Frasa dalam bahasa Indonesia terdiri atas banyak sekali macam jenis, di mana dua diantara jenis-jenis frasa tersebut ialah frasa dasar dan turunan. Seperti halnya pada beberapa jenis frasa lainnya, kedua frasa tersebut juga mempunyai karakteristik yang khas yang menciptakan kedua frasa itu unik dan berbeda antara satu dengan lainnya. Di artikel kali ini, dua frasa tersebut akan dibahas khusus, mulai dari pengertian sampai ke contoh-contohnya. Adapun pembahasan yang dimaksud ialah sebagai berikut!
1. Frasa Dasar
Frasa ini merupakan campuran jenis-jenis kata yang masih berupa kata dasar, sehingga frasa ini tergolong sebagai frasa yang sederhana. Seperti halnya frasa pada umumnya, frasa ini tidak mempunyai predikat dan sanggup diletakkan di banyak sekali pola kalimat dasar beserta contohnya. Supaya pembaca lebih paham berikut ditampilkan beberapa pola dari frasa biasa dalam format kalimat!
- Adly dibelikan sepatu baru oleh Ayahnya. (sepatu baru: sepatu + baru)
- Setiap hari, Susan selalu mengendarai angkot biru. (angkot biru: angkot + biru)
- Ibu memasakkan kami sop ayam yang rasanya sangat enak sekali. (sup ayam: sup+ ayam)
- Rumah glamor itu merupakan rumah milik Pa Juhana. (rumah mewah: rumah+ mewah)
- Adik membeli buku komik di toko buku langganannya itu. (buku komik: buku + komik)
- Setiap hari, Pak Tajodin berangkat sekolah dengan sepeda motor.
- Laras diberi kembalian uang receh oleh Bu Ina. (ruang receh: uang + receh)
2. Frasa Turunan
Frasa ini merupakan pengembangan daripada frasa dasar. Frasa dasar yang terdiri atas dua kata kemudian dikembangkan oleh frasa ini, sehingga frasa ini menjadi sebuah frasa yang terdiri dari tiga sampai lebih jumlah kata. Dengan demikian, frasa ini menjadi lebih panjang dan agak rumit dibanding dengan fras dasar. Supaya lebih paham, berikut ditampilkan beberapa pola dari frasa ini!
- Adly dibelikan sepatu dan kaus kaki baru oleh Ayahnya. (sepatu gres dan kaus kaki: sepatu + dan + kaos+ kaki + baru)
- Setiap hari, Susan selalu mengendarai angkot berwarna biru tua. (angkot berwarna biru tua: angkot + berwarna + biru + tua)
- Ibu memasakkan kami sop ayam a la restoran yang rasanya sangat enak sekali. (sop ayam a la restoran: sop + ayam + a+ la + restoran)
- Rumah glamor berarsitektur klasik itu merupakan rumah milik Pak Juhana. (rumah glamor berarsitektur klasik: rumah + glamor + berarsitektur + mewah)
- Setiap hari, Pak Tajodin berangkat sekolah dengan sepeda motornya yang mulai usang. (sepeda motor + yang + mulai + usang)
- Laras diberi kembalian uang receh lima ratusan oleh Bu Ina. (uang receh lima ratusan: uang + receh + lima + ratusan)
Dari pemaparan di atas, sanggup disimpulkan bahwa frasa dasar dan frasa turunan merupakan frasa yang terbentuk menurut jumlah kata yang membuatnya. Frasa dasar merupakan frasa sederhana yang terdiri atas campuran dua buah kata. Sementara itu, frasa turunan ialah frasa dasar yang telah mengalami penambahan jumlah kata, sehingga frasa ini sanggup mengandung tiga atau lebih kata. Banyaknya jumlah kata itu menciptakan frasa turunan pun menjadi lebih panjang dan sedikit lebih kompleks dibanding frasa biasa.
Demikianlah pembahasan frasa dasar dan frasa turunan dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa jenis-jenis frasa lainnya, maka pembaca sanggup membuka artikel jenis-jenis frasa menurut unsur katanya, dan jenis-jenis frasa menurut jenis katanya. Sekian dan juga terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com