Pengertian tektonisme yakni suatu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menghipnotis permukaan bumi. Tenaga ini dikenal dengan sebutan tenaga tektonik. Tenaga tersebut menimbulkan kerusakan baik fisik maupun non fisik pada bumi. Tektonisme biasanya dikaitkan dengan bencana terjadinya gempa bumi. Bagi masyarakat Indonesia, istilah ini tidak asing. Hal ini disebabkan oleh negara Indonesia yang sering mengalami gempa bumi tektonik. Ada 2 pembagian tektonisme menurut kecepatan gerak dan luas daerahnya, yaitu gerak epirogenesa dan orogenesa.
1. Gerak epirogenesa
Pengertian tektonisme jenis ini yaitu proses berubahnya bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga yang lambat dari dalam bumi. Gerak yang terjadi secara vertikal ini biasa juga disebut dengan gerak pembentuk kontinen atau benua. Hal ini sanggup terjadi baik ke arah atas maupun ke bawah dengan melewati kawasan yang luas. Gerak ini terdiri dari 2 jenis yaitu epirogenesa konkret dan negatif.Pengertian tektonisme jenis epirogenesa konkret yakni gerakan yang menimbulkan lapisan kulit bumi menurun. Hal tersebut menyerupai permukaan air maritim nampak naik dan daratan nampak turun. Contohnya yakni tenggelamnya suatu pulau lantaran pergerakan bumi. Sedangkan epirogenesa negatif yakni gerakan yang menimbulkan lapisan kulit bumi menjadi naik. Hal ini menyerupai permukaan air maritim menjadi nampak turun dan daratan menjadi nampak naik. Contoh gerakan ini yakni munculnya pulau baru.
2. Gerak orogenesa
Gerak ini merupakan proses pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan terjadi pada wilayah yang sempit. Gerak yang termasuk dalam pecahan pengertian tektonisme ini, biasanya disertai dengan proses lipatan dan pelengkungan atau patahan. Hal ini ditimbulkan lantaran adanya tekanan mendatar pada arah lapisan batuan yang lentur. Proses lipatan terjadi lantaran adanya tenaga endogen yang mempunyai arah yang berlawanan. Hal ini karenanya membentuk lapisan-lapisan batuan di kawasan tersebut menjadi terlipat-lipat. Lipatan tersebut terdiri dari 2 bentuk dasar yaitu sinklinal atau lembah lipatan dan antiklinal atau puncak lipatan. Selain itu, ada pula beberapa macam lipatan yang disebabkan oleh gerak orogenesa yaitu lipatan normal, asimetris, dan tumpang tindih.Sedangkan proses patahanan terjadi jawaban lempeng yang membentuk kerak bumi saling bergerak dan berdekatan. Gerakan ini akan memunculkan tegangan yang sangat besar sampai karenanya memecahkan batuan. Tempat pecahnya batuan tersebut dinamakan patahan dan alur yang merupakan jawaban dari pecahnya batuan dinamakan alur patahan.
Jika pengertian tektonisme yaitu tenaga dari dalam bumi yang menimbulkan pergeseran, maka terjadinya patahan merupakan jawaban dari pergeseran tersebut. Bagian patahan yang telah mengalami pergeseran disebut juga dengan sesar. Tenaga tektonik yang menekan permukaan kulit bumi menimbulkan terjadinya beberapa macam patahan, yaitu sesar naik dan turun. Selain itu, ada graben dan horst serta sesar mendatar.
a. Sesar naik dan turun
Sesar naik yakni patahan yang pecahan atap sesarnya menjadi bergerak keatas terhadap ganjal sesarnya. Sedangkan sesar turun yakni patahan yang pada pecahan atap sesarnya menjadi bergerak turun terhadap ganjal sesarnya. Jika jarak pergeseran yang terjadi pada sesar naik mencapai sampai beberapa km, maka hal ini disebut dengan sesar sungkup. Tapi dengan syarat pergeseran ini terjadi dengan keadaan pecahan yang satu menutupi pecahan yang lain, Adapun kawasan di Indonesia yang dikenal dengan zona patahan yaitu di Bukit Barisan.b. Graben dan Horst
Graben yakni patahan yang mempunyai bentuk jalur batuan pada dua bidang sesar yang hampir sejajar, sempit, dan juga panjang. Sedangkan horst merupakan patahan yang bagiannya meninggi sehingga nampak muncul pada kawasan di sekitarnya.c. Sesar mendatar
Pengertian patahan jenis tektonisme ini yaitu patahan yang mempunyai bentuk tegak lurus yang bergeser secara horizontal dan vertikal. Sesar ini biasanya ditemukan di kawasan yang terjadi perlipatan dan pensesaran yang naik. Salah satu teladan dari sesar mendatar terdapat di San Andreas, Filipina, dan Taiwan. Sementara di Indonesia sanggup ditemukan di kawasan Kefamenanu, Timor.Lempeng Tektonik
Batasan lempeng tektonik ada 3 macam yaitu batas lempeng divergen, konvergen, dan sesar. Divergen yaitu batas lempengan yang terjadi lantaran lempengan kulit bumi mengalami pergerakan ke arah yang berlawanan. Hal ini lalu menimbulkan magma naik ke permukaan. Naiknya magma sanggup mendorong permukaan bumi, sehingga menimbulkan lapisan permukaan yang baru. Sedangkan konvergen yakni batas yang terjadi antar lempeng bila terjadi saling bertumbukan antar lempengan. Hal ini menjadikan salah satu lempeng tertekuk dan masuk ke bawah lempeng lainnya. Contohnya yakni ketika terjadi gempa bumi di Aceh yang menimbulkan tsunami. Selanjutnya batas lempeng sesar yang terjadi bila kedua lempeng yang saling berbatasan bergerak saling berlawanan dengan cara yang sejajar. Hal ini yakni epilog dari ulasan mengenai pengertian tektonisme beserta jenis-jenisnya.Sumber http://www.geologinesia.com