Friday, July 27, 2018
√ Kata Motivasi : Al Pacino's Motivational Speech (Subtitles Indo)
Wednesday, July 25, 2018
√ Dongeng Motivasi : Pemenang Sejati
Tuesday, July 24, 2018
√ Dongeng Motivasi Wacana Keberuntungan
*"Keberuntungan"* kadang memainkan kiprahnya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal.
Karena itulah takdir mereka.
Boleh jadi *keterlambatanmu* dari suatu perjalanan yaitu *keselamatanmu*
Boleh jadi *tertundanya pernikahanmu* yaitu suatu *keberkahan*
Boleh jadi engkau *membenci sesuatu* tapi ternyata itu *baik untukmu*, alasannya yaitu *Allah Maha Mengetahui* Sedangkan engkau tidak mengetahui.
Sebab itu, *jangan engkau merasa gundah* terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, alasannya yaitu *semuanya sudah atas izin Allah*
Jangan *banyak mengeluh* alasannya yaitu hanya akan *menambah kegelisahan*.
*Perbanyaklah Alhamdulillah*, itu yang akan *mendatangkan kebahagiaan.*
*Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah*, hingga engkau tak bisa lagi mengucapkannya.
*Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangkit tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang melekat di badan kita, itu menunjukan bahwa kita hidup sejahtera.*
*Alhamdulillah,* *Alhamdulillah,* *Alhamdulillah,* ucapkan hingga engkau tak bisa lagi mengucapkannya.
*Jangan selalu melihat ke belakang alasannya yaitu disana ada masa kemudian yang menghantuimu.*
*Jangan selalu melihat ke depan alasannya yaitu terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah.*
*Namun lihatlah ke atas alasannya yaitu di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.*
Tidak harus banyak teman supaya engkau menjadi populer, *singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian.* Tapi kawanan domba selalu bergerombol.
*Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol beliau yang paling jauh diantara keempat itu.*
Namun perhatikan engkau akan terkejut jikalau semua jari-jari itu *tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri*, yang jauh dari mereka.
Karena itu, bergotong-royong yang diperhitungkan *bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu* akan tetapi banyaknya *cinta dan manfaat* yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.
Menyibukkan diri dalam amalan/pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu *kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan*
*Teman itu ibarat anak tangga*, boleh jadi ia *membawamu ke atas* atau ternyata sebaliknya *membawamu ke bawah*, maka *hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.*
Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, alasannya yaitu itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.
*Berlapang dadalah*, *maafkanlah*, dan *serahkan urusan insan kepada Tuhan*, alasannya yaitu engkau, mereka, dan kita semua, semuanya *akan berpulang kepadaNya.*
*Jangan tinggalkan sholatmu sekali pun*. Karena di sana, jutaan insan yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah walau sekali sujud.
*Jangan selalu bersandar pada cinta, alasannya yaitu itu jarang terjadi.*
*Jangan bersandar kepada insan alasannya yaitu ia akan pergi*.
*Tapi bersandarlah kepada Allah alasannya yaitu Dialah yang memilih segala sesuatu.*
*Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hiladzim.*
Sumber http://es-saga.blogspot.com√ Pesan Indah Dari Ust. Arifin Ilham
*PESAN INDAH dari Ust. Arifin Ilham* :
Assalamu'alaikum Wr. Wb.. Cerdasnya orang yg beriman adalah, beliau yg bisa mengolah hidupnya yg sesaat & yg sekejap untuk hidup yg panjang.. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.
Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati yakni pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah simpulan dongeng dalam hidup, tapi mati yakni awal
dongeng sebenarnya, maka sambutlah simpulan hidup dengan penuh ketakwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
.
.
●Pertama,
Tahajjud alasannya yakni kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
.
●Kedua,
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
.
●Ketiga,
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, alasannya yakni masjid merupakan sentra keberkahan, bukan alasannya yakni panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yg memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
.
●Keempat,
Jaga Shalat Dhuha alasannya yakni kunci rezeki terletak pada shalat dhuha
.
●Kelima,
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yg suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yg berinfak setiap hari.
.
●Keenam
Jaga wudhu terus menerus alasannya yakni Allah mencintai hamba yg berwudhu.
Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yg selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosa dan sayangi beliau Ya Allah”.
.
●Ketujuh,
Amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar dilema yg terjadi alasannya yakni dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. *Tiga doa yang janganlah kamu lupakan dalam sujud*
*1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah :*
Allahumma inni as'aluka husnal khotimah
Artinya : " Ya Allah saya meminta kepada-MU husnul khotimah "
*2. Mintalah semoga kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat :*
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: " Ya Allah berilah saya rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat "
*3. Mintalah semoga hati kita ditetapkan di atas Agamanya :*
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'ala diinika
Artinya: " Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU "
Kemudian saya sampaikan,
kalau kamu sebarkan perkataan ini, & kamu berniat baik maka kami doakan mengakibatkan akomodasi urusan urusanmu di dunia & akhirat.
*Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, alasannya yakni tidaklah kamu ketahui amal kebaikan apakah yang sanggup menghantarkanmu ke syurga*
*SELAMAT MENGAMALKAN*
Sumber http://es-saga.blogspot.com√ { _Semua Yang Ada Di Langit Dan Di Bumi Selalu Meminta Pada-Nya._ _Setiap Waktu Ia Dalam Kesibukan._}
*Oase Pagiku*
*Ya Allah!*
{ _Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya._ _Setiap waktu Dia dalam kesibukan._}
(QS. Ar-Rahman: 29)
Ketika maritim bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: *"Ya Allah!"*
Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah galau memilih arah perjalanannya, mereka akan menyeru: *"Ya Allah!"*
Ketika bencana alam menimpa, bencana melanda, dan peristiwa terjadi,mereka yang tertimpa akan selalu berseru: *"Ya Allah!"*
Ketika pintu-pintu undangan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: *"Ya Allah!"*
Ketika semua cara tak bisa menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, keinginan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: *"Ya Allah!"*
Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan duduk masalah hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul,menyerulah: *"Ya Allah!"*
_Kuingat Engkau ketika alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran bubuk hitam_
_Kusebut nama-Mu dengan lantang di ketika fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah_
Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati yakni hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.
Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika pengecap bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan kepercayaan kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh. Karena, _{Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya._} (QS. Asy-Syura: 19)
_Allah: nama yang paling bagus, susunan abjad yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga. {Apakah kau tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?}_ (QS. Maryam: 65)
_Allah: milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan, dan hikmah. {Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Maha Mengalahkan.}_ (QS. Ghafir: 16)
Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan. { _Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lab. (datangnya)_.} (QS. An-Nahl: 53)
Allah: pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan.
_Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan formasi huruf, Kekudusan-Mu tetap mencakup semua arwah._
_Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna, akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabku_
_Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan._
_Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak sanggup terpejam ini rasa kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu. Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-Mu._
_Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang niscaya tiba dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua kecerdikan kancil setan dengan proteksi bala tentara-Mu_.
_Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua_.
_Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, alasannya Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong_.
*Aamiin*
Monday, July 23, 2018
√ Inspiratorquran-Inspirasi Menghafal Al-Quran-
*TRUE STORY*
Kisah positif penggugah jiwa.
Inspiratorquran
-Inspirasi Menghafal Al-Qur'an-
Inspirasi 7⃣
Dulu sewaktu saya masih kecil, saya selalu menerima peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA
Semua merasa senang, ibu dan ayah pun selalu memeluk saya dengan bangga. Memeluk dan mencium saya. Keluarga sangat senang melihat anaknya yang berilmu dan berprestasi.
Begitupun ketika saya masuk sekolah tinggi tinggi ternama, tanpa pemanis test.
Orang renta ku bangga, teman-teman ku pun merasa gembira dengan diriku.
Tatkala saya menjalani masa kuliah IPK ku selalu 4 dan saya lulus dari sekolah tinggi tinggi yang bergengsi itu dengan predikat cumlaude.
Semua bahagia, para rektor menyalami ku dan merasa gembira mempunyai mahasiswa ibarat diriku, jangan kau tanya wacana orang renta ku, tentunya mereka orang yang paling bangga, gembira melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude. Teman-temanku seperjuangan pun gembira, semua masuk akal memancarkan kebahagiaan.
Lulus dari sekolah tinggi tinggi sekarang ku memasuki perusahan bonafit. Karirku sangat melejit tinggi.
Semua pun merasa gembira dengan diriku, semua kolega-kolega bisnisku selalu menjabat tanganku, semua hormat dan menghargai diriku, teman-teman usang pun selalu menyebut namaku sebagai salah satu orang sukses. Semua orang puji saya.
Namun ketika saya berikrar untuk berjuang bersama barisan pembela rasulullah saw, dan ku buang segala title keduniaan ku, kutinggalkan dunia ku untuk mengejar darul abadi dan ridhanya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia ibarat berbalik. Ku putuskan untuk merantau dan menentukan mempelajari ilmu al-qur'an dan sunnah rasulullah saw, dan kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.
Semua orang mencemooh dan memaki diri saya. Tak ada lagi pujian, tak ada lagi senyum kebanggan, tak ada lagi peluk hangat. Yang ada hanyalah cacian.
Terkadang, orang memaki diriku, buat apa sekolah tinggi-tinggi jikalau masuk pesantren.
Dia itu orang bodoh! Udah punya pekerjaan enak-enak ditinggalin.
Berbagai caci dan maki tertuju untuk diriku, bahkan dari keluarga yang tak jarang menciptakan diriku sedih.
"Apa ada lulusan sekolah tinggi tinggi populer masuk pondok tahfidz? Enggak sayang apa udah dapet kerja enak-enak? Mau makan dari mana?
Kata mereka..
Ya, pertanyaan-pertanyaan itu yang terus menyerang dan menyudutkan diriku.
Hingga suatu ketika..
Ketika fajar mulai muncul.
Aku ajak ibuku pergi untuk shalat berjamaah di masjid. Dimasjid daerah biasa saya menjadi imam.
Itu yaitu shalat subuh yang akan selalu ku kenang.
Ku angkat tangan seraya mengucapkan takbir. " Allaaahuu akbaar" ku agungkan Allah dengan seagung-agungnya.
Ku baca iftitah dalam hati ku, berdesir rasanya.
Kulanjutkan membaca Al-Fatihah, ku lantunkan al-fatihah.
Bismillahirrahmaanirrahiiim, (sampai disini hati ku begetar) ku sebut namanya yang maha pengasih lagi maha penyayang terhadap hambanya.
Alhamdulillahirabbil alamiin... Ku panjatkan puji-pujian untuk rabb semesta alam..
Kulanjutkan bacaan lamat-lamat, ku hayati surah al-fatihah dengan seindah-indahnya tadabbur, tanpa terasa air mata jatuh membasahi wajahku.
Berat pengecap ku untuk melanjutkan ayat, ar-rahmaanirrahiim, ku lanjutkan ayat dengan nada yang mulai bergetar..
Malikiyaumiddin, kali ini saya sudah tak kuasa menahan tangisku.
Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaiin, yaa Allah hanya kepadamulah kami menyembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Hati ku terasa tercabik-cabik seringkali diri ini menuntut kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan ku, tapi saya lalai menjalankan kewajiban-kewajiban ku kepada Allah.
Sampailah kepada simpulan ayat dalam surah Al-Fatihah. Ku seka air mata ku, dan ku tenangkan sejenak diriku.
Selanjutnya subuh itu saya putuskan untuk membaca surah 'Abasa. Ku hanyut dalam bacaan ku, terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali.
Bacaan terus mengalun, sehingga sampailah pada ayat 34.
Tangisku membuncah sejadi-jadinya.
Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih...
Tangisku pun membuncah, tak bisa ku lanjutkan ayat, tubuhku terasa lemas.
Hingga sehabis shalat subuh selesai dalam perjalanan pulang. Ibuku menanyakan kepadaku, "mengapa kau menangis dikala membaca ayat tadi, apa artinya?"
Aku hentikan langkahku dan saya jelaskan pada ibuku. Kutatap wajahnya dalam-dalam. Wahai ibu..
Ayat itu menjelaskan wacana huru hara padang mahsyar dikala simpulan zaman nanti, semua akan lari meninggalkan sudaranya.
Ibunya...
Bapaknya..
Istri dan anaknya..
Semuanya sibuk pada urusan masing-masing.
Bila kita kaya orang akan memuji kita dengan sebutan orang yang berjaya.
Namun ketika simpulan zaman terjadi apalah gunanya segala puji-pujian insan itu.
Semua akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan saya..
Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air mata ibu.
Ku lanjutkan ceritanya, ku pun takut bu bila dimahsyar bekal yang ku bawa sedikit.
Pujian oran yang ramai selama bertahun-tahun pun sekarang tak mempunyai kegunaan lagi.
Lalu kenapa orang beramai ramai menginginkan kebanggaan dan takut menerima celaan. Merekapun tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak.
Ibu kembali memeluk saya dan tersenyum. Ibu mengatakan, betapa bahagianya punya anak ibarat dirimu.
Baru kali ini saya merasa bahagia, sebab ibuku gembira terhadap diriku.
Berbagai pencapaian yang saya sanggup dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun gres kali ini pelukan itu sangat membekas dalam jiwaku.
Wahai insan sebetulnya apa yang kalian kejar?
Dan apa pula yang mngejar kalian?
Bukankah janjkematian semakin hari semakin mendekat?
Dunia yang menipu jangan hingga menipu dan menciptakan mu lupa pada negeri darul abadi kelak.
Wahai saudaraku, apakah kalian sadar nafas kalian hanya beberapa dikala lagi?
Sebelum lubang kubur kalian akan digali?
Apa yang saya dan kalian banggakan dihadapan Allah dan Rasul?
#InspiratorQuran
-Inspirasi Menghafal Quran-
Sunday, July 22, 2018
√ Inspiratorquran-Inspirasi Menghafal Al-Quran-
*TRUE STORY*
Kisah positif penggugah jiwa.
Inspiratorquran
-Inspirasi Menghafal Al-Qur'an-
Inspirasi 7⃣
Dulu sewaktu saya masih kecil, saya selalu menerima peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA
Semua merasa senang, ibu dan ayah pun selalu memeluk saya dengan bangga. Memeluk dan mencium saya. Keluarga sangat senang melihat anaknya yang berilmu dan berprestasi.
Begitupun ketika saya masuk sekolah tinggi tinggi ternama, tanpa pelengkap test.
Orang renta ku bangga, teman-teman ku pun merasa gembira dengan diriku.
Tatkala saya menjalani masa kuliah IPK ku selalu 4 dan saya lulus dari sekolah tinggi tinggi yang bergengsi itu dengan predikat cumlaude.
Semua bahagia, para rektor menyalami ku dan merasa gembira mempunyai mahasiswa menyerupai diriku, jangan kau tanya ihwal orang renta ku, tentunya mereka orang yang paling bangga, gembira melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude. Teman-temanku seperjuangan pun gembira, semua masuk akal memancarkan kebahagiaan.
Lulus dari sekolah tinggi tinggi sekarang ku memasuki perusahan bonafit. Karirku sangat melejit tinggi.
Semua pun merasa gembira dengan diriku, semua kolega-kolega bisnisku selalu menjabat tanganku, semua hormat dan menghargai diriku, teman-teman usang pun selalu menyebut namaku sebagai salah satu orang sukses. Semua orang puji saya.
Namun ketika saya berikrar untuk berjuang bersama barisan pembela rasulullah saw, dan ku buang segala title keduniaan ku, kutinggalkan dunia ku untuk mengejar alam abadi dan ridhanya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia menyerupai berbalik. Ku putuskan untuk merantau dan menentukan mempelajari ilmu al-qur'an dan sunnah rasulullah saw, dan kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.
Semua orang mencemooh dan memaki diri saya. Tak ada lagi pujian, tak ada lagi senyum kebanggan, tak ada lagi peluk hangat. Yang ada hanyalah cacian.
Terkadang, orang memaki diriku, buat apa sekolah tinggi-tinggi jikalau masuk pesantren.
Dia itu orang bodoh! Udah punya pekerjaan enak-enak ditinggalin.
Berbagai caci dan maki tertuju untuk diriku, bahkan dari keluarga yang tak jarang menciptakan diriku sedih.
"Apa ada lulusan sekolah tinggi tinggi populer masuk pondok tahfidz? Enggak sayang apa udah dapet kerja enak-enak? Mau makan dari mana?
Kata mereka..
Ya, pertanyaan-pertanyaan itu yang terus menyerang dan menyudutkan diriku.
Hingga suatu ketika..
Ketika fajar mulai muncul.
Aku ajak ibuku pergi untuk shalat berjamaah di masjid. Dimasjid kawasan biasa saya menjadi imam.
Itu yaitu shalat subuh yang akan selalu ku kenang.
Ku angkat tangan seraya mengucapkan takbir. " Allaaahuu akbaar" ku agungkan Allah dengan seagung-agungnya.
Ku baca iftitah dalam hati ku, berdesir rasanya.
Kulanjutkan membaca Al-Fatihah, ku lantunkan al-fatihah.
Bismillahirrahmaanirrahiiim, (sampai disini hati ku begetar) ku sebut namanya yang maha pengasih lagi maha penyayang terhadap hambanya.
Alhamdulillahirabbil alamiin... Ku panjatkan puji-pujian untuk rabb semesta alam..
Kulanjutkan bacaan lamat-lamat, ku hayati surah al-fatihah dengan seindah-indahnya tadabbur, tanpa terasa air mata jatuh membasahi wajahku.
Berat pengecap ku untuk melanjutkan ayat, ar-rahmaanirrahiim, ku lanjutkan ayat dengan nada yang mulai bergetar..
Malikiyaumiddin, kali ini saya sudah tak kuasa menahan tangisku.
Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaiin, yaa Allah hanya kepadamulah kami menyembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Hati ku terasa tercabik-cabik seringkali diri ini menuntut kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan ku, tapi saya lalai menjalankan kewajiban-kewajiban ku kepada Allah.
Sampailah kepada selesai ayat dalam surah Al-Fatihah. Ku seka air mata ku, dan ku tenangkan sejenak diriku.
Selanjutnya subuh itu saya putuskan untuk membaca surah 'Abasa. Ku hanyut dalam bacaan ku, terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali.
Bacaan terus mengalun, sehingga sampailah pada ayat 34.
Tangisku membuncah sejadi-jadinya.
Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih...
Tangisku pun membuncah, tak bisa ku lanjutkan ayat, tubuhku terasa lemas.
Hingga sehabis shalat subuh selesai dalam perjalanan pulang. Ibuku menanyakan kepadaku, "mengapa kau menangis ketika membaca ayat tadi, apa artinya?"
Aku hentikan langkahku dan saya jelaskan pada ibuku. Kutatap wajahnya dalam-dalam. Wahai ibu..
Ayat itu menjelaskan ihwal huru hara padang mahsyar ketika selesai zaman nanti, semua akan lari meninggalkan sudaranya.
Ibunya...
Bapaknya..
Istri dan anaknya..
Semuanya sibuk pada urusan masing-masing.
Bila kita kaya orang akan memuji kita dengan sebutan orang yang berjaya.
Namun ketika selesai zaman terjadi apalah gunanya segala puji-pujian insan itu.
Semua akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan saya..
Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air mata ibu.
Ku lanjutkan ceritanya, ku pun takut bu bila dimahsyar bekal yang ku bawa sedikit.
Pujian oran yang ramai selama bertahun-tahun pun sekarang tak mempunyai kegunaan lagi.
Lalu kenapa orang beramai ramai menginginkan kebanggaan dan takut menerima celaan. Merekapun tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak.
Ibu kembali memeluk saya dan tersenyum. Ibu mengatakan, betapa bahagianya punya anak menyerupai dirimu.
Baru kali ini saya merasa bahagia, alasannya yaitu ibuku gembira terhadap diriku.
Berbagai pencapaian yang saya sanggup dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun gres kali ini pelukan itu sangat membekas dalam jiwaku.
Wahai insan bahu-membahu apa yang kalian kejar?
Dan apa pula yang mngejar kalian?
Bukankah ajal semakin hari semakin mendekat?
Dunia yang menipu jangan hingga menipu dan menciptakan mu lupa pada negeri alam abadi kelak.
Wahai saudaraku, apakah kalian sadar nafas kalian hanya beberapa ketika lagi?
Sebelum lubang kubur kalian akan digali?
Apa yang saya dan kalian banggakan dihadapan Allah dan Rasul?
#InspiratorQuran
-Inspirasi Menghafal Quran-