Friday, June 1, 2018

√ Pola Penggunaan Abjad Kapital Dengan Benar

Contoh Penggunaan Huruf Kapital dengan Benar – Huruf kapital yakni karakter dengan tugas dan fungsi khusus terhadap penggunaan kalimat atau wacana. Huruf kapital dicirikan dengan ukurannya yang lebih besar dari karakter lainnya. Karenanya karakter kapital juga seringkali disebut sebagai karakter besar. Huruf kapital menurut penggunaannya haruslah sesuai dengan kaidah fatwa umum ejaan bahasa yang disempurnakan (EYD). Berikut beberapa contoh penggunaan karakter kapital dalam beberapa tugas dan fungsinya dalam kalimat :


1. Huruf Kapital dipakai Pada Awal Kalimat


Contoh :


– Ruslan belum juga makan semenjak tadi pagi.

– Andi selalu mengaji sesudah melakukan shalat 5 waktu.

– Berpikirlah yang benar jangan hanya mengandalkan hawa nafsu.


2. Huruf Kapital Digunakan pada Huruf Pertama Petikan Langsung


Contoh :


– Mintoro berkata “Jangan kamu mengambil hak saudaramu!”

– Sugeng bertanya “Apakah kita sudah boleh pulang?”

– “Sudahlah Man, maafkan dia!” kata ibu.


3. Huruf Kapital dipakai pada karakter pertama pada ungkapan yang berkaitan dengan Tuhan, agama tertentu, kitab suci, dan kata ganti untuk Tuhan.


Contoh :


– Sebagai muslim yang baik tentu sudah seharusnya kita mengamalkan Al-Qur’an.

– Dia lah Allah yang maha melihat dan maha memberi petunjuk.

– Tak ada yang luput dari pandangan-Nya.


4. Huruf Kapital Dipergunakan Sebagai Huruf Awal Nama Gelar Akademik, Gelar Keagamaan dan Lainnya.


Contoh :


– Agama Islam yang rahmatan lil alamin ini dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

– Setelah menuntaskan studi S1 Hukum, sekarang dibelakang namanya disematkan gelar akademik menjadi Kuncoro Seno, S.H.

– Tak ada yang tidak mengenal Haji Muhidin sang tokoh masyarakat sensasional di kampung Dukuh.


Catatan :


Huruf kapital tidak dipakai pada karakter awal gelar akademik atau keagamaan yang tidak disertai dengan nama orang. Contoh :


Setelah pulang dari tanah suci, sekarang ayah bergelar haji.


5. Huruf Kapital dipergunakan pada karakter pertama nama jabatan (diikuti nama orang).


Contoh :


– Wapres Jusuf Kalla dijadwalkan akan tiba ke GSG Universitas Lampung dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional.

– Profesor Soekarwo sekarang telah resmi menjadi guru besar Universitas Bandar Lampung sesudah program pengukukuhan yang dilaksanakan hari ini.

– Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir dalam program talk show Hitam Putih malam ini.


6. Huruf Kapital Digunakan pada Huruf Pertama Nama Jabatan atau Nama Instansi yang Mengacu pada bentuk lengkapnya.


Contoh :


– Rapat Kerja Nasional ormas itu dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia.

– Perhelatan akbar oleh salah satu organisasi kemahasiswaan itu dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

– Agenda kompetisi olah raga tingkat Sekolah Menengah Pertama yang diselenggarakan oleh Universitas Lampung dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia.


Catatan :


Huruf kapital tidak dipakai pada nama jabatan yang tidak disertai oleh nama orang dan tidak mengacu pada bentuk yang lengkap.


Contoh :


– Beberapa menteri telah resmi menjadi tersangka dalam kasus suap impor daging kambing pada seminggu terakhir ini.


7. Huruf kapital dipakai pada karakter awal unsur nama seseorang.


Contoh :


– Guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang gres itu berjulukan Samsyuri.

– Mirna, Jesica, dan Otto Hasibuan yakni sahabat dari kecil.

– Aku rasa dirimu, Samsul, dan Bahri telah mengetahuinya.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


8. Huruf Kapital dipakai pada karakter awal satuan ukur atau nama jenis yang telah disingkat dari nama seseorang.


Contoh :


– J/K atau J/K-1 = joule per kelvin

– N = newton

– Pas = pascal second


Catatan :


Hurif kapital tidak dipakai pada karakter awal nama seseorang yang menjadi satuan ukur atau nama jenis (tidak disingkat).


Contoh :


Ampere, volt, dan lain-lain.


9. Huruf kapital dipakai pada karakter awal nama suku, bangsa, dan bahasa.


Contoh :


– Ayahku berdarah Lampung dan ibuku berdarah Jawa.

– Dia selalu menyombongkan diri dengan berbahasa Inggris dimanapun ia berada.


Catatan :


Huruf kapital tidak dipakai pada karakter awal nama suku, bangsa, dan bahasa yang telah menjadi bentuk dasar kata turunan.


Contoh :


– Gaya bicaranya sekarang sudah keinggris-inggrisan.


10. Huruf kapital dipakai pada awal karakter nama bulan, tahun, dan peringatan hari raya tertentu.


Contoh :


– Berdasarkan penanggalan Hijriah, hari ini bertepatan dengan insiden hijrah Nabi Muhammad SAW.

– Tak kurang dari seminggu lagi, hari Idulfitri akan tiba.


11. Huruf Kapital dipakai pada karakter awal nama insiden sejarah.


Contoh :

pada tanggal 29 Oktober 1928 yakni insiden sejarah yang menghasilkan Sumpah Pemuda.


Catatan :

Huruf kapital tidak dipakai pada karakter awal insiden sejarah yang tidak mengacu pada kelengkapan bentuknya.

Contoh :

Persaingan yang memuculkan perang hambar antar negara sanggup memicu pecahnya perang dunia.


12. Huruf Kapital dipakai pada karakter awal unsur nama geografis suatu daerah.

Contoh :

– Kampung halamanku ada di provinsi Jawa Barat.

– Pada hari libur nanti saya akan pergi bertamasya ke Pantai Labuhan Jukung Pesisir Barat.

Catatan :

Huruf kapital tidak dipakai pada awal karakter pertama unsur geografis yang tidak diikuti dengan nama diri unsur tersebut.

Contoh :

Aku dan keluarga akan pergi ke pantai esok pagi.


13. Huruf Kapital dipakai pada awal karakter unsur resmi negara.

Contoh :

Dino diterima sebagai pegawai kontrak di Kementerian Sosial Republik Indonesia.


14. Huruf Kapital dipakai pada karakter awal unsur nama gelar, pangkat, dan sapaan yang diikuti dengan nama diri.

Contoh :

– Dr. Matroman, S.Si telah memasuki ruangan kelas untuk memberi bahan perkuliahan.

– Silahkan Sdr. Mirwan untuk bicara!



Baca Juga:



Pengertian dan 30 Contoh Majas Ironi

Pengertian dan 42 Contoh Majas Litotes

Pengertian serta Contoh Majas Klimaks dan Antiklimaks



Sumber https://ruangseni.com