Showing posts with label Komunikasi Jurnalistik Bab 03 Penulisan Berita. Show all posts
Showing posts with label Komunikasi Jurnalistik Bab 03 Penulisan Berita. Show all posts

Sunday, July 9, 2017

√ Inilah Jenis-Jenis Berita, Nomor 3 Paling Banyak Diakses Orang-Orang

Inilah Jenis-Jenis Berita, Nomor 3 Paling Banyak Diakses Orang-Orang


Membaca isu jadi hal wajib bagi kita yang ingin mendapat informasi terbaru.

Membaca isu biasanya kita lakukan di koran-koran kan ? Tapi tahukan kalian bahwa media isu itu tidak hanya koran saja, tapi ada pula media lainya. Penasaran apa saja media isu lainya selain koran, berikut Siswapedia paparkan jenis-jenis media berita.


1. Portal Berita Online


Sekarang aneka macam bermunculan portal isu online. Mulai dari portal yang memuat isu lokal, hingga memuat isu nasional.


Contoh portal isu online ada detik.com, tribunnews.com, kompas.com, liputan6.com, dan masih banyak yang lainya lagi. Apa yang membedakan antara portal isu online dengan blog biasa yaitu terletak pada unsur kebaharuannya.

Kebaharuan disini maksudnya portal isu online biasanya memuat informasi yang uptodate. Sangat jarang sekali ada portal isu yang memuat informasi masa lampau.


Ohya, ketika kalian mencari isu di internet harus hati-hati lho yah. Perhatikanlah, apakah media isu online tersebut sudah ter verifikasi Dewan Pers atau belum. Kalau belum minimal ya alamat redaksinya harus jelas. Baru portal isu tersebut sanggup kalian percayai (Baca juga: cara cerdas menyaring informasi).


Membaca isu jadi hal wajib bagi kita yang ingin mendapat informasi terbaru √ Inilah Jenis-Jenis Berita, Nomor 3 Paling Banyak Diakses Orang-Orang

Gambar. Contoh tampilan isu online dari detik.com


2. Media Koran, Media Berita Jenis Cetak.


Koran termasuk kedalam media jenis cetak. Menurut buku berjudul Reka Bentuk Media Cetak karya, Enjang Muhaemin menjelaskan bahwa media cetak berbentuk koran mempunyai perbedaan-perbedaan kalau dibandingkan dengan media isu lainya.


Salah satu perbedaannya yaitu media koran lebih variatif kontenya, dibandingkan dengan portal isu online. Media koran yang lebih variatif itu di dalamnya terdapat cerpen, review daerah wisata, curhat warga, hingga karikatur. Salah satu koran yang banyak mempunyai konten menyerupai ini sanggup kalian temui di Koran Sindo, Koran Solopos, Koran Jawa Pos, dan Koran Media Indonesia.


3. Media Televisi, Media Berita Jenis Audiovisual.


Media televisi merupakan media isu jenis audiovisual yang paling banyak diakses oleh orang-orang di seluruh dunia. Begitulah kutipan dari buku Pengantar Bahasa Indonesia, Saifuddin Herlambang. Apa yang dikatakan oleh Saifuddin memang demikian adanya.


Orang-orang memang banyak yang menonton isu lewat televisi alasannya yaitu sifat-sifat beritanya yang lebih kredibel. Orang-orang lebih percaya adegan dalam bentuk video. Makara tak heran kalau media isu televisi jadi media isu yang paling banyak di akses.


4. Media Radio, Media Berita Jenis Audio.


Media radio merupakan media isu jenis audio. Secara konten, desk yang ada pada isu radio umumnya hampir sama dengan media isu lainya. Kalian sanggup menemui isu kriminal, isu ekonomi, isu olahraga, isu politik, dan masih banyak yang lainya menyerupai pada umumnya.


Hanya saja media isu radio mempunyai teknik pengambilan liputan yang menarik lho. Ada konsep-konsep untuk mengukur sejauh mana wartawan radio membawakan liputan yang berkualitas.


Kualitas tingkat pertama akan diberikan kepada wartawan yang mendapat isu dari sumber A1 (first realiable / orang pertama). Sedangkan tingkat kedua akan diberikan kepada wartawan yang mendapat isu dari orang kedua (second reliable/ orang kedua) begitu seterusnya hingga tingkat ke 6.


Jadi kalian akan mendapat honor paling besar dari redaktur, kalau kalian sanggup melaksanakan liputan isu secara langsung. Beberapa chanel radio yang menghususkan pada program isu salah satunya yaitu radio Elshinta FM, radio RRI FM, dan radio BBC FM.


Jadi kini kalian sudah tahu ya, kalau ditanyai oleh guru dengan pertanya apa jenis-jenis isu ? Yaps betul sekali, jenis-jenis isu ada empat (baca juga: memahami isu dari media elektronik dan cetak) .



Sumber https://www.siswapedia.com

Friday, July 7, 2017

√ Langkah-Langkah Menulis Isu Untuk Kiprah Sma

Beginilah Langkah-Langkah Menulis Berita untuk Tugas SMA


Siswapedia.com – Tugas yang kerap kali bikin pusing bagi siswa yaitu kiprah mencari berita. Tugas ini biasanya diberikan kepada siswa kelas 2 SMA.


Dalam pencarian gosip itu. Siswa biasanya akan disuruh oleh gurunya untuk mewawancarai perjuangan bisnis yang ada disekitarnya. Misalnya mewawancarai pengrajin angklung di desanya, mewawancarai pembuatan jamu tradisonal, dan mewawancarai aneka industri rumahan lainya.


Saat siswa diberikan kiprah ini. Banyak dari mereka yang kebingungan memulainya dari mana. Nah bagi kalian, kalian, dan kalian yang kebingungan itu. Kali ini Siswapedia akan memperlihatkan rentetan tutorial bagaimana menciptakan gosip yang elok sesuai dengan kaidah jurnalistik. Langsung simak saja


1. Tentukan Proximity Newsly


Maksudnya suruh memilih proximity newsly yaitu semakin gosip yang diambil semakin dekat, berati beritanya semakin bagus. Semakin bersahabat disini maksudnya gosip yang diambil bersahabat dengan latar belakang jurusan siswa.


Misalnya ia mengambil jurusan IPA di sekolahnya, maka gosip yang diambil lebih baik yang masih ada kaitannya dengan materi pembelajaran siswa IPA. Misalnya dengan meliput industri farmasi, meliput pembuatan beling mata, meliput pembuatan tempe, meliput pembuatan jamu, dlsb.


 Tugas yang kerap kali bikin pusing bagi siswa yaitu kiprah mencari gosip √ Langkah-Langkah Menulis Berita Untuk Tugas SMA

Gambar. Ilustrasi mencari informasi untuk materi menulis gosip di lokasi wisata (Foto: KPPN Ngrukem)


2. Buatlah Daftar Pertanyaan


Sebelum kalian mulai melaksanakan wawancara dengan pengelola daerah perjuangan yang akan dibentuk menjadi berita. Maka kalian harus menciptakan daftar pertanyaannya terlebih dahulu.


Pertanyaan yang baik harus memakai struktur 5W+ 1H secara sistematis, demikian menyerupai dikutip dalam buku Panduan Wawancara Televisi, Purnama Suwardi.


5W+1H disini mencakup What (Apa), Who (Siapa), Why (Mengapa), When (Kapan), Where (Dimana), dan How ( Bagaimana). Contoh penerapannya dalam teknik wawancara gosip misalnya.


(Apa) saja materi yang diharapkan untuk menciptakan jamu pegelinu ? (Siapa) saja yang terlibat dalam pembuatan jamu pegelinu ? (Mengapa) jamu pegelinu terdapat ramuan beras kencur ?. Demikian seterusnya hingga dengan kalimat How (Bagaimana).


3. Catatlah Wawancara Pada Lembaran Kertas, Atau Rekaman.


Saat sedang melaksanakan wawancara jangan lupa merekamnya memakai HP. Tapi ketika HP kalian tiba-tiba baterainya habis. Maka catatlah pembicaraan narasumber di lembaran kertas.


Agad sanggup mengimbangi pembicaraan narasumber yang sangat cepat gunakanlah gaya tulis stenografi. Gaya tulis stenografi ini maksudnya tidak ditulis secara lengkap pembicaraan si narasumber, tapi dicatat poin-poin pentingnya.


Gaya tulis steno juga berbeda dengan gaya tulis mode alfabeta biasa. Kalian harus mencar ilmu goresan pena steno terlebih dahulu.


4. Catatlah Identitas Narasumber.


Catatlah identitas narasumber yang mencakup nama, umur, dan alamat ia tinggal. Pencatatan identitas narasumber ini nantinya jadi asesmen writter. Misalnya diketahui narasumber yang kalian wawancarai yaitu penjual jamu yang berjulukan Lutfi Aminuddin, umurnya 54 tahun, dan alamatnya asal Pemalang.


Maka kalian sanggup menuliskannya dalam gosip contohnya begini. “Lutfi Aminuddin (54) telah menjual jamu semenjak 3 tahun yang lalu. Lutfi yang tinggal di Pemalang ini ketika menjual jamu memakai sepeda ontel”.


Kalian sanggup memakai asesmen writter lain contohnya jumlah anaknya ada berapa, istrinya namanya siapa, dlsb.


5. Tulislah Hasil Wawancara Dengan Kalimat Aktif.


Setelah data wawancara telah dikumpulkan. Langkah terakhir tinggal menuliskannya ke dalam bentuk teks berita. Saat kalian menulis berita dari data yang telah terkumpul.


Tulislah dengan kalimat aktif. Opini penulis dihentikan masuk disini. Tapi tulislah saja apa adanya sesuai dengan data yang didapatkan.


Model kepenulisan gosip yang disarankan bab lead (ide pokok, paragraf utama) di taruh di awal paragraf. Paragraf berikutnya diikuti dengan kalimat penjelas. Begitulah langkah-langkah singakt pembuatan teks berita, supaya kalian sanggup mempraktekanya.



Sumber https://www.siswapedia.com

Tuesday, July 4, 2017

√ Insiden Yang Dapat Dijadikan Sebagai Berita

Tidak Semua Peristiwa Dapat Dijadikan Berita Menarik, Beginilah Untuk Mengukur Kelayakannya


Dalam dunia jurnalistik, tidak semua info sanggup dimuat seenaknya. Ada kriteria-kriteria khusus yang menciptakan suatu info sanggup diterima atau tidak.


Semua reporter akan selalu menganggap bahwa semua insiden sanggup dijadikan sebagai berita. Akan tetapi, ditelinga pendengar tidak semuanya info sanggup dianggap penting, dan menarik.


Ketika menarikan pada sebuah info banyak unsurnya, sanggup sebab beritanya yang sudah basi. Teknik liputan yang ngambang, sampai muatan info yang tidak ada sensasinya sama sekali.


Nah, biar beritanya sanggup dianggap penting oleh pendengar, maupun pembaca. Reporter, maupun redaktur harus mempunyai kepekaan yang tinggi untuk menilai kelayakan pada suatu berita, maupun peristiwa.


Untuk mengukur sejauh mana insiden tersebut dijadikan sebuah info atau tidak. Perlu diadakan evaluasi terlebih dahulu sebelum info itu diproduksi dan disiarkan.


Meskipun evaluasi tersebut bersifat relatif. Secara umum ada sejumlah kaidah jurnalistik yang patut dipertimbangkan.


Lantas insiden yang sanggup dijadikan sebagai info itu insiden yang menyerupai apa?


Sebagaimana yang diungkap dalam buku Jurnalistik Radio karya Masduki. Ada 6 indikator evaluasi yang sanggup dijadikan sebagai materi pertimbangan. Berikut saya paparkan beberapa indikatornya.


1. Aktualitas, atau Timlines.


Media Televisi, Koran, Maupun Radio dianggap sebagai media nomor satu. Jika media tersebut menunjukkan kecepatan waktu penayangan berita. Oleh sebab itu, aktualitas menjadi nilai info utama yang harus dijaga.


Jika ada suatu insiden kebakaran, banjir atau musibah lainnya atau sanggup juga kasus kriminalitas. Maka dalam waktu kurang dari 2 hari. Media tersebut harus memberitakannya.


2. Kedekatan, Atau Proximity


Kedekatan emosi, dam fisik menciptakan sebuah info semakin menarik di dengar, atau dibaca oleh para pendengar. Berita kecil di lokasi yang terdekat dengan pendengar, lebih berarti dari info besar yang lokasinya sangat jauh dengan mereka.


Misalnya saja ada stasiun TV namanya Cilacap TV. Maka info kebakaran di Kota Cilacap lebih menarik diberitakan oleh media televisi tersebut, kalau dibandingkan dengan insiden kebakaran yang ada di Jakarta.


3. Tokoh Publik, Atau Prominence.


Peristiwa di seputar tokoh idola, panutan, dan pemimpin masyarakat selalu menarik untuk di dengar. Karena ketokohan mereka telah dikenal di hadapan publik.


Jadi kalau ingin meliput tokoh. Carilah tokoh yang memang sudah dikenal oleh publik secara luas. Maka pendengar, maupun pembaca akan menyukai hasilnya.


4. Konflik, atau Conflict.


Kontroversi antar tokoh publik, polemik seputar duduk kasus besar yang menciptakan kegaduhan masyarakat, atau kebijakan dari pemerintah yang menciptakan huru hara, bentrokan, sampai insiden perang merupakan insiden penuh konflik yang sangat menarik untuk dijadikan sebuah berita.


5. Lebih Dekat Dengan Kemanusiaan, atau Human Interest.


Berita-berita yang menyentuh rasa kemanusian masyarakat secara luas, menyerupai insiden kelaparan, pengungsian, musibah sangat menarik untuk dijadikan sebuah berita.


Bahkan beberapa pembawa program besar ketika ini menyerupai Najwa Shihab, dan Dahlan Iskan. Mereka sanggup menjadi besar sebab meliput insiden yang bersahabat dengan human interst.


Najwa Shihab langsung mencuat menjadi news achor papan atas berkat liputan eksklusifnya ketika musibah Tsunami Aceh terjadi.


Sementara Dahlan Iskan, berhasil menjadi redaktur Jawa Pos sehabis meliput secara langsung terbakarnya kapal tempo mas. Makara sisi human Interest sangat disukai sekali oleh pembaca, maupun pendengar.


Tidak Semua Peristiwa Dapat Dijadikan Berita Menarik √ Peristiwa Yang Bisa Dijadikan Sebagai Berita

Gambar Ilustrasi. Kisah-kisah inspiratif dari seorang nelayan yang berjuang hidup ditengah kehidupan yang sulit sanggup dijadikan sebagai berita(Foto: Siswapedia.com)


6. Bersifat Sensasional, atau Unique


Keanehan, kegilaan, dan hal-hal yang spektakuler dalam kehidupan manusia, selain mempunyai unsur hiburan, juga sanggup menunjukkan dorongan prestasi sekaligus penyadaran terhadap dinamika kehidupan pendengar.


Berita yang sensasional biasanya sanggup bertahan cukup lama, makanya info yang sensasional biasanya mempunyai nilai rating yang cukup tinggi. Demikian sejumlah indikator layak, atau tidaknya sebuah insiden dimuat dalam sebuah berita.


Berita sensasional sanggup berupa info wacana prestasi seorang pengusaha -bagaimana ia membangun usahanya?-, atau insiden sains yang sangat unik dan langka atau sanggup juga semacam trik dan tips menuntaskan duduk kasus dengan cara yang tak biasa dsb.


Nah, dari uraian di atas kita jadi memahami bahwa tidak semua insiden sanggup dijadikan sebagai materi berita.



Sumber https://www.siswapedia.com

Sunday, July 2, 2017

√ Menciptakan Liputan Informasi Olahraga Yang Bagus

Ada pertanyaan bagaimana cara menciptakan liputan gosip olahraga yang manis ? lezat dibaca dan tidak lebay?


Nah, semoga liputan gosip olahraga yang kita buat menjadi bagus, Ikutilah Beberapa Anjuran Berikut ini.


Hampir setiap surat kabar kini memiliki halaman tersendiri untuk desk olahraga. Televisi, radio, hingga koran pun menyediakan porsi khusus untuk berita-berita bencana olahraga dalam siaran-siaran beritanya.


Sekarang bahkan pertandingan-pertandingan sepakbola sanggup dipastikan menerima kawasan khusus media masa.


Sekarang para wartawan dan penulis olahraga, serta para redaktur kebanyakan merupakan orang-orang yang telah profesional dibidangnya. Halaman olahraga kini ditulis dan disunting dengan baik ibarat halaman-halaman lainya.


Secara keseluruhan, bagi mereka yang menyukai olahraga, menjadi wartawan olahraga lebih banyak memiliki kesempatan ke luar kota, atau ke luar negeri, lebih gampang menciptakan goresan pena sendiri (by line), sanggup memunculkan banyak penggemar, dan segala kelebihan lainya.


Ada pertanyaan bagaimana cara menciptakan liputan gosip olahraga yang manis  √ Membuat Liputan Berita Olahraga Yang Bagus

Gambar. Contoh tampilan gosip olahraga di media online Goal.com


Tapi ibarat apakah sebetulnya, cara-cara menulis surat kabar?


Berikut akan saya paparkan.


1. Hindari Penulisan Liputan yang Berbunga-Bunga.


Wartawan olahraga kadang suka menciptakan liputan yang begitu berbunga-bunga dengan cabang olahraga yang diliputnya. Beberapa wartawan bahkan menjadi pendukung setia bagi sebagian tim. Dan wartawan akan bangkit dengan orang-orang yang mencemooh tim kesuakaannya.


Kedua-duanya sama-sama ekstrimnya, dan itu bisa mengaburkan pandangan yang obyektif terhadap peliputan.


Menurut Stanley Woodwar, sebaiknya wartawan bangkit di antara kedua ekstrem tersebut, yaitu kembali ke pemberitaan secara straight news yang baik


2. Hindari Kata-Kata Klise


Klise pada awalnya merupakan kata yang sempurna yang berdaya tarik bagi banyak orang. Akan tetapi, orang banyak memakai kata tersebut secara berlebihan, yang sering kali merusak arti aslinya yang tepat.


Misalnya kata “ihwal”, atau kata “akan halnya” penggunaan kata ini sudah sering sekali dipergunakan oleh para wartawan, sehingga mengakibatkan liputannya tampak usang, dan menjadi klise.


3. Harus Mengetahui Peraturan Dalam Olahraga


Hal yang paling disukai oleh para penggemar olahraga yaitu membicarakan pelatih, atau manajer rim favorit mereka, dan kemampuan menilai wasit yang memimpin jalanya pertandingan.


Yang juga cukup diminati oleh penonton yakni kritik yang dilontarkan pada gosip laporan wartawan olahraga.


Karena kritik ini membutuhkan pemahaman yang mendalam perihal suatu cabang olahraga, maka seorang wartawan olahraga harus paham betul dengan bidang olahraga yang ia sedang diliput.


4. Gunakanlah Bahasa Liputan yang Informal.


Sekarang, hal yang diinginkan dalam penyajian gosip olahraga yang banyak disukai oleh pembaca, maupun pendengar yakni gaya liputan yang informalitas, dan orisinalitas tanpa dibumbui bahasa yang basi, dan usang.


Jadi pada gosip olah raga jangan hingga memakai bahasa-bahasa liputan yang kaku. Hanya saja wartawan harus mengetahui beberapa bahasa teknis dalam gosip olahraga.


Misalnya saja kata “lob” dalam bulu tangkis, kata “tekling” pada olahraga sepak bola, dan bahasa teknis lain harus dipahami dengan baik oleh wartawan.


5. Tunjukkanlah Sifat yang Bersahabat Dengan Tim.


Memang sebaiknya wartawan menawarkan perilaku yang bersahabat, dan menujukan dengan terperinci bahwa ia, maupun para pembacaannya, menginginkan semoga tim tuan rumah meraih kemenangan.


Jadi ketika wartawan meliput siaran olahraga di sangkar Arema misalnya, maka wartawan tersebut harus condong mendukung Arema Malang. Hanya saja wartawan dihentikan kupa bahwa ia menulis gosip untuk pembaca.


Jangan sekali-sekali ia seorang petugas humas, bagi instruktur atau manajer. Pada umumnya, setiap official tim ingin memanfaatkan wartawan untuk mempublikasikan gosip yang mengecoh lawan, atau guna mempromosikan kepentingan mereka sendiri.


Jadi kendati wartawan harus mendukung tim kandang. Tetapi wartawan harus tetap menjaga kenetralannya dengan mendukung tim lawan pula. Dengan begitu akan dihasilkan liputan gosip olahraga yang baik.



Sumber https://www.siswapedia.com

Thursday, June 29, 2017

√ Definisi Informasi Secara Umum

Apa itu informasi ?


Untuk menjawab pertanyaan itu, maka kita harus mengetahui definisi informasi secara umum serta definisi informasi berdasarkan Pers Barat dan Pers Timur.


Berita merupakan media yang visual-auditif, artinya semua orang sanggup menangkap informasi lewat penglihatan mata dan pendengaran lewat telinga.


Berita merupakan uraian insiden yang dikomunikasikan dalam bentuk visual maupun auditif kepada pendengar pada suatu insiden yang bersamaan.


Sedangkan berdasarkan aneka macam pendapat ahli. Pengertian perihal informasi tidaklah seragam. Tapi pendapat para hebat sebagian ada yang mirip.


 maka kita harus mengetahui definisi informasi secara umum serta definisi informasi berdasarkan Pers √ Definisi Berita Secara Umum

Gambar. Benda bersejarah yang menjadi saksi insiden penting sanggup dijadikan sebagai materi berita, contohnya pensiunan pesawat Tentara Nasional Indonesia AU (Foto: siswapedia.com)


Definisi Berita Menurut Para Ahli


Berikut aku merangkum beberapa pendapat para hebat dalam mendefinisikan mengenai suatu berita.


Pertama, berdasarkan Paul D.Maesenner, dalam bukunya berjudul Here’s The News. Berita ialah sebuah informasi yang gres perihal suatu insiden penting dan menarik perhatian serta minat pendengar.


Berita radio sanggup pula berarti : Apa yang terjadi ketika ini, apa yang segera terjadi, dan apa yang akan terjadi.


Kedua, sementara berdasarkan pendapat Prof. Mitchel V. Charnley, dalam bukunya berjudul Reporting. Berita ialah laporan perihal fakta, atau opini menarik perhatian dan penting, yang diperlukan sekelompok masyarakat.


James M. Neal, dan Mitchel V. Charnley mengartikan informasi radio sebagai laporan perihal suatu peristiwa, opini, kecenderungan situasi kondisi, interpretasi penting, menarik, masih baru, dan harus secepatnya disampaikan pada khalayak publik.


Ketiga, Curtis Beckman sedikit menyerupai dalam mendefinisikan informasi layaknya James M. Neal. Menurut Curtis Beckman informasi diartikan sebagai laporan atas opini, maupun insiden yang penting bagi sejumlah besar khalayak.


Berita yang besar ialah liputan opini, atau peristiwa, yang sangat diperlukan pula bagai banyak orang.


Dari beberapa literatur di atas, sanggup dikatakan bahwa definisi informasi merupakan satu sajian laporan berupa fakta dan opini yang mempunyai nilai berita, penting, dan menarik bagi sebanyak mungkin orang.


Berita menjawab problem apa yang sedang terjadi, serta bagaimana insiden itu sanggup berlangsung.


Berita Menurut Pemahaman Pers Barat, dan Berita Menurut Pemahaman Pers Timur


Pengertian informasi dalam pandangan Timur (Uni Soviet) berbeda sekali pengertiannya dengan pandangan Barat (Amerika, Eropa)


Dalam dunia Timur, informasi tidak dipandang sebagai komoditi, informasi bukan barang dagangan. Berita ialah suatu “proses” yang ditentukan arahnya untuk mengupayakan stabilitas negara. Begitulah definisi informasi dalam pandangan Timur.


Berbeda dengan pers Timur, Pers Barat jauh sangat berbeda. Pers barat memandang bahwa informasi itu merupakan bab dari “komoditi”, atau sebagai “barang dagangan” yang sanggup diperjual belikan.


Oleh karenanya, informasi sebagai barang dagangan yang sanggup diperjualbelikan itu harus menarik. Tidak heran jikalau pers Barat mendefinisikan informasi menyerupai yang didefinisikan oleh “raja pers” dari Inggris berjulukan Northliffe.


Nortlhiffe menuturkan bahwa informasi itu ialah sesuatu yang “if a dog bites a man, that’s not news, if a man bites a dog, that news” (kalau anjing menggigit orang, itu bukan berita, jikalau orang menggigit anjing itu gres berita).


Pers Barat dalam mendefinisikan informasi memang sesuatu yang harus sanggup menjual. Makanya pers Barat lebih tumbuh daripada pers Timur.


Hanya saja pers Barat punya sisi kelemahan. Yaitu susukan terhadap berita yang kadang dibentuk dengan melaksanakan pengiringan opini demi untuk meraih hype dari suatu berita.


Sedangkan perspektif informasi yang dianut oleh pers Timur juga mempunyai sejumlah kelemahan. Karena penyelenggaraan suatu informasi dilarang dibisniskan, dan dilarang didagangkan tapi menjadi bab penting bagi stabilitas negara.

Kadang informasi terlalu dikendalikan oleh rezim yang berkuasa. Berita kemudian menjadi alat kontrol untuk melanggengkan pemerintahannya.


Disinilah para pembaca perlu mengetahui bahwa informasi mempunyai dua definisi besar, yaitu definisi versi pers Barat, dan definisi versi pers Timur.



Sumber https://www.siswapedia.com

Friday, June 16, 2017

√ Buletin, Format Dan Proses Penyiaran

Buletin, Format dan Proses Penyiaran 


Berita merupakan suatu kemasan untuk sekumpulan paket sajian berita, dengan durasi yang tetap. Buletin informasi memuat banyak sekali informasi menurut jenis, area , maupun liputan yang disiarkan selama berjam-jam.


Durasi buletin informasi sangatlah bervariasi, mulai dari 5 menit sampai 30 menit. Bahkan ada yang memakai waktu untuk siaran buletin selama 60 menit, atau satu jam lamanya.


Penamaan buletin informasi umumnya bermacam-macam, dan kebanyakan menitik beratkan pada wilayah jangkauan liputannya.


Namun perlu diketahui, bahwa ada sebagian buletin yang penamaannya tidak didasarkan dengan area converage-nya. Sebagai pola pada jadwal TVRI.


Di dalam buletin informasi tersebut umumnya disajikanlah berita-berita nyata mengenai politik, ekonomi, perang, bencana, kriminal, sampai olahraga.


Pada masing-masing informasi durasinya tidaklah sama. Mulai dari yang durasinya hanya 30 detik, sampai yang durasinya hanya 3 menitan saja. Bergantung pada bobot, dan daya tarik programnya bagaimana.


Semakin menarik beritanya, apalagi informasi tersebut sedang sangat viral, maka pemberitaan akan informasi tersebut juga akan sangat pajang pula durasinya.


Pembagian Ragam Berita Berdasarkan Pelaku Ahli Dibidangnya


Dedy Iskandar Muda, dalam bukunya berjudul Jurnalistik Televisi membagi ragam informasi menurut pelaku jago ada tiga. Ketiga jenis pelaku pembacaan dalam jadwal informasi salah satunya sebagai berikut.


Pertama, pembacaan informasi olahraga. Pembacaan informasi olahraga harus dibacakan oleh orang-orang yang memang praktisi dibidangnya.


Pembacaan informasi olahraga terdapat istilah-istilah yang cukup menyulitkan menyerupai smash, lob, blocking, foult, dan istilah-istilah lain yang harus dipahami dengan sempurna oleh pembaca berita. Makanya pada jadwal informasi olahraga mau tak mau bab Redaktur harus merekrut pembawa jadwal informasi yang kompeten dibidangnya.


Kedua, pembawa informasi yang kedua harus diisi dengan orang-orang yang memang praktisi dibidangnya ialah pada pembacaan informasi cuaca. Ada istilah-istilah yang cukup menyulitkan dalam konten informasi cuaca. Beberapa istilah-istilah yang cukup menyulitkan diantaranya ialah wather forcast, penumathic wather, dlsb.


Istilah-istilah ini biasanya cukup gampang dipahami oleh orang-orang yang sudah usang berkecimpung di dunia metereologi. Makara pembacaan informasi cuaca harus diserahkan pada orang-orang yang sebelumnya sudah berpengalaman dibidang meteorologi.


 merupakan suatu kemasan untuk sekumpulan paket sajian informasi √ Buletin, Format dan Proses Penyiaran

Gambar. Berita perihal masakan harus diulas oleh orang yang mengerti perihal masakan (Foto: Culinary Guide)


Format Penyajian Berita


Sama halnya dengan hidangan pada hidangan makanan. Makanan yang sama tapi diolah dengan hidangan yang berbeda, maka akan memperlihatkan pilihan dan rangsangan yang berbeda.


Misalnya pada daging, daging biasanya diolah menjadi banyak sekali masakan mulai dari hanya sekedar digoreng, disop, atau dibakar, sampai dijadikan steak atau korned. Selain teknik mengolah, cara menghidangkannya juga akan memperlihatkan daya tarik tersendiri.


Demikian juga terhadap penyajian berita, bila informasi tersebut dikemas dalam suatu sajian yang monoton saja, maka akan sanggup menjadikan kebosanan sehingga memungkinkan untuk ditinggalkan oleh penontonnya.


Bagaimana cara menciptakan informasi yang menarik?


Agar penyajian informasi menjadi lebih baik, serta juga lebih menarik. Maka secara umum, terdapat lima jenis format penyajian untuk sebuah penampilan pada buletin berita.


Lima jenis format dalam penyampaian pada buletin informasi diantaranya ialah Cut Spot, Reader U-LAY, Non-Intro, Phone, dan Reader Only. (Baca juga: Jenis Format Penyampaian Buletin)


Kelima jenis format penyajian tersebut memang tidak mutlak atau tidak selalu harus dihadirkan dalam satu sajian buletin informasi (news buletin). Tetapi akan sangat bergantung pada kepentingan, daya tarik, dan variasinya bagaimana.


Seorang redaktur sanggup saja memutuskan untuk tidak memerlukan salah satu atau salah dua diantara format tersebut. Makara sanggup diadaptasi dengan kebutuhan jadwal acaranya bagaimana.



Sumber https://www.siswapedia.com

√ Format Penyajian Dalam Buletin

Bagaimana format penyajian dalam buletin ?


Format Penyajian Dalam Buletin – Setelah bulan kemudian kita mempelajari jenis buletin (baca: peristiwa yang bisa dijadikan berita) apa saja yang harus dibawakan oleh news achor. Kali ini kita akan membahas format penyajian pada buletin.


Di pertemuan kemarin aku sudah sempat menyinggung format penyiaran pada buletin menyerupai apa. Tapi waktu menyinggung perihal format belum mendalam (Baca: Buletin, Format dan Proses Penyiaran).


Nah, lewat artikel berikut ini aku akan paparkan apa saja format-format penyajian dalam buletin . Menurut buku berjudul Jurnalistik Televisi karya Deddy Iskandar Muda. Format penyajian untuk program buletin ada lima. Berikut kelima format tersebut.


Bagaimana format penyajian dalam buletin  √ Format Penyajian Dalam Buletin

Gambar. Contoh buletin (Foto: Siswapedia dari Tribun Jogja)


Format Penyajian Dalam Buletin Menurut Deddy Iskandar Muda


Cut Spot atau Reporter Package


Format penyajian buletin ini sering disebut sebagai “paket reporter.” Disebut begitu alasannya ialah format ini memperlihatkan kesempatan kepada reporter untuk membacakan sendiri laporan yang dibuatnya melalui voice over (dubbing). Format penyajian ini didesain sebagai suatu standar bagi sebuah penyiaran isu televisi.


Dalam format ini, reporter akan membacakan sendiri laporannya. Oleh karenanya, mereka biasanya menciptakan dua bab laporan. Bagian pertama ialah lead, atau juga disebut intro yang durasinya sekitar 15 sampai 20 detik.


Dalam format ini, seorang reporter harus mempunyai kemampuan tambahan, yaitu mempunyai kualitas bunyi yang cantik dan terang dalam melafalkan setiap abjad serta kata. Ia juga harus mempunyai wajah yang menarik. Kalau tidak terpenuhi kriteria pemanis menyerupai ini, maka sebaiknya format ini tidak dipilih.


Reader U-lay


Dalam format ini, isu yang disusun oleh reporter atau redaktur seluruhnya dibacakan oleh penyiar isu di studio. Untuk menciptakan format semacam ini, maka reporter atau produser perlu tetapkan waktu mengenai kapan seorang penyiar isu muncul di layar, dan kapan pula gambar atau visualnya akan dimunculkan secara penuh. Perintah tersebut harus dituangkan di dalam naskah.


Panjang isu untuk penyajian semacam ini idealnya ialah sekitar 30 detik sampai mencapai satu menit. Penggunaan format ini dikarenakan ada beberapa alasan, contohnya alasannya ialah paket isu tersebut diperoleh dengan membeli, dari sebuah kantor berita atau stasiun TV Lain.


Non-Intro


Format non-intro hampir sama dengan reader U-lay, tapi dalam format semacam ini, penyiar tidak muncul di layar TV. Tetapi hanya terdengar suaranya saja dengan latar belakang visual.


Berita semacam ini biasanya hanya mempunyai durasi paling usang sekitar 30 detik saja. Bahkan sering kali kurang dari itu.


Jadi perbedaan format penyiaran non-intro dengan format penyiaran reader U-lay yaitu tidak ada kemunculan wajah penyiar dikala isu tersebut ditayangkan, namun hanya suaranya saja.


Format penyiaran model non-intro biasanya digunakan pada dikala closing. Tujuan pemakaian format non-intro yaitu untuk mengingatkan kembali perihal insiden penting di dalam sajian isu dikala itu. Di CNN, penyajian tersebut diletakkan pada bab selesai yang kerap kalo disebut sebagai top stories.


Phone atau Still


Format penyiaran phone still biasanya sering digunakan pada suasana stop press, atau apabila redaksi terdapat isu yang sangat faktual tetapi redaksi belum mempunyai citra akan insiden tersebut.


Untuk situasi yang mengedepankan kecepatan dalam mendapat informasi ini maka wartawan harus stanbay di lokasi daerah liputan di ambil. Dengan demikian, pemirsa pada kesempatan pertama akan dengan segera memperoleh informasi yang sangat aktual.


Reader Only


Format penyiaran semacam ini hanya disajikan apabila dalam keadaan darurat, atau dalam keadaan terpaksa. Sajian ini sebetulnya bukanlah sifat dari media televisi.


Misalnya saja ketika terjadi insiden pengeboman, kebakaran yang menelan korban besar baik harta dan jiwa. Maka tidak problem kalau gambar yang diambil gerak-gerak.


Namun bunyi kegentingan dikala terjadinya insiden itu harus jelas. Tidak bayak noise, dan suara-suara tidak perlu yang cukup mengganggu.



Sumber https://www.siswapedia.com