Friday, April 13, 2018

√ 4 Teladan Paragraf Kausalitas Pengertiannya

4 Contoh Paragraf Kausalitas & Pengertiannya – Paragraf kausalitas ialah jenis paragraf induktif yang di dalamnya memuat unsur sebab-sebab dan jawaban terhadap suatu hal. Paragraf kausalitas terdiri atas kalimat-kalimat penjelas di awal paragraf dan kalimat utama di selesai paragraf. Sebab-sebab dalam paragraf terdapat dalam kalimat-kalimat penjelas, sedangkan kepingan risikonya terdapat pada kalima utama. Kalimat utama memuat gagasan pokok paragraf atau inspirasi pokok pada paragraf. Berikut beberapa teladan paragraf sebab-akibat beserta penjelasannya :


Contoh 1 :


Ihda ialah anak yang rajin mengaji dan menghapal Al-Qur’an. Sejak kecil ia bercita-cita ingin menjadi hafidzhah di usia muda. Ia menargetkan dirinya bisa hapal Al-Qur’an sebanyak 30 juz. Sejak duduk di dingklik kelas 3 sekolah dasar Ihda memulai hapalan Al-Qur’an dimulai dari juz 1. Setiap pagi seusai shalat subuh ia membuka kitab sucinya dan mulai mendisiplinkan diri untuk menghapal Al-Qur’an 1 ayat. Sore harinya ia mengulang satu ayat yang telah ia hapal di pagi hari. Bertahun-tahun ia disiplinkan dirinya untuk melaksanakan hal tersebut. Motivasi untuk menghapal semakin bertambah ketika ia mengetahui bahwa kelak seorang anak yang hapal Al-Qur’an akan mengenakan jubah kemuliaan untuk kedua orang tuanya. Bertahun-tahun sudah Ihda merutinkan hapalan Qur-annya. Tanpa kenal lelah dan bosan ia senantiasa menghapal dan mengulang hapalannya. Beberapa tahun kemudian Ihda bisa menggenapkan hapalan Qur’annya sebanyak 30 juz. Ia bisa menghatamkan hapalan ketika duduk di dingklik kelas 3 SMA. Ketika seleksi beasiswa sekolah tinggi tinggi negeri (PTN) lewat jalur hafidz / hafidzah mulai dibuka, ia mencoba mengikuti jadwal tersebut. Alhasil ia diterima di sembilan Perguruan Tinggi Negeri terkemuda di Indonesia dan bebas menentukan Universitas dan jadwal jurusan yang ia minati.


Penjelasan :


Contoh paragraf di atas menyatakan sebab-akibat yang ditunjukkan pada kalimat-kalimat penjelas yang berisikan sebab-sebab mengapa tokoh Ihda bisa mendapat beasiswa masuk Perguruan Tinggi Negeri terkemuka di Indonesia. Kalimat utama di selesai paragraf menyatakan jawaban yang didapatkan oleh tokoh Ihda lantaran ia senantiasa rajin dan tekun dalam menghapal Al-Qur’an. Hubungan kausalitas diantara kalimat penjelas dan kalimat utama tersebut menandakan bahwa paragraf di atas ialah paragraf sebab-akibat (kausalitas).


Selanjutnya perhatikan teladan paragraf kausalitas pada teladan 2 – 4 berikut :


Contoh 2 :


Dodi ialah anak yang sangat bandel dan pemalas. Selama duduk di dingklik SMA, ia tak pernah sekalipun mengerjakan kiprah sekolahnya. Dodi tergolong anak yang brutal dan ditakuti oleh teman-temannya di sekolah. Ia selalu memaksa beberapa teman-teman yang ia anggap pintar untuk mengerjakan semua tugas-tugas sekolahnya. Dodi juga tidak pernah membawa buku-buku serta peralatan sekolah lainnya ke sekolah. Dalam hal urusan latihan dan tugas, ia selalu memaksa teman-temannya untuk mengerjakan semua pekerjaannya. Dodi populer sangat nakal, ia tak takut dengan siapapun. Bahkan guru di sekolah pun seringkali ia bentak ketika hendak menegur atau memarahinya. Suatu ketika seorang guru yang berjulukan Par Ardi menegur Dodi yang tertangkap lembap membawa sebungkus rokok di dalam tasnya. Ketika guru tersebut memarahinya, Dodi tak terima. Ia pun memukul Pak Ardi sempurna di pipi sebelah kanannya. Kepala Sekolah yang mengetahui hal tersebut sangat murka dan tetapkan untuk mengeluarkan Dodi dari sekolah lantaran perbuatannya yang tidak bisa ditolerir lagi. Pak Ardi membujuk bapak Kepala Sekolah untuk sanggup memaafkan kesalahan Dodi. Akan tetapi kesalahan Dodi amatlah fatal lantaran sudah berani memukul seorang guru. Akhirnya Dodi dikeluarkan dari sekolah tanpa mendapat rekomendasi untuk bisa pindah ke sekolah lainnya.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 3 :


Santi dikenal sebagai anak yang sangat suka makan. Dalam sehari ia bisa menghabiskan delapan piring nasi beserta lauk-pauknya. Belum lagi kebiasaannya memakan kudapan yang sulit ia hentikan. Sebenarnya kebiasaan makan berlebihnya ini gres saja ia lakukan selama 3 ahad terakhir. Entah apa yang membuatnya ingin selalu makan dan terus merasa lapar. Orang bau tanah Santi menasehatinya semoga tidak terlalu banyak makan lantaran tidak baik untuk kesehatannya. Santi mengiyakan nasehat orang tuanya. Namun godaan akan makan tak bisa ia hindari. Ia masih saja makan dengan porsi berlebih dan meneruskan kebiasaan mengonsumsi masakan ringan. Akibatnya dalam jangka waktu 2 bulan, berat badannya telah mencapai angka 100 kg dan sekarang Santi ia telah mengalami obesitas yang cukup akut.


Contoh 4 :


Paman Soeryono ialah seorang pemabuk berat. Ia bisa menghabiskan sepuluh botol minuman beralkohol setiap harinya. Jika tak mempunyai cukup uang untuk membeli minuman, ia seringkali mencuri sepeda motor dan barang berharga lainnya. Anak dan istrinya tidak ia pedulikan. Padahal mereka sangat membutuhkan sosok kepala keluarga yang bisa bertanggungjawab untuk menafkahi mereka. Keluarga besar paman Soeryono termasuk ayah telah usang menasehati paman untuk sanggup meninggalkan kebiasaan tak baiknya. Namun semua nasehat tersebut tak bisa menciptakan dirinya menjadi lebih baik. Jika telah mendapat barang curian, paman pribadi menjualnya. Uang hasil curian ia gunakan untuk membeli minuman dengan jumlah yang sangat banyak. Terkadang ia juga menjual kembali minuman yang telah ia beli kepada teman-temannya. Tak hanya sebagai konsumen miras, paman juga sesekali terjun ke dalam bisnis minuman haram ini. setiap malam paman dan teman-temannya berpesta miras di alun-alun balai desa. Di bawah efek miras, ia seringkali mengamuk dan mengganggu warga. Warga pun merasa gelisah akan kelakuan paman dan melaporkannya ke pihak yang berwajib. Awalnya paman hanya diberi pengarahan oleh kepolisian lantaran menganggu ketertiban, namun kejahatan yang ia lakukan yakni mencuri dan bisnis minuman kerasnya terbongkar pada dikala investigasi terhadap dirinya. Akhirnya paman harus rela tinggal di penjara dalam beberapa waktu yang telah ditentukan oleh pengadilan jawaban perbuatannya.


Baca Juga:


54 Contoh Kalimat Predikat & Pengertiannya

Pengertian, Jenis Kalimat Perintah, dan Contohnya

Pengertian Subjek, Predikat, dan Objek & Contohnya



Sumber https://ruangseni.com