Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts

Friday, July 27, 2018

√ Kata Motivasi : Al Pacino's Motivational Speech (Subtitles Indo)


 I don't know what to say really.
Sebenarnya saya tidak tahu apa yang ingin saya sampaikan.

Three minutes to the biggest battle of our professional lives
Tiga menit lagi ialah pertarungan terbesar dalam hidup profesional kita

all comes down to today.
semua akan terjadi hari ini.

Either we heal as a team
Kita sembuh sebagai sebuah tim

or we are going to crumble.
atau kita akan hancur

Inch by inch play by play
Inci per inci, babak per babak

till we're finished.
sampai kita selesai.

We are in hell right now, gentlemen
Kita ada di neraka sekarang, tuan-tuan.

believe me
Percayalah.

and we can stay here and get the shit kicked out of us 
Dan kita sanggup berada disini saja, dan membiarkan lawan mengalahkan kita.

or we can fight our way back into the light.
atau kita sanggup berjuang untuk kemuliaan kita.

We can climb out of hell.
Kita sanggup keluar dari neraka.

One inch, at a time.
Satu inci, Keluar sepenuhnya.

Now I can't do it for you.
Sekarang, saya tidak sanggup melakukannya untuk kalian.

I'm too old. 
Saya sudah terlalu tua.

I look around and I see these young faces and I think
Saya lihat sekitar, saya melihat wajah-wajah muda ini, dan saya berpikir

I mean I made every wrong choice a middle age man could make.
Maksud saya, saya telah menciptakan semua kesalahan yang sanggup dilakukan oleh orang setua saya

I pissed away all my money believe it or not.
Saya membuang semua uang saya, percaya atau tidak.

I chased off anyone who has ever loved me.
Saya tidak mendapat semua orang yang mengasihi saya.

And lately, I can't even stand the face I see in the mirror.
Dan akhirnya, saya tidak sanggup melihat muka saya sendiri di cermin.

Sebenarnya saya tidak tahu apa yang ingin saya sampaikan √ Kata Motivasi : al pacino's motivational speech (Subtitles Indo)

You know when you get old
Kamu tahu, saat kau semakin tua,

in life things get taken from you.
satu per satu hilang dari kamu.

That's, that's part of life.
Itu pecahan dari hidup.

But, you only learn that when you start losing stuff.
Tapi, kau akan berguru saat kau mulai kehilangan.

You find out that life is just a game of inches.
Kamu menemukan bahwa hidup ibarat inci-inci permainan.

So is football.
Begitu pun football.

Because in either game life or football
Karena dalam kedua permainan itu, hidup atau football,

the margin for error is so small. I mean
batas kesalahan sangat kecil ...maksud saya,

one half step too late or to early you don't quite make it.
setengah langkah terlambat atau dua langkah terlalu cepat, kau akan gagal.

One half second too slow or too fast and you don't quite catch it.
Satu setengah detik terlalu pelan atau terlalu cepat, kau tidak akan sanggup menangkapnya.

The inches we need are everywhere around us.
Inci yang kita perlukan ada dimana-mana disekitar kita

They are in ever break of the game
Mereka ada di setiap babak permainan,

every minute, every second.
setiap menit, setiap detik.

On this team, we fight for that inch
Dalam permainan ini, kita berjuang untuk inci itu.

On this team, we tear ourselves, and everyone around us to pieces for that inch.
Dalam permainan ini, kita menyemangati diri sendiri dan semua orang disekitar kita untuk meraih inci itu.

We CLAW with our finger nails for that inch.
Kita Menerkam dengan kuku kita untuk setiap inci.

Cause we know when we add up all those inches
Karena kita tahu, jikalau kita menambahkan inci-inci itu,

that's going to make the f0cking difference between WINNING and LOSING
itu akan menciptakan jurang perbedaan antara kemenangan dan kekalahan!

between LIVING and DYING.
Antara kehidupan dan kematian!

I'll tell you
Saya beritahu,

this in any fight it is the guy who is willing to die who is going to win that inch.
dalam setiap perjuangan, orang yang berani mati yang akan memenangkan inci itu.

And I know if I am going to have any life anymore
Dan saya tahu, jikalau saya sanggup mendapat hidup yang lain,

it is because, I am still willing to fight, and die for that inch
adalah alasannya saya masih berkeinginan untuk berjuang dan mati demi inci itu.

because that is what LIVING is.
Karena itulah kehidupan!

The six inches in front of your face.
Enam inci di depan wajahmu.

Now I can't make you do it.
Sekarang, saya tidak sanggup melakukannya untuk kalian.

You gotta look at the guy next to you.
Kalian harus melihat orang-orang disamping kalian,

Look into his eyes.
pandangi matanya.

Now I think you are going to see a guy who will go that inch with you.
Saya pikir kau akan melihat orang yang akan meraih inci itu bersama kamu.

You are going to see a guy who will sacrifice himself for this team.
Kamu akan melihat orang yang akan berkorban demi tim ini.

because he knows when it comes down to it,
karena beliau tahu saat beliau melakukannya,

you are gonna do the same thing for him.
kamu pun akan melaksanakan hal yang sama.

That's a team, gentlemen 
Itulah arti sebuah tim, tuan-tuan.

and either we heal now, as a team,
Dan kita akan sembuh sebagai sebuah tim

or we will die as individuals.
atau mati sendiri-sendiri.

That's football guys.
Itulah Football

That's all it is.
Itu saja.

Now, what are you going to do?
Sekarang, apa yang akan kalian lakukan?


Kata Motivasi : al pacino's motivational speech (Subtitles Indo)
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/

Wednesday, July 25, 2018

√ Dongeng Motivasi : Pemenang Sejati

 pemegang rekor nasional Inggris untuk lari  √ Cerita Motivasi : Pemenang Sejati

Derek Anthony Redmond (lahir : 3-September-1965, Bletchley, Inggris) ialah seorang atlet lari (sprinter) dari Inggris, pemegang rekor nasional Inggris untuk lari 400 meter, memenangkan medali emas untuk lari estafet 4×400 meter pada Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Eropa dan Pekan Olahraga antar negara Commonwealth. Pada olimpiade Barcelona 1992, beliau ialah atlet lari yang difavoritkan oleh para pengamat untuk memenangi lomba lari 400 meter di ajang itu.

Ayahnya berpergian dengannya ke Barcelona, sama menyerupai yang beliau lakukan untuk semua kompetisi utama yang akan dilakoni anaknya. Mereka ialah partner yang ahli dan ketika Derek berlari, seperti ayahnya selalu berada di sisinya. Ini merupakan ketika yang tepat untuk mengatakan kepada dunia betapa berbakatnya seorang Derek Redmond.

Karirnya terlihat menjanjikan ketika ia gres berusia 19 tahun, Ia memecahkan rekor 400 meter Eropa dengan catatan waktu 44.50 detik. Tampaknya seolah tidak ada yang sanggup menandinginya.

Derek Redmond telah berhasil mencapai semifinal untuk balapan 400 meter di Olimpiade 1992, Barcelona. Dia tahu bahwa orang akan mengingatnya sehabis Olimpiade, tetapi tidak untuk alasan yang akan terjadi.

150 meter dari garis start, tiba-tiba lari Derek Redmond melambat dan dengan raut muka yang kesakitan beliau memegangi bab belakang paha kanannya, ternyat cedera hamstring yang membuatnya tidak bisa lagi berlari kencang. Dia sangat terpukul dan menangis alasannya ialah cedera hamstring yang didapatnya, Derek sadar impiannya memperoleh medali di Olimpiade ini pupus sudah. Seketika beliau terduduk dan merebahkan tubuhnya ke lintasan lari dengan tetap memegangi kakinya yang dirasakan sakit. Semua penonton terdiam. Tim medis dan oficial segera mendekati Derek. Beberapa ketika Derek tetap memegangi paha belakang kakinya sembari menahan sakit. Penonton memastikan Derek gagal menuntaskan lomba.
Tiba-tiba, tanpa menghiraukan tim medis, Derek berdiri perlahan dan berlari terpincang-pincang meninggalkan mereka. Derek meneruskan larinya menuju garis finish. Penonton terkejut. Bujukan dari Panitia Olimpiade untuk menghentikannya tidak dihiraukan. Derek tetap berlari meski dengan keadaan terpincang-pincang alasannya ialah rujukan utama tinggal satu kaki kiri sedangkan Kaki kanannya tidak menjejak sempurna. Dan semua penonton menyaksikan hal itu dengan hati yang miris.

Di tengah kesusah payahan Derek berlari, seorang pria masuk ke lintasan, melewati kerumunan, menerobos penjagaan security. Pria itu tak lain ialah sang ayah. Sambil berlari dan merangkul putranya yang menangis, beliau berkata "Kau tak perlu melaksanakan hal ini. Kau sudah berusaha,.."

"Aku akan menyelesaikannya." balas Redmond.
"Baiklah," jawab ayahnya, "kita akan menyelesaikannya,.. bersama!" lanjut sang ayah
Sang ayah melingkarkan lengannya pada badan anaknya yang bercucuran peluh dan airmata, dan menolongnya menyusuri lintasan penderitaan yang masih tersisa. Sang anak menangis memeluk ayahnya, lebih kepada tangisan kasih sayang pada sang ayah, bukan menangis alasannya ialah siksaan di kakinya.

Petugas medis terus berusaha membujuk Redmond semoga berhenti, sang ayah membela anaknya yang masih menangis di pelukannya. "Biarkan beliau menyelesaikannya !" sang ayah menjawab lantang. Dan tak jauh dari garis finish, sang ayah membiarkan anaknya berlari, dan mengakhiri lomba.

Enam puluh lima ribu pasang mata menyaksikan mereka, menyemangati mereka, bersorak bertepuktangan, dan sebagian menangis. Luar biasa kasih sayang seorang ayah kepada anak. Tidak meninggalkan ketika sang anak mengalami kesulitan. Derek Redmond dan sang ayah memang tidak memenangkan hadiah ataupun medali emas di Olimpiade itu, tapi mereka memenangkan hatinya dan hati penonton ketika itu, mereka menang hingga beberapa tahun yang akan datang, karena mereka memenangkan hati bukan mendali.

Meskipun Derek Redmond tak mendapat medali, bahkan ia didiskualifikasi dari Olimpiade 1992 di Barcelona. Namun lihatlah komentar Ayahnya.
“Aku ialah ayah yang paling besar hati sedunia!, Aku lebih besar hati kepadanya kini daripada bila ia mendapat medali emas.”
Jangan gampang mengalah dengan masalahmu, tetaplah melangkah, meski tertatih. Teruslah bergerak, walau begitu banyak duduk kasus yang melilit diri. bukankah duduk kasus yang tiba itu tidak lebih dari kemampuan diri kita untuk menanggungnya. Seberat apapun duduk kasus itu terasa, diri kita sejatinya sanggup menghadapinya. Sungguh IA tak akan pernah membebani kita, kecuali sebatas yang kita sanggup menanggungnya.

Jangan pernah mengeluh akan masalahmu, jangan pernah berkata "WAHAI ALLAH, masalahku sangat besar", tapi katakanlah "WAHAI duduk kasus ALLAH itu MAHA BESAR", Tetap bersyukur akan masalahmu, alasannya ialah setidaknya masalahmu sanggup membuatmu lebih berIman dan berTuhan, mulai kini bangkitlah,.. untuk dirimu,.. untuk keluargamu,.. dan untuk semua orang yag menyayangimu.
Percayalah sebuah bola bekel semakin keras ia dilempar maka akan ada 2 kemungkinan, memantul lebih tinggi / pecah, dengan derma keluargamu dan semua orang yang menyayangimu percayalah kau bisa memantul lebih tinggi dan jadilah pemenang sejati.


Cerita Motivasi : Pemenang Sejati
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/

Tuesday, July 24, 2018

√ Dongeng Motivasi Wacana Keberuntungan

*"Keberuntungan"* kadang memainkan kiprahnya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal.
Karena itulah takdir mereka.

Boleh jadi *keterlambatanmu* dari suatu perjalanan yaitu *keselamatanmu*

Boleh jadi *tertundanya pernikahanmu* yaitu suatu *keberkahan*

Boleh jadi engkau *membenci sesuatu* tapi ternyata itu *baik untukmu*, alasannya yaitu *Allah Maha Mengetahui* Sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, *jangan engkau merasa gundah* terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, alasannya yaitu *semuanya sudah atas izin Allah*

Jangan *banyak mengeluh* alasannya yaitu hanya akan *menambah kegelisahan*.

*Perbanyaklah Alhamdulillah*,  itu yang akan *mendatangkan kebahagiaan.*
*Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah*, hingga engkau tak bisa lagi mengucapkannya.

*Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangkit tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang melekat di badan kita, itu menunjukan bahwa kita hidup sejahtera.*

*Alhamdulillah,* *Alhamdulillah,* *Alhamdulillah,* ucapkan hingga engkau tak bisa lagi mengucapkannya.

*Jangan selalu melihat ke belakang alasannya yaitu disana ada masa kemudian yang menghantuimu.*

*Jangan selalu melihat ke depan alasannya yaitu terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah.*

*Namun lihatlah ke atas alasannya yaitu di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.*

Tidak harus banyak teman supaya engkau menjadi populer, *singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian.* Tapi kawanan domba selalu bergerombol.

*Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol beliau yang paling jauh diantara keempat itu.*

Namun perhatikan engkau akan terkejut jikalau semua jari-jari itu *tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri*, yang jauh dari mereka.

Karena itu, bergotong-royong yang diperhitungkan *bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu* akan tetapi banyaknya *cinta dan manfaat* yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam amalan/pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu *kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan*

*Teman itu ibarat anak tangga*, boleh jadi ia *membawamu ke atas* atau ternyata sebaliknya *membawamu ke bawah*, maka *hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.*

Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, alasannya yaitu itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.

*Berlapang dadalah*, *maafkanlah*, dan *serahkan urusan insan kepada Tuhan*, alasannya yaitu engkau, mereka, dan kita semua, semuanya *akan berpulang kepadaNya.*

*Jangan tinggalkan sholatmu sekali pun*. Karena di sana, jutaan insan yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah walau sekali sujud.

*Jangan selalu bersandar pada cinta, alasannya yaitu itu jarang terjadi.*

*Jangan bersandar kepada insan alasannya yaitu ia akan pergi*.

*Tapi bersandarlah kepada Allah alasannya yaitu Dialah yang memilih segala sesuatu.*

*Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hiladzim.*


Sumber http://es-saga.blogspot.com

√ Pesan Indah Dari Ust. Arifin Ilham

*PESAN INDAH dari Ust. Arifin Ilham* :

Assalamu'alaikum Wr. Wb.. Cerdasnya orang yg beriman adalah, beliau yg bisa mengolah hidupnya yg sesaat & yg sekejap untuk hidup yg panjang.. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati yakni pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah simpulan dongeng dalam hidup, tapi mati yakni awal
dongeng sebenarnya, maka sambutlah simpulan hidup dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
.
.
●Pertama,
Tahajjud alasannya yakni kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
.
●Kedua,
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
.
●Ketiga,
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, alasannya yakni masjid merupakan sentra keberkahan, bukan alasannya yakni panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yg memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
.
●Keempat,
Jaga Shalat Dhuha alasannya yakni kunci rezeki terletak pada shalat dhuha
.
●Kelima,
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yg suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yg berinfak setiap hari.
.
●Keenam
Jaga wudhu terus menerus alasannya yakni Allah mencintai hamba yg berwudhu.
Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yg selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosa dan sayangi beliau Ya Allah”.
.
●Ketujuh,
Amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar dilema yg terjadi alasannya yakni dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. *Tiga doa yang janganlah kamu lupakan dalam sujud*

*1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah :*
Allahumma inni as'aluka husnal khotimah
Artinya : " Ya Allah saya meminta kepada-MU husnul khotimah "

*2. Mintalah semoga kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat :*
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: " Ya Allah berilah saya rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat "

*3. Mintalah semoga hati kita ditetapkan di atas Agamanya :*
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'ala diinika
Artinya: " Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU "

Kemudian saya sampaikan,
kalau kamu sebarkan perkataan ini, & kamu berniat baik maka kami doakan mengakibatkan akomodasi urusan urusanmu di dunia & akhirat.

*Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, alasannya yakni tidaklah kamu ketahui amal kebaikan apakah yang sanggup menghantarkanmu ke syurga*

*SELAMAT MENGAMALKAN*


Sumber http://es-saga.blogspot.com

√ { _Semua Yang Ada Di Langit Dan Di Bumi Selalu Meminta Pada-Nya._ _Setiap Waktu Ia Dalam Kesibukan._}

������ *Oase Pagiku* ��������
*Ya Allah!*

{ _Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya._ _Setiap waktu Dia dalam kesibukan._} 

(QS. Ar-Rahman: 29) 

Ketika maritim bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: *"Ya Allah!"* 

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah galau memilih arah perjalanannya, mereka akan menyeru: *"Ya Allah!"* 

Ketika bencana alam menimpa, bencana melanda, dan peristiwa terjadi,mereka yang tertimpa akan selalu berseru: *"Ya Allah!"* 

Ketika pintu-pintu undangan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: *"Ya Allah!"* 

Ketika semua cara tak bisa menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, keinginan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: *"Ya Allah!"* 

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan duduk masalah hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul,menyerulah: *"Ya Allah!"* 

_Kuingat Engkau ketika alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran bubuk hitam_

_Kusebut nama-Mu dengan lantang di ketika fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah_ 

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati yakni hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya. 

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika pengecap bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan kepercayaan kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh. Karena, _{Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya._} (QS. Asy-Syura: 19)  

_Allah: nama yang paling bagus, susunan abjad yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga. {Apakah kau tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?}_ (QS. Maryam: 65)

_Allah: milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan, dan hikmah. {Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi  Maha Maha Mengalahkan.}_ (QS. Ghafir: 16) 

Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan.  { _Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lab. (datangnya)_.}  (QS. An-Nahl: 53) 

Allah: pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan.  

������
_Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan formasi huruf, Kekudusan-Mu tetap mencakup semua arwah._

_Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna, akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabku_

_Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan  kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan._

_Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak sanggup terpejam ini rasa kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu. Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-Mu._ 

_Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang niscaya tiba dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua kecerdikan kancil setan dengan proteksi bala tentara-Mu_.  

_Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua_. 

_Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, alasannya Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong_.
*Aamiin*
������������


Sumber http://es-saga.blogspot.com

Monday, July 23, 2018

√ Inspiratorquran-Inspirasi Menghafal Al-Quran-

*TRUE STORY*

Kisah positif penggugah jiwa.

Inspiratorquran
-Inspirasi Menghafal Al-Qur'an-

Inspirasi 7⃣

Dulu sewaktu saya masih kecil, saya selalu menerima peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA

Semua merasa senang, ibu dan ayah pun selalu memeluk saya dengan bangga. Memeluk dan mencium saya. Keluarga sangat senang melihat anaknya yang berilmu dan berprestasi.

Begitupun ketika saya masuk sekolah tinggi tinggi ternama, tanpa pemanis test.

Orang renta ku bangga, teman-teman ku pun merasa gembira dengan diriku.

Tatkala saya menjalani masa kuliah IPK ku selalu 4 dan saya lulus dari sekolah tinggi tinggi yang bergengsi itu dengan predikat cumlaude.

Semua bahagia, para rektor menyalami ku dan merasa gembira mempunyai mahasiswa ibarat diriku, jangan kau tanya wacana orang renta ku, tentunya mereka orang yang paling bangga, gembira melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude. Teman-temanku seperjuangan pun gembira, semua masuk akal memancarkan kebahagiaan.

Lulus dari sekolah tinggi tinggi sekarang ku memasuki perusahan bonafit. Karirku sangat melejit tinggi.

Semua pun merasa gembira dengan diriku, semua kolega-kolega bisnisku selalu menjabat tanganku, semua hormat dan menghargai diriku, teman-teman usang pun selalu menyebut namaku sebagai salah satu orang sukses. Semua orang puji saya.

Namun ketika saya berikrar untuk berjuang bersama barisan pembela rasulullah saw, dan ku buang segala title keduniaan ku, kutinggalkan dunia ku untuk mengejar darul abadi dan ridhanya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia ibarat berbalik. Ku putuskan untuk merantau dan menentukan mempelajari ilmu al-qur'an dan sunnah rasulullah saw, dan kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.

Semua orang mencemooh dan memaki diri saya. Tak ada lagi pujian, tak ada lagi senyum kebanggan, tak ada lagi peluk hangat. Yang ada hanyalah cacian.

Terkadang, orang memaki diriku, buat apa sekolah tinggi-tinggi jikalau masuk pesantren.
Dia itu orang bodoh! Udah punya pekerjaan enak-enak ditinggalin.
Berbagai caci dan maki tertuju untuk diriku, bahkan dari keluarga yang tak jarang menciptakan diriku sedih.

"Apa ada lulusan sekolah tinggi tinggi populer masuk pondok tahfidz? Enggak sayang apa udah dapet kerja enak-enak? Mau makan dari mana?

Kata mereka..

Ya, pertanyaan-pertanyaan itu yang terus menyerang dan menyudutkan diriku.

Hingga suatu ketika..

Ketika fajar mulai muncul.

Aku ajak ibuku pergi untuk shalat berjamaah di masjid. Dimasjid daerah biasa saya menjadi imam.

Itu yaitu shalat subuh yang akan selalu ku kenang.
Ku angkat tangan seraya mengucapkan takbir. " Allaaahuu akbaar" ku agungkan Allah dengan seagung-agungnya.

Ku baca iftitah dalam hati ku, berdesir rasanya.

Kulanjutkan membaca Al-Fatihah, ku lantunkan al-fatihah.

Bismillahirrahmaanirrahiiim, (sampai disini hati ku begetar) ku sebut namanya yang maha pengasih lagi maha penyayang terhadap hambanya.

Alhamdulillahirabbil alamiin... Ku panjatkan puji-pujian untuk rabb semesta alam..

Kulanjutkan bacaan lamat-lamat, ku hayati surah al-fatihah dengan seindah-indahnya tadabbur, tanpa terasa air mata jatuh membasahi wajahku.

Berat pengecap ku untuk melanjutkan ayat, ar-rahmaanirrahiim, ku lanjutkan ayat dengan nada yang mulai bergetar..

Malikiyaumiddin, kali ini saya sudah tak kuasa menahan tangisku.

Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaiin, yaa Allah hanya kepadamulah kami menyembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Hati ku terasa tercabik-cabik seringkali diri ini menuntut kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan ku, tapi saya lalai menjalankan kewajiban-kewajiban ku kepada Allah.

Sampailah kepada simpulan ayat dalam surah Al-Fatihah. Ku seka air mata ku, dan ku tenangkan sejenak diriku.

Selanjutnya subuh itu saya putuskan untuk membaca surah 'Abasa. Ku hanyut dalam bacaan ku, terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali.
Bacaan terus mengalun, sehingga sampailah pada ayat 34.
Tangisku membuncah sejadi-jadinya.

Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih...

Tangisku pun membuncah, tak bisa ku lanjutkan ayat, tubuhku terasa lemas.

Hingga sehabis shalat subuh selesai dalam perjalanan pulang. Ibuku menanyakan kepadaku, "mengapa kau menangis dikala membaca ayat tadi, apa artinya?"

Aku hentikan langkahku dan saya jelaskan pada ibuku. Kutatap wajahnya dalam-dalam. Wahai ibu..

Ayat itu menjelaskan wacana huru hara padang mahsyar dikala simpulan zaman nanti, semua akan lari meninggalkan sudaranya.

Ibunya...

Bapaknya..

Istri dan anaknya..

Semuanya sibuk pada urusan masing-masing.
Bila kita kaya orang akan memuji kita dengan sebutan orang yang berjaya.

Namun ketika simpulan zaman terjadi apalah gunanya segala puji-pujian insan itu.

Semua akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan saya..

Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air mata ibu.

Ku lanjutkan ceritanya, ku pun takut bu bila dimahsyar bekal yang ku bawa sedikit.

Pujian oran yang ramai selama bertahun-tahun pun sekarang tak mempunyai kegunaan lagi.

Lalu kenapa orang beramai ramai menginginkan kebanggaan dan takut menerima celaan. Merekapun tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak.

Ibu kembali memeluk saya dan tersenyum. Ibu mengatakan, betapa bahagianya punya anak ibarat dirimu.
Baru kali ini saya merasa bahagia, sebab ibuku gembira terhadap diriku.

Berbagai pencapaian yang saya sanggup dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun gres kali ini pelukan itu sangat membekas dalam jiwaku.

Wahai insan sebetulnya apa yang kalian kejar?

Dan apa pula yang mngejar kalian?

Bukankah janjkematian semakin hari semakin mendekat?

Dunia yang menipu jangan hingga menipu dan menciptakan mu lupa pada negeri darul abadi kelak.

Wahai saudaraku, apakah kalian sadar nafas kalian hanya beberapa dikala lagi?

Sebelum lubang kubur kalian akan digali?

Apa yang saya dan kalian banggakan dihadapan Allah dan Rasul?

#InspiratorQuran
-Inspirasi Menghafal Quran-


Sumber http://es-saga.blogspot.com

Sunday, July 22, 2018

√ Inspiratorquran-Inspirasi Menghafal Al-Quran-

*TRUE STORY*

Kisah positif penggugah jiwa.

Inspiratorquran
-Inspirasi Menghafal Al-Qur'an-

Inspirasi 7⃣

Dulu sewaktu saya masih kecil, saya selalu menerima peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA

Semua merasa senang, ibu dan ayah pun selalu memeluk saya dengan bangga. Memeluk dan mencium saya. Keluarga sangat senang melihat anaknya yang berilmu dan berprestasi.

Begitupun ketika saya masuk sekolah tinggi tinggi ternama, tanpa pelengkap test.

Orang renta ku bangga, teman-teman ku pun merasa gembira dengan diriku.

Tatkala saya menjalani masa kuliah IPK ku selalu 4 dan saya lulus dari sekolah tinggi tinggi yang bergengsi itu dengan predikat cumlaude.

Semua bahagia, para rektor menyalami ku dan merasa gembira mempunyai mahasiswa menyerupai diriku, jangan kau tanya ihwal orang renta ku, tentunya mereka orang yang paling bangga, gembira melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude. Teman-temanku seperjuangan pun gembira, semua masuk akal memancarkan kebahagiaan.

Lulus dari sekolah tinggi tinggi sekarang ku memasuki perusahan bonafit. Karirku sangat melejit tinggi.

Semua pun merasa gembira dengan diriku, semua kolega-kolega bisnisku selalu menjabat tanganku, semua hormat dan menghargai diriku, teman-teman usang pun selalu menyebut namaku sebagai salah satu orang sukses. Semua orang puji saya.

Namun ketika saya berikrar untuk berjuang bersama barisan pembela rasulullah saw, dan ku buang segala title keduniaan ku, kutinggalkan dunia ku untuk mengejar alam abadi dan ridhanya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia menyerupai berbalik. Ku putuskan untuk merantau dan menentukan mempelajari ilmu al-qur'an dan sunnah rasulullah saw, dan kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.

Semua orang mencemooh dan memaki diri saya. Tak ada lagi pujian, tak ada lagi senyum kebanggan, tak ada lagi peluk hangat. Yang ada hanyalah cacian.

Terkadang, orang memaki diriku, buat apa sekolah tinggi-tinggi jikalau masuk pesantren.
Dia itu orang bodoh! Udah punya pekerjaan enak-enak ditinggalin.
Berbagai caci dan maki tertuju untuk diriku, bahkan dari keluarga yang tak jarang menciptakan diriku sedih.

"Apa ada lulusan sekolah tinggi tinggi populer masuk pondok tahfidz? Enggak sayang apa udah dapet kerja enak-enak? Mau makan dari mana?

Kata mereka..

Ya, pertanyaan-pertanyaan itu yang terus menyerang dan menyudutkan diriku.

Hingga suatu ketika..

Ketika fajar mulai muncul.

Aku ajak ibuku pergi untuk shalat berjamaah di masjid. Dimasjid kawasan biasa saya menjadi imam.

Itu yaitu shalat subuh yang akan selalu ku kenang.
Ku angkat tangan seraya mengucapkan takbir. " Allaaahuu akbaar" ku agungkan Allah dengan seagung-agungnya.

Ku baca iftitah dalam hati ku, berdesir rasanya.

Kulanjutkan membaca Al-Fatihah, ku lantunkan al-fatihah.

Bismillahirrahmaanirrahiiim, (sampai disini hati ku begetar) ku sebut namanya yang maha pengasih lagi maha penyayang terhadap hambanya.

Alhamdulillahirabbil alamiin... Ku panjatkan puji-pujian untuk rabb semesta alam..

Kulanjutkan bacaan lamat-lamat, ku hayati surah al-fatihah dengan seindah-indahnya tadabbur, tanpa terasa air mata jatuh membasahi wajahku.

Berat pengecap ku untuk melanjutkan ayat, ar-rahmaanirrahiim, ku lanjutkan ayat dengan nada yang mulai bergetar..

Malikiyaumiddin, kali ini saya sudah tak kuasa menahan tangisku.

Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaiin, yaa Allah hanya kepadamulah kami menyembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Hati ku terasa tercabik-cabik seringkali diri ini menuntut kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan ku, tapi saya lalai menjalankan kewajiban-kewajiban ku kepada Allah.

Sampailah kepada selesai ayat dalam surah Al-Fatihah. Ku seka air mata ku, dan ku tenangkan sejenak diriku.

Selanjutnya subuh itu saya putuskan untuk membaca surah 'Abasa. Ku hanyut dalam bacaan ku, terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali.
Bacaan terus mengalun, sehingga sampailah pada ayat 34.
Tangisku membuncah sejadi-jadinya.

Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih...

Tangisku pun membuncah, tak bisa ku lanjutkan ayat, tubuhku terasa lemas.

Hingga sehabis shalat subuh selesai dalam perjalanan pulang. Ibuku menanyakan kepadaku, "mengapa kau menangis ketika membaca ayat tadi, apa artinya?"

Aku hentikan langkahku dan saya jelaskan pada ibuku. Kutatap wajahnya dalam-dalam. Wahai ibu..

Ayat itu menjelaskan ihwal huru hara padang mahsyar ketika selesai zaman nanti, semua akan lari meninggalkan sudaranya.

Ibunya...

Bapaknya..

Istri dan anaknya..

Semuanya sibuk pada urusan masing-masing.
Bila kita kaya orang akan memuji kita dengan sebutan orang yang berjaya.

Namun ketika selesai zaman terjadi apalah gunanya segala puji-pujian insan itu.

Semua akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan saya..

Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air mata ibu.

Ku lanjutkan ceritanya, ku pun takut bu bila dimahsyar bekal yang ku bawa sedikit.

Pujian oran yang ramai selama bertahun-tahun pun sekarang tak mempunyai kegunaan lagi.

Lalu kenapa orang beramai ramai menginginkan kebanggaan dan takut menerima celaan. Merekapun tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak.

Ibu kembali memeluk saya dan tersenyum. Ibu mengatakan, betapa bahagianya punya anak menyerupai dirimu.
Baru kali ini saya merasa bahagia, alasannya yaitu ibuku gembira terhadap diriku.

Berbagai pencapaian yang saya sanggup dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun gres kali ini pelukan itu sangat membekas dalam jiwaku.

Wahai insan bahu-membahu apa yang kalian kejar?

Dan apa pula yang mngejar kalian?

Bukankah ajal semakin hari semakin mendekat?

Dunia yang menipu jangan hingga menipu dan menciptakan mu lupa pada negeri alam abadi kelak.

Wahai saudaraku, apakah kalian sadar nafas kalian hanya beberapa ketika lagi?

Sebelum lubang kubur kalian akan digali?

Apa yang saya dan kalian banggakan dihadapan Allah dan Rasul?

#InspiratorQuran
-Inspirasi Menghafal Quran-


Sumber http://es-saga.blogspot.com