Showing posts with label Penulisan. Show all posts
Showing posts with label Penulisan. Show all posts

Friday, July 26, 2019

√ 3 Perbedaan Daftar Pustaka Dan Catatan Kaki Dalam Bahasa Indonesia

Daftar pustaka dan catatan kaki sangatlah penting dalam penulisan jenis-jenis karangan ilmiah bahkan jenis-jenis karangan semi ilmiah. Keduanya memiliki bentuk dan ciri khas masing-masing, sehingga keduanya memiliki perbedaan menasar yang mesti diketahui. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui perbedaan diantara keduanya. Sebelum kita mengetahui perbedaan keduanya, terlebih dahulu kita akan bahas pengertian dan ciri-ciri diantara keduanya, di mana pembahasan tersebut ialah sebagai berikut!


1. Daftar Pustaka


Daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi buku, makalah, jurnal, dan lain sebagainya yang isinya dikutip pribadi ataupun tidak pribadi ke dalam suatu karangan. Daftar pustaka sendiri memiliki sejumlah ciri khas, di mana ciri-ciri tersebut adalah:



  • Biasanya ditulis di bab belakang atau simpulan sebuah karangan.

  • Unsur-unsurnya terdiri atas nama pengarang, tahun penerbitan, judul, nama penerbit, dan halaman yang dikutip.

  • Nama pengarang yang berjumlah satu orang mesti ditulis nama belakangnya terlebih dahulu, gres kemudian ditulis nama depannya.

  • Judul dan subjudul karangan yang dikutip mesti dicetak miring penulisannya.

  • Ukuran hurufnya sama dengan ukuran pada huruf teks pada umumnya.

  • Jika daftar pustakanya lebih dari satu sumber, maka mesti ditulis secara berurutan menurut huruf nama pengarangnya.


2. Catatan Kaki


Catatan kaki merupakan suatu catatan dari teks yang dikutip yang biasanya diletakkan di bawah karangan. Tak hanya terkandung di dalam karangan ilmiah dan semi ilmiah, catatan kaki juga terkadang bisa ditemukan pada beberapa jenis-jenis karangan non ilmiah, menyerupai jenis-jenis novel, macam-macam cerpen, dan jenis-jenis esai. Seperti halnya daftar pustaka, catatan kaki juga memiliki sejumlah ciri, di mana ciri-ciri tersebut antara lain:



  • Diletakkan di bab paling bawah suatu karangan.

  • Ukuran tulisannya lebih kecil dari teks yang ditulis.

  • Unsur-unsur yang dikandungnya sama dengan yang terkandung dalam daftar pustaka.

  • Khusus untuk penulisan nama pengarang, nama pengarang yang dikutip dalam catatan kaki ditulis menyerupai biasa, di mana nama pengarag ditulis nama depannya dulu kemudian kemudian disusul dengan nama belakangnya.

  • Ditulis memakai nomo di samping kirinya, di mana ukuran nomor tersebut berukuran lebih kecil dari ukuran huruf pada catatan kaki. Contohnya : (¹), (²), dan (³).


Dari pembahasan di atas, kita telah menemukan letak perbedaan daftar pustaka dan catatan kaki, di mana letak perbedaan tersebut antara lain:


1. Letak Penulisannya


Dalam penulisannya, daftar pustaka diletakkan di simpulan karangan atau di halaman paling belakang halaman. Semetara itu, catatan kaki diletakkan di bab paling bawah suatu karangan.


2. Ukuran Hurufnya


Ukuran huruf pada daftar pustaka sama dengan ukurang huruf pada penulisan karangan. Sementara itu, ukuran huruf pada catatan kaki harus lebih kecil dibanding ukuran huruf pada penulisan karangan.


3. Nama Pengarangnya


Pada daftar pustaka, nama pengangar mesti ditulis dengan mendahulukan nama belakang si pengarang, barulah sesudah itu nama depannya dituliskan. Hal ini berbeda dengan catatan kaki yang di mana nama pengarang ditulis menyerupai biasa, dengan nama depan pengarang di awal dan nama belakangnya diletakkan di akhir.


Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan daftar pustaka dan catatan kaki dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui tata cara penulisan daftar pustaka dan catatn kaki, pembaca bisa membuka artikel cara penulisan daftar pustaka dan tata cara penulisan catatan kaki. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Saturday, April 27, 2019

√ 5 Tata Cara Memenggal Kata Dasar Berdasarkan Puebi

Pemenggalan kata merupakan proses pemotongan suatu kata yang terjadi alasannya yaitu kata tersebut tidak sanggup ditulis secara utuh ketika kata itu ada di ujung baris suatu kalimat. Kata-kata yang dipenggal sanggup apa saja, tidak terkecuali kata dasar. Dalam tata caranya, pemenggalan kata–dalam hal ini kata dasar–mesti dilakukan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Adapun tata cara memenggal kata dasar berdasarkan PUEBI yang dikutip dari laman puebi.readthedocs.io ini yaitu sebagai berikut ini!


1. Memenggal Salah Satu Huruf Vokal yang Terdapat dalam Suatu Kata Dasar


Tata cara memenggal kata dasar berdasarkan PUEBI yang pertama yaitu memenggal salah satu aksara vokal yang terdapat pada kata dasar tersebut. Cara ini dilakukan bila kata dasar yang dipenggal memiliki dua aksara vokal di dalamnya. Dengan demikian, bila sebuah kata dasar memiliki dua buah aksara vokal di dalamnya, maka salah satu hurufnya–terutama huru vokal yang paling belakang–dipenggal dan dipindahkan ke baris selanjutnya.


Supaya lebih paham, perhatikanlah pola kalimat di bawah ini!


Kemarin, saya melihat Sari sedang membawa sekeranjang bu-

ah mangga ke rumahnya.


Pada kalimat di atas, terdapat kata buah yang memiliki dua buah aksara vokal di dalamnya, dan salah satu aksara vokalnya (a) dipenggal dan dipindahkan ke baris selanjutnya bersama dengan huruf h di belakangnya.


2. Tidak Memenggal Salah Satu Huruf Vokal Jika Dua Huruf Vokal itu Adalah Huruf Diftong


Cara ini dilakukan bila kata sebuah kata dasar memiliki dua aksara vokal yang ternyata aksara diftong. Adapun aksara diftong sendiri merupakan adonan aksara vokal yang memiliki satu suara konsonan dan tidak sanggup dipenggal. Huruf-huruf tersebut antara lain ai, oi, ei, au. Adapun pola tata cara penulisan ini yaitu sebagai berikut!


Semua akseptor telah berkumpul di balai-

rung Hotel Kartika Sari


Dari kalimat di atas, kita sanggup lihat bahwa huruf diftong ai pada kata balairung tidak dipenggal. Malahan, yang dipenggal justru suku kata rung yang terletak sehabis huruf ai.


3. Memenggal Bagian Kata yang Terdapat Huruf Konsonan Tunggal atau Gabungan Huruf Konsonan


Cara ini dilakukan bila suatu kata dasar memiliki dua aksara vokal yang ditengahnya terdapat aksara konsonan tunggal atau adonan aksara konsonan (ny, ng, kh, sy). Misalnya:


Tim futsal Sekolah Menengan Atas Krida akan menjadi la-

wan tangguh bagi tim futsal SMAN 77.


kata lawan pada kalimat di atas memiliki satu konsonan tunggal di tengahnya, yaitu yang lalu dipenggal dan dipindahkan ke baris selanjutnya.


Pesta ijab kabul pengantin itu dihadiri oleh ba-

nyak tamu undangan


Kata banyak di atas mengandung adonan konsonan ny yang dipenggal dan dipindahkan ke baris yang baru.


4. Memenggal Salah Satu di Antara Dua Huruf Konsonan


Cara ini dilakukan bila sebuah kata dasar memiliki dua aksara konsonan yang bukan termasuk ke dalam kategori adonan aksara konsonan. Misalnya:


Prestasi yang diraih Rayi itu menjadi bukti bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang un-

tuk meraih sebuah prestasi.


Kata untuk pada kalimat di atas memiliki dua aksara konsonan (n, t) yang salah satunya dipenggal sebagaimana pada pola di atas.


5. Memenggal Beberapa Konsonan


Cara terakhir ini dilakukan bila aksara konsonan yang terdapat pada suatu kata dasar berjumlah tiga atau lebih. Contoh:


Pertandingan seru itu harus ditunda alasannya yaitu suporter kedua tim melaksanakan aksi ben-

trok di tribun penonton.


Kata bentrok pada kalimat di atas memiliki tiga aksara konsonan (n, t, r) yang ia diantaranya (t, r) dipenggal sebagaimana pada pola di atas.


Demikianlah pembahasan mengenai cara memenggal kata dasar berdasarkan PUEBI. Jika pembaca ingin menambah acuan seputar penulisan, maka pembaca sanggup membuka artikel tata cara penulisan gelar, penulisan yang benar se-Jakarta atau SE-JAKARTA, penulisan kata dasar dan turunan yang benar, kaidah penulisan kata depan dan kata ganti sesuai EyD  (PUEBI), tata cara penulisan kata turunan, berikan pola penulisan kata turunan yang benar, serta contoh penulisan catatn kaki dan daftar pustaka. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Thursday, April 25, 2019

√ 19 Pola Pemenggalan Kata Dasar Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita sudah memahami beberapa tata cara memenggal kata dasar yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kali ini, kita akan mengetahui beberapa pola menyerupai apa bentuk pemenggalan dasar, terutama dalam penulisan suatu kalimat. Contoh-contoh ini diberikan guna untuk menambah pemahaman soal pemenggalan kata dasar. Adapun beberapa pola pemenggalan kata dasar dalam kalimat tersebut yaitu sebagai berikut ini!



  1. Semua siswa-siswi SMAN 77 telah masuk ke kelas masing-masing sesudah bel seko-

    lah dibunyikan.

  2. Andi tidak sanggup bersekolah hari ini lantaran sedang dirawat di ru-

    mah sakit akhir penyakit tipus yang dideritanya.

  3. Kemarin, saya melihat dia sedang berjalan-jalan sendiri di ta-

    man kota pada sore hari.

  4. Polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti di kamar inde-

    kos pelaku.

  5. Semua penerima seminar itu telah berkumpul di balai-

    rung Hotel Santika Putri Wilona.

  6. Andri menjadi juara pertama dalam lomba menulis esai sas-

    tra tingkat nasional pada beberapa waktu yang lalu.

  7. Pesta ijab kabul keduanya akan dilangsungkan pada hari Ming-

    gu yang akan datang,

  8. Saat kami memergokinya, tiba-tiba mukanya eksklusif memucat dan dia pun lang-

    sung berlari terbirit-birit meninggalkan kami yang terbengong karenanya.

  9. Sesampainya saya di sana, saya eksklusif disambut oleh keindahan pantai berpasir putih yang ba-

    nyak ditumbuhi pohon kelapa berbuah hijau di sekitarnya.

  10. Saat ini, kondisi taman kota itu kian memprihatinkan. Hal itu sanggup dilihat dari banyaknya sam-

    pah plastik dan dedaunan kering yang ada di sekitarnya.

  11. Prestasi yang diraih Andini menjadi bukti bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang un-

    tuk berkarya dan berprestasi setinggi mungkin.

  12. Setelah kutelusuri, ternyata dia tidak masuk ke sekolah selama berhari-hari lantaran dia tengah a-

    da di luar kota untuk mengikuti sebuah ajang pencarian bakat.

  13. Mengenai kekalahan tersebut, sang instruktur enggan menyalahkan pemainnya. Pelatih berusia 59 ta-

    hun itu berujar bahwa kekalahan timnya itu disebabkan lantaran kesalahannya dalam meracik strategi.

  14. Sebelum menutup ceramahnya, ia berharap semoga kita semua selalu dalam tau-

    fik dan hidayah dari Allah SWT.

  15. Siapa yang tidak mengenal kota Yogyakarta. Kota berjuluk Kota Pelajar ini mempunyai a-

    neka raga kuliner tradisional yang patut untuk dicoba dan dibawa sebagai buah tangan.

  16. Semenjak insiden itu, dia menjadi tampak lebih berbeda. Kini, dia jadi lebih sering terlihat mu-

    run
    g dan tak jarang suka meracaukan kata-kata yang tidak saya mengerti maksudnya.

  17. Pertandingan itu pun terpakasa dilarang lantaran bentrokan antar suporter kian la-

    ma kian ricuh saja.

  18. Selain dikukus, cilok juga sanggup diolah dengan cara lain, menyerupai digoreng, dikuah, hing-

    ga dibakar layaknya sate ataupun jagung.

  19. Awalnya, saya menduga dia sebagai laki-laki yang antisosial. Namun, sesudah berbincang dengannya, a-

    ku jadi tahu bahwa bekerjsama dia hanyalah seorang laki-laki penyendiri yang lebih bahagia berbicara dengan sedikit orang dibanding berada di tengah keramaian.


Demikianlah beberapa pola pemenggalan kata dasar dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah acuan seputar tulisan, pembaca sanggup membuka artikel tata cara penulisan gelar, penulisan kata dasar dan turunan yang benar, kaidah penulisan kata depan dan kata ganti sesuai EyD (PUEBI), tata cara penulisan kata turunan, berikan pola penulisan kata turunan yang benar, serta contoh penulisan catatan kaki dan daftar pustaka. Semoga bermanfaat untuk pebaca sekalian.



Sumber https://dosenbahasa.com

Wednesday, April 24, 2019

√ Pemenggalan Nama Orang, Abreviasi Dan Gelar Yang Benar Sesuai Puebi

Pemenggalan kata yaitu proses memenggal suatu kata dalam suatu kalimat yang disebabkan oleh sulotnya kata itu ditulis penuh dalam suatu baris. Akibatnya, salah satu cuilan kata itu pun dipenggal dan dipindahkan ke baris selanjutnya. Untuk menandai proses tersebut, biasanya terdapat penggunaan tanda hubung di cuilan kata yang tidak mengalami proses pemenggalan kata.


Pemenggalan kata sendiri sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kata-kata yang pemenggalannya diatur dalam PUEBI yaitu kata dasar, kata berimbuhan, nama orang, singkatan, dan gelar seseorang. Khusus untuk artikel kali ini, kita hanya akan membahas tata cara pemenggalan nama orang, singkatan, dan gelar yang benar sesuai PUEBI. Adapun tata cara pemenggalan tersebut–yang dikutip dari laman puebi.readthedocs.io yaitu sebagai berikut!


1. Memenggal Nama Orang yang Mempunyai Dua Kata atau Lebih di Dalamnya


Tata cara ini merupakan tata cara yang khusus untuk pemenggalan nama orang, khususnya untuk nama yang mempunyai dua kata atau lebih di dalamnya. Adapun cara ini dilakukan dengan memenggal salah satu atau beberapa kata pada nama tersebut, lalu dipindahkan ke baris selanjutnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah beberapa pola di bawah ini!



  • Puisi Aku merupakan salah satu puisi ikonik Chairil

    Anwar.

  • Sepasang suami istri itu menamai bai perepuannya dengan nama Ayudia

    Putri Saloka.


Contoh nomor satu merupakan pola pemenggalan pada nama orang yang berjumlah dua kata. Dari pola tersebut, kita bisa lihat bahwa salah satu kata pada nama tersebut (Anwar) dipenggal dan lalu dipindahkan ke baris selanjutnya.


Hal yang sama berlaku untuk pola yang kedua. Bedanya, pola kedua berupa nama orang yang mempunyai tiga kata dan dua diantara katanya (Putri Saloka) dipenggal serta dipindahkan ke bari selanjutnya.


2. Singkatan dan Gelar yang Terdiri atas Dua Huruf atau Lebih Tidak Boleh Dipenggal


Tata cara yang kedua ini merupakan tata cara pemenggalan khusus untuk singkata dan gelar seseorang, terlepas jumlah hurufnya ada dua atau lebih. Dikarenakan tidak bisa dipenggal, maka abreviasi dan gelar yang berjumlah dua abjad harus ditulis secara utuh di baris pertama. Jika tidak, abreviasi dan gelar tersebut bisa ditulis utuh di baris selanjutnya. Karena tidak ada proses pemenggalan di dalamnya, maka penggunaan tanda hubung pada tata cara penulisan ini tidak diharapkan sama sekali. Supaya kita lebih paham, berikut ditampilkan beberapa pola diantaranya!



  • Ayah Dani bekerja sebagai PNS

    di sebuah instansi negara.

  • Ayah Dani bekerja sebagai

    PNS di sebuah instansi negara.

  • Kini, Gamaliel resmi menyandang gelar S.Ikom.

  • Kini, Gamaliel resmi menyandang gelar

    S.Ikom.


Contoh nomor (1) dan (3) merupakan penulisan abreviasi dan gelar yang ditulis utuh di baris pertama, sedangkan sisanya merupakan pola penulisan abreviasi dan gelar yang ditulis di baris selanjutnya.


Demikianlah pembahasan mengenai pemenggalan nama orang, singkatan, dan gelar yang benar sesuai PUEBI. Jika pembaca ingin menambah rujukan soal penulisan, pembaca bisa membuka artikel tata cara memenggal kata dasar, contoh pemenggalan kata dasar dalam kalimat, tata cara penulisan gelar, tata cara penulisan kata turunan, penulisan kata dasar dan turunan yang benar, serta contoh penulisan catatan kaki dan daftar pustaka. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik mengenai penulisan maupun bahasa Indonesia. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ 17 Teladan Pemenggalan Nama Orang Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Tata cara pemenggalan nama orang telah kita bahas dalam artikel pemenggalan nama orang, singkatan, dan gelar yang benar. Pada artikel tersebut, dijelaskan bahwa nama orang yang berjumlah dua kata atau lebih mesti dipenggal beberapa kata diantaranya. Untuk lebih memahami tata cara pemenggalan tersebut, di artikel ini akan ditampilkan beberapa pola pemenggalan nama orang yang ditampilkan dalam format kalimat. Adapun contoh-contoh tersebut yaitu sebagai berikut!



  1. Siswi terbaik di sekolah itu bernama Andini

    Saputri.

  2. Pak Bima dan Bu Marni setuju untuk menamai anak bungsunya dengan nama Sari

    Putri Pamungkas

  3. Juara lomba pidato tingkat provinsi tahun ini diraih oleh Kartika Putri

    Maya.

  4. Nama lengkap perempuan itu adalah Larasati Ayudia Putri

    Kusumaatmadja

  5. Nama orisinil laki-laki itu adalah Raditya Adi

    Putra Pamungkas.

  6. Mata kuliah kali ini diampu oleh Bapak Ahmad

    Taufik Sanusi Pratama.

  7. Nama Hamka sendiri merupakan kependekan dari nama orisinil beliau, yaitu Haji Abdul Malik Karim

    Amrullah.

  8. Pembicara pada seminar itu yaitu Bung Fahri atau yang berjulukan lengkap Muhammad Fahri Ihsan Abdul Karim.

  9. Pada perhelatan lomba baca puisi tersebut, pihak panitia memutuskan bahwa Aulia Putri

    Lestari Ayudia Santosa terpilih sebagai pemenang lomba tersebut.

  10. Polisi menerima keterangan, bahwa pelaku selalu memakai nama samaran, yaitu Ezra

    Gunawan Farid Abdul Karim.

  11. “Hujan Bulan Juni”, “Aku Ingin”, dan “Pada Suatu Hari” yaitu beberapa puisi gubahan Sapardi

    Djoko Damono.

  12. Majalan Tempo merupakan majalah yang diritis oleh sastrawan Goenawan

    Mohamad.

  13. Nama lengkap orang itu begitu panjang, di mana nama lengkapnya adalah Sandi Dana Putra

    Wijaya Kusuma Nagari.

  14. Pada hari Minggu kemarin, Dimas resmi menikahi perempuan dambaannya yang bernama Siti Utami

    Putri Atmanegara.

  15. Pele merupakan pesepakbola legendaris asal Brasil yang memiliki nama lengkap Edison Arantes de Nascimento.

  16. Menurut laman id.wikipedia.org, nama terpanjang di Indonesia adalah Aiwinur Siti Diah Ayu Mega Ningrum Dwi Pangestuti Lestasi Endang Pamikasih Sri Kumala Sari Dewi Puspita Angraini. Pemilik nama terpanjang tersebut merupakan seorang siswi Sekolah Menengah kejuruan 2 Yogyakarta.

  17. Tak ada yang menduga bahwa nama lengkap pelukis Pablo Picasso begitu panjang. Adapun nama lengkapnya tersebut adalah Pablo Diego Jose Fransisco de Paula Juan Nepomuceno Maria de los Remedios Cipriano de la Santisima Trinidad Ruiz y Picasso.


Dari beberapa ontoh di atas, kita bisa simpulkan bahwa cara memenggal nama seseorang yang terdiri atas dua kata atau lebih mesti dilakukan dengan cara memenggal dan memindahkan sebagian kata itu ke baris selanjutnya. Adapun jumlah kata dari nama yang dipenggal bisa berapa saja, tergantung dari kebutuhan atau batas dari baris yang kita tulis dengan nama orang yang memiliki jumlah kata yang banyak tersebut.


Demikianlah beberapa pola penulisan nama orang dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah rujukan dengan tema penulisan, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu tata cara memenggal kata dasar, tata cara penulisan gelar, contoh pemenggalan kata dasar dalam kalimat, tata cara penulisan kata turunan, penulisan kata dasar dan turunan yang benar, serta artikel contoh penulisan catatan kaki dan daftar pustaka. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai penulisan pada khususnya, maupun materi bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih banyak.



Sumber https://dosenbahasa.com

Tuesday, April 23, 2019

√ 3 Cara Menulis Bilangan Dengan Aksara Dalam Kalimat Berdasarkan Puebi

Dalam penulisan bahasa Indonesia, bilangan atau angka sanggup ditulis dengan dua cara, yaitu ditulis dengan bentuk angkanya, atau ditulis dengan huruf. Kedua metode itu mempunyai tata cara penulisannya sendiri yang telah diatur dalam kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).


Khusus untuk artikel ini, kita hanya akan membahas cara menulis bilangan dengan abjad yang benar dalam suatu kalimat berdasarkan kaidah PUEBI. Adapun beberapa cara untuk menulis bilangan dengan abjad dalam kalimat yang dikutip dari buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia” tersebut yaitu sebagai berikut!


1. Bilangan Dapat Ditulis dengan Huruf jikalau Dapat Ditulis dengan Satu atau Dua Kata


Cara pertama ini dilakukan kala sebuah bilangan sanggup ditulis dengan hanya satu atau dua kata saja. Misal: 1 menjadi satu (satu kata) atau 10.000 menjadi sepuluh ribu (dua kata). Cara menulis ini tidak berlaku jikalau bilangan yang ditulis secara berurutan. Misalnya: 1, 2, 3, 4 tidak sanggup ditulis satu, dua, tiga, empat.


2. Bilangan Dapat Ditulis dengan Huruf Jika Berada di Awal Kalimat


Cara kedua ini berlaku bagi bilangan-bilangan yang sanggup ditulis dengan satu atau dua buah kata. Misalnya: 20 orang penerima lomba telah datang di lokasi penyelenggaraan lomba menjadi dua puluh orang penerima lomba telah datang di lokasi penyelenggaraan lomba. 


Jika bilangan yang ada di awal kalimat yaitu bilangan yang harus ditulis dengan tiga atau lebih kata, maka bilangan tersebut harus dipindahkan posisinya dari awal kalimat ke tengah atau final kalimat. Misalnya: 250 penerima terpilih telah datang semenjak pagi tadi diubah menjadi sejak pagi tadi, 250 penerima terpilih telah tiba.


3. Menuliskan Sebagian Bilangan dengan Huruf


Cara terakhir ini dilakukan jikalau bilanga yang ditulis merupakan suatu bilangan yang jumlahnya besar. Dengan cara ini, sebuah bilangan berjumlah bisa  sanggup lebih gampang untuk dibaca. Adapun cara menulis ini dilakukan dengan bab depan ditulis dengan angka, dan sisanya ditulis dengan huruf. Misalnya: 5.000.000 menjadi 5 juta atau 250.000 menjadi 250 ribu.


Untuk lebih memahami lagi ketiga cara di atas, berikut ini ditampilkan pola dari ketiga cara tersebut yang ditampilkan dalam format kalimat di bawah ini!



  • Desa itu dihuni sekitar sepuluh ribu warga.

  • Cilok merupakan salah satu diantara camilan khas yang ada di kota Bandung.

  • Tiga orang yang terpilih sebagai pemenang lomba tersebut telah menaiki podium dan mendapatkan medali dan sejumlah hadiah lainnya dari pihak penyelenggara lomba.

  • Dua puluh siswa terpilih telah mendapatkan beasiswa khusus dari pihak yayasan Sekolah Menengah Pertama Krida pada hari Senin yang lalu,

  • Dalam sebulan, Pak Usman sanggup meraih laba sebesar 10 juta rupiah.

  • daerah itu dihuni sekitar 250 ribu penduduk.


Dari pemaparan di atas, sanggup disimpulkan bahwa cara menulis bilangan dengan abjad dalam kalimat dilakukan untuk tiga bilangan tertentu, yaitu bilangan yang sanggup ditulis dengan satu aau dua huruf, bilangan yang ada di awal kalimat, dan bilangan yang berjumlah besar. Ketiga jenis bilangan itu ditulis dengan cara-cara khusus ibarat yang dijelaskan di atas.


Demikianlah klarifikasi mengenai cara menulis bilangan dengan abjad dalam kalimat berdasarkan PUEBI. Jika pembaca ingin menambah refrensi soal penulisan, pembaca sanggup membuka artikel tata cara memenggal kata dasar; pemenggalan nama orang, singkatan, dan gelar yang benar; tata cara penulisan gelar; tata cara penulisan kata turunancontoh pemenggalan kata dasar dalam kalimatcontoh pemenggalan nama orang dalam kalimat; dan contoh penulisan catatan kaki dan daftar pustaka. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ 21 Teladan Penulisan Bilangan Dengan Aksara Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Sebeulmnya, kita telah mengetahui beberapa cara menulis bilangan dengan abjad dalam kalimat yang bersumber dari kaidah PUEBI. Tata cara tersebut dilakukan pada bilangan-bilangan tertentu yang terdapat pada kalimat, yaitu bilangan yang sanggup ditulis dengan satu atau dua kata, bilangan yang ada di awal kalimat, dan bilangan yang jumlah nominalnya besar. Untuk lebih memahami lagi tata cara penulisan ini, berikut ditampilkan beberapa pola penusilan bilangan dengan abjad dalam kalimat bahasa Indonesia yang ada di bawah ini!



  1. Di halaman belakang rumahku, terdapat tiga buah pohon mangga yang tumbuh tinggi menjulang.

  2. Dalam sehari, Pak Karjo bisa menjual lima puluh mangkok bakso.

  3. Enam belas kontestan lomba debat antar Sekolah Menengan Atas tengah mempersiapkan diri mereka untuk mengikuti lomba debat tahun ini.

  4. Dua puluh tahun sudah Pak Joko dan Bu Ani menjalin tali kasih pernikahan.

  5. Aksi demo itu dihadiri oleh sekitar 15 ribu pendemo yang berasal dari banyak sekali daerah.

  6. Dari atas sana, saya melihat tiga buah layang-layang berjatuhan dan tengah mengarah ke arah barat.

  7. Seratus orang cendekiawan dari banyak sekali instansi pendidikan hadir di program lembaga diskusi tersebut.

  8. Dalam sebulan, laki-laki berusia 33 tahun itu bisa menerima omset sebesar 250 juta rupiah.

  9. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan rintisan itu mengalami peningkatan yang cukup pesat.

  10. Desa itu dihuni sekitar 50 ribu penduduk yang sebagian besarnya bekerja sebagai petani dan kuli bangunan.

  11. Untuk ukuran anak SMP, uang saku anak itu terbilang besar, di mana dalam sehari ia dibekali uang sebesar 500 ribu rupiah dari kedua orang tuanya.

  12. Lima belas mahasiswa terbaik dari Universitas Harapan Bangsa akan diterbangkan ke Korea Selatan untuk mengikuti acara pertukaran mahasiswa dengan mahasiswa Korea Selatan dari Universitas Kyunghee.

  13. Dalam sebulan, Pak Amar mendapatkan honor sebesar 3,5 juta dari perusahaan tempat ia bekerja.

  14. Dua siswa kelas XII itu dibawa ke guru BK alasannya yakni tertangkap berair sedang tabrak di halaman belakang sekolah ketika jam pelajaran berlangsung.

  15. Dua minggu ke depan, mahasiswa Universitas Harapan Bangsa akan melaksanakan ujian akhi semester, baik secara teoritis maupun praktis.

  16. Tiga hari nanti, Universitas Hayat Mulia akan merayakan hari karenanya yang ke-25.

  17. Empat puluh siswa kelas x-5 SMAN 27 tengah melaksanakan acara praktek di laboratorium sekolah bersama dengan guru kimia mereka, Pak Munawar.

  18. Lima hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang anak kecil yang wajahnya seolah-olah dengan adikku yang telah usang meninggal.

  19. Hanif membeli empat bungkus nasi goreng yang slaah satunya ia berikan kepada seorang anak yang tengah meminta-minta di jalanan.

  20. Dalam membuka usahanya, Pak Syamsul hanya bermodalkan niat dan uang sebesar 250 ribu rupiah saja.

  21. Sudah tiga hari ini Laras tidak masuk sekolah.


Demikianlah beberapa pola penulisan bilangan dengan abjad dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah wawasan soal penulisan, pembaca bisa membuka artikel pemenggalan nama orang, singkatan, dan gelar yang benar; tata cara menulis kata dasar; contoh pemenggalan nama orang dalam kalimat; tata cara penulisan gelar; penulisan kata dasar dan turunan yang benar, serta artikel tata cara penulisan kata turunan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai penulisan pada khususnya, maupun mengenai bahan bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih banyak.



Sumber https://dosenbahasa.com