Showing posts with label Kewarganegaraan Bab 10 Globalisasi. Show all posts
Showing posts with label Kewarganegaraan Bab 10 Globalisasi. Show all posts

Sunday, September 24, 2017

√ Pengertian Globalisasi Dan Ciri-Ciri Globalisasi

Sebelum membahas lebih jauh potongan 10 ihwal globalisasi, mari kita bahas pengertian globalisasi dan ciri-ciri globalisasi itu sendiri. Sebagai sebuah bangsa yang hidup di bumi ini, Indonesia bukanlah satu-satunya bangsa yang hidup di dunia ini. Dengan kata lain, masih ada bangsa lainnya ibarat bangsa cina, jepang, afrika dan sebagainya.


 Sebagai sebuah bangsa yang hidup di bumi ini √ Pengertian Globalisasi dan Ciri-Ciri Globalisasi

Gambar. Salah satu teladan globalisasi yaitu adanya sepeda motor buatan Jepang di Indonesia (Foto: KPPN Ngrukem)


Bangsa Indonesia merupakan potongan dari masyarakat global sehingga kita sebagai bangsa mustahil sanggup menghindarkan diri dari imbas globalisasi. Pengaruh globalisasi sanggup beraneka-ragam namun secara umum imbas tersebut sanggup digolongkan menjadi dua yaitu imbas nyata maupun imbas negatif. Nah, imbas negatif inilah yang sangat berbahaya. Untuk itu dibutuhkan pemahaman sedini mungkin ihwal globalisasi yang mencakup pengertian globalisasi, ciri-ciri globalisasi dan teladan globalisasi itu sendiri sehingga masyarakat sanggup membentengi dirinya dari imbas jelek atau negatif dari globalisasi.


Apa pengertian globalisasi itu?


Dalam bukunya, Dewi (2009) menjelaskan bahwa globalisasi berasal dari kata global yang dalam bahasa Inggris bermakna “Concerning the whole earth” yakni sesuatu yang berkaitan dengan jagat raya atau dunia. Nah, yang dimaksud “sesuatu” disini ialah masalah, kejadian, acara dan sikap. Selain itu global sanggup juga diartikan sebagai menyeluruh dimana di dunia ini tidak dibatasi lagi oleh batas-batas wilayah negara, ras, warna rambut, warna kulit dan sebagainya.


Pengertian globalisasi berdasarkan para ahli


Pengertian globalisasi berdasarkan para andal sanggup mempunyai banyak versi namun pada hakekatnya mengandung makna yang sama. Kamus bahasa sendiri mendefinisikan globalisasi sebagai fenomena yang menyebabkan dunia mengecil (menjadi kecil) dari segi hungan antar manusia. Nah, hal ini dimungkinkan sebab perkembangan teknologi yang sangat cepat (Nurdiaman, 2009). Bayangkan saja, melalui teknologi modern kita yang berada di Indonesia sanggup melaksanakan komunikasi dengan orang yang berada di benua Eropa dengan cepat. Hal ini sanggup kita lakukan melalui jalan masuk telepon, internet, televisi dan sebagainya.


Berikut pengertian globalisasi berdasarkan para ahli.


1. Albrow ( Yaya, 1998) beropini bahwa globalisasi ialah keseluruhan proses dimana insan di bumi ini (dimasukkan) diinkoporasikan ke dalam masyarakat dunia tunggal yakni masyarakat global.


2. John Huckle (Miriam Steiner, 1996 ) beropini bahwa globalisasi ialah suatu proses dengan mana (dimana) kejadian, keputusan dan acara (yang dilakukan) di salah satu potongan dunia menjadi konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat yang jauh.


3. Selo Soemardjan (Nurdiaman,2009) beropini bahwa globalisasi merupakan terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.


Nah, dari pendapat para andal ini kita sanggup menyimpulkan bahwa globalisasi merupakan suatu proses yang menyebabkan sesuatu bersifat mendunia. Pengaruh globalisasi menciptakan masyarakat menyatu dengan dunia terutama di bidang ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan media komunikasi massa.


Ciri-ciri globalisasi


Dewi (2009) menjelaskan bahwa tidak semua kejadian, acara atau suatu keputusan sanggup dikatakan sebagai globalisasi. Jika bukan globalisasi, maka itu hanyalah suatu kejadian biasa saja. Hamijoyo (Mimbar, 1990) menjelaskan bahwa ciri-ciri globalisasi mencakup empat hal yakni:


a. Didukung oleh kecepatan informasi, teknologi canggih, transportasi serta komunikasi yang diperkuat oleh tatanan dan administrasi yang tangguh.


b. Telah melampaui batas tradisional geopolitik dimana batas tersebut ketika ini harus tunduk kepada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial, politik dan mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.


c. Adanya saling ketergantungan antara negara.


d. Pendidikan merupakan potongan dari globalisasi.


Tilaar (Dewi,2009) juga beropini bahwa ciri-ciri kala globalisasi yaitu ditandai dengan adanya kala masyarakat terbuka. Masyarakat terbuka ini sanggup dilihat dari adanya hubungan dagang yang menghubungkan sektor ekonomi antara masyarakat disuatu negara dengan masyarakat di negara lain. Selain itu, hubungan diplomasi politik antar negara (baca juga: politik luar negeri Indonesia di kala global) juga sanggup dikategorikan sebagai ciri dari adanya globalisasi.


Dalam bukunya, M.S Faridy (2009) menjelaskan bahwa ciri-ciri utama globalisasi ialah prosesnya serba cepat, dampaknya bersifat massal atau meluas dan bersifat mendunia. Pelaku atau pencetus globalisasi pada umumnya memanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi sebagai medianya.


Nah, darisini kita sanggup menyimpulkan bahwa ciri-ciri globalisasi ditandai dengan adanya:


1. Kemajuan teknologi dan komuniskasi yang mendunia,


2. Hubungan politik dan ekonomi antar masyarakat dunia,


3. Penyebaran aliran terutama dibidang pendidikan,


4. Penyebaran mode, style dan gaya hidup yang menuntut adanya kesamaan dengan kemajuan zaman.


Contoh globalisasi


Contoh globalisasi sangat banyak sekali. Dengan hanya memahami pengertian globalisasi dan ciri-ciri globalisasi saja seharusnya kita sudah sanggup mengambil teladan dalam kehidupan. Beberapa teladan globalisasi contohnya pasar bebas, adanya model pakaian ala korea/arab/kebarat-baratan. Bahkan ketika Anda sedang membaca goresan pena ini di siswapedia, itu juga termasuk globalisasi. Mengapa? sebab rujukan penulisan di siswapedia banyak mengambil dari tokoh-tokoh andal dari negara lain.


[color-box]Anisty, Dewi.2009. PKn 3 : Kelas IX SMP dan MTs. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Faridy, MS.2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pekanbaru: PT. Sutra Benta Perkasa.

Nurdiaman, AA.2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara Untuk Kelas IX SMP /Madrasah Tsanawiyah. Bandung: PT. Pribumi Mekar.[/color-box]



Sumber https://www.siswapedia.com

√ Politik Luar Negeri Indonesia Di Masa Global

Pemahaman wacana politik luar negeri Indonesia di era global sangatlah penting bagi warga negara Indonesia lantaran selain warga negaralah yang memilih nasib negeri ini kedepannya, arus globalisasi sendiri akan selalu ada dan tidak bisa dihindari sehingga mau gak mau kita harus menghadapinya sebagai wujud konsekuensi adanya kehidupan intenasional. Terlebih dengan adanya kemajuan disektor teknologi dan komunikasi menciptakan arus globalisasi ini dirasa sangat kencang. Untuk itu, minimal sebagai warga negara yang baik, kita harus mengerti wacana politik luar negeri Indonesia di era global ini semoga tidak salah melangkah ketika harus didera dengan arus globalisasi.


politik luar negeri Indonesia di era global √ Politik Luar Negeri Indonesia Di Era Global

Gambar. Salah satu teladan tugas Indonesia di dunia Internasional yaitu dengan mengirimkan kontingen perdamaian dunia (Sumber: jurnalpatrolinews.com)


Sejatinya globalisasi itu dipicu lantaran adanya hubungan internasional antara lembaga, organisasi atau kelompok di satu negara dengan negara lain. Hubungan ini sanggup terjadi melalui dua jalan yakni dari sektor ekonomi dan politik luar negeri. Nah, dua sektor ini bisa jalan bergandengan bahkan bisa saling mempengaruhi. Kepentingan sektor ekonomi sanggup menghipnotis kebijakan politik luar negeri suatu negara, contohnya terjadinya krisis di ukraina menjadikan diberi sanksinya Rusia oleh Amerika dan Eropa. Namun lantaran ekonomi eropa yang sedang jatuh dan masih dibutuhkannya pasokan gas dari Rusia ke negara-negara eropa menjadikan sebagian negara eropa menolak dijatuhkannya hukuman ekonomi ke Rusia. Selain itu, bisa juga berlaku sebaliknya dimana kebijakan politik luar negeri lah yang sanggup menghipnotis sektor ekonomi, contohnya adanya kebijakan terkait ekspor-import, kebijakan terkait investasi absurd san sebagainya.


Apa yang dinamakan sebagai politik luar negeri?


Politik luar negeri secara sederhana sanggup diartikan sebagai hubungan antara pemerintahan suatu negara dengan pemerintahan negara lain atau istilahnya “government to government”. Politik luar negeri ada dua jenis yakni yang dikenal dengan istilah hubungan bilateral dan hubungan multilateral. Nah, hubungan bilateral merupakan hubungan antara dua negara saja, contohnya hubungan pemerintahan Indonesia dengan Malaysia. Sedangkan hubungan multilateral merupakan hubungan antara satu negara dengan banyak negara, contohnya hubungan Indonesia dengan negara ASEAN.


Lalu, apa politik luar negeri Indonesia di era global?


Politik luar negeri Indonesia di era global tetaplah sama yakni berupa politik bebas-aktif. Meski politik luar negeri yang bebas dan aktif telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia semenjak era 1970-an, ternyata politik bebas-aktif masih dirasa cukup mumpuni untuk mengatur perilaku Indonesia dalam menjalin hubungan internasional.


Dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif menempatkan Indonesia selalu sanggup memegang teguh prinsip netralitas dan tidak berpihak pada salah satu blok. Bahkan ketika dalam percaturan dunia dimana ketika ini dunia dikuasai oleh dua blok atau kubu yaitu blok barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok timur yang dipimpin Rusia, Indonesia masih tetap bisa bersikap netral. Kenetralan ini bukan berarti Indonesia bersikap hirau tak hirau -“ah..negara itukan bukan kelompok ku, ngapain saya bantu?”- bukan begitu, melainkan justru menciptakan Indonesia selalu terlibat dalam membantu negara-negara yang membutuhkan tanpa ada paksaan dan tekanan dari negara manapun.


Nurdiaman (2009) dalam bukunya menjelaskan politik atau kebijakan luar negeri pada hakikatnya merupakan “kepanjangan tangan” dari politik dalam negeri sebuah negara. Politik luar negeri suatu negara sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kondisi politik dalam negeri, kemampuan ekonomi dan militer, serta lingkungan internasional.


Dasar aturan kebijakan politik luar negeri Indonesia


Dasar aturan kebijakan politik luar negeri Indonesia sendiri telah diatur dalam undang-undang yakni terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea pertama,”… kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh alasannya yakni itu, maka penjajahan di dunia harus dihapuskan lantaran tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan”. Kemudian dilanjutkan dalam alinea ke-empat,”… ikut melakukan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.


Selain itu dasar aturan kebijakan politik luar negeri Indonesia terdapat pada pernyataan Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 2 September 1948 wacana kebijakan politik luar negeri kepada Badan Pekerja Komite Nasional menyatakan bahwa: “… Pemerintah beropini bahwa pendirian yang harus kita ambil ialah supaya kita jangan menjadi obyek dalam pertarungan politik internasional melainkan harus tetap menjadi subyek yang berhak memilih perilaku kita sendiri, berhak memperjuangkan tujuan kita sendiri yaitu Indonesia seluruhnya” (Dewi, 2009).


Lalu, apa tujuan politik luar negeri Indonesia?


Dalam bukunya “Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia”, salah satu bapak pendiri bangsa -Mohammad Hatta- menjelaskan bahwa tujuan politik luar negeri Indonesia ada empat yakni:


1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.


2. Memperoleh barang dan jasa dari luar negeri yang diperlukan dalam negeri lantaran di dalam negeri belum bisa membuatnya.


3. Ikut serta dalam menjaga perdamaian dunia lantaran kemakmuran dan kesejahteraan negara hanya bisa dicapai jikalau dunia dalam keadaan damai.


4. Menjalin persaudaraan antar bangsa ibarat yang tertuang dalam pancasila sebagai falsafah dasar negara Indonesia.


[color-box]Anisty, Dewi.2009. PKn 3 : Kelas IX SMP dan MTs. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Faridy, MS.2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pekanbaru: PT. Sutra Benta Perkasa.

Nurdiaman, AA.2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara Untuk Kelas IX SMP /Madrasah Tsanawiyah. Bandung: PT. Pribumi Mekar.[/color-box]



Sumber https://www.siswapedia.com

Saturday, September 23, 2017

√ Pengertian Kekerabatan Internasional Berdasarkan Para Ahli

Pengertian kekerabatan internasional berdasarkan para ahli – Hubungan internasional sejatinya telah dilakukan oleh masyarakat semenjak dari dulu alasannya insan merupakan makhluk sosial yang tidak sanggup hidup sendiri. Hal inilah yang memicu insan mempunyai kecenderungan untuk mencari sebuah kekerabatan kemasyarakatan. Dari aspek ekonomi, adanya kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan semakin kompleks dimana produktivitas pemenuh kebutuhan hidup tidak sanggup disediakan secara komplit oleh satu tempat saja menyebabkan insan terdorong untuk mencari pemenuh kebutuhan hidup di tempat lain. Nah, dari sinilah kemudian kekerabatan internasional sanggup terjalin melalui sektor ekonomi, contohnya acara perdagangan.


Selain dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi, kekerabatan internasional sanggup pula dilatarbelakangi oleh beberapa aspek lainnya menyerupai politik, budaya, sosial, pendidikan dan keamanan. Bila dalam masyarakat tempo dulu, kekerabatan internasional sanggup dilakukan antar kerajaan, suku atau bahkan secara langsung sehingga kekerabatan internasional dilakukan berdasarkan kepentingan kerajaan, suku atau langsung namun di zaman modern ini (dimana negara-negara telah terbentuk), maka kekerabatan internasional dilakukan berdasarkan kepentingan nasional.


Apa pengertian kekerabatan internasional?


Dalam buku “Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI” dijelaskan wacana pengertian kekerabatan internasional. Hubungan internasional merupakan kekerabatan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Di dalam Undang-Undang Nomer 37 Tahun 1999, wacana Hubungan Luar Negeri dijelaskan pengertian kekerabatan internasional adalah setiap acara yang menyangkut (seluruh) aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah (baik) ditingkat sentra atau tempat beserta lembaga-lembaganya, forum negara, tubuh usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, forum swadaya masyarakat atau warga negara Indonesia (WNI). Pengertian kekerabatan internasional yang serupa juga ditegaskan di dalam “Panduan Umum Tata Cara Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri”, oleh pemerintah tempat yang telah dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.


Dalam “Encyclopedia Americana” juga dijelaskan wacana pengertian kekerabatan internasional. Disini kekerabatan internasional didefinisikan sebagai kekerabatan antar negara atau antar individu-individu dari negara yang berbeda-beda yang berupa kekerabatan politik, kekerabatan budaya, kekerabatan ekonomi atau kekerabatan hankam.


Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli


Pengertian kekerabatan internasional berdasarkan para jago mempunyai banyak versi. Akan tetapi maknanya tetap sama. Berikut definisi kekerabatan internasional berdasarkan beberapa ahli.


1. Warsito Sunaryo beropini bahwa kekerabatan internasional merupakan studi wacana interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu termasuk studi wacana keadaan (yang) relevan yang mengelilingi interaksi.


2. John Houston beropini bahwa kekerabatan internasional merupakan sebuah studi yang membahas wacana interaksi antara anggota-anggota dalam komunitas internasional atau mengenai tingkah laris aktor-aktor yang terlibat.


3. Robert Strauuz dan Stefan T. Rossony beropini bahwa kekerabatan internasional merupakan ilmu yang mempelajari timbal balik antara negara serta mengkaji tindakan anggota suatu masyarakat yang berafiliasi dengan masyarakat lain atau negara lain.


Macam-Macam Hubungan Internasional


Nurdiaman (2009) dalam bukunya menjelaskan bahwa kekerabatan internasional kalau dilihat dari sudut pandang pelakunya sanggup dibagi kedalam tiga macam hubungan, yakni:


a. kekerabatan individual yakni kekerabatan yang didasari atas kepentingan individu, contohnya kunjungan wisatawan, perdagangan dan sebagainya.


b. kekerabatan kelompok yakni kekerabatan yang didasari atas kepentingan kelompok, contohnya kelompok forum nonpemerintah (NGO, Non Government Organization) antara Green Peace dengan Walhi dalam bidang lingkungan hidup.


c. kekerabatan antar negara yakni kekerabatan yang didasari atas kolaborasi antar negara dalam aneka macam bidang, contohnya kolaborasi Indonesia dengan Australia wacana Pemberantasan Aksi Terorisme, kolaborasi Indonesia dengan Rusia dalam menciptakan pesawat Su-35 dan sebagainya.


Bagaimana sejarah kekerabatan internasional masyarakat modern?


Dalam sejarahnya, kekerabatan internasional yang dilakukan oleh masyarakat modern telah dimulai semenjak tahun 1648 yakni dikala sistem negara modern dikembangkan di “Perdamaian Westphalia”. Perdamaian Westphalia dianggap sebagai insiden yang sangat penting dalam sejarah aturan internasional modern alasannya perdamaian ini merupakan insiden yang meletakkan dasar kekerabatan masyarakat internasional modern dimana kekerabatan ini didasari oleh terbentuknya negara-negara.


Dalam perjanjian Westphalia ditegaskan empat hal berikut ini:


a. Diakhirinya perang tiga puluh tahun serta meneguhkan perubahan dalam peta bumi politik yang pasca perang.


b. Mengakhiri perjuangan Kekaisaran Romawi dalam upaya menegakkan kembali kekaisarannya.


c. Hubungan antar negara dipisahkan dari ke-gerejaan dan didasari atas kepentingan nasional dari negara masing-masing.


d. Diakuinya kemerdekaan negara Belanda (Netherland), Swiss dan negara-negara kecil di Jerman (Germany).


Perlu diketahui bahwa dalam kekerabatan internasional antar negara tidak serta merta sanggup berjalan mulus bahkan seringkali muncul masalah-masalah yang sanggup berakibat fatal, contohnya perang. Untuk itu perlu adanya perilaku saling menghormati, menghargai dan tidak mencampuri urusan kedaulatan masing-masing.


[color-box]Nurdiaman, AA.2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara Untuk Kelas IX SMP /Madrasah Tsanawiyah. Bandung: PT. Pribumi Mekar.[/color-box]



Sumber https://www.siswapedia.com

√ Imbas Globalisasi Dalam Kehidupan Masyarakat

Dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat sanggup dilihat di banyak sekali sektor baik ekonomi, politik dan sosial budaya. Dampak ini bisa berakibat kasatmata ataupun negatif. Nah, imbas globalisasi yang negatif inilah yang harus kita minimalisir sedangkan imbas yang kasatmata kita ambil sebesar-besarnya.


Apa sajakah imbas negatif globalisasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia?


a. Sektor Ekonomi


Dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat di sektor ekonomi yang bersifat negatif antara lain masuknya perusahaan absurd yang menyisihkan perusahaan lokal, masuknya produk absurd yang menjatuhkan harga industri lokal, adanya kemajuan teknologi dalam peralatan industri membuat tenaga kerja insan dikurangi (diganti menjadi robot) dan sebagainya.


b. Sektor Politik


Dampak globalisasi di sektor politik contohnya adanya bahaya dari luar negeri sehingga menghipnotis kebijakan pemerintah, adanya pemahaman luar yang melunturkan sifat bersama-sama dan kebersamaan yang merupakan ciri khas masyarakat Indonesia, kekuatan modal absurd sanggup menghipnotis siapa yang akan dijadikan sebagai pejabat negara, munculnya sikap-sikap politik yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia menyerupai aksi-aksi demonstrasi yang diikuti dengan sikap anarkis sehingga menjadikan kerusuhan dan sebagainya.


c. Sektor Sosial-Budaya


Dampak globalisasi di sektor sosial budaya contohnya masuknya budaya luar negeri yang negatif melalui media masa, berkurangnya rasa kecintaan masyarakat terhadap negeri sendiri, timbulnya sifat-sifat negatif menyerupai pesimistis, pragmatis, individualistis yang bukan merupakan sifat khas bangsa Indonesia, berubahnya gaya hidup masyarakat yang menjadi kekoreaan, kebarat-baratan atau kearab-araban, masuknya gaya kapitalis dan liberalis yang sanggup merusak sendi-sendi kehidupan agama masyarakat Indonesia dan sebagainya.


Selain di sektor ekonomi, politik dan sosial budaya, imbas globalisasi dalam kehidupan masyarakat juga bisa kuat bagi keadaan alam yang secara eksklusif juga bisa menghipnotis kesehatan manusia. Misalnya, industri secara besar-besaran di negara maju sanggup merusak alam dan menawarkan imbas pada pemanasan global. Dampak ini sanggup dirasakan oleh negara lain meskipun negara tersebut merupakan negara berkembang yang skala industrinya masih kecil.


Lalu, apa yang harus dilakukan guna menghadapi imbas globalisasi dalam kehidupan masyarakat?


Yang harus dilakukan yaitu menghadapinya, bukan menghindarinya sebab globalisasi itu tidak bisa dihindari sebagai akhir terjalinnya hubungan internasional. Pada hakekatnya seseorang itu sudah dibekali oleh ilmu agama untuk menghadapi imbas baik dan jelek dari lingkungan luar. Dengan ilmu agama, seseorang akan tahu perihal bagaimana dalam bersikap -apakah diambil atau ditolak- segala sesuatu yang tiba dari luar.


Dalam kaitannya berbangsa dan bernegara, sejatinya pancasila juga telah menawarkan contoh bagi pemerintah dalam memilih kebijakan terkait imbas globalisasi ini. Kita mengenal pada sila pertama yakni, “keTuhanan Yang Maha Esa” yang bermakna bahwa masyarakat dan pemerintah dalam bersikap harus selalu sesuai dengan fatwa Tuhan. Kemudian di sila kedua,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang bermakna bahwa pemerintah beserta masyarakat harus besikap adil serta mengedepankan budpekerti atau sopan santun. Ini berarti budpekerti dalam berbudaya dan kultur masyarakat harus tetap dipegang sebagai jati diri bangsa, bukan malah ikut bergaya menyerupai budaya dan kultur asing.


Apa sajakah imbas kasatmata globalisasi dalam kehidupan masyarakat?


a. Sektor Ekonomi


Dampak kasatmata globalisasi dalam kehidupan masyarakat di sektor ekonomi contohnya masuknya barang dan jasa yang diharapkan dalam negeri dimana perusahaan dalam negeri belum bisa membuatnya, terjadinya perubahan di tatanan kehidupan yang menjadi lebih maju, meningkatnya produktivitas sebab adanya kemajuan teknologi dalam industri.


b. Sektor Politik


Dampak kasatmata globalisasi dalam sektor politik contohnya munculnya kehidupan masyarakat yang lebih demokratis dan transparan, ini didukung dengan adanya kemajuan teknologi dan komunikasi.


c. Sektor Sosial Budaya


Dampak kasatmata globalisasi dalam sektor sosial budaya contohnya adanya sikap untuk membuktikan budaya dalam negeri ke luar negeri, masuknya budaya luar negeri ke Indonesia sanggup membuat kerja sama budaya yang baru, timbulnya penemuan diri dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.


Nah, dengan mengetahui dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat ini setidaknya menawarkan citra sehingga kita tidak kehilangan arah melainkan justru bisa menumbuhkan banyak sekali sikap kasatmata antara lain siap berkompetisi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan kualitas mutu, selalu beorientasi ke masa depan dan selalu memacu diri dalam meraih prestasi.


[color-box]Anisty, Dewi.2009. PKn 3 : Kelas IX SMP dan MTs. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Faridy, MS.2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pekanbaru: PT. Sutra Benta Perkasa.

Nurdiaman, AA.2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara Untuk Kelas IX SMP /Madrasah Tsanawiyah. Bandung: PT. Pribumi Mekar.[/color-box]



Sumber https://www.siswapedia.com