Wednesday, July 25, 2018

√ Dongeng Motivasi : Pemenang Sejati

 pemegang rekor nasional Inggris untuk lari  √ Cerita Motivasi : Pemenang Sejati

Derek Anthony Redmond (lahir : 3-September-1965, Bletchley, Inggris) ialah seorang atlet lari (sprinter) dari Inggris, pemegang rekor nasional Inggris untuk lari 400 meter, memenangkan medali emas untuk lari estafet 4×400 meter pada Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Eropa dan Pekan Olahraga antar negara Commonwealth. Pada olimpiade Barcelona 1992, beliau ialah atlet lari yang difavoritkan oleh para pengamat untuk memenangi lomba lari 400 meter di ajang itu.

Ayahnya berpergian dengannya ke Barcelona, sama menyerupai yang beliau lakukan untuk semua kompetisi utama yang akan dilakoni anaknya. Mereka ialah partner yang ahli dan ketika Derek berlari, seperti ayahnya selalu berada di sisinya. Ini merupakan ketika yang tepat untuk mengatakan kepada dunia betapa berbakatnya seorang Derek Redmond.

Karirnya terlihat menjanjikan ketika ia gres berusia 19 tahun, Ia memecahkan rekor 400 meter Eropa dengan catatan waktu 44.50 detik. Tampaknya seolah tidak ada yang sanggup menandinginya.

Derek Redmond telah berhasil mencapai semifinal untuk balapan 400 meter di Olimpiade 1992, Barcelona. Dia tahu bahwa orang akan mengingatnya sehabis Olimpiade, tetapi tidak untuk alasan yang akan terjadi.

150 meter dari garis start, tiba-tiba lari Derek Redmond melambat dan dengan raut muka yang kesakitan beliau memegangi bab belakang paha kanannya, ternyat cedera hamstring yang membuatnya tidak bisa lagi berlari kencang. Dia sangat terpukul dan menangis alasannya ialah cedera hamstring yang didapatnya, Derek sadar impiannya memperoleh medali di Olimpiade ini pupus sudah. Seketika beliau terduduk dan merebahkan tubuhnya ke lintasan lari dengan tetap memegangi kakinya yang dirasakan sakit. Semua penonton terdiam. Tim medis dan oficial segera mendekati Derek. Beberapa ketika Derek tetap memegangi paha belakang kakinya sembari menahan sakit. Penonton memastikan Derek gagal menuntaskan lomba.
Tiba-tiba, tanpa menghiraukan tim medis, Derek berdiri perlahan dan berlari terpincang-pincang meninggalkan mereka. Derek meneruskan larinya menuju garis finish. Penonton terkejut. Bujukan dari Panitia Olimpiade untuk menghentikannya tidak dihiraukan. Derek tetap berlari meski dengan keadaan terpincang-pincang alasannya ialah rujukan utama tinggal satu kaki kiri sedangkan Kaki kanannya tidak menjejak sempurna. Dan semua penonton menyaksikan hal itu dengan hati yang miris.

Di tengah kesusah payahan Derek berlari, seorang pria masuk ke lintasan, melewati kerumunan, menerobos penjagaan security. Pria itu tak lain ialah sang ayah. Sambil berlari dan merangkul putranya yang menangis, beliau berkata "Kau tak perlu melaksanakan hal ini. Kau sudah berusaha,.."

"Aku akan menyelesaikannya." balas Redmond.
"Baiklah," jawab ayahnya, "kita akan menyelesaikannya,.. bersama!" lanjut sang ayah
Sang ayah melingkarkan lengannya pada badan anaknya yang bercucuran peluh dan airmata, dan menolongnya menyusuri lintasan penderitaan yang masih tersisa. Sang anak menangis memeluk ayahnya, lebih kepada tangisan kasih sayang pada sang ayah, bukan menangis alasannya ialah siksaan di kakinya.

Petugas medis terus berusaha membujuk Redmond semoga berhenti, sang ayah membela anaknya yang masih menangis di pelukannya. "Biarkan beliau menyelesaikannya !" sang ayah menjawab lantang. Dan tak jauh dari garis finish, sang ayah membiarkan anaknya berlari, dan mengakhiri lomba.

Enam puluh lima ribu pasang mata menyaksikan mereka, menyemangati mereka, bersorak bertepuktangan, dan sebagian menangis. Luar biasa kasih sayang seorang ayah kepada anak. Tidak meninggalkan ketika sang anak mengalami kesulitan. Derek Redmond dan sang ayah memang tidak memenangkan hadiah ataupun medali emas di Olimpiade itu, tapi mereka memenangkan hatinya dan hati penonton ketika itu, mereka menang hingga beberapa tahun yang akan datang, karena mereka memenangkan hati bukan mendali.

Meskipun Derek Redmond tak mendapat medali, bahkan ia didiskualifikasi dari Olimpiade 1992 di Barcelona. Namun lihatlah komentar Ayahnya.
“Aku ialah ayah yang paling besar hati sedunia!, Aku lebih besar hati kepadanya kini daripada bila ia mendapat medali emas.”
Jangan gampang mengalah dengan masalahmu, tetaplah melangkah, meski tertatih. Teruslah bergerak, walau begitu banyak duduk kasus yang melilit diri. bukankah duduk kasus yang tiba itu tidak lebih dari kemampuan diri kita untuk menanggungnya. Seberat apapun duduk kasus itu terasa, diri kita sejatinya sanggup menghadapinya. Sungguh IA tak akan pernah membebani kita, kecuali sebatas yang kita sanggup menanggungnya.

Jangan pernah mengeluh akan masalahmu, jangan pernah berkata "WAHAI ALLAH, masalahku sangat besar", tapi katakanlah "WAHAI duduk kasus ALLAH itu MAHA BESAR", Tetap bersyukur akan masalahmu, alasannya ialah setidaknya masalahmu sanggup membuatmu lebih berIman dan berTuhan, mulai kini bangkitlah,.. untuk dirimu,.. untuk keluargamu,.. dan untuk semua orang yag menyayangimu.
Percayalah sebuah bola bekel semakin keras ia dilempar maka akan ada 2 kemungkinan, memantul lebih tinggi / pecah, dengan derma keluargamu dan semua orang yang menyayangimu percayalah kau bisa memantul lebih tinggi dan jadilah pemenang sejati.


Cerita Motivasi : Pemenang Sejati
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/