentuan pemakaian kedua jenis metode itu menurut perbedaan kecepatan partikel di dalam air.

Referensi:
Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi III. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Sumber http://www.geologinesia.com

Monday, February 26, 2018

Tanah Gambut: Ciri-Ciri, Proses Terbentuk, Jenis Dan Persebarannya

Planet Bumi yakni sebuah planet yang sangat kaya. Tidak hanya kaya akan kehidupan manusia, namun juga kaya alamnya, sehingga makhluk hidup mirip manusia, binatang dan tumbuhan sanggup hidup dengan baik. Bumi mempunyai sumber daya alam yang luar biasa untuk makhluk hidup. Tidak hanya udara, sinar matahari (baca: bagian-bagian matahari), namun juga ada air. Ada satu lagi sumber daya alam yang tidak kalah penting berperang, ialah tanah. Tanah yakni tempat berpijak atau rupa daratan (baca: ekosistem darat). Tanah di bumi terdiri atas aneka macam jenis. Jenis- jenis tanah tersebut banyak yang bisa kita temukan di Indonesia. Salah satu jenis tanah tersebut yakni tanah gambut. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari perihal tanah gambut ini, mencakup pengertian, proses terbentuk, ciri- ciri, keadaan ketika ini serta pemanfaatannya,


Pengertian Tanah Gambut


Apabila kita telah mempelajari mengenai penguraian dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains, tentu kita tahu bahwa ada jenis sampah yang bisa membusuk dan terurai oleh bakteri. Ya, sampah- sampah organik merupakan jenis sampah yang sanggup membusuk. Sampah- sampah organik yang menumpuk dan tergoda waktu maka lambat maritim akan membusuk dan bisa membentuk sebuah tanah. Nah tanah yang sebagian besar terdiri dari bahan- materi organik yang telah membusuk disebut sebagai ciri- ciri tanah gambut. Lebih tepatnya lagi tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari penumpukan sisa dari tumbuhan yang setengah membusuk atau mengalami dekomposisi yang tidak sempurna. Tanah gambut mempunyai kandungan materi organik yang tinggi lantaran materi bakunya tersebut yakni sisa- sisa dari tumbuhan, mirip lumut dan pepohonan serta sisa- sisa dari binatang yang telah mati.


Ciri- ciri Tanah Gambut


Bumi ini kaya akan sumber daya alam, dan tanah merupakan salah satu bentuk dari sumber daya alam yang ada di bumi. Karena faktor geografis dan juga faktor alam yang berbeda- beda, maka tanah yang ada di aneka macam belahan dunia antara satu dengan yang lainnya juga berbeda. Ada jenis tanah yang subur dan tidak subur (baca: ciri tanah yang subur dan tidak subur), ada jenis tanah yang keras atau lunak, ada jenis tanah yang becek dan tidak, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimna supaya kita mengetahui mengenai satu jenis tanah tersebut? Kita sanggup mengenalnya melalui ciri- ciri dari tanah tersebuut. Beberapa ciri yang dimiliki oleh tanah gambut antara lain sebagai berikut:



  • Merupakan tanah lembap atau banyak terdapat pada lahan basah

  • Memiliki warna gelap

  • Memiliki sifat asam yang tinggi

  • Kurang subur

  • Lembek atau lunak

  • Banyak terbentuk di wilayah rawa


Nah, itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh tanah gambut. Dari ciri- ciri yang telah disebutkan di atas, kita sanggup mengetahui bahwasannya tanah gambut ini meruapakan tanah yang lembap sekali dan banyak menyimpan zat asam, sehingga mempunyai tanah gambut bukan merupakan tanah yang gampang untuk bercocok tanam.


Proses Terbentuknya Tanah Gambut


 Tidak hanya kaya akan kehidupan insan Tanah Gambut: Ciri-ciri, Proses Terbentuk, Jenis dan PersebarannyaTanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari sisa- sisa binatang atau tumbuhan baik yang tengah dalam keadaan layu maupun tidak layu yang telah mengalami proses dekomposisi yang tidaksempurna. Proses dekomposisi yang tidak tepat ini dikarenakan jumlah kuman yang kurang dan dalam kondisi yang terbatas oksigen atau anaerob. Proses terbentuknya tanah gambut di Bumi sudah terjadi sangat lama, yakni sekitar 5000 hingga 10000 tahun yang lalu. Sehingga sanggup dikatakan bahwa tanah gambut di muka bumi ini sudah sangat tua. Lalu bagaimana cara kita untuk mengetahui apakah tanah gambut tersebut bau tanah atau belum? Praktis saja bagi kita untuk mengetahuinya, yakni dengan melihat kedalaman pada tanah gambut tersebut. Karena tanah gambut ini selalu menumpuk, maka sanggup dikatakan bahwa tanah gambut yang semakin dalam, maka usianya akan semakin tua. Tanah gambut sangat sering kita jumpai di tempat yang lembap dan lembab. Bahkan tanah gambut juga seringkali membentuk suatu hutan(baca: hutan hujan tropis). hutan gambut sendiri sudah ada di bumi ini dari semenjak ribuan tahun yang kemudian dan tersebar di penjuru- penjuru wilayah bumi.


Proses pembentukan tanah gambut terjadi dengan peranan tanaman- tumbuhan air, yakni tumbuhan air yang tumbuh pada danau yang dangkal akan mati. Kemudian tumbuhan itu akan karam ke dasar maritim dan mengalami pelapukan disana, sehingga terbentuklah lapisan- lapisan organik. Perlu diketahui tanah yang telah menupuk di dasar maritim ini kaya akan lapisan organik namun sifatnya tidak terlalu subur.


Kandungan Tanah Gambut


Tanah gambut merupakan tanah yang kaya akan bahan- materi organik, bahkan sangat kaya. Hal ini lantaran tanah gambut sendiri terbentuk lantaran sisa- sisa dari makhluk hidup baik tumbuhan maupun binatang, mirip sisa pepohonan, lumut, rerumputan dan binatang- binatang yang telah mata. Sisa- sisa makhluk hidup tersebut telah diuraikan oleh dekomposer atau pengurai. Kendati dalam proses pelapukan tersebut ada sesuatau kekurangan dalam bahan, yakni kekurangan oksigen, maka proses penguraian tersebut menjadi tidak sempurna. Nah lantaran proses penguraian yang tidak tepat inilah yang membentuk suatu tanah gambut. Jika mengetahui dan memahami proses pembentukan tanah gambut maka kita sanggup menyampaikan bahwa tanah gambut ini bukan merupakan tanah yang subur.


Tanah gambut merupakan jenis tanha yang bisa menyimpan banyak sekali karbon. Sehingga tidak jarang kita temukan di hutan- hutan gambut mengandung banyak karbon. Selain karbon, tanah gambut juga sanggup menyimpan air dalam jumlah yang besar atau berkali- kali lipat dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Karena kemampuannya menyimpan banyak air berkali- kali lipat, maka tanah atau hutan gambut ini sangat efekyif dalam mencegah terjadinya peristiwa banjir (baca: jenis banjir). Maka tidak mengherankan apabila di tempat yang bersahabat dengan aliran air banyak kita jumpai lahan- lahan gambut. Hal ini ternyata bertujuan untuk mencegah terjadinya peristiwa banjir sehingga tidak merugikan orang- orang yang berada di dekatnya.


Jenis- jenis Tanah Gambut


Kita mengetahui bersama bahwa di dunia ini permukaan bumi terdiri atas daratan dan juga perairan. Daratan di bumi ini ditutupi oleh yang namanya tanah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa jenis tanah yang ada di bumi ini ada banyak sekali dan sangat bervariasi. Ternyata tidak hanya jenis tanah saja yang bervariasi melainkan salah satu dari jenis tanah tersebut sanggup dipecah emnjadi beberapa jenis lagi. Sebagai teladan yakni tanah gambut ini. tanah gambut ternyata dibedakan ke dalam beberapa jenis lagi.  Beberapa jenis tanah gambut antara lain sebagai berikut:



  1. Gambut Topogen


Jenis tanah gambut yang pertama yakni gambut Topogen. Gambut Topogen merupakan jenis tanah gambut yang terdapat pada penggalan atas tanah mineral yang terdapat pada dasar danau. Karena terdapat pada dasar danau, maka tanah gambut ini sanggup mengendap dan bertumpuk- tumpuk di dasar danau sehingga usang kelamaan dasar danau sanggup dipenuhi oleh tanah gambut ini. Di dasar maritim yang dipenuhi oleh lapisan tanah gambut topogen ini tumbuhan masih bisa tumbuh dan berkembang dengan baik serta subur. Untuk ketebalan lapisan tanah topogen ini, bahwa tanah topogen mempunyai kedalaman hingga 4 meter. Di kedalaman 2 meter ini sifat lapisan tanah gambut topogen ini subur dan mempunyai tingkat keasaman yang rendah. Selain itu lapisan tanah topogen ini mempunyai kandungan unsur hara yang berasal dari mineral yang ada di dasar danau (baca: macam-macam danau). Keberadaan tanah gambut topogen ini tidak terlalu banyak, dasar danau dengan lapisan tanah topogen ini jarang ditemui.



  1. Gambut Ombrogen


Jenis tanah gambut yang kedua yakni tanah gambut ombrogen. Tanah gambut ombrogen ini mirip tanah gambut sekunder. Mengapa demikian? Karena tanah gambut ombrogen ini merupakan tanah gambut yang berkembang di atas tanah gambut topogen. Makara tanah gambut ombrogen ini berada di atas dan bisa menutupi lapisan tanah gambut topogen. Karena letaknya di atas, maka lapisan tanah gambut ombrogen ini tebalnya bisa hingga melebihi permukaan danau. Tebalnya lapisan gres oleh tanah gambut ombrogen ini akan terlihat mirip lapisan tanah gambut yang mirip kubah. Dalam pembentukan lapisan tanah gambut ombrogen ini melibatkan elemen yang penting, yakni berupa air hujan. Air hujan mempunyai peranan yang cenderung banyak, salah satu peranannya yakni sebagai pencuci. Efek yang ditimbulkan oleh air hujan yakni sebagai pencuci atau pembersih lapisan tanah ini sehingga menciptakan unsur hara dalam lapisan tanah gambut ombrogen menjadi berkurang sehingga akan miskin zat hara.


Itulah jenis- jenis dari tanah gambut. Jenis dari tanah gambut ini hanya ada dua macam yakni tanah gambut topogen dan juga tanah gambut ombrogen. Kedua lapisan tanah gambut tersebut beriringan, yakni lapisan bawah yakni tanah gambut topogen dan yang berkembang di atasnya yakni tanah gambut ombrogen. Dari klarifikasi di atas, kita juga mengetahi bahwasannya jenis tanah gambut yang subur yakni tanah gambut topogen.


Persebaran Tanah Gambut


Tanah gambut yakni tanah yang lembab, biasanya tanah gambut ini masih berbentuk hutan gambut yang di dalam hutan tersebut terdapat bermacam- macam spesies binatang dan tumbuhan. Tanah gambut ini biasnya terdapat pada lahan yang lembab dan lembap atau jenuh air, mirip halnya cekungan, lembah maupun rawa- rawa. Tanah gambut ini apabila kita lihat maka mirip tanah yang sangat becek. Biasanya tanah gambut apabila diinjak maka akan amblas mirip ingin menyedot apa yang telah menginjaknya. Tanah gambut sangat dalam dan kedalamannya bisa mencapai 10 meter.


Keberadaan tanah gambut ini sangat gampang dijumpai di aneka macam belahan dunia. Ada banyak negara yang mempunyai tanah gambut, diantaranya adalah:



  • Irlandia

  • Finlandia

  • Skotlandia

  • Belanda

  • Jerman

  • Skandinavia

  • Amerika utara

  • Ukraina

  • Estonia

  • Rusia

  • Belarusia

  • California

  • Minesota

  • Michigan

  • Florida

  • Patagonia

  • Selandia Baru, dan lain sebagainya


Nah itulah beberapa negara atau wilayah yang merupakan persebaran tanah gambut. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mempunyai tanah gambut. Hutan (baca:


Taman hutan raya) gambut di Indonesia juga banyak jumlahnya lantaran hampir semua negara di dunia ini mempunyai lahan gambut. Bahkan separus dari lahan lembap yang ada di Bumi merupakan lahan gambut. Lahan gambut sanggup dengan gampang ditemukan di aneka macam belahan dunia baik di negara yang mempunyai iklim tropis, iklim sub tropis bahkan iklim kutup sekalipun.


Persebaran lahan gambut di dunia mencakup hampir semua negara di dunia. Di wilayah Asia yang mempunyai iklim tropis, lahan gambut ini banyak terdapat di Rusia. Lahan gambut tropis ini juga terdapat di wilayah benua lain, meskipun jumlahnya tidak terlalu luas. Lahan gambut yang tidak terlalu luas terdapat di Afrika, Karibia dan juga di Amerika Latin. Lebih sempit lagi kita melihat di wilayah Asia Tenggara. Di wilayah Asia Tenggara sendiri, lahan gambut mempunyai prosentasi sebanyak 76% atau sekitar 27 juta hektar. Dari luas sekian, sebanyak 83%nya berada di wilayah Indonesia.


Persebaran tanah atau lahan gambut di Indonesia mencakup semua wilayah di Indonesia. Beberapa diantaranya yakni di Sumatera, Papua dan juga Kalimantan. Tanah atau lahan gambut yang yang berada di masing- masing wilayah ini mempunyai ketebalan yang berbeda- beda. Ketebalan lahan gambut ini mulai dari 1 meter hingga 12 meter, bahkan ada yang hingga mecapai 20 meter. Dan untuk sebutan tanah yang terbentuk pada lahan lembap yakni peak. Perlu kita ketahui bersama bahwa lahan atau tanah gambut ini ternyata mempunyai nama lain di aneka macam belahan dunia. Beberapa sebutan bagi tanah gambut antara lain muskeg, pocsin, mire, moor dan bog.


Pemanfaatan Tanah Gambut


Tanah gambut yakni tanah yang sanggup kita jumpai di tempet- tempat yang lembek, basah, becek, dan sejenisnya. Hal ini tidak lepas dari tanah gambut yang mengandung banyak air. Ciri yang paling gampang untuk mencari tahu apakan suatu tanah yakni tanah gambut antara l ain terasa lunak apabila kita tekan, gampang ditekan, serta air yang ada di dalamnya sanggup dengan gampang untuk dikeluarkan. Dengan ciri demikian ini maka tanah gambut terperinci bukanlah tanah yang bisa dipakai untuk hunian. Seperti yang kita ketahui sebelumnya pula, bahwa tanah gambut merupakan tanah yang tidak subur, sehingga bukan merupakan tanah yang cocok untuk bercocok tanam. Lalu, untuk apakah tanah gambut ini dimanfaatkan?


Pemanfaat tanah gambut ini ternyata bisa untuk sebagai sumber energi atau materi bakar. Pemanfaatan tanah gambut sebagai sumber energi atau materi bakar ini bisa diperoleh dengan cara mengeringkannya. Banyak negara- negara yang sering memanfaatkan lahan gambut ini sebagai sumber energi. Beberapa negara yang memanfaatkan lahan gambut ini antara lain Skotlandia dan juga Irlandia. Jika kita berada di kedua negara tersebut maka kita tidak akan menjumpai banyak pepohonan. Oleh lantaran alasan itulah maka kedua negara tersebut memanfaatkan lahan- lahan gambut. Selain sebagai sumber energi dan juga materi bakar, tanah gambut juga bisa dmanfaatkan untuk hal lain. Secara tradisional lahan gambut ini dimanfaatkan sebagai pemanas rumah- rumah dan juga untuk masak. Semakin usang zaman semakin modern dan gambut mulai dimanfaatkan secara berbeda. Di zaman modern, tanah gambut ini dipanen secara khusus untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gambut atau PLTG. Dan negara yang mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Gambut terbesar di dunia yakni Finlandia. Pembangkit Listrik Tenaga Gambut di negara ini mempunyai kekuatan sebesar 190 Mega Watt. Tenaga listrik gambut yang terbesar ini dinamakan Toppila Power Station.


Keadaan Gambut ketika Ini


Lahan gambut bukan merupakan lahan yang tetap lestari. Seiring dengan perkembangan zaman banyak sekali lahan- lahan gambut yang telah rusak. Rusaknya lahan gambut ini disebabkan oleh aneka macam hal, dan penyebab yang paling banyak yakni lantaran ulah manusia. Banyak insan yang mulai melirik lahan gambut untuk dijadikan lahan pertanian atau perkebunan. Mengapa bisa mirip ini sedangkan tanah gambut bukan merupakan tanah yang subur? Tentunya hal ini melibatkan suatu proses yang panjang. Tanpa disadari usaha- perjuangan insan tersebut malah menjadikan banyak peristiwa alam. Untuk melihat proses perusakan lahan gambut hingga menjadi lahan yang diinginkan manusia, kita akan menjelaskannya secara detail langkah demi langkah. Proses yang dilakukan oleh insan antara lain sebagai berikut:



  1. Perusakan lahan gambut diawali dengan menebangi pepohonan yang ada dan tumbuh di atas lahan gambut tersebut.

  2. Kedua, lahan gambut tersebut dikeringkan. Pengeringan lahan gambut ini dilakukan dengan cara menciptakan jalan masuk air supaya air yang ada di dalam gambut ini keluar mengalir.

  3. Proses pengeringan tersebut akan menawarkan dampak pada permukaan tanah gambut menjadi turun.

  4. Keadaan tanah yang demikian (turun) akan menawarkan dampak berupa tertariknya akar- akar pohon sehingga keluar atau tercabut dengan sendirinya dan mengakibatkan pohon- pohon menjadi tumbang. Hal yang demikian juga dengan gampang mengakibatkan erosi tanah.

  5. Lahan gambut yang sudah kering akan bersifat kering permanen atau tetap. Dengan demikian keadaan lahan gambut tidak bisa kembali mirip sedia kala.

  6. Tanah gambut yang telah kering tidak akan bisa menyimpan air secara maksimal, dan justru akan rentan mengalami kebakaran terlebih ketika demam isu kemarau datang. Hal ini mirip sifat orisinil tanah gambut yang gampang untuk terbakar.

  7. Kebakaran lahan ini akan mengakibatkan lepasnya banyak karbon ke lapisan atmosfer dan mengakibatkan matinya banyak tumbuhan dan binatang yang hidup di hutan gambut tersebut.

  8. Dan ketika demam isu penghujan datang, tanah gambut yang sudah mengering tadi tidak akan bisa menyimpan banyak air hujan atau penyimpanannya sudah tidak optimal. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan terjadinya banjir (baca: banjir rob).


Nah, kira- kira itulah beberapa tahapan atau proses yang bisa dijelaskan untuk menggambarkan proses rusaknya lahan gambut lantaran perbuatan insan yang ingin membuka lahan- lahan pertanian atau perkebunan baru. Perlu diketahui bahwa kandungan karbon pada lahan gambut ini bisa dua kali lipat lebih banyak daripada tanah- tanah yang lainnya. Dengan demikian, dampaknya pun juga lebih besar. Beberapa dampak yang ditimbulkan lantaran rusaknya lahan gambut antara lain sebagai berikut:



  • Terjadinya perubahan iklim

  • Beralihnya fungsi lahan gambut menjadi lahan pertanian atau perkebunan dengan aneka macam cara jahat, mirip membabat pepohonan, aben pepohonan, dan lainnya.

  • Pengalihan lahan gambut menjadi lahan pertanian ini juga akan kuat pada proses dekomposisi. Hal ini lantaran pertanian mengakibatkan emisi karbon yang ada di dalam tanah tersebut gampang terlepas.


Beberapa dampak di atas merupakan dampak dari rusaknya lahan gambut. Sebagai perhiasan informasi, di wilayah Asia ini penggalan yang yang mempunyai kerusakan lahan gambut paling banyak yakni di Asia tenggara, termasuk di Indonesia ini. Lahan gambut sanggup dimanfaatkan untuk aneka macam kepentingan, maka dari itukah sebaiknya lahan gambut dimanfaatkan dengan baik. Demikianlah warta yang sanggup kami sampaikan mengenai lahan gambut beserta hal- hal yang berkaitan, semoga bermanfaat bagi pembaca.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Thursday, February 15, 2018

Tanah Top Soil: Pengertian, Ciri- Ciri, Kandungan Dan Manfaatnya

Pernahkah kita memperhatikan tanah yang menjadi pijakan kaki kita di planet Bumi ini? Tanah yang melapisi ekosistem daratan di Bumi mempunyai lapisan- lapisan tanah. Bukti ini akan kita dapatkan apabila kita menggali tanah yang ada di sekitar kita tersebut. Terkadang rupa tanah yang kita gali akan berbeda antara yang paling atas hingga beberapa centimeter di bawahnya. Jika lebih dalam lagi terkadang kita akan menemukan sumber air (baca: cara menjaga sumber air) yang kita sebut sebagai air tanah (baca: pencemaran air tanah).


Lapisan- lapisan tanah ini mempunyai karakteristik sendiri. Tanah mempunyai ciri- ciri tanah yang subur dan tidak subur di setiap lapisannya. Seperti yang kita tahu bahwa tanah humus yakni yang berada di paling atas mempunyai tingkat kesuburan yang paling tinggi daripada yang ada di bawahnya. Lapisan tanah paling atas ini juga disebut sebagai top soil. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai top soil.


Pengertian Top Soil


Top Soil merupakan tanah yang berada di lapisan paling atas tanah dengan kedalaman sekitar 5 sentimeter hingga 30 sentimeter dari permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan bumi). Top soil akan terbentuk apabila batuan telah berderai dan hancur melalui proses geological dan bermetamorfosis serpihan- cuilan kecil yang kemudian terkumpul di atas bumi. Top Soil biasanya mengandung bahan- materi alami yang bersifat menyuburkan tanah, menyerupai dedaunan, ranting- ranting kayu yang telah mati. Satu inci top soil mengambil masa ribuan tahun untuk terbentuknya. Dengan demikian kita sanggup menemukan top soil yang berkualitas di hutan- hutan belantara yang belum terjamah manusia.


Ciri- Ciri Top Soil


Top soil merupakan salah satu lapisan tanah yang menyusun bumi, dengan demikian  kita perlu untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa lapisan tanah di Bumi ini bermacam- macam jenisnya, dengan  jenis yang bermacam- macam maka kita  perlu mengetahui cara untuk membedakannya. Salah satu caranya ialah dengan melihat ciri- ciri yang dimiliki lapisan tanah tersebut. Beberapa ciri yang dimiliki lapisan tanah top soil antara lain sebagai berikut:



  • Berada di bab teratas dari permukaan Bumi


Salah satu ciri besar lengan berkuasa yang dimiliki oleh top soil ialah keberadaannya yang berada di palig atas dari permukaan Bumi. Top soil ini sanggup kita temukan pada kedalaman sekitar 5 cm hingga 30 cm.



  • Memiliki sifat yang subur


Kita pernah mendengar bahwa lapisan tanah teratas merupakan lapisan tanah yang paling subur alasannya terbentuk dari bahan- materi organik yang telah melapuk menyerupai dedaunan dan juga kayu- kayuan. Dan benar sekali, top soil yang merupakan lapisan teratas memang mempunyai sifat yang subur alasannya terbentuk oleh campuran- adonan materi organik dalam jumlah yang banyak, menyerupai dedaunan yang membusuk, ranting- ranting kayu yag telah mati, dsb.



  • Terbentuk dari bebatuan yang telah hancur alasannya proses geological bumi


Selain terbentuk alasannya adonan bahan- materi organik, materi utama yang menyusun top soil hingga menjadi tanah ialah bebatuan (baca: jenis batuan penyusun lapisan bumi) yang telah hancur alasannya proses geological bumi. Dengan demikian top soil ini kaya akan mineral yang bersumber dari batuan- batuan yang telah menyusunnya hingga menjadi tanah.


Nah itulah ketiga ciri yang dimiliki oleh lapisan tanah top soil. Lapisan tanah top soil ini sanggup kita temukan terutama di tanah- tanah yang belum terjamah oleh aktivitas- acara manusia. hal ini alasannya untuk membentuk top soil sendiri memerlukan waktu yang sangat lama.


Kandungan Top Soil


Top soil merupakan salah satu jenis tanah yang kaya. Ada banyak kandungan materi alami yang terdapat atau yang menyusun top soil ini. Beberapa zat atau materi yang terkandung di dalam top soil antara lain sebagai berikut:



  • Tanah lempung (loam)

  • Kelodak dan pasir

  • Kompos

  • Berbagai mikroorganisme yang masih hidup


Nah itulah beberapa zat yang terkandung di dalam top soil. Zat- zat yang telah disebutkan di atas bercampur menjadi satu dan terbentuk secara alami. Karena zat- zat tersebut bercampur secara alami maka top soil inilah mempunyai sifat yang sangat subur.


Manfaat Top Soil


Top soil merupakan jenis tanah yang mempunyai banyak manfaat. Hal ini sangat sanggup dilihat dari sifatnya yang subur, keberadaannya yang ada lapisan teratas, dan juga kandungan- kandungan zatnya. Salah satu manfaat dari top soil ini sanggup kita rasakan di bidang pertanian yang banyak membutuhkan tanah subur. Beberapa manfaat dari top soil antara lain sebagai berikut:



  • Memperbaiki struktur tanah


Top soil sanggup memperbaiki struktur tanah (baca: jenis- jenis tanah di Bumi) dengan cara mencampurkannya pada daerah yang diusahakan bagi kepentingan pertanian.



  • Memperbaiki pengudaraan yang ada di dalam tanah


Top soil sanggup memperbaiki pengudaraan di dalam tanah alasannya kandungan- kandungan yang dimilikinya menyerupai loam, silt dan pasir.



  • Sebagai media persemaian


Top soil juga sanggup dimanfaatkan sebagai media persemaian, terutama bagi para pekebun sambilan yang mana tanamnya tidak dalam jumlah yang besar.


Nah itulah beberapa manfaat dari top soil yang terutama dalam bidang pertanian. Semoga artikel yang kami sampaikan ini bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Sunday, February 11, 2018

8 Perjuangan Mengurangi Pengikisan Tanah (Paling Lengkap)

Erosi tanah merupakan insiden yang negatif yang sanggup mengancam kesuburan tanah (baca: ciri tanah subur dan tidak subur) dan juga mengancam kualitas tanah. Erosi tanah apabila dibiarkan akan menjadikan musibah yang sangat berbahaya. Maka dari itu abrasi tanah perlu dicegah dan diatasi. Ada aneka macam upaya yang sanggup kita tempuh untuk mengatasi erosi. Beberapa upaya mencegah erosi tersebut antara lain sebagai berikut:



  1. Melakukan konservasi tanah


Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi terjadinya abrasi tanah yakni melaksanakan konservasi tanah. Konservasi tanah merupakan serangkaian upaya untuk memperbaiki kualitas tanah dan juga seni administrasi untuk mencegah dan menghambat proses terjadinya pengikisan tanah dan perubahan struktur bilogi serta kimiawi yang diakibatkan oleh kesalahan- kesalahan dalam pengolahan tanah (baca: jenis- jenis tanah). Kesalahan- kesalaha tersebut mirip pengasaman, salinisasi serta kontaminasi zat- zat yang berbahaya lainnya.


Upaya- upaya konservasi tanah ini bisa dilakukan dengan aneka macam cara. Beberapa cara konservasi tanah yang bisa kita lakukan antara lain sebagai berikut:



  • Pemilihan Jenis Vegetasi Penutup Lahan


Vegetasi epilog lahan menjadi faktor yang sangat penting dalam melaksanakan konservasi tanah. Dalam rangka mengembalikan fungsi tanah yang terlanjur rusak maka sangat diharapkan vegetasi yang bisa bertahan pada kondisi tanah yang ekstrim. Seiring berjalannya waktu tanah akan berfungsi mirip sedia kala sehingga bisa digantikan dengan tumbuhan lainnya yang kita inginkan.



  • Pengaturan kadar salinitas tanah


Keberadaan vegetasi tanah merupakan hal yang sangat penting sebagai penahan tanah dari hal- hal yang menjadikan tanah terkikis. Sebelum menanam vegetasi untuk tanah, tentu ada hal yang harus kita perhatikan, salah satunya yakni kadar garam atau salinitas. Kadar garam atau salinitas perlu diatur supaya tumbuhan vegetasi yang kita tanam bisa bertahan hidup. Tanah yang terlalu banyak kadar garamnya tentu tidak baik, dan tanah yang kurang kadar garamnya juga tidak baik.



  • Pengendalian PH atau tingkat keasaman tanah


Selain kadar garam, hal lain yang perlu kita perhatikan yakni tingkat keasaman atau pH tanah. Tanah yang terlalu asam maka akan menjadikan vegetasi atau tanaham yang ditanam akan sulit tumbuh. Maka dari itulah kita harus memperhatikan betul kadar keasaman atau pH tanah ini. Kadar keasaman atau pH tanah yang normal yakni sekitar 6,5.



  • Memperkaya organisme penyubur tanah


Salah satu upaya konservasi tanah yang bisa kita lakukan yakni memperkaya organisme- organisme penyubur tanah. Ada banyak sekali organisme penyubur tanah yang bisa mengembalikan kesuburan tanah. Beberapa organisme penyubur tanah antara lain cacing tanah dan juga organisme- organisme renik /kecil lainnya. Organisme- organisme penyubur tanah ini pada hasilnya akan membantu tanah mempunyai fungsi mirip sedia kala, yakni menyuburkan tanah sehingga tumbuhan yang akan kita tanam lebih gampang untuk hidup.


Nah itulah beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk melaksanakan konservasi tanah. Upaya- upaya tersebut sanggup kita lakukan secara bergiliran atau sendiri- sendiri. dengan melaksanakan upaya- upaya tersebut maka tanah akan lebih subur dan meningkat kualitasnya.



  1. Membuat terasering pada tanah yang miring


Erosi tanah sanggup diatasi salah satunya dengan menciptakan terasering atau sengkedan. Hal ini tentu sudah tidak aneh lagi ditelinga kita. Terasering atau sengkedan merupakan solusi yang sangat terkenal pada tanah- tanah miring mirip lereng gunung, lereng pegunungan atau perbukitan atau bahkan dataran tinggi. Terasering atau sengkedan merupakan undak- undakan yang dibentuk di tanah miring sehingga ibarat tangga. Terasering ini akan menghambat proses abrasi atau pengikisan tanah alasannya yakni tertahan oleh dataran yang bersifat datar tersebut, alasannya yakni terasering akan menciptakan tanah tidak begitu miring akan lebih lambat terkena erosi.



  1. Countur Farming


Salah satu upaya yang sanggup kita lakukan selanjutnya yakni melaksanakan contour farming. Contour farmin ini merupakan teknik pertanian yang melaksanakan penanaman menurut garis kontur suatu tanah sehingga sistem perakara tumbuhan akan semakin solid dan sanggup menahan menahan tanah saat diguyur hujan (baca: proses terjadinya hujan) deras. Teknik contour farming atau pembuatan kontur tanah ini mirip menciptakan perangkap tanah sehingga tanah tidak akan gampang hanyut oleh air saat hujan deras turun. Di Indonesia ini contour farming sudah banyak diperkenalkan kepada petani dan sudah banyak pula petani yang menerapkan sistem ini. Contour farming terutama diterapkan untuk pertanian yang berkelanjutan.



  1. Membuat tanggul pasangan


Tanggung merupakan sebuah gundukan yang berfungsi untuk menahan sesuatu, mirip air biar tetap berada di tempatnya. Membuat tanggul pasangan juga bisa dipakai sebagai upaya untuk mengatasi abrasi tanah. Setiap lahan yang miring diharuskan mempunyai tanggul yang searah dan juga sejajar dengan kontur tanah. Dengan adanya tanggul ini maka air hujan yang turun sanggup tertampung dan meresap ke dalam tanah sehingga mengurangi terjadinya Run Off atau ajaran permukaan. Di area tanggul yang dibentuk tersebut alangkah baiknya apabila kita menanam tanaman- tumbuhan yang berbatang tinggi mirip jagung supaya tidak telalu usang tergenang oleh air.



  1. Mengoptimalkan drainase atau kanal air


Upaya yang sanggup dilakukan untuk mengurangi abrasi tanah lainnya yakni mengoptimalkan fungsi drainase atau kanal air. Keberadaan drainase bertujuan untuk menjadi jalur pelepasan air sehingga sisa air yang tidak terserap oleh vegetasi epilog tanah atau buffering sanggup segera dialirkan ke tempat yang lebih rendah. Kualitas drainease perlu juga dicek secara rutin, apakah ada bab tertentu yang rusak. Dengan demikian kualitas drainase menjadi lebih optimal.



  1. Melakukan rotasi tanam atau Crop Rotation


Salah satu upaya mencegah abrasi dan sekaligus upaya untuk menjaga kelestarian unsur hara yakni adalah dengan melaksanakan pengiliran kegiatan penanaman jenis tumbuhan sehingga zat yang berkhasiat bagi kesuburan tanah tidak akan habis terserap oleh satu jenis tumbuhan saja. Hal mirip ini dinamakan rotasi tanam atau crop rotation.



  1. Melakukan Reboisasi


Upaya pencegarah abrasi yang menjadi andalan dan sanggup dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja yakni penanaman lahan kembali atau yang disebut dengan reboisasi. Reboisasi merupakan gerakan penanaman pohon bagi tanah- tanah yang masih gundul ataupun penggantian pohon- pohon yang telah mati dengan pohon- pohon yang baru. Keberadaan pepohonan akan sanggup menyerap air tanah dan juga menjadi benteng pertahanan tanah supaya tidak gampang terkena erosi.



  1. Menjaga kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS)


Daerah Aliran Sungai atau DAS perlu dijaga alasannya yakni merupakan penahan tanah supaya tidak habis terbawa ajaran sungai. Dengan menjaga tempat ajaran sungai ini maka tanah akan lebih terjaga dari erosi.


Nah, itulah beberapa upaya yang sanggup kita lakukan untuk melindungi tanah dari abrasi tanah. Dengan demikian tanah kita akan terjaga dan kualitasnya lebih baik.semoga artikel ini bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

6 Cara Mengatasi Degradasi Lahan (Paling Lengkap)

Degradasi lahan merupakan insiden alam yang bersifat negatif. Hal ini sebab degradasi lahan merupakan penurunan kualitas dan juga kuantitas suatu lahan yang mencakup beberapa aspek, menyerupai aspek fisika, kimia, dan juga biologi yang terdapat pada suatu tanah (baca: jenis tanah). Degradasi kahan sering terjadi seiring dengan acara pertanian yang dilakukan oleh manusia. padahal kita sangat mengetahui bahwa Indonesia masih sangat mengunggulkan pertaniannya. Masyarakat Indonesia masih banyak yang bergantung kepada pertanian, sehingga pertanian ini tidak gampang atau mbahkan mustahil lepas  dari wilayah Indonesia. Hal ini berarti bahwa degradasi lahan sanggup terjadi kapan saja dan tanpa diinginkan kedatangannya. Maka dari itulah sangat penting kiranya bagi kita untuk melaksanakan aneka macam hal yang sanggup mengurangi potensi terjadinya degradasi lahan. Berbagai cara sanggup dilakuikan untuk memperbaiki lahan yang terlanjur terkena degradasi lahan. Beberapa upaya tersebut antara lain sebagai berikut:



  1. Mengubah lahan menjadi hutan


Salah satu upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi degradasi lahan yang pertama yakni mengubah lahan menjadi hutan (baca: jenis hutan hujan tropis). Hutan merupakan daerah yang sangat penting yang ada di bumi sebab hutan sanggup menyelamatkan kehidupan di planet bumi. Hutan sebagai paru- paru dunia sanggup menjadi penyeimbang di bumi dari aneka macam macam peristiwa atau kerusakan. Tentu tidak semua lahan akan diubah menjadi hutan sebab insan juga masih membutuhkan lahan untuk dimanfaatkan. Lahan- lahan yang dijadikan hutan yakni lahan- lahan yang sifatnya tidak cocok untuk pertanian. Sebagai referensi yakni lahan- lahan yang berada di lereng gunung, atau lahan- lahan di tanah kapur yang sangat tidak cocok untuk pertanian maka sanggup dirubah menjadi daerah hutan. dengan demikian lahan tersebit tidak akan menjadi lahan gundul yang sanggup menurunkan kualitas tanah sewaktu- waktu.



  1. Lahan dibentuk teras


Upaya kedua yang sanggup dilakukan unyuk mengatasi degradasi lahan yakni menciptakan teras di permukaan tanah. Teras sanggup mengurangi fatwa air (baca: jenis air) yang ada di permukaan tanah. Lahan- lahan yang dibentuk teras ini hanya lahan- lahan yang sifatnya kering. Lahan- lahan yang kering sebaiknya dibentuk teras biar sanggup mengurangi fatwa di permukaan.



  1. Membuat susukan pelepas air di wilayah yang mempunyai curah hujan tinggi


Upaya selanjutnya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi degradasi lahan dengan cara menciptakan susukan pelepas air. Biasanya di daerah yang mempunyai curah hujan tinggi tanahnya akan lebih sering berair dan juga terkena fatwa air hujan. Apabila tanah tersebut berupa lerang gunung atau bukit atau bahkan dataran tinggi, maka solusi yang pas untuk mencegah penurunan kualitas tanah dengan cara menciptakan sengkedan atau terasering. Namun hal ini dirasa belum cukup sebab degradasi lahan sanggup mengancam kapan saja. kita tidak hanya menciptakan sengkedan atau terasering saja, namun perlu juga untuk menciptakan susukan pelepas air biar sanggup mengatasi degradasi lahan dengan lebih baik lagi. Saluran pelepas air ini sanggup dibentuk memanjang sepanjang lereng tersebut.



  1. Menghindari penyiangan yang higienis di antara tumbuhan keras


Yang harus diperhatikan dan merupakan salah satu upaya mengatasi degradasi lahan selanjutnya yakni kita harus memperhatikan bila akan melaksanakan penyiangan terhadap lahan. Hindari penyiangan yang higienis di antara tanaman- tumbuhan yang keras. Apabila tidak ada pupuk kompos atau pupuk hijau untuk menutup tanah, maka kita sanggup menutup dengan memakai rumput hijau yang tidak berbahaya bagi tumbuhan pokok yang kita tanam. Keberadaan tumbuhan epilog tanah juga akan memilih tingkat abrasi tanah yang etrjadi. Maka dari itulah kita harus benar- benar memperhatikan biar tidak salah dalam bertindak.



  1. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang sudah kritis


Reboisasi merupakan solusi yang terbaik untuk menyelamatkan lingkungan, terlebih menyelamatkan tanah, udara, lingkungan dan binatang. Penananam hutan kembali atau reboisasi pada lahan- lahan gundul sanggup menawarkan nafas gres bagi lingkungan. Ternyata penanaman pohon kembali ini tidak hanya dilakukan pada lahan- lahan gundul (baca: cara mencegah hutan gundul) saja namun juga lahan kritis. Lahan kritis mempunyai kualitas yang menurun dibandingkan dengan lahan di sekitarnya. Untuk menyelamatkan lahan kritis ini kita perlu menanaminya dengan pepohonan. Pepohonan tidak hanya akan menyelamatkan erosi tanah, namun juga memapu menyimpan dan mengunci ar tanah sehingga insan di sekitarnya pun juga akan menuai manfaatnya.



  1. Tidak memperabukan hutan pada waktu ekspresi dominan kemarau


Membakar hutan bekerjsama bukanlah termasuk kejahatan yang mutlak. Pada waktu- waktu etrtentu kita diperbolehkan untuk memperabukan hutan. namun hal ini tidak berlaku di ekspresi dominan kemarau. Pembakaran hutan di ekspresi dominan kemarau justru akan mengakibarkan degradasi lahan. Maka dari itulah kita harus menghindandari memperabukan hutan dikala ekspresi dominan kemarau datang.


Itulah aneka macam macam upaya yang sanggup dilaukan insan untuk sanggup mengatasi degradasi lahan. Selain upaya evakuasi lingkungan menyerupai di atas, penerapan hukuman tegas kepada para penjahat lingkungan juga sanggup menjadi salah satu upaya pencegahan degradasi lahan. Semoga artikel ini bermanfaat



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Thursday, February 8, 2018

√ Mengenal Jenis Jenis Tanah Di Indonesia: Latosol, Regosol, Dan Andosol

Jenis-Jenis Tanah - Di indonesia jenis jenis tanah sangat bersahabat hubungannya dengan letak/posisi indonesia yang berada pada zona tropis-subtropis. Zona ini pada prinsipnya merupakan zona hangat, terletak disekitar garis khatulistiwa atau biasanya diistilahkan dengan "tropic of cancer" dan "tropic of capricorn" (Juo et al, 2003). Adapun jenis jenis tanah di Indonesia yang umum kita jumpai diantaranya yaitu Tanah Latosol, Tanah Regosol, serta Tanah Andosol.

Baca juga: Urutan Susunan Lapisan Tanah

Tanah Latosol

Tanah latosol ialah tanah yang terbentuk pada zona tropis maupun ekuatorial lembab. Jenis tanah latosol sering juga disebut dengan tanah laterit. Ciri-ciri tanah latosol antara lain sebagai berikut:
  1. Tidak berlangsungnya dekomposisi kimia maupun mekanis batuan induk, alasannya kondisi kelembaban serta panas.
  2. Silika hampir seluruhnya tercuci (terlepas) dari tanah.
  3. Sesquioxides dari besi dan aluminium terakumulasi di tanah sebagai materi residu melimpah dengan sifat permanen.
  4. Sedikitnya kandungan humus alasannya kurangnya acara basil pada suhu hangat.
  5. Tanah berwarna kemerahan alasannya adanya sesquioxides dari besi.

Kandungan mineral tanah liat silikat (clay) menciptakan latosol relatif rendah plastisitas (lengket) serta sangat rapuh, jadinya air akan masuk dengan gampang ke dalam tanah ini. Latosol bahwasanya hanya bisa ditemukan di kawasan hangat serta lembab, ini sangat sesuai dengan jenis iklim di kawasan khatulistiwa.

Jenis tanah latosol sangat cepat kehilangan sifat kesuburannya alasannya pelindian yang berlebihan telah menghilangkan nutrisi tumbuhan di semua lapisan tanah ini. Namun, tanah latosol menguntungkan bagi pertumbuhan hutan hujan tropis yang luas. Kawasan hutan lebat yang luas sangat bekerjasama dengan rezim iklim basah-kering tropis.

Fitur menarik dari jenis tanah latosol ialah perkembangan lokal dari akumulasi sesquioxides besi maupun aluminium menjadi lapisan yang banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kerikil bata. Bahan tanah ini biasa disebut dengan laterit, dimana pada kondisi udara sangat kering, jenis tanah ini akan menjadi sangat keras.

 Di indonesia jenis jenis tanah sangat bersahabat hubungannya dengan letak √ Mengenal Jenis Jenis Tanah di Indonesia: Latosol, Regosol, dan Andosol

Tanah Regosol

Tanah regosol ialah salah satu dari 30 kelompok tanah dalam sistem penjabaran FAO yaitu Organisasi Pangan dan Pertanian Internasional. Jenis tanah tanah regosol dicirikan oleh:
  • Asal bahannya dangkal
  • Bertekstur halus-menengah
  • Tidak terkonsolidasi
  • Pada umumnya tanah regosol berasal dari alluvial
  • Pembentukan lapisannya kurang signifikan alasannya kondisi iklim kering ataupun dingin.

Jenis tanah regosol menempati sekitar 2% wilayah daratan di Bumi, terutama di Cina utara, Greenland, Antartika, Afrika utara-tengah, Timur Tengah, Asia Tenggara, serta barat bahari Australia. Jenis tanah regosol sering menawarkan akumulasi kalsium karbonat atau gipsum pada iklim kering, sedangkan pada iklim yang sangat hirau taacuh mereka mengandung permafrost.

Tanah regosol menyerupai dengan jenis tanah Entisol dari Taksonomi Tanah berdasarkan penjabaran jenis jenis tanah dari USDA yang terbentuk pada iklim sangat hirau taacuh ataupun sangat kering dan panas.

Tanah Andosol

Tanah Andosol ialah salah satu dari 30 kelompok tanah dalam sistem penjabaran jenis jenis tanah berdasarkan Organisasi Pangan dan Pertanian Internasional (FAO). Tanah Andosol sangat berpori, berwarna gelap, biasanya terbentuk dari materi induk asal vulkanik, menyerupai bubuk vulkanik, tuf, serta kerikil apung.

Jenis tanah andosol sering ditemukan di Islandia dan Indonesia, namun pada umumnya sanggup terbentuk di kawasan dataran tinggi berhutan pada daratan kontinental yang berbatasan dengan Samudra Pasifik. Luas penyebaran jenis tanah andosol diperkirakan < 1% dari total luas tanah di Bumi.

Tanah andosol mempunyai kandungan aluminium tinggi dan fosfat anorganik. Meskipun jenis tanah andosol mempunyai kemampuan baik dalam menahan atau menampung air, reaksi berpengaruh mereka terhadap fosfat menciptakan sifat kesuburan tanah andosol menjadi berkurang. Jenis tanah andosol menyerupai dengan "Tanah Andisol" dari Taksonomi Tanah berdasarkan jenis jenis tanah berdasarkan USDA.

Baca juga: Macam-macam Tekstur Tanah

Demikian artikel mengenai jenis jenis tanah khususnya jenis-jenis tanah yang sering kita temukan di indonesia menyerupai tanah latosol, tanah regosol, maupun tanah andosol. Semoga teman geologinesia tidak resah dengan banyaknya istilah dalam penamaan jenis-jenis tanah.

Intinya teman geologinesia harus mengerti terlebih dahulu dasar-dasar penjabaran jenis-jenis tanah yang memang di beberapa negara berbeda satu sama lainnya. Pembahasan lebih detail mengenai tanah latosol, tanah tanah andosol, jenis tanah regosol maupun jenis lainnya akan kita bahas pada postingan berikutnya, Salam.
Sumber http://www.geologinesia.com