Daerah resapan air merupakan hal yang sangat penting yang bahkan harus ada di setiap wilayah. Mengapa? Hal ini tidak hanya akan berafiliasi dengan kejadian banjir air saja namun juga sangat berafiliasi dengan keberadaan cadangan air di planet Bumi. Daerah resapan air yakni kawasan yang menjadi tempat air hujan sanggup masuk ke dalam lapisan tanah dan terkunci di dalamnya, sehingga tidak eksklusif mengalir ke sungai atau ke laut.
Biasanya kawasan resapan air ini mempunyai banyak pepohonan alasannya yakni akar pohon merupakan pengunci air yang sangat baik. Daerah resapan air akan sanggup mencegah terjadinya banjir dan juga sanggup menyimpan air dan menguncinya untuk sanggup dipakai di lalu hari. Namun, realita kini ini menawarkan bahwa kawasan resapan air sudah mulai berkurang, terlebih di kawasan perkotaan yang akan sangat sulit untuk menemukan kawasan resapan air.
Dengan berkurangnya kawasan resapan air ini maka aneka macam hal yang tidak diinginkan akan gampang terjadi menyerupai terjadinya banjir dan juga kekeringan di lalu hari. Dahulu di kota besar, di sekitar sungai maka akan sanggup ditemui kawasan resapan air sehingga air hujan sanggup masuk ke tanah dan tidak eksklusif mengalir ke sungai, sehingga tidak cepat meluap sebagai banjir. Nah, berkurangnya kawasan resapan air ini tentu saja ada penyebabnya. Berikut ini merupakan beberapa penyebab berkurangnya kawasan resapan air:
- Pembangunan infrastruktur publik
Salah satu faktor penyebab berkurangnya kawasan resapan air yakni alasannya yakni berkembangnya pembangunan infrastruktur publik, menyerupai jalan aspal, tol, betonisasi jalan dan lain sebagainya. Coba kini kita perhatikan. Dulu di sekitar jalan raya masih kita temukan ada lahan yang ditanami pohon atau minimal rumput. Namun kini di sekitar jalan sudah dibeton sehingga tidak ada tempat air untuk sanggup meresap ke dalam tanah. Akibatnya, banyak jalan tergenang air saat hujan turun dengan lebatnya.
- Pembangunan pemukiman penduduk
Tidak sanggup dipungkiri bahwa kebutuhan pemukiman penduduk semakin usang semakin banyak, terlebih di ibukota. Dulu, masyarakat membangun rumah ilegal di bantaran sungai, hal itu terang akan mengganggu kesehatan lingkungan sungai. Namun, kini pemerintah merelokasi tempat tinggal mereka. Masyarakat pendatang tidak lagi tinggal di bantaran sungai, melainkan di rumah susun atau rumah lainnya yang disediakan pemerintah dengan harga yang murah. Nah, lahan untuk membangun perumahan warga inilah yang mengurangi kawasan resapan air. Misalnya, yang mulanya yakni taman dengan pohon- pohon kini berkembang menjadi rumah warga.
- Banyaknya sampah yang berserakan
Banyaknya sampah yang acak-acakan terang akan mengurangi kawasan resapan air. Terlebih bila sampah tersebut yakni sampah non organik menyerupai kaleng dan plastik yang mana air saja tidak sanggup tembus. Hal ini terang akan menjadikan air menjadi tergenang dan tidak sanggup meresap ke dalam tanah. Sampah juga merupakan salah satu penyebab banjir.
- Penebangan pohon secara liar
Kita semua tahu bahwa fungsi pohon salah satunya yakni sebagai penyerap air dan pengunci air di dalam tanah. Namun, kini ini pohon sudah jarang kita temukan, terlebih di kota besar alasannya yakni alasan tertentu. bahkan, di hutan pun sudah banyak orang yang menebang pohon tanpa izin. Hal ini tentu akan sangat menghipnotis jenis siklus air. Air tidak sanggup meresap ke dalam tanah dan bertahan usang di dalam tanah.
- Pembangunan kemudahan publik
Pembangunan memang pesat, selain infrastruktur dan pemukiman masyarakat, yang juga dibangun dengan pesat yakni kemudahan publik menyerupai sentra perbelanjaan, hotel atau lainnya. Pembangunan ini terang akan mengurangi stock lahan kosong yang seharusnya sanggup dimanfaatkan sebagai kawasan resapan.
Nah itulah beberapa faktor yang menjadi penyebab berkurangnya kawasan resapan air. Memang semuanya yakni untuk kepentingan insan yang tidak pernah puas. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com